KARMA
Karma (bantuan / info), karma / Karman / bertindak / tindakan / kinerja, kamma adalah konsep aksi atau perbuatan yang dalam agama Hindu dan agama Buddha dipahami sebagai sesuatu yang menyebabkan seluruh siklus kausalitas (yaitu, siklus yang disebut samsara). Konsep ini berasal dari India kuno dan dijaga kelestariannya di filsafat Hindu, Jain, Sikh dan Buddhisme. Dalam konsep karma, semua yang dialami manusia adalah hasil dari tindakan kehidupan masa lalu dan sekarang. Efek karma dari semua perbuatan dipandang sebagai aktif membentuk masa lalu, sekarang, dan pengalaman masa depan. Hasil atau buah dari tindakan disebut karmaphala.
Pengertian karma adalah pengumpulan efek-efek (akibat) tindakan/perilaku/sikap dari kehidupan yang lampau dan yang menentukan nasib saat ini, maka karma berkaitan erat dengan kelahiran kembali (reinkarnasi). Segala tindakan/perilaku/sikap baik maupun buruk seseorang saat ini juga akan membentuk karma seseorang di kehidupan berikutnya.
Hukum Karma Phala Sebagai Spirit Dalam Pengendalian Diri. Dengan adanya pengaruh zaman global dan pesatnya perkembangan teknologi yang tidak di imbangi dengan kestabilan iman menyebabkan terjadinya pelanggaran norma dan nilai yang tidak sesuai dengan ajaran agama seperti yang kita lihat dalam media baik cetak maupun elektronik banyak terjadi kejahatan seperti membunuh,memperkosa,berzinah dan lain sebagainya. Perbuatan tersebut sudah pasti ada sanksinya sebagai hasil dari perbuatan. Dalam agama Hindu di sebut dengan Karma Phala. Karma Phala artinya ketentuan berbuat atau bersikap dengan akibat dari perbuatan. Adapun bentuk dari karmaphala yaitu Sancita, Prarabda dan Kryamana Karmaphala. Dapat dikatakan bahwa fungsi dari hukum Karmaphala adalah memberikan sanksi positif maupun negatif tergantung dari perbuatan yang telah dilakukan.
Jadi, karma sama halnya ketika membahas seputar aksi dan reaksi. Konkretnya, suatu tindakan akan menghasilkan suatu efek tersendiri.
Secara sederhana, karma berarti suatu konsekuensi yang diterima karena kelakuan atau perbuatan si manusia sendiri.
Ada yang menyangkutpautkan karma dengan sesuatu hal buruk. Tetapi, ada juga yang percaya, karma merupakan balasan bagi perbuatan seseorang di masa lalu.
Namun, tak semua karma itu berbuah pahit. Apabila seseorang menanam benih kebaikan tentu akan mendapat buah yang manis di masa depan.
HUKUM KARMA ADALAH HUKUM PERBUATAN
Semua apa yang kita terima adalah konsekuensi logis dr perbuatan kita sendiri itulah arti hukum karma.
Hukum karma adalah salah satu dhamma niyama yaitu yang menguasai dan mengatur alam semesta ini dan bersifat absolut (Asankhata-Dhamma) sehingga tidak tepat jika dikatakan ada sesosok / makhluk yang mengaturnya atau mencatat perbuatan manusia, misalkan di agama tetangga saat kita mati trus ada malaikat yg bertugas menimbang kadar baik buruk perbuatan kita.
Hanya mereka yang telah merealisasi Sabbanyuta Nyana yaitu Kemahatahuan (Sammasambudha) yang mampu memahami bagaimana proses bekerjanya dhamma niyama / Hhukum karma beberapa cendikiawan Buddhis mengartikan hukum karma bekerja secara mekanik seperti jika kita mlempar batu ke atas pasti akan jatuh karena adanya hukum grafitasi begitu juga hukum karma begitu ada sebuah perbuatan yg didasari atas kehendak entah itu perbuatan baik / tidak baik, jika kondisi & sebab-sebab telah mengkondisikan sedemikian rupa perbuatan itu akan menghasilkan akibat sama dan yg penerima akibat adalah orang yg melakukan perbuatan itu. Sebagai contoh nanam pohon mangga yang buahnya buah mangga, nanam pohon jeruk ya buahnya buah jeruk. Nanam kebajikan yang kita terima kebajikan pula, nanam ketidakbaikkan/keburukan yang kita terima keburukan juga.
