Kitab Hidayatul Adzkiya & Terjemah Kitab
Kitab Hidayatul Adzkiya’ ila Thariq Al-Auliya (petunjuk bagi orang-orang cerdas menuju jalan para wali) merupakan turats / kitab kuning karya Syekh Zainudin bin Ali Ahmad As-Syafi’i Al-Malibari yang dilahirkan di daerah Malibar, Kamis 12 Sya’ban 871 H dan tutup usia pada hari Kamis, 16 Sya’ban 918 H. Kitab ini berisi 188 untaian syair indah yang bernafaskan tasawuf. Beliau termasuk ulama yang produktif dan berjasa mengalihbahasakan kitab Syu’bul Iman karangan Syekh Nuruddin Al-Ijai dari bahasa Persi ke bahasa Arab yang populer di tanah Jawa dan banyak dikaji di kalangan pesantren.
Dapat dipahami bahwa menyibukkan diri (fokus) dalam kajian ilmu tasawuf dapat mengantarkan ke tujuan, sedangkan fokus hanya pada ilmu fikih dan semacamnya akan menghantarkan kepada tujuan yang lebih rendah. Usai mengalami mimpi tersebut, mushonnif mulai menyibukkan diri dalam menulis dan menyusun bait-bait yang berjumlah 188 secara indah.
Dibawah ini petikan bait Kitab Hidayatul Adzkiya
Pembukaan - المُقَدِّمَةُ
الحَمْدُ لِلَّهِ المُوُفِّقِ لِلْعُلاَ ۞ حَمْداً يُوَافِي بِرَّهُ المُتَكَامِلاَ
Segala puji bagi allah yang menunjukkan kepada keluhuran, dengan pujian yang sesuai kebiakanNya yang sempurna
ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَى النَّبِيِّ المُصْطَفَى ۞ والآلِ مَعْ صَحْبٍ وَتُبَّاعٍ وِلاَ
Lalu selawat semoga untuk nabi yang dipiluh, dan keluarga beserta sahabat dan pengikut yang terus menerus
تَقْوَى الإِلَهِ مَدَارُ كُلِّ سَعَادَةٍ ۞ وَتِبَاعُ أَهْوَى رَأْسُ شَرِّ حَبَائِلاَ
takwa kepada tuhan adalah pusat setiap kebahagiaan, dan menigkuti hawa nafsu adalah pangkal kejelekan yang seperti tali
Jalan - ُالطَّرِيْقَة
إِنَّ الطَّرِيقَ شَرِيعَةٌ وَطَرِيقَةٌ ۞ وَحَقِيقَةٌ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِّلاَ
sesunggahnya jalan adalah syarat, toriqoh dan haqiqah. maka dengarkan yang dicontohkan
فَشَرِيعَةٌ كَسَفِينَةٍ وَطِرِيقَةٌ ۞ كَالبَحْرِ ثُمَّ حَقْيقَةٌ دُرٌّ غَلاَ
syariat seperti perahu, dan toriqoh seperti lautan, lalu haqiqah seperti permata yang mahal
فَشَرِيعَةٌ أَخذٌ بِدِينِ الخَالِقِ ۞ وَقِيَامُهُ بِالأَمْرِ وَالنَّهْيِ انْجَلاَ
Syariaat melakukan agama tuhan yang menciptakan, dan melaksanakan perintah dan larangan yang jelas
وَطَرِيقَةٌ أَخْذٌ بِأَحْوَطَ كَالوَرَعِ ۞ وَعَزِيمَةٍ كَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلاً
dan toriqah melakukan kehatihatihan, seperti wirai, dan kesungguhan seperti riyadloh
وَحَقِيقَةٌ لَوُصُولُهُ لِلْمَقْصِدِ ۞ وَمُشَاهَدٌ نُورَ التَّجَلِّىَ بِانجِلاَ
dan haqihah untuk sampai pada tujuan, dan melihat cahaya tajallai dengan jelas
مَنْ رَامَ دُرًّا لِلسَّفِينَةِ يَرْكَبُ ۞ وَيَغُوصُ بَحْراً ثُمَّ دُرًّا حَصَّلاَ
barang siapa yang mencari mutiara maka menaiki perahu, dan menyelam di lautan , lalu ia mengasilakan mutiara
وَكَذَا الطَّرِيْقَةُ وَالحَقِيقَةُ يَا أَخِي ۞ مِنْ غَيْرِ فِعْلِ شَرِيْعَةٍ لَنْ تُحْصَلاَ
begitu juga thoriqah dan haqiqah wahai saudaraku, tanpa melakukan syariat tidak akan di hasilkan
فَعَلَيْهِ تَزْيِيْنٌ لِظَاهِرِهِ الجَلِيّ ۞ بِشَرِيْعَةٍ لِيَنُوْرَ قَلْبٌ مُجْتَلَا
maka hendaknya seorang memperbaiki dlhohirnya yang jelas dengan syariiat agar hati bercahaya
َوَتَزُوْلَ عَنْهُ ظُلْمَةٌ كَيْ يُمْكِنَا ۞ لِطَرِيْقَةٍ فِي قَلْبِهِ أَنْ تَنْزِل
dan hilang darinya kegelapan agar memungkinan toriqah menetap di hatinya
وَلِكُلِّ وَاحِدِهِمْ طَرِيْقٌ مِنْ طُرُقٍ ۞ يَخْتَارُهُ فَيَكُونُ مِنْ ذَا وَاصِلَا
bagi setiap orang memiliki jalan dari beberapa jalan yang ia pilih, maka ia dengan ini ia sampai
كَجُلُوْسِهِ بَيْنَ الأَنَامِ مُرَبِّيًا ۞ وَكَكَثْرَةِ الأَوْرَادِ كَالصَّوْمِ الصَّلَا
seperti duduknya mendidik manusia, dan memperbanya wirid seperti puasa dan sholat
وَكَخِدْمَةٍ لِلنَّاسِ وَالحَمْلِ الحَطَبِ ۞ لِتَصَدُّقٍ بِمُحَصَّلٍ مُتَمَوِّلَا
dan seperti melayani manusia, dan membawa kayu bakar untuk sedekah dengan yang dihasilakan yang dapat berupa harta
مَنْ رَامَ أنْ يَسْلُكْ طَرِيْقَ الأَوْلِيَا ۞ فَلْيَحْفَظَنْ هَذَا الوَصَايَا عَامِلَا
barang siapa yang menapaki jalan para wali, maka hendaknya menjaga wasiat-wasiat ini seraya melaksanakan
Di Antaranya adalah Taubat - مِنْهَا التَّوْبَةِ
أُطْلُبْ مَتَابًا بِالنَّدَامَةِ مُقْلِعًا ۞ وَبِعَزْمِ تَرْكِ الذَّنْبِ فِيْمَا اسْتَقْبَلَا
Carilah taubat dengan menyesal seraya mencabut, dan dengan keinginan yang kuat meniggalkan dosa di waktu yang akan datang
وَبَرَاءَةً مِنْ كُلِّ حَقِّ الآدَمِي ۞ وَلِهَذِهِ الأَرْكَانِ فَارْعَ وَكَمِّلَا
dan bebas dari setiap hak adami, dan jagalah dan sempurnakan rukun-rukun ini
