RAHASIA DI BALIK SAKIT
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa’: 35).
Sahabat Ibnu ‘Abbas -yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Qur’an- menafsirkan ayat ini: “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir).
Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya.
Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia :
1. Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar
2. Sakit akan menghapuskan dosa
3. Sakit akan Membawa Keselamatan dari api neraka
4. Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya
5. Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah
6. Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)
SAKIT AKAN MENGHAPUSKAN DOSA
Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan.
Sebagaimana firman Allah ta’ala, “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura: 30).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
SAKIT AKAN MEMBAWA KESELAMATAN DARI API NERAKA
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,” Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR. Al Bazzar, shohih)
1. Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya.
Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya.
Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal ‘afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya.
Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)
2. Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah.
Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak.
Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini: “Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari.” (Lihat Do’a dan Wirid, Yazid bin Abdul Qodir Jawas)
3. Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih).
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini.
SAKIT CARA ALLAH MENGHAPUSKAN DOSA UMATNYA
Segala sesuatu yang terjadi pada orang mukmin adalah untuk kebaikannya.
Setiap bencana adalah untuk kebaikan.
Di antara nikmat orang yang tengah jatuh sakit adalah penyakit menjadi salah satu penawar yang paling kuat dan ampuh atas dosa-dosa yang dilakukannya. Nyaris tak ada yang bisa menghapus dosa yang lebih dahsyat dari cobaan dan penderitaan yang menimpa manusia.
Allah berkata: "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri dan Allah banyak memaafkan" (Q.S Asy-Syura 42: 30).
Penyakit dan malapetaka yang terjadi, misalnya kematian orang yang dicintai, kehilangan kerabat, kejatuhan ekonomi atau keuangan, kesusahan, kesulitan fisik, demam, segala jenis rasa sakit dan penderitaan. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengunjungi orang sakit yang menderita demam.
"Saya punya kabar baik untukmu. Karena sesungguhnya Tuhanku telah memberitahuku demam adalah hukuman yang iatimpakan kepada orang-orang mukmin agar mereka tidak harus dihukum di neraka.
Sakit adalah hukuman yang ditimpakan Allah SWT agar orang yang sakit selamat dari hukuman di babak kehidupan berikutnya. Jadi, sebenarnya sakit adalah berkah tersembunyi.
SAKIT CARA ALLAH MENGHAPUSKAN DOSA UMATNYA
Segala sesuatu yang terjadi pada orang mukmin adalah untuk kebaikannya.
Setiap bencana adalah untuk kebaikan.
Di antara nikmat orang yang tengah jatuh sakit adalah penyakit menjadi salah satu penawar yang paling kuat dan ampuh atas dosa-dosa yang dilakukannya. Nyaris tak ada yang bisa menghapus dosa yang lebih dahsyat dari cobaan dan penderitaan yang menimpa manusia.
Allah berkata: "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri dan Allah banyak memaafkan" (Q.S Asy-Syura 42: 30).
Penyakit dan malapetaka yang terjadi, misalnya kematian orang yang dicintai, kehilangan kerabat, kejatuhan ekonomi atau keuangan, kesusahan, kesulitan fisik, demam, segala jenis rasa sakit dan penderitaan. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengunjungi orang sakit yang menderita demam.
"Saya punya kabar baik untukmu. Karena sesungguhnya Tuhanku telah memberitahuku demam adalah hukuman yang iatimpakan kepada orang-orang mukmin agar mereka tidak harus dihukum di neraka.
Sakit adalah hukuman yang ditimpakan Allah SWT agar orang yang sakit selamat dari hukuman di babak kehidupan berikutnya. Jadi, sebenarnya sakit adalah berkah tersembunyi.
Kemudian, suatu ketika Nabi Muhammad mengunjungi seorang sahabat wanita Ummu Sa'ib. Dia juga menderita demam. Ia gelisah.
Ketika Nabi Muhammad SAW bertanya apa masalahnya. Kemudian perempuan itu berkata, "Saya demam parah, semoga Allah mengutuknya!"
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jangan mengutuk demam karena karena sesungguhnya itu seperti tungku yang menghilangkan kotoran dalam besi" (HR Muslim).
