CANTRIK
Cantrik dapat diartikan sebagai berikut :
1. Pengikut.
2. Orang yang berguru kepada orang pandai (sakti).
3. Murid pendeta (pertapa).
Menurut (KBBI), arti kata cantrik adalah pengikut. Arti lainnya dari cantrik adalah orang yang berguru kepada orang pandai (sakti).
Cantrik dalam Pewayangan Jawa ialah orang yang berguru (Ngelmu) Kebatinan, Spiritual, yang merangkap menjadi Pembantu rumah tangga Sang Guru karena tidak memiliki biaya namun ingin berguru Kawruh Spiritual, maka Dia bersedia merangkap menjadi Pembantu Rumah tangga Sang Guru. Dia menetap di Padepokan atau Pertapan yang tidak dibayar hanya sekedar mendapat makan gratis ala kadarnya sehari-hari sebagai pembantu rumah tangga dirumah Atau Padepokan Sang Guru. Cantrik ini selain melayani Sang Guru juga melayani murid-murid Reguler Sang Guru. Contohnya Cantriknya Resi Wiyasa harus juga melayani para Siswa seperti Raden Abimanyu, Raden Gathutkaca, dan para murid lain yang sedang berguru kepada Sang Resi.
Jadi berbeda status antara Cantrik dan para Murid. Istilah Nyantrik dan Meguru juga berbeda. Meguru itu statusnya sebagai Siswa/Murid, sedangkan Nyantrik Statusnya ya sebagai Cantrik. Ilmu-ilmu tinggi seperti Ajian, Kesaktian dari Sang Guru biasanya hanya diberikan kepada Murid/Siswa Kinasih, bukan kepada Cantrik.
Bedanya dengan Santri.
Santri dalam pandangan masyarakat, tentu derajatnya lebih tinggi dari pada Cantrik, karena mereka para Santri ini selain mendapatkan Ilmu Agama juga diajarkan Ilmu emphiris dan mereka tidak merangkap menjadi Pembantu Rumah Tangga Sang Guru seperti para Cantrik, sebab para Santri biasanya mendapat bekal yang cukup dari para orang tua Santri yang biasanya mampu.
Dibawah ini Wayang Cantrik yang tidak berbaju dengan Sang Guru pada Pewayangan Jawa.