BALADEWA
Baladewa |
Sebenarnya kata-penghubung dan kurang tepat untuk Balarama dan Baladewa sebab Balarama sama dengan Baladewa. Balarama adalah kakak kandung Kresna di India.
Sementara Baladewa adalah kakak kandung Kresna di Indonesia. Berarti Balarama dan Baladewa sama orangnya namun beda namanya.
MAHABHARATA
Menurut mitologi India, Balarama adalah sesama inkarnasi Dewa Wisnu dengan Kresna. Di dalam bahasa Sansekerta, Bala bermakna kekuatan atau daya sementara Rama bermakna inkarnasi Dewa Wisnu.
Namun kata Rama memiliki makna yang lain yaitu peralatan pertanian yang disebut sebagai bajak. Maka Balarama yang kerap ditampilkan dengan membawa bajak dianggap sebagai dewa pelindung pertanian sekaligus kesuburan.
Balarama berperan kontroversial di dalam kisah Mahabharata karena mengajar Duryudana sekaligus juga Bima dalam keahlian berkelahi.
Bahkan Balarama sempat bertengkar dengan Kresna akibat Balarama keberatan adiknya, Subadra menikah dengan Arjuna sebab lebih ingin mengawinkan Subadra dengan Duryudana.
Kemudian Balarama ingin mengawinkan putrinya dengan putra Duryudana sementara akhirnya putri Balarama malah menikah dengan putra Arjuna, Abimanyu.
Di Bharatayuda, Balarama dengan senjata pamungkas Nenggala tidak melibatkan diri sebab takut akan berhadapan dengan adiknya, Kresna dengan senjata pamungkas Cakra.
Meski kerap berseberangan paham politik namun Balarama bergabung dengan Kresna dalam menaklukkan para dendawa seperti misalnya Dhenuka.
WAYANG PURWA
Menurut versi Wayang Pura, Baladewa adalah anak Prabu Basudewa, raja Mandura dari Ibu yang bernama Dewi Mahendra. Ia mempunyai saudara kembar yang bernama Kresna.
Walaupun lahir kembar Baladewa berkulit putih, sedangkan Kresna berkulit hitam. Selain Kresna, Baladewa mempunyai adik wanita bernama Sembadra.
Baladewa terkenal sebagai berangasan serta pemarah, namun jujur, adil, dan tulus. Baladewa senantiasa siap meminta maaf atas kesalahannya. Sejak kecil Baladewa dan ke dua adiknya diungsikan ke kademangan Widarakandang demi menghindari ancaman dibunuh oleh Kangsadewa.
Di kademangan Widarakandang Baladewa diasuh oleh Demang Antyagopa. Sementara Kresna remaja bernama Naryana maka Baladewa remaja bernama Kakrasana.
Ia sempat berguru kepada seorang resmi jelmaan Batara Brahma yang mewariskan senjata pamungkas Nanggala dan Alugora. Di samping aji Jaladara yang melawan kodrat daya tarik bumi memungkinkan Baladewa terbang ke angkasa maka Kakrasana memperoleh gelar Wasi Jaladara.
Pada saat perang Baratayuda berlangsung, Baladewa justru tidak terlibat sama sekali. Hal ini disebabkan rekayasa Prabu Kresna.
Baladewa sengaja diselamatkan oleh Kresna dari kemungkinan buruk yang bakal menimpanya, yaitu dengan meminta Baladewa bertapa di Grojogan sewu.
Tujuannya, agar Baladewa tidak mendengar suara gemuruh perang, karena tertutup oleh suara gemuruh air terjun.
Baru ketika perang Baratayuda sudah usai, Baladewa sadar bahwa ia ditipu oleh adiknya. Baladewa meninggal dalam usia lanjut.
Ia sempat menyaksikan penobatan Prabu Parikesit menjadi raja Hastinapura bahkan berperan sebagai penasehat Prabu Parikerit dengan gelar Resi Balarama.
Pada usia lanjut Resi Balarama muksa menyusul adindanya, Kresna setelah keluarga besar Bharata tiada lagi.