وَقِهِ دَوَامًا بِالمُحَاسَبَةِ الَّتِي ۞ تَنْهَاكَ تَقْصِيْرًا جَرَى وَتَسَاهُلًا
dan selalu jagalah dengan muhasabab (menghitung) yang mencegahmu sembrrono dan meremehkan
وَبِحِفْظِ عَيْنٍ وَاللِّسَانِ وَسَائِرِ الْـ ۞ أَعْضَاءِ جَمِيْعاً فَاجْهَدَنْ لَا تَكْسَلَا
dan dengan menjaga mata dan lisan dan seluruh anggota, dan bersungguh-sungguhlah dan jangan malas
فَالتَّوْبُ مِفْتَاحُ لِكُلِّ طَاعَةٍ ۞ وَأَسَاسُ كُلِّ الْخَيْرِ أَجْمَعَ أَشْمَلَا
maka taubat adalah kunci setiap taat, dan pondasi setiap kebaikan seluruhnya
فَإِنِ ابْتُلِيْتَ بِغَفْلَةٍ أَوْ صُحْبَةٍ ۞ فِي مَجْلِسٍ فَتَدَارَكَنَّ مُهَرْوِلًا
jika kamu dicoba dengan lupa dan pertemanan di majlis, maka kejarlah dengan lari
Dan Di Antaranya adalah Qonaah - وَمِنْهَا القَنَاعَةُ
وَاقْنَعْ بِتَرْكِ المُشْتَهَى وَالْفَاخِرِ ۞ مِنْ مَطْعَمٍ وَمَلَابِسٍ وَمَنَازِلًا
dan menerimahlah, dengan meninggalakan yang di ingini dan yang unggul dari makanan dan pakaian dan tempat tinggal
مَنْ يَطْلُبَنْ مَا لَيْسَ يَعْنِيْهِ فَقَدْ ۞ فَاتَ الَّذِي يَعْنِيْهِ مِنْ غَيْرِ ائْتِلا
barang siapa mencari sesuati yang tidak berfaedah, maka ia akan kehilangan sesuatu yang berfaidah, dengan tanpa ragu
Dan Di Antaranya adalah Meninggalkan Dunia - وَمِنْهَا الزُّهْدُ
وَازْهَدْ وَذَا فَقْدُ عَلَاقَةِ قَلْبِكَ ۞ بِالْمَالِ لَا فَقْدٌ لَهُ تَكُ أَعْقَلَا
dan zuhudlah, dan ini adalah hilangnya hubungan hatimu dengan harta, tidak hilangnya harta
وَالزُّهْدُ أَحْسَنُ مَنْصِبٍ بَعْدَ التُّقَى ۞ وَبِهِ يُنَالُ مَقَامُ أَرْبَابِ العُلَا
dan zuhud adalah sebaik derajat setalah takwa, dan dengan zuhut dapat diperoleh kedudukan orang orang yang memiliki keluhuran
وَمُحِبُّ دُنْيَا قَائِلٌ أَيْنَ الطَّرِيْقُ ۞ أَيْنَ الخَلَاصُ كَمُسْكِرٍ شَرِبَ الطِّلَا
dan orang yang suka dunia berkata: di mana jalan, di mana selesai seperti orang yang mabuk yang meminum arak
وَاتْرُكْ مِنَ الأَزْوَاجِ مَنْ مَا سَاعَدَتْ ۞ فِي طَاعَةٍ وَاخْتَرْ عُزُوْباً فَاضِلاً
dan tinggalkan istri yang tidak menolongmu dalam taat, dan pilihla membujang
لِسَلَامَةِ الدُّنْيَا خِصَالٌ أَرْبَعٌ ۞ غَفْرٌ لِجَهْلِ الْقَوْمِ مَنْعُكَ تَجْهَلَا
untuk keselamatan dunia ada empat perkara: mengampuni kebodohan orang lain, dan kamu tidak berlaku bodoh
وَتَكُوْنَ مِنْ سَيْبِ الأُنَاسِي آيِساً ۞ وَلِسَيْبِ نَفْسِكَ لِلْأُنَاسِي بَاذِلاً
dan engkau tidak mengharap pemberian orang lain, dan memberimu terahdap orang lain
Dan Di Antaranya adalah Belajar Ilmu Syar'i - وَمِنْهَا تَعَلُّمُ الْعِلْمِ الشَّرْعِيّ
وَتَعَلَّمَنْ عِلْماً يُصَحِّحُ طَاعَةً ۞ وَعَقِيْدَةً وَمُزَكِّيَّ الْقَلْبِ اصْقُلاً
Dan belajarlah ilmu yang memperbaikai ketaatan dan aqidah dan yang membersihkan hati dengan berkilau
هَذِ الثَّلَاثَةُ فَرْضُ عَيْنٍ فَاعْرِفَنْ ۞ وَاعْمَلْ بِهَا تَحْصُلْ نَجَاةً وَاعْتَلَا
tiga rukun ini farlu ain maka ketahuilah dan amalkanlah, maka kamu akan menghasilkan keselamatan dan keluhuran
Dan Di Antaranya Adalah Menjaga Kesunnahan - وَمِنْهَا الْمُحُافَظَةُ عَلَى السُّنَنِ
حَافِظْ عَلَى سُنَنٍ وَآدَابٍ أَتَتْ ۞ مَأْثُوْرَةً عَنْ خَيْرِ مَنْ جَا مُرْسَلَا
jagalah kesunahan dan adab yang datang dengan diriwayatkan dari sebaik orang yang diutus
إِنَّ التَّصَوُّفَ كُلَّهُ لَهُوَ الأَدَب ۞ وَمِنَ العَوَارِفِ فَاطْلُبَنْهُ وَعَوِّلَا
sesungguhnya tasawwuf semuanya adalah adab, maka dari kitab awariful maarif maka carilah dan pegangilah
إِذْ لَا دَلِيْلَ عَلَى الطَّرِيْقِ إِلَى الإِلَه ۞ إِلَّا مُتَابَعَةِ الرَّسُوْلِ المُكْمِلَا
karena tidak ada petunjuk jalan kepada Allah, kecuali mengikuti utusan yang menyemurnakan
فِي حَالِهِ وَفَعَالِهِ وَمَقَالِهَ ۞ فَتَتَبَّعَنْ وَتَابِعَنْ لَا تَعْدِلَا
dalam tingkah dan pekerjaannya dan ucapan beliau, maka carilah dan ikutilah jangan menyimpang
وَطَرِيْقُ كُلِّ مَشَايِخٍ قَدْ قُيِّدَتْ ۞ بِكِتَابِ رَبِّي وَالحَدِيْثِ تَأَصَّلَا
dan toriqah semua guru telah di ikat dengan kitab tuhan saya dan hadis yang memiliki dasar
طَالِعْ رِيَاضَ الصَّالِحِيْنَ وَاحْكُمَنْ ۞ مَا فِيْهِ تَظْفَرْ بِالسَّعَادَةِ وَاعْمَلَا
lihatlah kitab riyadlus sholihin dan kokohkanlah yang ada di situ, maka kamu akan memperoleh kebahagiaan dan amalkanlah
وَاهْتَمَّ بِالْفَرْضِ الَّذِي لَا يُقْرَبُ ۞ مِنْ ذِي الْعَطَاءِ بِمِثْلِ ذَلِكَ أكْمَلًا
dan perhatikan dengan farlu yang pemilik pemberian tidak di dekati dengan semisal ini
مَا زَالَ عَبْدِي بِالنَّوَافِلِ يَقَرَبُ ۞ حَتَّى أكُوْنَ لَهُ يَداً وَالأرْجُلاً
dan seorang hamba tidak henti-henti mendekatkan diri dengan kesunnahan sampa aku menjadi tangannya dan kakinya
والسَّمْعَ مِنْهُ ثُمَّ عَيْناً بَاصِرَة ۞ أيْ مِثْلَ ذَلِكَ فِي الْمَطَالِبِ هَرْوَلاً