Percaya atau tidak Dhamma Niyama / Hukum Karma tidak membutuhkan kepercayaan kita. Siapapun Buddha, Nabi, Jin, Manusia, Binatang, Tumbuhan dan semua keberadaan di Seluruh Semesta ini tunduk pada hukum dhamma niyama. Dalam hukum karma sekali kita berbuat / melakukan sesuatu tidak baik, kita akan memetik buah dari perbuatan kita tersebut. Dan tidak ada tawar menawar / ampunan dosa.
Karma atau hukum karma kerap disematkan banyak orang untuk merujuk pada balasan atas perbuatan yang telah dilakukan.
Istilah karma atau hukum karma kerap disematkan banyak orang untuk merujuk pada balasan atas perbuatan yang telah dilakukan. Masyarakat Indonesia pun mengenal dua jenis karma, yakni karma baik dan karma buruk.
Istilah karma sendiri lebih sering ditujukan pada orang yang bertingkah laku buruk. Orang yang merasa hidupnya dirugikan atau disakiti bisa saja berharap bahwa orang yang menyakitinya akan mendapatkan karma buruk di masa yang akan datang.
KELAHIRAN DALAM MEMPERBAIKI KARMA
Agama Hindu disebut pula dengan Hindu Dharma, Vaidika Dharma (Pengetahuan Kebenaran) atau Sanatana Dharma (Kebenaran Abadi). Untuk pertama kalinya Agama Hindu berkembang di sekitar Lembah Sungai Sindhu di India. Agama Hindu adalah agama yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi Wasa, yang diturunkan ke dunia melalui Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta kepada para Maha Resi untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia di dunia.
Ada tiga kerangka dasar yang membentuk ajaran agama Hindu, ketiga kerangka tersebut sering juga disebut tiga aspek agama Hindu. Ketiga kerangka dasar itu antara lain :
1. Tattwa, yaitu pengetahuan tentang filsafat agama.
2. Susila, yaitu pengetahuan tentang sopan santun, tata krama.
3. Upacara, yaitu pengetahuan tentang yajna, upacara agama.
Di dalam ajaran Tattwa di dalamnya diajarkan tentang Sradha atau kepercayaan. Sradha dalam agama Hindu jumlahnya ada lima yang disebut Panca Sradha.
PEMBAGIAN PANCA SRADHA
Panca Sradha terdiri dari :
Brahman, artinya percaya akan adanya Sang Hyang WidhiAtman, artinya percaya akan adanya Sang Hyang AtmanKarma, artinya percaya akan adanya hukum karma phalaSamsara, artinya percaya akan adanya kelahiran kembaliMoksa, artinya percaya akan adanya kebahagiaan rokhani.
Karma (Percaya dengan adanya Hukum Karma Phala).
Setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini baik atau buruk akan memberikan hasil. Tidak ada perbuatan sekecil apapun yang luput dari hasil atau pahala, langsung maupun tidak langsung pahala itu pasti akan datang.
Kita percaya bahwa perbuatan yang baik atau Subha karma membawa hasil yang menyenangkan atau baik. Sebaliknya perbuatan yang buruk atau Asubha karma akan membawa hasil yang duka atau tidak baik.
Perbuatan-perbuatan buruk atau Asubha karma menyebabkan Atma jatuh ke Neraka, dimana ia mengalami segala macam siksaan. Bila hasil perbuatan jahat itu sudah habis terderita, maka ia akan menjelma kembali ke dunia sebagai binatang atau manusia sengsara (Neraka Syuta). Namun, bila perbuatan-perbuatan yang dilakukan baik maka berbagai kebahagiaan hidup akan dinikmati di sorga. Dan bila hasil dari perbuatan-perbuatan baik itu sudah habis dinikmati, kelak menjelma kembali ke dunia sebagai orang yang bahagia dengan mudah ia mendapatkan pengetahuan yang utama.
Jika dilihat dari sudut waktu, Karma phala dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Sancita karma phala.