Artinya, ketika Anda memasukkan besi dalam tungku, itu penuh dengan kotoran. Kemudian ketika mengeluarkannya menjadi 100 persen murni.
Nabi Muhammad SAW membandingkan demam dengan tungku dan jadi perbandingan yang sangat baik karena keduanya terbakar. Itu akan membersihkan dosa orang yang sakit seperti pohon di musim gugur. Saat menggoyang pohonnya, daunnya akan rontok atau turun. Demikian juga penyakit akan menghapus dosa-dosa orang yang sakit.
Ini adalah sesuatu yang berlaku untuk setiap bencana dan kemalangan. Nabi Muhammad SAW berkata: "Bahkan jika duri menusuk salah satu dari Anda, itu akan menghapus sebagian dosa Anda" (HR Al Bukhari dan Muslim).
Betapa menakjubkan karena segala sesuatu yang terjadi pada orang mukmin adalah untuk kebaikannya. Jika sesuatu yang baik terjadi dan dia bahagia, dia bersyukur kepada Allah SWT dan itu baik untuknya.
Jika sesuatu yang buruk terjadi, maka dia bersabar dan Allah membalasnya atas kesabaran itu (HR Al-Bukhari dan Muslim). Orang beriman akan selalu menjadi pemenang, dia tak pernah kalah.
Apa pun musibah yang menimpa seorang mukmin, dia akan selalu berada di atas angin setelah menang karena dia memiliki Allah di sisinya. Ketika Anda memiliki Allah SWT di sisi, Anda tidak peduli dengan apa yang terjadi di dunia.
Tentu umat Islam tidak ingin mengalami sakit dan tidak mengharapkan bencana. Tetapi, setiap umat yang jatuh sakit akan menghadapi malapetaka.
Ketika itu terjadi, maka bangkit hadapi tantangan itu. Perbarui iman kepada Allah SWT, merendahkan diri, dan menyerahkan diri kepada-Nya. Dan melalui semua ini, kaum Muslim yang sakit mensyukuri nikmat yang diberikan meski tengah jatuh sakit dan ditimpa musibah.
HADIST TENTANG SAKIT PENGGUGUR DOSA SEBAGAI PENGINGAT
Apa yang dimaksud dengan sakit penggugur dosa dalam Islam? Pada masa pergantian musim ini, banyak orang yang kesehatannya menurun, terutama pandemi masih melanda.
Oleh karena itu, kita semua harus menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit. Apabila jatuh sakit, maka segeralah beristirahat yang cukup serta berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dan makan-makanan sehat yang cukup.
Bagi umat Muslim, pada saat sakit dianjurkan untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT agar diberi kelancaran dalam proses penyembuhan dan segera sehat kembali.
Selain itu, di balik suatu sakit yang dialami seseorang ada hikmah dan kebaikan tersembunyi. Kita sering mendengar bahwa sakit adalah penggugur dosa.
Dalam artikel blog berikut ini, kita akan menyimak 4 hadits tentang sakit penggugur dosa sebagai pengingat untuk umat Muslim.
4 Hadits tentang sakit penggugur dosa :
Menurut buku Bimbingan Orang Sakit oleh Saiful Hadi el-Sutha (2015: 67-69), seorang Muslim yang sedang menderita sakit, lalu ia mampu bersikap sabar, ridha, dan berserah diri kepada Allah atas sakit yang dialaminya tersebut, maka sakitnya itu justru akan menjadi keberkahan bagi dirinya.
Hal ini karena dengan sakit yang dialaminya tersebut, maka Allah justru akan menghapuskan dosa-dosanya. Karenanya, umat Muslim diminta untuk bersabar ketika sedang sakit.
Adapun keterangan hadits tentang sakit penggugur dosa sebagai pengingat umat Muslim saat sedang sakit agar selalu bersabar dan bertawakal saat sedang menghadapi sakit.