dan telinganya dan matanya, maksudnya seperti ini maka larilah dalam mencari
Dan Di Antaranya Adalah Tawakkal - وَمِنْهَا التَّوَكُّلُ
وَتَوَكَّلَنْ مُتَجَرِّداً فِي رِزْقِكَ ۞ ثِقَةً بِوَعْدِ الرَّبِّ أَكْرَمَ مُفْضِلَا
dan bertawakkallah dengan melepaskan dalam rizkimu , seraya percaya dengan janji tuhan yang mulia dan unggul
أَمَّا المُعِيْلُ فَلَا يَجُوْزُ قُعُوْدُهُ ۞ عَنْ مَكْسَبٍ لِعِيَالِهِ مُتَوَكِّلَا
adapun orang yang memiliki tanggungan maka tidak boleh meniggalkan dari bekerja untuk keluarganya dengan bertawakkal
لَا تَبْذُلَنْ لِلنَّاسِ عِرْضَكَ طَامِعاً ۞ فِي مَالِهِمْ أَوْ جَاهِهِمْ مُتَذَلِّلَا
jangan rendahkan kehormatanmu pada manusia dengan berharap dalam harta mereka atau kedudukan mereka
Dan Di Antaranya Adalah Ikhlas - وَمِنْهَا الإخْلَاصُ
أَخْلِصْ وَذَا أَنْ لَا تُرِيْدَ بِطَاعَةٍ ۞ إلَّا التَّقَرُّبَ مِنْ إِلَهِكَ ذِي الْكَلَا
ikhlaslah , dan ikhlas adalah hendaknya engakau tidak mengharpkan dengan taat kecuali mendekat kepada tuhanmu yang memiliki padang rumput
لَا تَقْصِدَنْ مَعَهُ إِلَى غَرَضِ الدُّنَا ۞ كَثَنَائِهِمْ أَوْ نَحْوِ ذَاكَ تَوَصُّلَا
jangan engkau tuju bersamanya pada tujuan dunia, seperti pujian manusia atau sepadannya
وَاحْذَرْ رِيَاءً مُحْبِطاً لِعِبَادَةٍ ۞ فَانْظُرْ إِلَى نَظْرِ العَلِيْمِ فَتَكْمُلَا
dan hindarilah riya yang menghilangkan ibada, maka lihatlah pada pandangan orang yang pintar maka kau akan sempurna
لَا تُظْهِرَنَّ فَضِيْلَةً كَي تُعْتَقَدَ ۞ لَا تُبْرِزَنَّ لِيُنْكِرُوْكَ رَذَائِلاَ
jangan engkau perlihatkan keutamaan agar engkau di anggap, jangan engkau perlihatkan kejelekan agar manusia menginkarimu
إِيْمَانُ مَرْءٍ لَا يَكُوْنُ تَكَامَلاَ ۞ حَتَّى يَرَى نَاساً بِإِبْلٍ مُثِّلَا
iman seorang tidak sempurna sampai ia melihat manusia sama dengan unta
فَيَكُوْنُ مَدْحُهُمْ وَذَمُّهُمْ سَوَى ۞ لَمْ يَخْشَ لَوْمَةَ لَائِمٍ فِي ذِي الْعُلَا
maka pujian dan hinaan mereka sama, tidak takut hinaan orang yang menghina dalam (menuju) tuhan yang melikiki keluhuran
عَمَلٌ لِأَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ تَرْكُهُ ۞ لِلنَّاسِ ذَاكَ هُوَ الرِّيَاءُ سَبَهْلَلاَ
amal karena manusia adalah syirik, dan menignggalkan amal karena manusia adalah riya
لَا تَطْلُبَنْ عِنْدَ المُهَيْمِنِ مَنْزِلاً ۞ إِنْ كُنْتَ تَطْلُبُ عِنْدَ نَاسٍ مَنْزِلاً
jangan engkau cari kedudukan di sisi tuhan yang kuasa, jika engak mencari kedudukan di sisi manusia
Dan Di Antaranya Adalah Menyendiri - وَمِنْهَا الْعُزْلَةُ
لَا تَصْحَبَنْ مَنْ كَانَ أَهْلَ بَطَالَةٍ ۞ وَتَسَاهُلٍ فِي الدِّيْنِ ذَاكَ هُوَ البَلاَ
jangan engkau menemani orang yang biasa pengangguran dan meremehkan agama, hal tersebut adalah cobaan
وَالعُزْلَةُ الأَوْلَى إِذَا فَسَدَ الزَّمَنُ ۞ أَوْ خَافَ مِنْ فِتَنٍ بِدِيْنٍ مُبْتَلَا
dan uzlah itu baik jika zaman sudah rusak, atau takut fitnah akan agama
وَكَذَا إِذَا خَافَ الْوُقُوْعَ بِشُبْهَةٍ ۞ أَوْ فِي حَرَامٍ أَوْ لِذَاكَ مُمَاثِلاً
begitu juga jika ia takut terjerumus dalam syubhat atau dalam haram, atau yang menyamia hal tersebut
وَالاخْتِلَاط بِنَاسِناً فِي جُمْعِهِمْ ۞ وَجَمَاعَةٍ أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ فُضِّلاَ
dan berkumpul dengan manusa dalam perkumpulan mereka dan dalam sholat jamaat atau sesamanya itu diutamakan
هَذَا لِمَنْ بِالْعُرْفِ يَقْدِرُ يَأْمُرُ ۞ وَعَنِ الْمَنَاكِرِ قَدْ نَهَى مُتَحَمِّلاً
ini bagi orang yang mampu amar makruf dan nahi munkar
صَبْراً عَلَى كُلِّ الأَذَى لَا يَغْلِبُ ۞ فِي ظَنِّهِ عِصْيَانُهُ بِمَحَافِلاً
sabar terhadap setiap penganiayaan, tidak bermaksian dalam perkumpulan
لَكِنْ يَقُوْلُ الْبَعْضُ مِنْ مُتَأَخِّري الْـ ۞ ـفُضَلَاءِ عُزْلَةُ ذِي الزَّمَانِ مُفَضَّلاً
tetapi sebagian ulama akhir berkata: uzlah pada zaman ini di utamakan
إذْ نَادِرٌ حَقًّا خُلُوُّ مَحَافِلٍ ۞ عَنْ حَوْبَةٍ فَانْظُرْ لِنَفْسِكَ عَاقِلاً
karena jarang sekali perkumpulan sunyi dari kemaksiatan, maka lihatlah dirimu seraya berakal
كُلُّ المَعَاصِي كَالرِّبَا وَكَغِيْبَةٍ ۞ أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ بِاخْتِلَاطِكَ حُصِّلَا
setiap maksiat seperti riba dan ghibah atau sesamanya dapat dihasilkan sebeb perkumpulan
Menjaga waktu - وَمِنْهَا حِفْظُ الأَوْقَاتِ
وَاصْرِفْ إِلَى الطَّاعَاتِ وَقْتَكَ كُلَّهُ ۞ لَا تَتْرُكَنْ وَقْتاً سُدًا مُتَسَاهِلاً
arahkan semua waktumu pada taat, jangan meninggalkan waktu terbuang sia-sia
وَتَصِيْرُ أَوْقَاتُ الْمُبَاحِ بِنِيَّةٍ ۞ مَصْرُوْفَةً بِالْخَيْرِ فَاصْحَ بِلَا ائْتِلَا
dan waktu mubah dengan niat (yang baik) dapat di arahkan menjadi kebaikan, maka bangunlah tanpa ragu
وَزِّعْ بِعَوْنِ اللَّهِ وَقْتَكَ وَاصْرِفَنْ ۞ كُلًّا بِمَا هُوَ لَائقٌ مُتَبَتِّلا
