153 TUMPENG (SIMBOLIS) PERINGATI JEMBATAN LAMA KOTA KEDIRI
Memperingati 153 tahun Brug Over den Brantas te Kediri atau yang dikenal dengan jembatan lama dan 3 tahun Jembatan Brawijaya Pemerintah Kota Kediri bersama pemerhati sejarah berkomitmen untuk terus menjaga fungsi jembatan lama sebagai penghubung sisi barat dan timur kota Kediri bagi pejalan kaki dan kendaraan tanpa mesin.
SEJARAH JEMBATAN LAMA BRAWIJAYA KEDIRI
Jembatan Lama Brawijaya Kediri Tertua di Indonesia.
Kediri masih menyimpan ragam kisah lama yang sayang jika harus terlewat begitu saja. Bukan hanya kisah Kerajaan Kediri yang manjadi kerajaan besar kala itu. Kota Kediri ternyata memiliki jembatan dengan konstruksi besi tertua di Indonesia.
Jembatan Brawijaya lama atau yang dulu disebut Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri, merupakan jembatan yang menghubungkan antara wilayah barat dan timur Kota Kediri.
ASAL-USUL JEMBATAN LAMA KEDIRI
Pemerintah Belanda melalui VOC ingin segera memperbaiki pemulihan perekonomian mereka. Terlebih pasca kekalahan mereka dalam perang Jawa pada tahun 1830. Untuk itu dibentuklah wilayah residen-residen di Jawa sebagai bentuk ekspansi. Salah satu residen yang dibentuk adalah di Kediri.
Kediri dipilih menjadi salah satu residen karena wilayah ini dipandang memiliki potensi yang sangat besar. Selain memiliki wilayah subur, Kediri juga pernah menjadi pusat kerajaan terbesar.
Karena wilayah Kediri terbelah oleh sungai Brantas, Pemerintah Belanda melalui VOC merasa perlu membangun jalan penghubung. Mereka berharap jembatan penghubung ini akan semakin memperlancar upaya pemulihan perekonomian mereka.
Menurut pemerhati penggagas dan penelusur kisah jembatan lama Kota Kediri, bahwa untuk mewujudkan keinginan tersebut makan dibuatlah konstruksi jembatan penghubung. Jembatan yang dibangun juga tidak langsung serta merta dibuat dari konstruksi besi.
Pembangunan jembatan ini butuh waktu lama dan bertahap. Tidak langsung dibuat dengan konstruksi besi namun dibuat dari konstruksi kayu terlebih dahulu (1835).
Pemerintah kolonial terus berupaya, agar konstruksi jembatan ini pas dan sesuai yang dibutuhkan. Akhirnya seorang insinyur asal Belanda Sytze Westerbaan Muurling membuat rancangan jembatan dengan konstruksi dari besi.
Jembatan Lama Berkonstruksi Besi Pertama di Jawa
Jembatan dengan panjang 160 meter, lebar 5,80 meter dan tinggi dari permukaan air 7,50 meter ini menjadi jembatan konstruksi besi pertama di pulau Jawa.
Jembatan lama ini digambarkan jelas dalam buku ‘Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek’.
Dengan rampungnya Brug Over den Brantas te Kediri ini, pemerintah Kolonial Belanda meresmikan sebagai jembatan jalan raya (Groote Postweg) pada 18 Maret 1869.
Jembatan ini digunakan sebagai sarana transportasi untuk lebih mempermudah akses terutama bagi pedagang. Mereka tidak lagi harus menyeberang menggunakan perahu melalui sungai brantas.
Kondisi ini terus berlangsung hingga tahun 1948. Seiring kekalahan Belanda, jembatan ini masih terus difungsikan oleh Pemerintah Indonesia pada 1948-2019. Dengan berdirinya jembatan ini, perekonomian masyarakat Kediri dan sekitarnya menjadi sangat terbantu.
Pada tahun 2019 jembatan Brawijaya lama ditutup oleh Pemerintah Kota Kediri. Fungsinya digantikan oleh jembatan Brawijaya baru yang berdiri tepat disebelahnya.
Jembatan lama Brawijaya ini memiliki usia jauh diatas jembatan Brooklyn di Amerika Serikat. Jembatan Brooklyn rampung dibangun pada tahun 1883. Sementara jembatan lama Brawijaya selesai dibangun pada tahun 1869.
Jembatan lama Brawijaya telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah daerah setempat. Menjadi saksi sejarah pertumbuhan sebuah residen dengan geliat perekonomian yang cukup tinggi.
Perlu rasa peduli dari kita untuk menjaga dan merawat bangunan tua yang penuh sejarah ini. Jembatan lama menjadi saksi sejarah kehidupan residen yang dinamis dan terus berjalan.
153 Tumpeng Simbolis Warnai Peringatan Berdiri Jembatan Lama di Kota Kediri, 18 Maret 2022
Pemasangan papan nama pada pintu masuk Jembatan Lama (Kintan Kinari Astuti).
Sebanyak 153 tumpeng mewarnai peringatan berdirinya Jembatan Lama Kota Kediri yang melintas di atas Sungai Brantas, sejumlah budayawan, seniman dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, hadir dalam acara ini. Disampaikan Imam Mubarok merupakan pemerhati sejarah, bahwa ini merupakan jembatan besi pertama di Indonesia dan memiliki sejarah yang luar biasa.
Sesuai instruksi Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, disampaikan Zachrie Ahmad selaku Kepala Disbudparpora. Bahwa kini Jembatan lama telah dibuka untuk umum namun khusus pejalan kaki dan kendaraan tanpa mesin. Seperti sepeda atau gerobak, sekaligus meresmikan papan nama untuk Jembatan Lama Kediri. Pemerhati sejarah berharap agar jembatan ini dijaga, karena merupakan cagar budaya dan meminta dikembalikan bentuk lama konstruksi jembatan. Kemudian berharap agar kabel-kabel dan pipa yang terpasang di sekitar jembatan untuk dipindah.
Hadir dalam acara di atas, Endang Kartika Sari selaku Kepala PUPR, Eko Lukmono selaku Kasatpol PP dan Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Abraham Sisik. Jembatan Lama ini merupakan karya besar dan sejarah bagi masyarakat Kota Kediri karena ini adalah jembatan yg merupakan konstruksi besi pertama di Indonesia bahkan dunia. Kalau kita lihat peta Pulau Jawa Timur, Kediri berada di tengah-tengah.
Karya besar jembatan ini dibangun tahun 1869 dan hingga sekarang masih berdiri cukup kokoh. Setelah ulang tahun, jembatan ini bisa dimanfaatkan untuk pejalan kaki atau kendaraan tanpa mesin. Pada ujung barat dan timur dipasang penghalang karena memang bukan untuk kendaraan bermesin. Mari ikut menjaga cagar budaya agar bisa lestari sampai ke anak cucu kita.
Usai doa bersama, acara dilanjutkan melakukan gotong royong membersihkan sampah di kawasan jembatan dilakukan. Sejumlah komunitas dan para seniman, dengan membawa sejumlah peralatan. Selain itu, sejumlah atribut yang selama ini menempel di jembatan juga turut dibersihkan.