1. "Tidaklah menimpa seorang Muslim suatu keletihan, penyakit, kecemasan kesedihan, kesulitan, kesedihan, kesakitan dan kepedihan, bahkan hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan segala kesalahannya." (HR. Al Bukhari)
2. "Tidaklah menimpa seorang Muslim suatu penyakit, keletihan, kepedihan, kesedihan, hingga kecemasan yang dirasakannya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya." (HR Muslim)
3. "Tidaklah menimpa seorang Muslim suatu bencana berupa penyakit dan yang lainnya melainkan dengan Allah akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya." (HR Al. Bukhari).
4. "Seungguhnya Allah Ta'ala akan menguji hamba-Nya dengan penyakit hingga penyakitnya itu akan menghapus segala dosa darinya." (HR. Al Hakim)
DOA KESEMBUHAN DARI PENYAKIT
Ada berbagai bacaan doa yang bisa dilafalkan untuk memohon kesembuhan dari penyakit. Dikutip dari Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H. Hamdan Hamedan (2021: 302-303).
Berikut doa kesembuhan dari penyakit untuk umat Muslim.
اللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَى الْمُسْلِمِيْنَ.
Allaahumma isyfi mardhaanaa wa mardhal muslimiin.
Artinya: "Ya Allah, sembuhkanlah penyakit kami dan penyakit kaum muslimin pada umumnya." (HR. Muslim)
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِي إِلَّا أَنْتَ شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقَمًا.
Allaahumma Rabban-naasi mudzhibal-ba'si isyfi antasy- syaafii laa syaafiya illaa anta, syifaa-an laa yughaadiru saqaman.
Artinya: "Ya Allah, wahai Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembuhkanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi." (HR. Bukhari)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَبِي الْأَسْقَامِ
Allaahumma innii a-'uudzubika minal-barashi, wal-junuuni, wal-judzaami, wa min sayyi-il asqaam.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan dari segala penyakit buruk (mengerikan) lainnya." (HR. Abu Dawud)
DOA ROSULALAH KETIKA RUQYAH PADA ORANG SAKIT
Ruqyah merupakan doa dan harapan kesembuhan kepada Allah. Berikut bacaan doa Rasulullah ketika ruqyah pada orang sakit.
بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ أَوْ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
Bismillahi arqika, min kulli syai'in yu'dzika, min syarri kulli nafsin aw 'ainin hasidin, Allahu yasyfiika, bismillaahi arqika.
Artinya: "Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah, aku meruqyahmu." (HR. Muslim dan Abu Dawud).
Selain bacaan doa di atas, Rasulullah juga mengajarkan doa ruqyah untuk mengobati anggota tubuh yang terasa sakit. Umat Muslim dianjurkan untuk meletakkan tangan mereka pada bagian tubuh yang sakit, kemudian membaca:
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahi rahmani rahim. (3x)
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Setelah itu, ucapkanlah doa berikut sebanyak tujuh kali :
أَعُوذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ.
A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. (7x)
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai." (HR. Muslim)
Itulah beberapa hadits mengenai sakit penggugur dosa beserta bacaan doanya sebagai pengingat untuk umat Muslim yang sedang sakit. Untuk Anda yang sedang sakit, semoga segera diberi kesembuhan.
HADIST DAN DALIL TENTANG SAKIT SEBAGAI PENGGUGUR DOSA
Sakit penggugur dosa disebutkan dalam hadist HR. Bukhari no. 5660, “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya.. dan selengkapnya dalam artikel ini.
Pernah beberapa kali kita mendengar bahwa ketika seorang muslim sakit, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Apakah benar demikian?
Untuk mengonfirmasi hal tersebut, berikut ulasan kumpulan Dalil dari Al-Qur’an dan hadist yang menjelaskan mengenai sakit sebagai penggugur dosa.
Dalil Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an, Allah telah menjelaskan bahwa keadaan sakit merupakan bagian dari cobaan yang ditimpakan Allah kepada manusia di dunia. Dalam keadaan demikian, umat manusia diajarkan untuk tunduk dan memohon kepada Allah SWT dengan kerendahan diri.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَٰهُم بِٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS al-An’am: 42)
Dalil Hadist.
Selain dalil dari Al-Qur’an, Rasulullah SAW juga bersabda dalam beberapa hadist mengenai sakit sebagai penggugur dosa, diantaranya adalah sebagai berikut.