dan bagilah -denngan pertolongan allah- waktumu, dan arahkan semua kepada yang baik seraya beribadah
Cara Membagi Waktu - كَيْفِيَةُ تَوْزِيْعِ الأَوْقَاتِ
فَإذَا بَدَا فَجْرٌ فَصَلِّ تَخَشُّعاً ۞ مُتَدَبِّراً لِقِرَاءَةٍ وَمُكَمِّلاً
jika fajar sudah nampak maka sholatlah dengan khusyu’ seraya membaca al quran dan menyempurnakan
وَاجْهَدْ لِتُحْضِرَ فِي صَلَاتِكَ قَلْبَكَ ۞ جُهْداً بَلِيْغًا كَيْ تَنَالَ فَضَائِلَا
dan bersungguh-sungguhlan untuk menhadirkan hatimu dalam sholatmu, dengan sungguh sungguh yang sangat agar engkau memperoleh keutamaan
لَا تَنْسَ أَنَّ اللَّهَ نَاظِرُ قَلْبِكَ ۞وَحُضُوْرَهَ وَشُهُوْدَهُ لَكَ فَاوْجِلاَ
jangan lupa bahwa Allah melihat hatimu, hadir Allah dan melihat allah padamu maka takutlah
Keutamaan Jamaah - فَضْلُ الْجَمَاعَةِ
لَا تَتْرُكَنَّ جَمَاعَةً قَدْ فُضِّلَتْ ۞ بِالسَّبْعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ فَضْلٍ عَلاَ
jangan meninggakan jamaah yang diutamakan dua puluh tujuh dari anugrah Allah yang luhur
وَلِمَ التَّعَلُّمُ إِنْ تَكُنْ تَتَسَاهَلُ ۞ فِي مِثْلِ هَذَا الرِّبْحِ أَخْسَرَ أَجْهَلاَ
dan untuk apa belajar jika kau meremehkan seperti keuntungan ini, kamu merugi dan bodoh
Wirid-wirid Setelah Subuh - الْأَوْرَادُ بَعْدَ الصُّبْحِ
ثُمَّ اشْتَغِلْ بِالْوِرْدِ لَا تَتَكَلَّمَنْ ۞ مُسْتَقْبِلاً وَمُرَاقِباً وَمُهَلِّلاً
lalu subuklah dengan wirid, jangan berbicara, seraya menghadap kiblan, dan memperhatikan , dan tahlil
بِطَرِيْقَةٍ مَعْهُوْدَةٍ لِمَشَايِخِ ۞ لِتَرَى بِهِ نَاراً وَنُوْراً حَاصِلاً
dengan thoriqah yang diketahui bagi para guru, agar kau melihat api dan cahaya , seraya menghasilkan
فَيَضِيءُ وَجْهُ الْقَلْبِ بِالنُّوْرِ الْجَلِي ۞ وَيَصِيْرُ مَذْمُوْمُ الطَّبَائِعِ زَائِلاً
maka wajah hati bersinar dengan cahaya yang jelas, dan akhlak yang jelas menjadi hilang
فَتَصِيْرُ أَهْلاً لِلْمُشَاهَدَةِ الَّتِي ۞ هِيَ نِعْمَةٌ عُظْمَى فَصِرْ مُتَأَهِّلاً
maka kamu menjadi ahli musyaadah yang hal tersebut adalah nikmat yang agung, maka jadilah orang yang layak
Sholat Isyroq -صَلَاةُ الإشْرَاقِ
حَتَّى إِذَا شَمْسٌ بَدَتْ كَرُمَيْحِنَا ۞ صَلَّى لِإِشْرَاقٍ وَقُرْآناً تَلا
sampai ketika nampak matahari seperti tombak kita, maka solatlat isyrak dan bacalah quran
حِزْباً فَأكْثَرَ بِاتِّعَاظٍ مَعَ أَدَبٍ ۞ وَحُضُوْرِ قَلْبٍ خَاشِعاً وَمُرَتِّلاً
satu hizib atau lebih banyak, dengan adab dan hadirnya hati seraya khusy’ dan tartil
Baca Quran Termasuk Obat Hati - تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ مِنْ أَدْوِيَةِ الْقَلْبِ
وَدَوَاءُ قَلْبٍ خَمْسَةٌ فَتِلَاوَةٌ ۞ بِتِدَبُّرِ المَعْنَى وَلِلْبَطْنِ الخَلاَ
obat hati itu lima, membaca quran dengan tadabbur makna, dan hati yang sunyi
وَقِيَامُ لَيْلٍ وَالتَّضَرُّعُ بِالسَّحَرِ ۞ وَمُجَالَسَاتُ الصَّالِحِيْنَ الفُضَلا
dan bangun malam, dan mendekatkan diri waktu sahur, dan menemani duduk orang orang yang soleh yang utama
Akhlak Yang Bagus Bagi Pembaca Quran - الأخْلاَقُ الحَسَنَةُ لِقَارِئ القُرْآنِ
وَلِقَارِئ وَلِحَافِظٍ يَتَخَلَّقُ ۞ بِمَحَاسِنِ الشِّيَمِ الرَّضِيَّةِ مُكْمِلاَ
orang yang membaca quran dan yang hafal quran hendaknya berakhlak dengan akhlak yang baik yang diridloi dan menyempurnakan
كَزَهَادَةِ الدُّنْيَا كَذَا أُتْرُكْ مُبَا ۞ لاَةً بِهَا وَبِأَهْلِهَا مُتَقَلِّلاً
seperti meninggalkan dunia, begitu juga tinggalkan memperdulikan dunia, dan ahli dunia, seraya menyedikitkan
وَكَذَا السَّخَا وَالجُودُ ثُمَّ مَكَارِمُ ال ۞ أَخْلاَقِ ثُمَّ طَلَاقَةٌ لَا خَاتِلاً
begitu juga dermawan, lalu akhlak yang mulia, dan ceria
وَالحِلْمُ ثُمَّ الصَّبْرُ ثُمَّ تَنَزُّهٌ ۞ عَمَّا دَنَا مِنْ مَكْسَبٍ مُتَجَمِّلاً
dan aris lalu sabar lalu bersih dari pekerjaan yang rendahan, lalu behias
وَمُلاَزَمَاتٌ لِلسَّكِينَةِ وَالوَرَعِ ۞ وَخُشُوْعِهِ وَتَوَاضُعٍ مُتَكَمِّلاً
dan menetapi tenang dan wira’i, dan khusu’ dan tawadlu’ seraya menyempurnakan
وَلِقَصِّ شَارِبِهِ وَتَسْرِيحِ اللِّحَى ۞ وَإِزَالَةٍ ظَفْراً وَإِبْطاً فَافْعَلَا
dan memotong kumis dan memanjangkan jenggot, dan menghilangkan kuku dan bulu ketiak maka lakukan
وَإزَالَةِ الرِّيحِ الكَرِيهَةِ وَالوَسَخ ۞ وَمَلَابِسٍ مَكْرُوْهَةٍ فَتَأمَّلاَ
dan menghilangkan bau yang tidak enak dan kotoran dan pakaian yang tidak di sukai , maka angan-anganlah
وَكَذَا اجْتِنَابًا لِلمَضَاحِكِ لَازِمَنْ ۞ وَكَذَاكَ إكْثَاراً مِزَاحاً زَيَّلاَ
begitu juga menjahui tertawa, begitujuga memperbanyak bermain
وَلْيَحْذَرَنْ عَجَباً رِيِاءً وَالحَسَدَ ۞ وَالاحْتِقَارَ لِغَيْرِهِ بِالاعْتِلاِ
dang hendaknya menjaui ujub , riya, hasud, menghina orang lain dengan sombong
وَاسْتَعْمِلِ المَأْثُورَ مِنْ ذِكْرٍ دُعَا ۞ وَكَذَاكَ تَسْبِيْحٌ وَتَهْلِيلٌ جَلاَ