Adalah hasil dari perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis dinikmati dan masih merupakan benih yang menentukan kehidupan kita sekarang. Bila karma kita pada kehidupan yang terdahulu baik, maka kehidupan kita sekarang akan baik pula (senang, sejahtera, bahagia). Sebaliknya bila perbuatan kita terdahulu buruk maka kehidupan kita yang sekarang inipun akan buruk (selalu menderita, susah, dan sengsara)
2. Prarabda karma phala.
Adalah hasil dari perbuatan kita pada kehidupan sekarang ini tanpa ada sisanya, sewaktu masih hidup telah dapat memetik hasilnya, atas karma yang dibuat sekarang. Sekarang menanam kebijaksanaan dan kebajikan pada orang lain dan seketika itu atau beberapa waktu kemudian dalam hidupnya akan menerima pahala, berupa kebahagiaan. Sebaliknya sekarang berbuat dosa, maka dalam hidup ini dirasakan dan diterima hasilnya berupa penderitaan akibat dari dosa itu.
Prarabda karma phala dapat diartikan sebagai karma phala cepat.
3. Kriyamana karma phala.
Adalah pahala dari perbuatan yang tidak dapat dinikmati langsung pada kehidupan saat berbuat. Tetapi, akibat dari perbuatan pada kehidupan sekarang akan dan di terima pada kehidupan yang akan datang, setelah orangnya mengalami proses kematian serta pahalanya pada kelahiran berikutnya. Apabila karma pada kehidupan yang sekarang baik maka pahala pada kehidupan berikutnya adalah hidup bahagia, dan apabila karma pada kehidupan sekarang buruk maka pahala yang kelak diterima berupa kesengsaraan.
Tegasnya cepat atau lambat, dalam kehidupan sekarang atau nanti, segala pahala dari perbuatan itu pasti diterima karena sudah merupakan hukum. Kita tidak dapat menghindari hasil perbuatan kita itu baik atau buruk. Maka kita selaku manusia yang dilengkapi dengan bekal kemampuan berpikir, patutlah sadar bahwa penderitaan dapat diatasi dengan memilih perbuatan baik. Manusia dapat berbuat atau menolong dirinya dari keadaan sengsara dengan jalan berbuat baik, demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.
Jadi dalam hukum karma sangat berkaitan dengan Samsara atau yang disebut juga Punarbhawa yang artinya lahir kembali ke dunia secara berulang–ulang. Kelahiran kembali ini terjadi karena adanya atma masih diliputi oleh keinginan dan kemauan yang berhubungan dengan keduniawian.
Kelahiran dan hidup ini sesungguhnya adalah sengsara, sebagai hukuman yang diakibatkan oleh perbuatan atau karma di masa kelahiran yang lampau. Jangka pembebasan diri dari samsara, tergantung pada perbuatan baik kita yang lampau (atita) yang akan datang (nagata) dan sekarang (wartamana).
Pembebasan dari samsara berarti mencapai penyempurnaan atma dan mencapai moksa yang dapat dicapai di dunia ini juga. Pengalaman kehidupan samsara ini dialami oleh Dewi Amba dalam cerita Mahabharata yang lahir menjadi Sri Kandi.
Selanjutnya keyakinan adanya Punarbhawa ini akan menimbulkan tindakan sebagai berikut :
1. Pitra Yadnya Yaitu memberikan korban suci terhadap leluhur kita, karena kita percaya leluhur itu masih hidup di dunia ini yang lebih halus.
2. Pelaksanaan dana Punia ( amal saleh ), karena perbuatan ini membawa kebahagiaan setelah meninggal.
3. Berusaha menghindari semua perbuatan buruk karena jika tidak, akan membawa ke alam neraka atau menglami kehidupan yang lebih buruk lagi.
Jadi dalam kaitannya karma dengan kelahiran kembali dengan menghindari karma buruk yaitu dengan Moksa (Percaya dengan adanya kebahagiaan rokhani).
Moksa berarti kebebasan. Kamoksan berarti kebebasan yaitu bebas dari pengaruh ikatan duniawi, bebas dari karma phala, bebas dari samsara, dan lenyap dalam kebahagiaan yang tiada tara. Karena telah lenyap dan tidak mengalami lagi hukum karma, samsara, maka alam kamoksam itu telah bebas dari urusan-urusan kehidupan duniawi, tidak mengalami kelahiran lagi ditandai oleh kebaktian yang suci dan berada pada alam Parama Siwa.
Alam moksa sesungguhnya bisa juga dicapai semasa masih kita hidup di dunia ini, keadaan bebas di alam kehidupam ini disebut Jiwan Mukti atau moksa semasa masih hidup.
