JANGAN MENASEHATI ORANG BODOH KARENA AKAN MEMBENCIMU
NASEHATILAH ORANG BIJAKSANA NANTI AKAN MENGHORMATI
Menarik seperti apa yang dikatakan Khalifah Ali bi Abi Thalib :
Janganlah menasehati orang yang bodoh karena dia akan membencimu. Nasehatilah orang yang berakal karena dia akan mencintaimu.
Kata kata bijak yang disampaikan oleh Khalifah Ali ini perlu di pahami untuk mengetahui sebutan bodoh orang itu seperti apa. Bodoh dalam hal ini lekat dengan pengertian jahilun, bukan dalam artian kemampuan akademis seseorang yang minim sehingga disebut bodoh.
MAKNA BODOH (JAHILUN)
Jahilun atau bodoh lebih mengacu kepada orang yang selalu benar sendiri dan tidak mau menerima kebenaran yang ada dalam Al Quran maupun Assunah. Karenanya kala menasehati orang yang paling benar bukan simpati yang didapat melah sebaliknya dia akan tersinggung dan malah menyerang.
Banyaknya orang bodoh saat ini adalah penyebab kisruh dan pertikaian umat manusia saat ini, menganggap dunia itu kekal selalu tidak puas dengan apa yang didapatnya hingga yang paling parah hilangnya keimanan mereka. Kebodohannya lebih cenderung karena tipuan baik dari hawa nafsunya yang ternyata menyesatkan. Dia tidak dapat membedakan mana teman dan mana musuh.
MAKNA ORANG BERAKAL
Lalu bagaimana orang sebaliknya yakni berakal, tentu kebalikan dengan orang yang bodoh yang sangat paham akan jati dirinya selalu menjaga Al Quran dan assunah sebagai petunjuk dan pedomannya. Orang berakal ini adalah orang yang cerdas yang mampu membedakan baik dan buruk sehingga tidak memperturutkan hawa nafsu, menjadikan kebutuhan dunia sebatas dapat beribadah kepada Allah dan sangat dapat membedakan mana kawan dan mana musuh sehingga hidupnya tertata dan lurus penuh berkah.
Orang yang berakal bila mendapat nasehat dia akan mencerna lebih dahulu tidak melihat siapa yang mengucapkan sehingga obyektif pada kebenaran yang diucapkan. Bila benar dia kan bersyukur di ingatkan walau itu muncul dari musuhnya sekalipun.
CARA MENGHADAPI ORANG BODOH
Bila demikian pikir dulu kalau ingin menasehati orang bodoh. Ungkapan jangan yang disebutkan Khlaifah Ali tentu memiliki makna ada mudharat atau sia sia bila melakukannya.
Terkait dengan menasehati orang bodoh ada pendapat ulama imam Syafiie kala menghadapi orang bodoh :
“Orang bodoh bicara padaku dengan segenap kejelekan dan akupun enggan menjawabnya. Dia semakin bertambah kejahilannya dan aku semakin bertambah kesabarannya seperti gaharu di bakar, akan semakin menebar kewangian.”
Dari ungkapan itu Imam Safiie enggan berhadapan dengan orang bodoh apalagi berdebat dengannya ada beberapa alasan lain yakni bila kita melayani akan susah sendiri dan bila dijadikan teman akan selalu menyakiti hati.
BIJAKSANA
Kata kebijaksanaan berasal dari kata bijaksana mendapat imbuhan gabung ke-an. Kata ini mengandung makna kepandaian menggunakan akal budi. (wisdom). Pada kata bijaksana terkandung makna bijak, yakni akal budi,arif atau tajam pikiran, sehingga kata bijaksana dapat berarti pandai dan cermat serta teliti ketika menghadapi kesulitan dan sebagainya.
bijaksana selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan ilmu pengetahuannya), arif, tajam pikiranpandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.) apabila menghadapi kesulitan belum menemukan solusi yang tepat.
Dengan bijaksana ia menjawab pertanyaan yang bersifat menjerat
Sikap bijaksana adalah sikap tepat dalam menyikapi setiap keadaan dan peristiwa sehingga memancarlah keadilan, ketawadluan dan kebeningan hati.
Makna kata kebijaksanaan lebih luas daripada makna kata bijaksana.