dan lakukan dzikir dan doa yang di riwayatkan dari nabi, begitu juga tasbih dan tahlil yang jelas
وَيُرَاقِبُ المَوْلَى بِسِرٍّ وَالعَلَن ۞ وَعَلَى الإلَهِ بِكُلِّ أَمْرٍ عَوَّلاَ
dan meneliti allah dalam rahasian dan nampak, dan berpegangan Allah di semua urusannya
ذَا بَعْضُ آدَابٍ لِقَارِ وَاطْلُبَنْ ۞ بَاقٍ مِنَ التِّبْيَانِ وَانْحَ مُكَمِّلاَ
ini adalah sebagaian adab bagi pembaca qurann, dan carilah sisanya dari kitab tibyan
Sholat Dluha - صَلاَةُ الضُّحَى
ثُمَّ الضُّحَى صَلِّي وَلاَ تَدَعِ الفِكَر۞ بِهُجُوْمِ مَوْتٍ وَالتَّحَسُّرِ وَالبِلَى
lalu sholat dluha, dan jangan tinggalkan memikir dengan datangya mati, penyesalan dan kehancuran
عَمَلٌ بِلاَ ذِكْرِ المَنِيَّةِ لَا أَثَر ۞ وَبِذِكْرِهَا حَقًّا كَضَرْبِ مَعَاوِلَا
amal tanpa ingat mati tidak ada faedah, dan dengan mengingat dengan sangat seperti pukulan palu
Sibuk Dengan Ilmu - الاشْتِغَالُ بِالعِلْمِ
ثُمَّ اشْتَغِلْ بِالعِلْمِ أوْ بِعِبَادَةٍ ۞ أوْ بِالمَعِيْشَةِ وَاخْتَرَنْ الأَفْضَلاَ
Lalu sibukkan dingan ilmu atau ibadah atau pekerjaan dan pilihlah yang lebih utama
Keutamaan Ilmu Dan Pelajar -فَضْلُ العِلْمِ وَالمُتَعَلِّمِ
فَلِعَالِمٍ فَضْلٌ عَلَى مَنْ يَعْبُدُ ۞ فَضْلَ البُدُورِ عَلَى الكَوَاكِبِ فِي الجَلاَ
orang yang alim memiliki keutamaan atas orang yang beribadah seperti keutamaan bulan atas bintang dalam terangnya
إنَّ الإلَهَ وَأهْلَ كُلِّ سَمَائِهِ ۞ وَالأرْضِ حَتَّى الحُوتَ مَعْ نَمْلِ الفَلاَ
sesungguhnya allah dan penduduk langitnya dan bumu sampai ikan dan semut
كُلٌ يُصَلِّى يَا حَبِيبُ عَلَى الَّذِي ۞ قَدْ عَلَّمَ الخَيْرَ الأُنَاسَ مُحَصِّلاً
semuanya berselawat wahai kekasih pada orang yang mengajar kebaikan pada manusia
مَنْ فِي طَرِيقٍ لِلتَّعَلُّمِ يَسْلُكُ ۞ فَإِلَى الجِنَانِ لَهُ طَرِيقٌ سُهِّلاَ
siapa yang menapaki jalan mencari ilmu maka ia di mudahka jalan ke sorga
وَمَلاَئِكٌ تَضَعُ الجَنَاحَ لَهُ إِذَا ۞ يَسْعَى رِضاً بِمُرَامِهِ مُتَقَبَّلاَ
dan para malaikat meletakkan sayap padanya jika ia berjalan, karena ridlo terhadap tujuannya
وَتَعَلُّمٌ لِلْبَابِ مِنْ عِلْمٍ لَهُ ۞ فَضْلٌ عَلَى مِائَةِ الرُّكَيْعَةِ نَافِلاً
belajar satu bab ilmu lebih baik dari pada seratus rakaat sholat sunnah
هَذَا إِذَا قَصَدَ الإِلهَ وآخِرَةَ ۞ بِالعِلْمِ إِلَّا فَالْهَلاَكُ تَحَصَّلاَ
ini jika mengharap tuhan dan akhirat, jika tidak maka kerusakan yang dihasilkan
Ulama' su' - عُلَمَاءُ السُّوءِ
وَلْيُحْرَمَنْ عُرْفَ الجِنَانِ الفَاخِرَةِ ۞ وَلْيَسْقُطَنْ فِي دَرْكِ نَارٍ نَازِلاَ
hendaknya adi halangi dari bau sorga yang baik, dan turun ke dalam kedalaman neraka
رَجُلٌ بِهِ يُؤْتَى غَداً يُلْقَى بِهِ ۞ فِي النَّارِ تَخْرُجُ مِنْهُ أَمْعَاءٌ جَلاَ
seorang yang besok didatangkan dan di lempar ke neraka, keluar darinya usus yang jelas
فِيهَا يَدُورُ كَمَا يَدُورٌ حِماَرُنَا ۞ بِرَحَاهُ تَطْحَنُ كاَلْحَصِيدِ تَذَلُّلاً
dalam neraka ia berputar seperti berputarnya himar kita di tempat gilingnya
فَيَجِيءُ مَنْ فِي النَّارِ يَسْأَلُهُ أَمَا ۞ قَدْ كُنْتَ تَأْمُرُنَا وَتَنْهَى مُقْبِلاً
maka datang orang yang berada di neraka menanyakan bukankah kamu memerintahkan kami dan melarang kami
فَيَقُولُ يَا قَوْمِي بَلَى لَكِنَّنِي ۞ مَا كُنْتُ بِالْعِلْمِ المُكَرَّمِ عَامِلاً
maka ia berkata wahai kaum ku iya , tetapi aku tidak mengamalkan terhadap ilmu
Tanda Pelajar Jelek - عَلَاماَتُ طُلَّابِ السُّوْءِ
فَإذَا رَأَى مُتَعَلِّماً يَكْبُو عَلَى الـ ۞ ـشَّهَوَاتِ مُتَّبِعاً هَوَاهُ مُعَامِلاً
jika seorang melihat orang yang belajar melakukan syahwat, dan menyapekkan hawa nafsunya
مُتَكَالِباً أَيْضاً عَلَى رُومِ الدُّنَا ۞ مِنْ غَيْرِ مِنْهَاجٍ مُبَاحٍ فَائِلاً
mencintai dunia tanpa cara yang di perbolehkan
أَوْ قَدْ تَعَاطَى عِلْمَ فَرْضِ كِفَايَةٍ ۞ مِنْ قَبْلِ فَرْضِ العَيْنِ عِلْماً وَابْتَلاً
atau melakukan fardlu kifayah sebelum fardlu ain, secara memepelajari dan menguji
فَلَقَدْ تَبَيَّنَ مِنْ قَرَائِنِ حَالِهِ ۞ قَصْدُ لِغَيْرِ اللِّه فِيْهِ تَغَلْغَلاَ
maka telah jelas dari tanda-tanda keadannya tujuan selain Allah
وَكَذَا إِذَا تَرَكَ الصَّلاَةَ جَمَاعَةً ۞ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ بَلْ بِأنْ يَتَكَاسَلَا
begitu juga jika ia meniggalkan sholat jamaah tanpa udzur, tetapi karena malas
وَكَذَاكَ تَرْكٌ لِلرَّوَاتِبِ وَالسُّنَنِ ۞ إِنْ أُكِّدَتْ فَاعْمَلْهُ وَاصْحَ تَبَتُّلاً
begitu jjuga meniggalkan sholat rawatib dan sunnah jika muakkad, maka sadarlah seraya beribadah
Tanda Ulama' Alhirat - عَلاَمَاتُ عُلَمَاءِ الآخِرَةِ
وَلِعَالِمٍ الأُخْرَى عَلَامَاتٌ تُرَى ۞ لَا يَطْلُبُ الدُّنْيَا بِعِلْمِ مَسَائِلاَ
bagi alim akhirat ada alamat yang dapat di ketahui, tidak mencari dunia dengan ilmunya
وَلِذَاكَ آيَاتٌ تَكُوْنُ كَثِيْرَةٌ ۞ أَنْ لَا يُخَالِفَ قُوْلُهُ مَا يَفْعَلاَ
