Sendang Jogo Towo Kediri
Mata Air Jogo Towo atau yang juga disebut Sendang Towo, terletak di area persawahan sebelah selatan Situs Arca Thothok Kerot dan sebelah utara Monumen Simpang Lima Guru (SLG).
Bila kita ingin berkunjung ke wisata mata air ini dari arah Monumen SLG bisa ditempuh dengan kendaraan dengan jarak sekitar 1,5 Km. Secara administratif masuk wilayah Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Mata Air Jogo Towo atau yang juga disebut Sendang Towo, merupakan sumber air yang air jernih, air tak kunjung surut walaupun dimusim kemarau. Sebelumnya ditempat ini hanya titik sumber air tawar saja, yang berada di tengah persawahan milik warga, yang ada di wilayah Dusun Joho, Desa Sumberejo.
Memasuki kawasan mata air ini, pengunjung akan langsung disuguhkan dengan arsitektur bergaya Jawa. Sebuah gapura menyambut pengunjung yang singgah di mata air yang terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem itu. Mengarahkan siapa saja yang berkunjung ke sana untuk menuju kompleks sumber. Sumber mata air tersebut memiliki desain bergaya kerajaan zaman dulu kala.
Belakangan, desain arsitektur bergaya kompleks kerajaan zaman dahulu itu datang dari sang pengelola mata air. Kawasan sumber ini memang dibangun dan dikelola oleh pihak swasta.
Dulu yang membangun sendang Jogo Towo namanya Mbah Husen dari Gajah Purwo. Sampai sekarang mereka masih sering ke sini.
Pemrakarsa pembangunan Mata Air Jogo Towo ini adalah Mbah Kusen dan Mbah Kukuh, sekarang area mata air Sendang Towo ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasum. Salah satunya adalah pendopo yang baru dibangun dengan dana sumbangsih pribadi, serta donatur yang mendukung adanya pembangunan fisik Sendang Jogo Towo ini.
Menurut penuturannya Kepala Desa Sumberejo, mengatakan, Mata Air Jogo Towo atau Sendang Air Jogo Towo sekarang pada tahap pembangunan di atas lahan kurang lebih 30 RU.
Pembangunan dimulai sejak, 4 April 2020. Harapan dari keberadaan situs baru ini adalah kedepan bisa menambah aset desa untuk peningkatan perekonomian dan destinasi wisata religi di Kabupaten Kediri.
Kompleks mata air itu memang sudah banyak dibangun fasilitas penunjang. Di antaranya kamar mandi, aula pertemuan, mushola, hingga kantin. Termasuk dua mata air di sana telah diberi bangunan pengaman di sekelilingnya. Meski kondisi mata airnya sendiri semakin mengering karena kemarau.
Para wisatawan lokal maupun luar boleh berkunjung ke sini. Ini karena airnya surut saja jadi sepi. Kalau ada airnya, biasanya orang-orang ke sini untuk berendam di sumber.
Di kompleks seluas lebih kurang 50 meter itu, seluruh kawasannya telah dipasang paving. Sampai-sampai tidak menyisakan lahan terbuka. Alhasil, pohon-pohon besar pengikat air pun jarang ditemui di sana. Hanya ada beberapa pohon besar seperti pohon, jati, beringin yang sudah berdiri puluhan tahun di sana.
Mitos kepercayaan masyarakat
Suatu ketika ada orang sakit berikhtiar mandi di Sendang Jogo Towo, setelah mandi yang bersangkutan sembuh dari penyakitnya.
Dari keistimewaan tempat inilah, beberapa pengunjung menyakini bahwa air jernih ini bisa sebagai media untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Menurut penuturan pelaku spiritual Mbah Kukuh, dikatakakan bahwa, menurunnya juga mendapat wisik bahwa air Sendang Towo bisa untuk kesembuhan penyakit, tentunya keyakinan dan seijin dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Hasil dokumentasi kluyuran Imajiner Nuswantoro pada hari Senin, tanggal 25 Maret 2024 adalah sebagai berikut :
Artikel Keluyuran Imajiner Nuswantoro