Moksa sering juga diartikan bersatunya kembali atma dengan Parama Atma di alam Parama Siwa. Dialam ini tiada kesengsaraan, yang ada hanya kebahagiaan yang sulit dirasakan dalam kehidupan di dunia ini (Sukha tan pawali Duhka).
Syarat utama untuk mencapai alam moksa ini ialah berbhakti pada dharma, berbhakti dengan pikiran suci. Kesucian pikiran adalah jalan utama untuk mendapatkan anugrah utama dari Sang Hyang Widhi Wasa. Hal ini dapat dibandingkan dengan besi yang bersih dari karatan, maka dengan mudah dapat ditarik oleh magnet. Tetapi besi itu kotor penuh dengan karatan maka sangat sukar dapat ditarik oleh magnet.
Moksa merupakan tujuan akhir yang harus diraih oleh setiap orang menurut ajaran agama Hindu. Tujuan tersebut dinyatakan dengan kalimat Mokharatam Jagadhita ya ca iti Dharma.
Moksa sebagai tujuan akhir dapat dicapai melalui empat jalan yang disebut Catur Marga yang terdiri dari :
1. Bhakti Marga (jalan Bhakti)
2. Karma Marga (jalan Perbuatan)
3. Jnana Marga (Jalan Ilmu Pengetahuan)
4. Raja Marga (Jalan Yoga)
Dalam perjalanan kehidupan kadang kita melupakan apa itu karma sehingga menyalahkan apa yang terjadi dan kita hadapi seolah-olah orang lain bahkan sekitar kita yang menjadi penyebabnya.
Apa yang terjadi seringnya akan lupa dengan yang diucapkan, lakukan / perbuat bahkan pikirkan. Demi kebenaran yang disebabkan dan dirasakan individual berdasar perasaan hati hingga ego dalam tercapainya akan kebenaran sendiri, jadi melupakan kebenaran secara komunal / kebersamaan.
Sesungguhnya apa yang berasal dari kita akan kembali ke kita begitulah hukum karma, jadi dalam menghadapi kehidupan ini hendaknya kita tetap berpikir, berbuat dan berucap yang baik tanpa memperhitungkan hasilnya / atau balasannya karna semua hukumnya sudah pasti akan kembali ke diri kita entah itu kapan waktunya sesuai dengan karma masing–masing.
Berhenti memperhitungkan apapun yang sudah menjadi siklus karma itu, bijaksana melangkah dalam menjalani kehidupan hingga menjadi pribadi Dewasa dalam memperbaiki diri dalam karma.
KARMA MENURUT ISLAM
Ada istilah karma yang populer di dalam kehidupan sehari-hari . Seperti apa pandangan tentang karma dan dalilnya dalam Islam.
Kata karma secara harfiah merupakan bahasa sansekerta yang berarti perbuatan dan hasil yang akan di dapat dari perbuatan tersebut dinamakan karmaphala, sementara akibat yang ditimbulkan dari perbuatan disebut karma vipaka.
Jika dilihat dari Istilahnya, karma memang tidak ada dalam khazanah Islam. Tetapi ajaran Islam menyepakati jika tingkah laku buruk akan mengakibatkan sebuah keburukan juga. Sehingga umat muslim diwajibkan untuk senantiasa berbuat baik.
Agar tidak salah mengartikan makna Karma, beberapa ulama menyarankan untuk menyebut balasan perilaku tersebut dengan balasan dari setiap perbuatan, baik itu baik ataupun buruk.
Dalam firman Allah swt, Surat An-Nahl ayat 61 menjelaskan :
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَٰكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya : Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.
Allah swt juga berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl[16]: 97).
Seperti halnya perbuatan maksiat akan mendatangkan pengaruh buruk dan efeknya bisa saja menyebabkan berbagai kerusakan. Setiap kali manusia melakukan dosa, Allah swt akan memberikan balasan kepada mereka.
Allah berfirman :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Rum [30]: 41).
Untuk itu, kita sebagai umat manusia harus berbuat baik dan menjauhi segala larangan serta menjalankan semua perintah dari Allah swt. Amalan-amalan perbuatan yang baik akan dibalas oleh Allah swt dengan segala sesuatu yang baik pula.