Contoh :
1. Pemimpin sangat bijaksana dalam menjawab setiap pertanyaan anggota mengenai kebijakan organisasi.
2. Pemecahan masalah itu sepenuhnya bergantung kepada kebijaksanaan pemuka adat dan tokoh masyarakat setempat.
MENJADI ORANG YANG LEBIH BIJAKSANA
Orang yang bijaksana adalah mereka yang selalu berpikir dengan tenang dalam menghadapi segala permasalahan dan memiliki pandangan yang luas dalam menjalani hidup.
Sering kita berpikir bahwa kebijaksanaan hanya bisa diperoleh orang yang sudah dewasa dan memiliki pengalaman hidup yang banyak.
Banyak fakta menunjukkan bahwa tidak semua orang dewasa adalah orang yang bijak. Hal tersebut membuktikan bahwa pengalaman dan usia bukan jaminan seseorang menjadi bijaksana.
Sebagai manusia dan makhluk sosial, tentunya kita menjalani proses dalam hidup untuk mencapai puncak, yang terbaik.
Dalam proses tersebut banyak pelajaran yang bisa Anda petik dan membuat Anda menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Selain itu, Anda bisa meneladani berbagai kehidupan orang bijak, yang ampuh dalam mendorong Anda untuk menjadi lebih bijak dalam menghadapi hidup.
Menjadi orang yang lebih bijaksana, berikut ini beberapa caranya, yang bisa Anda coba terapkan, seperti :
1. Berpikir Lebih Dalam.
Luangkan waktu untuk lebih mengenal diri sendiri dan menemukan kedamaian batin Anda. Hanya ketika Anda memiliki kedamaian batin dan kejernihan pikiran, Anda dapat melihat diri Anda dengan lebih baik.
Untuk mencapai kedamaian batin, coba untuk menghilangkan kesombongan Anda dan mulai memaafkan. Mulailah memaafkan dengan memaafkan diri sendiri dari kesalahan masa lalu. Anda dapat mencoba berlibur, di tempat di mana ketenangan hadir.
2. Selalu Bersikap Jujur.
Kejujuran pada diri sendiri akan menolong kita untuk jujur kepada orang lain. Hal ini bisa terjadi karena kejujuran mengungkapkan apa yang dipikirkan dan diyakini dengan terbuka.
Kejujuran pada orang lain akan membuat seseorang tampil apa adanya tanpa berusaha menutup-nutupi diri. Ketakjujuran pada orang lain akan membuat hidup Anda sangat palsu dan tentu saja, hidup dalam kepalsuan sangat melelahkan.
3. Berpikir Lebih Luas.
Jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi pikirkan juga apa yang dapat Anda lakukan untuk orang lain. Jangan terlalu egois, tetapi coba untuk sedikit lebih tidak mementingkan diri sendiri.
Berpikir tentang membantu lebih banyak orang dan bagaimana Anda bisa lebih bertanggung jawab adalah latihan mental yang hebat, yang dapat membuat pikiran Anda lebih kuat. Ingatlah bahwa kekuasaan adalah tanggung jawab, dan sebaliknya.
4. Berpikir ke Depan.
Jangan hanya memikirkan hal-hal atau peristiwa yang akan memberi Anda keuntungan instan, tetapi perhatikan hal-hal yang akan memberikan manfaat jangka panjang.
Perhatikan bahwa orang-orang spiritual mengembangkan kebijaksanaan karena mereka memikirkan hal-hal spiritual yang bertahan selamanya.
5. Menjadikan Masa Lalu sebagai Pelajaran.
Analisis kesalahan Anda sebelumnya dan pelajari darinya sehingga Anda tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Orang melakukan kesalahan berulang kali karena mereka bersedia untuk gagal.
Hal tersebut mungkin karena mereka percaya bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan. Tetapi, berpikirlah berbeda. Mungkin boleh saja melakukan satu kesalahan, tetapi tidak berulang kali sampai menjadi kebiasaan buruk.
6. Berpikir Lebih Cepat.
Pahami bahwa masih ada hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan. Jadi, jangan buang waktu Anda memikirkan hal-hal yang tidak penting.
Dengan kata lain, jangan terlalu banyak berpikir. Pikirkan saja dan lakukan sehingga Anda dapat berpikir dan melakukan lebih banyak hal.