untuk hal tersebut ada tanda-tanda banyak, hendaknya ucapannya tidak berbeda dengan tindakannya
وَيَكُونَ بِالمَأْمُورِ أَوَّلَ عَامِلٍ ۞ وَعَنِ الَّذِي يَنْهَى تَجَنَّبَ أَوَّلاَ
dan dengan apa yang diperintah pertama kali yang melakukan dan dari yang dilarang awal yang meninggalkan
وَيَكُونَ مُعْتَنِياً بِعِلْمٍ رَغَّبَا ۞ فِي طَاعَةٍ نَاهٍ عَنِ الدُّنْيَا اجْتَلاَ
dan memperhatikan ilmu, suka dalam taat , serta melarang dunia
مُتَوَقِّياً عِلْماً يَكُونُ مُكْثِراً ۞ قِيلاً وَقَالاً وَالجِدَالَ مُسَوَّلاَ
serta menjahui ilmu yang untuk memperbanyak kata-kata, bantahan yang di hiasi
وَيَكُوْنَ مُجْتَنِباً تَرَفُّهَ مَطْعَمٍ ۞ وَبِمَسْكَنٍ وَأَثَاثِ ذَاكَ تَجَمُّلاً
dan menjahui makanan yang enak, dan rumah , dan prabot rumah
وَتَنَعُّماً وَتَزَيُّناً بِلِبَاسِهِ ۞ وَإِلَى القَنَاعَةِ وَالتَّقَلُّلِ مَائِلاً
dan enak enakan dan berhias dengan pakaiannya, dan condong pada qonaah dan sedikit
وَيَكُونَ مُنْقَبِضاً عَنِ السُّلْطَانِ ۞ ذَا أَنْ لَا يَكُونَ عَلَيْهِ يَوْماً دَاخِلاً
dan menjahui penguasa, ini hendaknya ia tidak pernah masuk ke penguasa
إِلَّا لِنُصْحٍ أَوْ لِدَفْعِ مَظَالِمٍ ۞ أَوْ لِلشَّفَاعَةِ فِي المَرَاضِي فَادْخُلاَ
kecuali untuk nasehat atau menolak kedzaliman, atau untuk mensyafaati orang-orang yang sakit, maka masuklah
وَإِلَى الفَتَاوَى لَا يَكُونَ مُسَارِعاً ۞ وَيَقُولُ اسأَلْ مَنْ يَكُونُ تَأَهَّلاَ
dan tidak tergesa-gesa pada fatwa dan berkata tanyalah orang yang ahli
وَأَبَى اجْتِهَاداً لَا يَكُونُ تَعَايُناً ۞ وَيَقُولُ لَا أَدْرِي إِذَا لَمْ يَسْهُلاَ
dan tidak mau berijtihad jika tidak fardlu ain, dan berkata saya tidak tahu jika tidak mudah
وَيَكُونَ يَقْصِدُ بِالعُلُومِ وُجُودَهُ ۞ لِسَعَادَةِ العُقْبَى العَظِيمَةِ نَائِلاَ
dan ia menuju dengan ilum untuk memperoleh kebahagiaan akhirat yang besar
وَيَكُونَ مُهْتَمًّا بِعِلْمِ البَاطِنِ ۞ وَرِقَابَ قَلْبٍ لِلسِّيَاسَةِ فَاعِلاً
dan ia memperhatikan ilmu batin, dan perhatian hati untuk mengatur
مُتَوَقِّعاً لِطَرِيقِ عِلْمِ الآخِرَةِ ۞ مِمَّا يَكُونُ مِنَ المُجَاهَدَةِ انجَلاَ
berharap jalan ilmu akhirat yan dari mujahadah
وَيَكُونَ مُعْتَمِداً عَلَى تَقْلِيدِهِ لِشَرِيعَةٍ ۞ وَعَلَى بَصِيرَتِهِ الجَلاَ
dan taqlidnya berpegan pada syariat dan pandangan hatinya yang jelas
Enam Sifat Bagi Ulama' Besar - سِتُّ خِصَالٍ لِكِبَارِ العُلَمَاءِ
وَأَئِمَّةٌ كَالشَّافِعِيِّ وَنَحْوِهِ ۞ كَانُوا عَلَى سِتِّ خِصَالٍ كُمَّلاَ
para imam seperti syafi’i dan sepadannya mereka menetapi enam sifat yang sempurna
زُهْدٌ صَلاَحٌ وَالعِبَادَةُ عِلْمُهُم ۞ بِعُلُومِ عُقْبَى نَافِعَاتٌ لِلْمَلاَ
zuhud , soleh, ibadah, ilmu mereka akan ilmu akhirat bermanfaat bagi ummat
وَكَذَا الفَقَاهَةُ فِي مَصَالِحِ دِينِنَا ۞ وَإِرَادَةٌ بِتَفَقُّهٍ رَبَّ العَلاَ
begitu juga pintar akan kebaikan agama kita, dan dengan belajar mengharap tuhan yang luhur
فُقَهَاؤُنَا قَدْ تَابَعُوا فِي فِقْهِهِم ۞ لَا غَيْرُ فَاتْبَعْ لِلْجَمِيعِ لِتَفْضُلاَ
ahli fiqih kita mengikuti mereka dalam fikih mereka, tidak lainnya, maka ikutilah semua agar engkau mulia
فَتَعَلَّمَنْ لِلَّهِ عِلْماً نَافِعاً ۞ إِنْ كُنْتَ تَطْلُبُ مُلْكَ دَارَيْنِ اعْتَلاَ
maka belajarlah ilmu yang bermanfaat jika kamu mencari kerajaan dua alam yang luhur
تَعْلِيمُهُ لِلَّهِ خَيْرُ عِبَادَةٍ ۞ وَخِلاَفَةٍ وَوَرَاثَةٍ فَتَوَسَّلاَ
mengajarkan ilmu karena allah sebaik ibadah, dan gantian dan warisan , maka gunakan alat
Adab Pelajar - آدَابُ المُتَعَلِّمِ
وَجِّهْ كَلاَمَ القَوْمِ غَيْرَ مُخَطِّئٍ ۞ وَمُعَلِّماً وَقِّرْ وَلَسْتَ مُجَادِلاً
arahkan ucapan kaum (ahli tasawwuhf) tanpa menyalahkan dan belajar , hormati dan jangan menjadi pendebat
وَاسْتَفْسِرِ الأُسْتَاذَ وَاتْرُكْ مَا بَدَا ۞ لِبَدِيهِ فَهْمِكَ مِنْ كِتَابٍ وَاسْأَلاَ
dan mintaklah penjelasan guru, dan tinggalkan pemahamanmu dari kitab dan tanyakan
قَابِلْ كِتَابَكَ قَبْلَ وَقْتِ مُطَالَعَة ۞ بِصَحِيحِ كُتْبٍ وَاضِحٍ قَدْ عُوِّلاَ
bandingkan kitabmu sebelum waktu belajar dengan kitab yang jelas yang dibuat pegangan
طَالِعْ مِرَاراً مَتْنَهُ قَبْلَ الشُّرُو ۞ حِ فَإِنَّهُ أَوْلَى وَأَحْسَنُ مَوْئِلاَ
lihatlah berkalli-kali matannya sebelum syarah, karena hal itu lebih utama dan lebih baik
وَلَفَهْمُ سَطْرٍ مِنْ مُتُونِ أَحْسَنُ ۞ مِنْ عَشْرِ أَسْطُرِ مِنْ شُرُوحِ فَاقْبَلاَ
dan faham satu baris dari matan lebih baik dari pada sepuluh baris dari syarah, maka bandingkanlah
Menentukan Perkara Yang Lebih Utama Dalam Mencari Ilmu | تَحْدِيْدُ الأوْلَوِيَاتِ فِي الاشْتِغَالِ بِالعِلْمِ
وَابْدَأْ بِفَرْضِ العَيْنِ ثُمَّ اعْمَلْ بِهِ ۞ ثُمَّ الكِتَابِ فَسُنَّةٍ مُتَرَتِّلاً
mulailah dengan farlu ain dan amalkanlah, lalu kitab, lalu sunnah seraya menjelaskan