KARMA DALAM PANDANGAN ISLAM
Istilah karma merupakan ajaran dari agama Budha dan juga Hindu yang jika diartikan secara sederhana berarti semua perbuatan yang sudah dilakukan akan memberikan akibat untuk pelakunya pada masa yang akan datang. Di dalam Kitab Abhidamma, tertulis jika impresi rasa yaitu semua tingkah laku manusia dianggap sebagai akibat yang ditimbulkan karma.
Bagaimanakah istilah karma dalam pandangan Sansekerta ?
Istilah karma sendiri merupakan bahasa asli dari Sansekerta yang berarti perbuatan dan hasil yang akan didapat dari perbuatan tersebut dinamakan karmaphala, sementara akibat yang ditimbulkan dari perbuatan disebut dengan karma vipaka. Oleh karena istilah ini bersumber dari agama diluar Islam yakni Hindu dan Budha, mungkin kita akan secara langsung mengatakan jika tidak terdapat di dalam Islam.
Bisa disimpulkan bahwa doktrin karma yang ada di dalam agama Budha Hindu merupakan adanya hukum sebab akibat yang terjadi di dunia. Selain itu, terjadi juga peristiwa reinkarnasi yaitu hidup saat ini merupakan titisan dari kehidupan yang sudah terjadi di masa lalu yang kemudian akan menitis pada kehidupan orang lain di masa yang akan datang.
Apabila dilihat dari istilahnya memang tidak terdapat dalam khazanah Islam, akan tetapi yang Islam juga sepakati adalah jika hal tersebut nyata dan ada bagian tertentu dari hukum karma yang juga sejalan dengan aqidah Islam.
Bagaimana pandangan Islam mengenai karma ?
Islam sendiri juga mengenal doktrin jika perbuatan baik juga akan menghasilkan sesuatu yang baik, sedangkan tingkah laku yang buruk juga akan mengakibatkan sebuah keburukan juga. Akibat dari perbuatan manusia terkadang bisa dirasakan saat masih di dunia selama kita hidup dan ini.
KATA-KATA TENTANG KARMA PENUH ARTI DAN PELAJARAN HIDUP
1. "Karma selalu punya cara menyeimbangkan segalanya di semesta."
2. "Karma. Hukum karma! Siapa yang menabur angin, dia akan menuai badai. Siapa yang menanam, dia bakal memanen hasilnya. Siapa yang menyakiti hati seseorang, dia juga akan merasakan sakit yang sama." - Netty Virgiantini
3. "Balas dendam terbaik adalah move on dengan bahagia dan membiarkan karma membereskan sisanya." - Shandy Tan
4. "Manusia terlalu sombong, kesombongan adalah karma kita yang paling merepotkan, rintangan yang terbesar."
5. "Kamu harus memiliki keyakinan terhadap sesuatu: Keinginan, takdir, hidup, karma, apa pun itu." - Steve Jobs
6. "Kebaikan maupun kejahatan. Jika waktunya tiba, pasti akan merasakan balasannya."
7. "Karma biasanya akan datang kepada orang yang paling kita sayangi. Orang yang terakhir kita harapkan menderita. Karma rasanya dua kali lebih sakit." - Anggun Prameswari
8. "Patah hati adalah hal biasa. Karma buruk baru luar biasa."
9. "Bagaimana orang memperlakukan Anda adalah karma mereka, bagaimana reaksimu adalah milikmu." - Wayne Dyer
10. "Karma selalu berlaku bagi mereka yang tidak percaya akan apa yang mereka buat, maka hal itu juga yang akan mereka dapat."
11. "Sadarkah kita jika karma itu ada, karena setiap perbuatan akan kembali kepada pelakunya."
12. "Jangan pernah mengecewakan orang yang menyayangi kamu, karena suatu hari nanti, bisa jadi kamu yang dikecewakan orang lain."
13. "Bumerang kembali ke orang yang melemparkannya." - Vera Nazarian
14. "Balas dendam itu tak ada gunanya, siapa pun yang pernah menyakitimu akan berhadapan dengan karmanya."
15. "Jadilah orang yang baik, maka kebaikan akan datang padamu."
16. "Jangan membalas, pengkhianat berhak atas karmanya sendiri."
17. "Tiap orang yang berwatak buruk akan mendapatkan balasan dari karma buruknya."
