ILMU SEJATI
Tak uwisi gunem iki
Niyatku mung aweh wikan
Ngelmu Sejati akeh lire
Lan gawat ka liwat-liwat
Mulo dipun prayitno
Ojo keliru pamilihmu
Lamun mardi sejatine awakmu
Iku luwih banget gawat neki
Ing rarasantang keneng rinasa
Tan kena ginurokake
Yeku yayi den rampung
Eneng onengira kang ening
Sungapan ing segara
Tanpa tepinipun
Anggayuh ing kesidan
Neng sira dewe tan Iiyan iku yayi eneng ening wardaya
Pitutur di atas untuk siapa saja yang hendak mencari Ilmu Sejati
Ilmu Sejati atau Ilmu Kasampurnaning Jati atau Ilmu Sejatining Urip
Ilmu Sejati bukanlah sesuatu yg gaib atau keramat atau wingit atau mustahil
Ilmu Sejati adalah hasil dari proses pencerahan secara total tentang Sejatinya Hidup dan Kehidupan
Karena tujuan hakiki hidup manusia adalah berusaha mendapatkan Ilmu Sejati untuk mencapai hidup selaras dan harmonis antara kawula dan Gusti
Seorang pencari Ilmu Sejati harus menjalaninya sendiri tanpa bergantung kepada orang lain
Seperti yang digambarkan dalam Lakon Bima (Werkudoro) dengan keberaniannya, keyakinannya dan kemantapannya sendirian ke hutan, gunung dan samudera yang akhirnya bertemu dengan Dewaruci (gambaran dari Guru Sejati) yang memberikan Tirto Suci Perwito Sari (gambaran dari Ilmu Sejati)
Seorang pencari Ilmu Sejati harus meleburkan dirinya menenggelamkan dirinya di samudera tanpa tepi menuju kesejatian yang sempurna
Siapa saja bisa mendapatkan Ilmu Sejati dengan kesadaran dan keyakinan yang madeg madep mantep
Bagi siapa saja pencari Ilmu Sejati wajib menolong sesama manusia dan makhluk lainnya secara tulus ikhlas
Menolong siapa saja sebagai sarana terwujudnya mendapatkan Ilmu Sejati