وَاتْبَعْ بِعِلْمِ الفِقْهِ ثُمَّ أُصُولِهِ ۞ ثُمَّ البَوَاقِي رَاعِ تَدْرِيجاً بِلاً
dan ikutilah ilmu fikih lalu ushul fikih, lalu sisannya, perhatikan sedikit demi sedikit seraya menguji
Ilmu Cabang | العُلُومُ الفَرْعِيَّةِ
وَعُلُومُ آدَابٍ ثَمَانِيَةٌ لُغَةٌ ۞ صَرْفٌ وَنَحْوٌ وَالمَعَانِي المُفْضَلاَ
dan ilumu adab ada delapan: shorof , nahwu, ma’ani yang di muliakan
وَكَذَا بَيَانٌ وَالبَدِيعُ وَقَافِيَة ۞ وَكَذَا عُرُوضٌ فَاطْلُبَنْهَا مُجْمَلاً
bayan, badi’, qofiyah, arudl, maka carilah secara global
وَفُرُوعُهَا إنْشَاءُ نَثْرٍ وَالنِّظَامِ ۞ وَمُحُاضَرَاتٌ وَالخُطُوطُ فَاجْملَاَ
dan cabang-cabangnya, insya’ nasar dan nadzom , muhadlorah, dan khot maka baguskanlah
لَا تَغْتَرِرْ بِوُقُوعِ أَهْلِ زَمَانِنَا ۞ فِي مَنْطِقٍ ثُمَّ الكَلَامِ تَوَغَّلاَ
jangan tertipu akan terjerumusnya ahli zaman kita dalam ilmu mantiq lalu kalam
طَالِعْ أَخِي إِحْيَاءَ غَزَّالٍ تَنَلْ ۞ فِيهِ الشِّفَاءَ مِنْ كُلِّ دَاءٍ أَعْضَلاَ
lihatlah wahai saudakau kitab ihya’ ghozali maka kamu akan mendapatkan obat dari setiap penyakit yang sulit
Bahaya Kenyang | آفَاتُ الشَّبْعِ
كُلْ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْ حَلاَلٍ لاَ شُبَه ۞ مَا لَا يَذُمُّ الشَّرْعُ ذَلِكَ حُلِّلاَ
setelah itu makanlah dari halal tidak ada syubhat, sesuatu yang tidak dihina syara’ maka dihalalkan
لَا شَيْءَ أَنْفَعُ مِنْ تَقَلُّلِ أَكْلِهِ ۞ وَشَرَابِهِ لِلْجِسْمِ وَالدِّينِ اعْتَلاَ
tidak ada yang lebih bermanfaat dari pada menyedikitkan makanan dan minuman bagi badan dan agama
آفَاتُ شَبْعٍ ثُقْلُ جِسْمٍ قَسْوَةُ الـ ۞ ـقَلْبِ الإزَالَةُ فِطْنَةً مُتَمَلْمِلاً
afat kenyak adalah beratnya tubuh , kerasnya hati, mengilangkan kecerdasan
تَضْعِيفُ جِسْمٍ عَنْ عِبَادَةِ رَبِّهِ ۞ جَلْبٌ لِنَوْمٍ فَاحذَرَنْهُ وَعَبْهِلاَ
melemahkan tubuh dari ibadah tuhannya, menarik tidur, maka hindarilah
Tidur Qoilulah Dan Pekerjaan Setelah Dzuhur | القَيْلُولَةِ وَأَعمَالُ مَا بَعْدَ الظُّهْرِ
قُلْ بَعْدَ ذَلِكَ لِلسَّهَادِ لِطَاعَةٍ ۞ ثُمَّ انْتَبِهْ قَبْلَ الزَّوَالِ تَسَلُّلاً
tidurlah setelah itu untuk bangun melaksanakan taat, lalu bangunlah sebelum tergelincirnya matahari
وَالظُّهْرَ صَلِّ جَمَاعَةً مَعْ سُنَّةٍ ۞ ثُمَّ اشْتَغِلْ بِالْخَيْرِ مِمَّا قَدْ خَلاَ
dan sholatlah dzuhur seraya jamaah, beserta sunnah, lalu sibuklah dengan kebaikan yang masih sisa
فَلِطَالِبٍ عِلْماً بِعِلْمٍ يَشْتَغِل ۞ وَلِعَابِدٍ صَلَّى تَلاَ أَوْ هَلَّلاَ
maka bagi pencari ilmu sibuk mencari ilmu , dan bagi orang yang ahli ibadah membaca atau tahllil
وَكَذَا إِلَى وَقْتِ الرَّقَادِ فَوَاظِبَنْ ۞ جِدًّا عَلَى هَذَا وَلَا تَكُ ذَاهِلاً
begitu juga sampai waktu tidur, maka laksanakan hal ini, dan jagan kau tinggalkan seraya melupakan
وَكِتَابَ أَذْكَارِ النَّوَاوِي طَالِعَنْ ۞ وَاعْمَلْ بِمَا فِيهِ تَنَلْ خَيْراً جَلاَ
dan lihatlah kitab adzkar imam nawawi, dan lakukan yang di situ, maka kamu akan mendapatkan kebaikan yang jelas
Adab Tidur | آدَابُ النَّوْمِ
لَا تَجْلِبَنْ نَوْماً وَلَا تَكُ نَائِماً ۞ إلَّا عَلَى ذِكْرٍ وَطُهْرٍ كَامِلاً
jangan manarik tidur, dan jangan tidur kecuali dengan dzikir dan suci yang sempurna
لَا بَأْسَ إِنْ ضَاجَعْتَ زَوْجَكَ لَمْ تَصِرْ ۞ فِي غَفْلَةٍ وٍتَلاَمُسٍ مُسْتَرْسِلاً
tidak apa jika kau meniduri istrimu yang tidak menjadi lupa dan lepass kendali
Tahajjud Dan Adab Bangun Tidur | التَّهَجُّدُ وَآدَابُ الاسْتِيقَاظِ
فَإِذَا انْتَبَهْتَ بِلَيْلَةٍ فَتَهَجَّداً ۞ وَاسْتَغْفِرَنْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَأَعْوَلاَ
jika kau bangun malam maka sholatlah tahajjud, dan beristigfarlah bagi orang-orang mukmin
فَلَرَكْعَتَانِ مِنَ الصَّلاَةِ بِلَيْلَةٍ ۞ كَنْزٌ بِدَارِ الخُلْدِ أَدْوَمَ أَنْبَلاَ
dua rakaan dari sholat malam adalah harta di rumah kekekalan
فَاسْتَكْثِرَنَّ مِنَ الكُنُوزِ لِفَاقَةٍ ۞ تَأْتِي عَلَيْكَ وَلَا نَسِيبَ وَلَا وَلَا
dan perbanyaklah dari harta untuk kefakiran yang akan datang terhadapmu dan tidak ada nasab dan keluarga
وَيَفُوتُ هَذَا بِالكَثِيرِ مِنِ اهْتِمَا ۞ مِكَ وَاشْتِغَالِكَ بِالدُّنَا مُتَغَافِلاً
hal ini bisa lepas karena banyak perhatianmu dan kesibukanmu terhadap dunia
وَحَدِيثُ دُنْيَا ثُمَّ لَغْوٌ وَاللَّغَط ۞ وَكَذَا بِإِتْعَابِ الجَوَارِحِ وَامْتَلاَ
dan berbicara dunia, lalu ucapan kosong, dan ucapan salah, begitu juga dengan menyapekkan badan
وَيُعِيْنُ تَجْدِيدُ الوُضُوءِ وَذِكْرُكَ ۞ قَبْلَ الغُرُوبِ مُسَبِّحًا مُسْتَقْبِلاً
dan meperbarui wudlu dapat menolong, begitu juga dzikirmu sebelum tenggelam matahari, seraya membaca tasbih dan menghadap qiblat
وَعِبَادَةٌ بَيْنَ العِشَاءِ وَمَغْرِبِ ۞ تَرْكٌ كَلاَماً بَعْدَ ذَلِكَ غَافِلاً