18. "Berikan kebaikan pada dunia dan kebaikan akan kembali padamu."
19. "Senyumin aja karena Tuhan dan semesta punya kuasa dan cerita dalam hidupmu."
20. "Jangan bangga dengan apa yang kita dapatkan kalau di balik itu semua ada orang yang tersakiti. Bahagialah tanpa menyakiti orang lain."
21. "Karma itu ada, dia berjalan bersama waktu dan sesuai dengan perbuatannya."
22. "Terkadang kamu harus ikhlas dan membiarkan karma yang mengambil alih."
23. "Orang yang menyakitimu adalah orang yang siap menerima kesakitan yang lebih dari kesakitanmu di suatu hari nanti. Karma pasti membalasnya."
24. "Kebahagiaan yang didapatkan dari merampas hak orang lain tidak akan bertahan lama. Hari ini mungkin kau sedang tersenyum, besok lusa bisa jadi kau menangis pilu."
25. "Kau berutang dalam kehidupan dari setiap keburukan untuk dirimu sendiri. Jadi jangan salahkan dia atau siapa jika suatu saat nanti gores luka yang pernah kau beri akhirnya menjadi milikmu."
26. "Tidak perlu menanam dendam, cukup tersenyum dan biarkan karma melakukan tugasnya diam-diam. Karena yang melukai akan terluka pada waktunya."
27. "Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur, kau juga." - Fiersa Besari
28. "Karma itu bisa datang kapan saja dan bahkan mungkin lebih kejam dari apa yang sudah diperbuat."
29. "Karma tak pernah salah alamat."
30. "Dalam cinta, sebuah karma punya cerita. Saat ini kamu meninggalkan, akan ada saatnya nanti kamu ditinggalkan."
31. "Balasan itu sesuai dengan amalan."
32. "Berbuat baik, maka segala sesuatu akan berjalan dengan baik. Berbuat jahat, maka segala sesuatu akan berjalan dengan tidak semestinya." - Dalai Lama
33. "Berhati-hatilah dengan hati yang kamu sakiti. Kamu tidak tahu apa yang ia adukan ke penciptanya."
34. "Berbuatlah sesukamu karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya."
35. "Jika dalam cinta kau mainkan sebuah drama, maka kelak kau harus siap untuk menjadi pemeran utama yang dimainkan oleh karma."
36. "Bahwa benda itu adalah satu rantai, satu karma yang merantai hidup kita, hidup sengsara ini." - Tan Malaka
37. "Ke mana pun kaki kita melangkah dan di mana pun tempat yang kita pilih untuk membangun kehidupan, pada akhirnya kita akan pulang." - Salim Darmadi
38. "Kau bisa bersembunyi dari kesalahanmu, tapi tidak dari penyesalanmu. Kau bisa bermain dengan dramamu, tapi tidak dengan karmamu."
39. "Drama manis yang kau mainkan akan kalah dengan karma sadis yang menyakitkan."
40. "Mengumbar kebencian dan dendam hanya akan lebih meningkatkan penderitaan bagi diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan ini dan di kehidupan mendatang." - Dalai Lama
41. "Karma itu ada walaupun datangnya tidak saat itu juga."
42. "Hukum alam itu adil, siapa pun yang menyakiti suatu saat akan tersakiti."
43. "Karma tak pernah berjalan sendiri, ia selalu berjalan di belakangmu, menunggu waktu yang tepat untuk menyadarkanmu."
44. "Jika seseorang mengkhianatimu, menghancurkanmu, dan berbuat curang padamu. Diamlah dan perhatikan saja bagaimana hukum alam bekerja. Tanganmu cukup baik untuk dikotori membalas perbuatan yang jahat."
45. "Tidak ada yang pantas menderita, tetapi terkadang itu hanya giliranmu."
46. "Karma adalah hal yang rumit. Untuk melayani karma, seseorang harus membayar karma yang baik kepada orang lain." - MR Mathias
47. "Kita harus menyadari bahwa semua hal akan berhubungan satu dengan lainnya." – Leonardo DaVinci
48. "Seperti yang dia tanam, itulah yang dia panen. Begitulah karma bekerja."
49. "Berhentilah menghawatirkan apa yang harus kamu lepaskan. Dan fokus pada apa yang akan kamu dapatkan. Ingat karma itu berlaku."