Hadits 1 :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660).
Hadist 2 :
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” (HR.Muslim)
Hadist 3.
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5641,5642)
Hadits 4
مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”. (HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, disahihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).
IKHTIAR KESEMBUHAN SESUAI AJARAN ISLAM
Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit, baik sakit ringan ataupun yang berat. Ketika sakit badan akan merasakan tidak nyaman bahkan harus menahan rasa sakit. Terkadang yang mengalamai sakit bisa menjalankan aktivitas dan tetap bekerja seperti biasanya. Namun, ada dalam kondisi tertentu, tidak dapat beraktivitas harus beristirahat total untuk menjalani pengobatan secara intensif.
Saat mendapat anugerah sakit tak selamanya harus disesali, karena terkadang dengan sakit kerap kali mendatangkan beberapa hikmah. Allah menciptakan sakit agar bisa merasakan nikmat sehat, makan dengan leluasa dan dapat beraktivitas serta beribadah dengan baik. Insya Allah sakit dapat menyucikan dosa, menutupi kesalahan, dan mengangkat derajat.
Hal tersebut sesuai dengan Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa- dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun- daunnya”.(HR.Bukhari no 5660 dan muslim no 2571).
Sehat dan sakit merupakan karunia Allah tak ada kekuatan yang bisa menghalanginya. Apabila mendapat anugerah sakit, kita tidak boleh berdiam diri tanpa usaha untuk sembuh, tetapi kita dituntut untuk ikhtiar semaksimal mungkin. Adapun hasilnya tetap merupakan ketentuan Allah.
Ikhtiar untuk sembuh dari sakit harus disertai semangat, kesabaran dan keyakinan untuk sehat kembali. Hal itu akan mempermudah dalam menjalani pengobatan, baik secara medis ataupun alternatif tak lupa harus diiringi dengan ibadah sesuai kondisi serta memanjatkan doa kepada Allah. Ikhtiar tersebut sangat dianjurkan dalam Islam untuk membantu kesembuhan.
Selain menjalani pengobatan, Rasulullah SAW mengajarkan bacaan doa untuk orang sakit agar Allah memberikan kesembuhan. Berikut beberapa doa untuk kesembuhan yang dianjurkan :
1. Surat Al Fatihah
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kamu sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang Engkai beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
2. Doa kesembuhan dari penyakit.
Artinya :
“ Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit, berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri”
3. Doa yang diucapkan Rasulullah agar cepat sembuh (baca 7 kali)
Artinya :
“Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu”
4. Doa meminta kesembuhan dan ampunan.
Artinya :
“Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia”
5. Doa Rasulullah Ketika ruqyah pad orang sakit.
Artinya :
“Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau
6. Doa untuk kesembuhan dengan menyebut nama.
Artinya :
“Tuhanku, sembuhkan (Sa’ad/nama yang didoakan). Tuhanku, sembuhkan (Sa’ad/nama yang didoakan). Tuhanku, sembuhkan (Sa’ad/nama yang didoakan).”
7. Doa yang dibacakan ketika menjenguk orang sakit.
Artinya :
“(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah.”
8. Doa kesembuhan Nabi Ayub
Artinya :
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS Al Anbiyaa ayat 83)
9. Doa meminta kesembuhan.
Artinya :
“Dengan nama Allah, dengan nama Allah, dengan nama Allah, aku lindungi kamu berkat kemuliaan Allah dan qudrah-Nya dari kejahatan barang yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar, Tuhan Arasy yang maha besar agar Dia menyembuhkanmu.”
Sakit merupakan ketentuan Allah, tetapi kita diberi akal dan jalan oleh Allah untuk sembuh. Sebagai muslim yang taat beragama, apabila sakit kita diwajibkan ikhtiar untuk memperoleh kesembuhan dengan tidak lupa berdoa kepada Allah.
Sakit yang menimpa seseorang merupakan tanda cinta Allah kepada hambaNya, dan apabila dijalani dengan sabar, ikhlas dan semangat untuk sembuh, insya Allah akan diridhaiNya.
“Siapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR Bukhari).