dan ibadah antara isya dan maghrib, meniggalkan omongan setelah itu seraya lupa
وَاظِبْ عَلَى هَذَا بَقِيَّةَ عُمْرِكَ ۞ وَاقْصُرْ لِآمَالٍ وَجَاهِدْ تَنْبُلاَ
tetapilah ini sisa umurmu, dan pendekkan harapan hidup, dan bersungguh sunggulha maka kamu akan cerdas
Peringatan | تَذْكِرَةٌ
مَنْ لاَ لَهُ شُغْلٌ بِدُنْيَا تَارِكاً ۞ دُنْيَا لَهُمْ مَا بَالُ ذَلِكَ يَبْطُلاَ
barang siapa yang tidak memiliki kesibukan dunia, seraya meniggalkan dunia, maka hendaknya tidak pengangguran
فَبِخِدْمَةِ الرَّبِّ العَلِيِّ تَنَعُّماً ۞ بِصَلاَتِهِ وَتِلاَوَةٍ مُتَشَاغِلاَ
maka dengan melayani tuhan yang luhur seraya menikmati dengan sholatnya dan membaca
وَإِذَا السَّآمَةُ فِي الصَّلاَةِ تَعَرَّضَتْ ۞ فَاتْلُ القُرَانَ بِرَهْبَةٍ مُتَأَمِّلاً
jika dalam sholatnya merasa bosan maka bacalah quran dengan takut dan berangan-angan
وَإِذَا سَئِمْتَ تِلاَوَةً فَانْزِلْ إِلَى ۞ ذِكْرٍ بِقَلْبٍ وَاللِّسَانِ مُكَمِّلاً
jika kau bosan membaca maka lakukan pada dzikir hati dan lisan seraya menyempurnakan
ثُمَّ اذْكُرَنْ بِالْقَلْبِ وَهْوُ مُرَاقَبَة ۞ لَا تَشْتَغِلْ بِحَدِيثِ نَفْسٍ مُهْمَلاَ
lalu dizikirlah dengan hati yaitu memperhatikan , jangan sibuk dengan bisikan hati seraya menhkosongkan
فَحَدِيثُ نَفْسٍ كَالكَلاَمِ بِأَلْسُنٍ ۞ يَقْسُو بِهِ قَلْبٌ فَلاَ تَكُ فَاعِلاً
omangan hati seperti omongan lisan dapat mengeraskan hati, maka jangan kau lakukan
Penting | مُهِمَّةٌ
قَدْ أَجْمَعَ العُرَّافُ جُلُّهُمْ عَلَى ۞ أَنَّ أَفْضَلَ الطَّاعَاتِ لِلَّهِ العَلاَ
semua ahli makrifat semuanya telah sepakat bawa sebaik taat kepada Allah yang maha lurur
حِفْظٌ لِأَنْفَاسٍ يَكُونُ خُرُوجُهَا ۞ وَدُخُولُهَا بِاللَّهِ فِي المَلَا الخَلاَ
adalah menjaga nafas, keluarnya masuknya dengan allah di perkumpulan dan sendirian
بِالشِدِّ ثُمَّ المَدِّ تَحْتُ ثُمَّ فَوْ۞ قُ صِفَة لَهُ مَعْ بَرْزَخٍ فَاسْتَكْمِلاَ
dengan ditasydid lalu dengan panjang, dibahwah lalu atas, sifat Allah, bersama barzah lalu menyempurnakan
أَوْ ذِكْرِ تَهْلِيلٍ وَذَا الذِّكْرُ الخَّفِي ۞ مِنْ غَيْرِ تَحْرِيكِ الشَفَاهِ تَدَاوَلاَ
atau dzikir tahlil dan ini adalah dzikir khofi tanpa menggerakkan mulut
مَنْ لَمْ يَكُنْ فِي بَدْءِ أَمْرٍ جَاهِداً ۞ لَمْ يَلْقَ مِنْ هَذِي الطَّرِيقَةِ خَرْدَلاَ
barang siapa dalam permulaan perkaranya tidak bersungguh sungguh, maka ia tidak akan menemukan jalan ini sedikit pun
وَكَذَاكَ مَعْرِفَةٌ تُخَصُّ عَلِيَّةٌ ۞ فِي غَالِبٍ مِنْ غَيْرِهَا لَنْ تُحْصَلاَ
begitu juga makrifat yang husus yang tinggi , biasanya tanpa bersungguh-sungguh tidak dapat dihasilkan
وَجِهَادُ نَفْسٍ أَنْ تُزَكَّي مِنْ رَذَا ۞ ئِلِهَا وَتَحْلِيَةٌ بِنُورِ فَضَائِلاَ
jihat nafsu adalah hendaknya kamu membersihkan dari kotorannya dan menghiasi dengan cahaya keutamaan
وَالعَارِفُونَ بِرَبِّهِمْ هُمْ أَفْضَلُ ۞ مِنْ أَهْلِ فَرْعٍ وَالأُصُولِ تَكَمَّلاَ
orang-orang yang makrifat kepada tuhannya lebih utama dari ahli ilmu cabang dan asal
فَلَرَكْعَةٌ مِنْ عَارِفٍ هِيَ أَفْضَلُ ۞ مِنْ أَلْفِهَا مِنْ عَالِمٍ فَتَقَبَّلاَ
satu rakaat dari orang yang arif lebih utama dari pada seribu rakaat dari orang alim, maka terimalah
قَالَ الإمَامُ السُّهْرَوَرْدِي قُدِّسَا ۞ وَالمَقْصِدُ الأَقْصَى المُشَاهَدَةُ العَلاَ
berkata imam surawardi : dan tujuan yang akhir adalah musyahadah yang tinggi
فَلْيُكْثِرِ العَبْدُ التِّلاَوَةَ مُكْثِراً ۞ ذِكْراً بِطِيبِ كَلِمَةٍ مُتَبَتِّلاً
dan hendaknya seorang hamba memperbanyak membaca , memperbanyak dzikir dengan kalimat tayyibah , seraya beribadah
وَلْيَجْتَهِدْ بِوِطَاءِ قَلْبٍ نُطْقَه ۞ حَتَّي يَصِيرَ بِقَلْبِهِ مُتَأَصَّلاً
hendaknya ia bersungguh sungguh dengan meginjak hati pengucapannya sampai dzikir menjadi menancap di hatinya
وَمُزِيلَةً لِحَدِيثِ نَفْسٍ كَي يَنُو ۞ رَ القَلْبُ لِلْحَالِ العَلِيَّةِ نَائِلاً
dan menghilangkan pada bisikan hati agar hati bercahaya untuk hal yang tinggi
وَيَفِيضَ نُورُ القَلبِ لِلْقَالِبِ فَذَا ۞ بِمَحَاسِنِ الأَعْمَالِ مِنْهُ تَسَوَّلاَ
dan cahaya hati mengalir pada badan, dan ini dengan amal -amal yang bagus
وَيَصِيرُ حَقًّا ذِكْرَ ذَاتٍ ذِكْرُهُ ۞ هَذِي المُشَاهَدَةَ الشَّرِيفَةَ حَصِّلاً
dan dzikir dzat benar-benar menjadi dzikirnya , ini adalah musyahada yang mulia dihasilkan
هَذَا الَّذِي أَوْصَى الشُّيُوخُ الكُمَّلُ ۞ اللَّهُ وَفَّقَنَا لَهُ مُتَفَضِّلاَ
ini adalah yang diwasiatkan guru-guru yang mulia, semoga Allah menunjukkan kami padanya dan memberi anugrah
وَالْحَمْدُ لِلْبَاقِي الرَّؤُوفِ مُصُلِّياً ۞ أَعْلَى الصَّلاَةِ عَلَى الرَّسُولِ مُحَوْقِلاً
dan segala puji bagi yang maha kekal yang maha penyayang , seraya berselawat setinggi selawat pada utusan, seraya membaca la haula wa la quwwata illa billah