50. "Karma itu seperti hujan. Kita tak pernah tahu kapan datangnya. Sekali datang akan membasahi hati dengan penyesalan."
51. "Karma tidak memiliki menu. Kamu akan mendapatkan layanan dari apa yang seharusnya memang kamu dapatkan."
52. "Kebohongan hanya akan menyelamatkanmu sementara, tapi akan menghancurkanmu selamanya."
53. "Sesungguhnya yang melukai akan terluka pada waktunya. Yang menyia-nyiakan akan disia-siakan pada waktunya."
54. "Bagaikan pepatah, 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya,' begitu pula denganmu. Dari setiap karma yang kamu terima tidak akan jauh dari drama yang pernah kamu buat."
55. "Kalau semua orang berkaca sebelum menilai orang lain, tidak ada orang sok suci yang menghakimi sesamanya."
56. "Hukum alam mengajarkan manusia tentang filosofi hukum karma, sebagaimana bola yang dilempar ke atas pasti akan jatuh kembali. Begitu pun dengan kebaikan dan keburukan yang dilakukan, pasti akan berbalik."
57. "Bila kamu membalas orang yang menyakiti hatimu, dunia menjadi tidak bisa melihat perbedaan antara kamu dan dia. Maka, tetaplah jadi orang yang baik."
58. "Pleasure and pain come from your own past actions. So it is easy to define karma in one short sentence. 'Act well, and things will go well, act wrongly, and things will go wrong'."
(Kesenangan dan rasa sakit datang dari tindakan masa lalu Anda sendiri. Jadi mudah untuk mendefinisikan karma dalam satu kalimat pendek. 'Bertindaklah dengan baik, dan segala sesuatunya akan berjalan dengan baik, bertindak salah, dan segala sesuatunya akan menjadi salah.')
59. "Sooner or later, everyone sits down to banquet of consequences."
(Cepat atau lambat, semua orang duduk untuk perjamuan konsekuensi)
60. "Karma is universal law of cause and effect. You reap what you sow."
(Karma adalah hukum sebab akibat yang universal. Anda menuai apa yang Anda tabur)
61. "What goes around comes around. Keep your cirlce positive. Speak good words. Think good thoughts. Do good deeds."
(Apa yang terjadi akan terjadi. Jaga lingkungan Anda tetap positif. Ucapkan kata-kata yang baik. Pikirkan pikiran yang baik. Lakukan perbuatan baik)
62. "Sometimes you have to be sincere and let karma take over."
(Terkadang Anda harus tulus dan membiarkan karma mengambil alih)
63. "Karma is a broken mirror, it reflects you too bad, then you done."
(Karma adalah cermin yang pecah, itu terlalu mencerminkanmu, maka kamu selesai)
64. "Karma is like a rubber band, you can only stretch it so far before it comes back and smacks you n the face."
(Karma itu seperti karet gelang, kamu hanya bisa meregangkannya sejauh itu sebelum kembali dan menampar wajahmu)
65. "Give yourself the same care and ettention that you give to others. Watch yourself bloom."
(Beri diri Anda perhatian dan perhatian yang sama seperti yang Anda berikan kepada orang lain. Perhatikan diri Anda berkembang)
66. "The more you give importance to other people in your life, there will be a time when they will not even ask you."
(Semakin Anda memberi arti penting bagi orang lain dalam hidup Anda, akan ada saatnya mereka bahkan tidak akan bertanya kepada Anda)
67. "History repeats itself until we learn from it and change our path"
(Sejarah berulang sampai kita belajar darinya dan mengubah jalan kita)
68. "Rewards are a result of the energy and effort we put into it."
(Hadiah adalah hasil dari energi dan usaha yang kita lakukan untuk itu)
69. "The past, present, and future are all connected."
(Masa lalu, sekarang, dan masa depan semuanya terhubung)
70. "We must take reponsibility for what is in our lives."
(Kita harus bertanggung jawab atas apa yang ada dalam hidup kita)
71. "Whatever we put into the universe will come back to us."
(Apa pun yang kita masukkan ke alam semesta akan kembali kepada kita)
72. "How people treat you is their karma, how you react is yours."
(Bagaimana orang memperlakukan Anda adalah karma mereka, bagaimana Anda bereaksi adalah milik Anda)
73. "I just smile, knowing that karma is on its way."
