SULUK SINGGAH-SINGGAH
(Jeng Sunan Kali)
Singgah-singgah kala singgah
Tan suminggah Durgakala sumingkir
Sing asirah sing asuku
Sing atan kasat mata
Sing atenggak sing awulu sing abahu
Kabeh pada sumingkira
Hing telenging jalanidi
Aja anggodha lan ngrencana
Apaningsun ya sun jatining urip
Dumadiku saka henu
Heneng henenging cipta
Singgangsana hing tawang-tawang prajaku
Sinebut pura kencana
Bebetenging rajeg wesi
Ana kanung saka wetan
Nunggang gajah telale elar singgih
Kullahu marang bali kul
Jim setan brekasakan
Amuliha mring tawang-tawang prajamu
Eblise ywa kari karang
Kulhu bolak-balik.
Na kanung kidul sangkannya
Nunggang gajah telale elar singgih
Kullahu barang bali kun
Jim setan brekasakan
Amuliha mring tawang-tawang prajamu
Eblise ywa kari karang
Kulhu balik bolak-balik
Maknanya :
Menyingkirlah wahai segala hal yang jahat
Tidakkah kalian mau menyingkar, padahal dewa kejahatan kalian yaitu Betari Durga dan Betara Kala pun sudah menyingkir
Wahai kalian segala makhluk, baik yang memiliki kepala maupun yang memiliki kaki
Yang tak nampak mata
Yang memiliki leher, yang berbulu dan yang memiliki bahu
Kalian semua menyingkirlah
Pergi ke dasar samodra.
Jangan kalian menggoda dan merencanakan kejahatan
Karena saya ini adalah hakekat kehidupan
Yang terbentuk dari dzat yang bersifat dewa
Yang dalam diam tafakur mampu melakukan apa saja
Berasal dari langit itulah kerajaan asalku
Yang disebut istana emas
Dibentengi pagar besi yang kokoh kuat (kalau rajah artinya pertahanan gaib).
Ada kekuatan gaib kuno dari timur
Mengendarai gajah dengan belalai dan sungguh memiliki sayap
Bacakan surat kulhu untuk menolak agar kembali
Semua jin dan setan yang menyeramkan
Pulanglah, kembali ke asal mulamu di langit
Iblis sudah lenyap tinggal bagaikan remukan batu karang
Berkat bacaan kulhu yang diulang-ulang (yang dimaksud dengan kulhu adalah surat Al Ikhlas).
Ada kekuatan gaib kuno dari selatan
Mengendarai gajah dengan belalai dan sungguh memiliki sayap
Dengan keyakinan akan sabda Gusti Allah, bacakan surat kulhu untuk menolak agar kembali
Semua jin dan setan yang menyeramkan
Pulanglah, kembali ke asal mulamu di langit
Iblis sudah lenyap tinggal bagaikan remukan batu karang
Berkat bacaan kulhu yang diulang-ulang.
Bait ketiga tersebut diulang empat kali dengan mengganti arah mata angin sebagaimana bait keempat, arah wetan atau timur diganti dengan arah kidul atau selatan. Selanjutnya bait kelima diganti ke arah kulon atau barat, dan bait ke enam diganti ke arah lor atau utara. Kata yang juga diganti adalah suku kata terakhir di baris ketiga yaitu kul, diganti dengan kun. Jika Suluk ini dilantunkan dalam suatu proses meditasi yang hening, maka tatkala melantunkan bait-bait yang menggambarkan keberanian dalam menghadap makhluk-makhluk gaib yang jahat misalkan dari timur, pengidung dianjurkan menghadap ke timur dengan tegar. Demikian pula jika hendak menolak serangan dari arah lain. Ini dimaksudkan agar kita menjadi gagah berani dan yakin akan fadilah Surat Kulhu.
Suluk karya Sunan Kalijaga, yang oleh sebagaian dari saudara kita dipercaya mempunyai kekuatan diluar nalar akal manusia awam, hal yang sangat diyakini dan menjadi masalah sehari-hari masyarakat pada sekitar abad XV – XVI.
Memang jika kita kaji secara mendalam, suluk Singgah Singgah ini mengajarkan kepada kita untuk membangkitkan kekuatan bawah sadar kita, membangun sugesti diri menghadapi semua bentuk kekuatan buruk.
Ingkang Sinuwun Kanjeng Sunan Kali,
Raden Mas Said Brandal Luko Joyo,
Syeh Malaya Walilyulloh Tanah Tuban Jawi,
Sinuwun Susuhunan Tuba Raden Abdurrahman Sayyidin Panotogomo Putra Kanjeng Sinuwun Adipati Wilotikto
(Tanah Tuban Kholwat didalam gua surowiti panceng Gresik tidak makan tidak minum / tirakat / topobroto didalam gua selama 41 hari sebelum ketemu Sunan Bonang)