BERAKIT-RAKIT KE HULU BERENANG KETEPIAN
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian artinya bersakit-sakit / bersusah-susah / bekerja / berusaha dahulu, bersenang-senang / menikmati hasilnya kemudian.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Maksud adalah untuk mendapat kesenangan, biar bersusah payah dahulu.
Misalnya :
Jikalau Si Fulan (Si Dadap, Si Suto, Si Tomblok, Si Cikrak) menjadi orang yang berjaya, kamu mesti tabah menghadapi segala cabaran dan rintangan seperti kata pepatah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
BERAKIT-RAKIT KE HULU BERENANG KETEPIAN
Salah satunya adalah peribahasa, Berakit-rakit ke Hulu Berenang-renang ke tepian. Makna peribahasa tersebut adalah apabila ingin mendapatkan kesenangan, maka harus berani menebusnya dengan bersusah payah terlebih dahulu. Saking populernya peribahasa ini, bahkan Sang Raja Dangdut Rhoma Irama pun mengabadikannya dalam sebuah lagu dengan judul Perjuangan dan Doa, seperti ini liriknya,
Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian
Bekerjalah dahulu, berjuanglah dahulu
Baru kemudian bersenang-senang
Pahit rasanya empedu manis rasanya gula
Sakit-sakit dahulu, susah-susah dahulu
Baru kemudian berbahagia
Dalam kutipan lirik lagu Perjuangan dan Doa karya artis Rhoma Irama tersebut, digambarkan bahwa untuk menikmati kesenangan itu harus melewati proses bekerja dan berjuang. Saat ini, mungkin peribahasa tersebut sudah ditinggalkan orang. Sekarang, manusia lebih menyukai segala hal yang berbau instan. Banyak manusia yang ingin kaya, tapi tak mau bekerja keras. Mereka rela menempuh cara-cara yang tidak masuk akal karena ingin cepat kaya. Tak sedikit orang yang menjadi korban cara instan mengumpulkan uang dengan mudah dan cepat, seperti investasi bodong, melipatgandakan uang, sampai pesugihan. Mudah silau dengan kesuksesan orang lain, dengan kekayaan orang lain, tanpa mau melihat bagaimana perjuangan orang tersebut dalam meraih kesuksesan. Yang dilihat adalah hasilnya saat ini, bukan prosesnya masa lalu.
Berakit-rakit ke hulu melambangkan semangat kerja keras untuk mewujudkan impian.
Dalam Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat 11, dikatakan, Sesungguhnya Allah tak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadan mereka sendiri. Dalam ayat tersebut, berusaha atau bekerja keras merupakan hal yang harus dilakukan untuk mengubah keadaan. Kemauan untuk berusaha keras, menjadi kunci untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tidak ada satu pun dalam ajaran agama yang menganjurkan umatnya untuk menjadi manusia penghayal. Menginginkan sesuatu, tapi tidak mau berusaha meraih impiannya.
Dalam ayat lain disebutkan, Dan katakanlah : Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rosul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS At-Taubah:105).
Menurut ayat ini, Allah sangat menghargai kerja keras. Setiap orang yang bekerja keras pasti akan menjumpai balasan dari apa yang diusahakannya. Kerja keras itu, selain berdampak pada perbaikan kualitas hidup, bekerja keras juga bernilai ibadah.
Seseorang yang meraih kesuksesan tanpa susah payah dahulu tentu saja tidak ada kebahagiaan dalam menerima kesuksesan tersebut.
Sebaliknya, orang yang melewati susah payah dan kerja keras, ketika semua keinginannnya bisa tercapai, sudah pasti sangat bersyukur.