(Saya hanya tersenyum, mengetahui bahwa karma sedang dalam perjalanan)
74. "Karma is a classy, wise elder that will calmly sit you down and serve you a tea. You later realised was laced with the sampe poison you served others for years."
(Karma adalah seorang tetua yang bijaksana dan berkelas yang akan dengan tenang mendudukkanmu dan menyajikan teh untukmu. Kamu kemudian menyadari telah dicampur dengan racun sampai yang kamu layani selama bertahun-tahun)
75. "I believe in Karma. If the good is sown, the good is collected. When positive things are made, that returns well." - Yannick Noah
(Saya percaya pada karma. Jika kebaikan ditaburkan, kebaikan dikumpulkan. Ketika hal-hal positif dilakukan, itu kembali dengan baik)
76. There’s a natural law of karma that vindictive people, who go out of their way to hurt others, will end up broke and alone." - Sylvester Stallone
(Ada hukum alam karma bahwa orang yang pendendam, yang berusaha keras untuk menyakiti orang lain, akan berakhir bangkrut dan sendirian)
77. "Karma moves in two directions. If we act virtuously, the seed we plant will result in happiness. If we act non-virtuously, suffering results." – Saying Lipham
(Karma bergerak ke dua arah. Jika kita bertindak dengan bajik, benih yang kita tanam akan menghasilkan kebahagiaan. Jika kita bertindak tidak bajik, penderitaan akan terjadi)
78. "As long as karma exists, the world changes. There will always be karma to be taken care of." - Nina Hagen
(Selama karma ada, dunia berubah. Akan selalu ada karma yang harus dijaga)
79. "As she has planted, so does she harvest; such is the field of karma." - Sri Guru Granth Sahib
(Seperti yang dia tanam, begitu juga dia panen; begitulah ladang karma)
80. "Karma bides it’s time. You will always have to watch out. Karma is unforgiving and always gets payback." - Benjamin Bayani
(Karma menunggu waktunya. Anda harus selalu berhati-hati. Karma tidak kenal ampun dan selalu mendapat balasan)
81. "You cannot do harm to someone because someone has done harm to you. You will pay just like they will." - Ericka Williams
(Anda tidak dapat menyakiti seseorang karena seseorang telah menyakiti Anda. Anda akan membayar seperti yang mereka lakukan)
82. "Karma, simply put, is an action for an action, good or bad." - Stephen Richards
(Karma, secara sederhana, adalah tindakan untuk suatu tindakan, baik atau buruk)
83. "Karma has a surprising way of taking care of situations. All you have to do is to sit back and watch."
(Karma memiliki cara yang mengejutkan untuk menangani situasi. Yang harus Anda lakukan adalah duduk dan menonton)
84. "Nobody deserves misery but sometimes it’s just your turn."
(Tidak ada yang pantas menderita tetapi terkadang giliran Anda)
85. "According to the karma of past actions, one’s destiny unfolds, even though everyone wants to be so lucky." – Sri Guru Grant Sahib
(Menurut karma tindakan masa lalu, takdir seseorang terungkap, meskipun semua orang ingin begitu beruntung)
86. "Never regrets being a good person, to the wrong people. Your behavior says everything about you, and their behavior says enough about them."
(Jangan pernah menyesal untuk menjadi baik kepada orang yang salah. Tingkah lakumu mengatakan segalanya tentang pribadimu, dan tingkah laku mereka mengatakan segalanya tentang diri mereka)
87. "Is fate getting what you deserve, or deserving what you get?" - Jodi Picoult
(Apakah takdir mendapatkan apa yang pantas Anda dapatkan, atau pantas mendapatkan apa yang Anda dapatkan?)
88. "I want revenge, but I don’t want to screw up my karma." - Susan Colasanti
(Saya ingin membalas dendam, tetapi saya tidak ingin mengacaukan karma saya)
89. "Men are not punished for their sins, but by them." - Elbert Hubbard
(Manusia tidak dihukum karena dosa mereka, tetapi oleh mereka)
90. "By each crime and every kindness, we birth our future." - David Mitchell
(Dengan setiap kejahatan dan setiap kebaikan, kita melahirkan masa depan kita)
91. "It’s already bad. I’m honestly not sure how much worse it’s going to get." - Cat Adams
(Ini sudah buruk. Sejujurnya saya tidak yakin seberapa buruk itu akan terjadi)