ASTA TAPA
(Ajaran dari Kanjeng Sunan Kalijaga)
Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Walisongo, dikenal sebagai wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun.
Sunan Kalijaga atau Sunan Kalijogo adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.
Sunan Kalijaga lahir tahun 1450 dengan nama Raden Said. Beliau adalah putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.
Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.
Sunan Kalijaga mempunyai Ajaran Asta Tapa (Delapan Tapa) dalam Suluk Linglung yang merupakan bagian terakhir dari Kitab Duryat.
Ajaran ini diwariskan oleh Sunan Bonang kepada Sunan Kalijaga, lalu oleh Sunan Kaijaga diwariskan kepada Raden Ayu Supartini Mursidi.
Ajaran tersebut antara lain :
1. BADAN
Tapanya berupa sopan santun, zakatnya gemar melakukan kebajikan.
2. HATI (BUDI)
Tapanya rela dan sabar, zakatnya bersih dari prasangka.
3. NAFSU
Tapanya berhati ikhlas, zakatnya tabah dalam kesengsaraan dan mampu mengampuni kesalahan.
4. NYAWA.
Tapanya berlaku jujur, zakatnya tidak mengganggu orang dan tidak mencela.
5. RASA.
Tapanya berlaku utama, zakatnya berduka (karena melakukan salah), diam, dan bertobat.
6. CAHAYA (NUR).
Tapanya berlaku suci, zakatnya berlaku ikhlas.
7. ATMA (HAYU).
Tapanya berlaku awas, zakatnya senantiasa eling.
8. BADAN.
Tapa untuk badan meliputi ;
- MATA.
Tapanya mengurangi tidur, zakatnya tidak ingin memiliki kepunyaan orang.
- TELINGA.
Tapanya mencegah amarah, zakatnya tidak mendengarkan perkataan buruk.
- HIDUNG.
Tapanya mengurangi minum, zakatnya tidak suka mencela keburukan orang lain.
- LISAN.
Tapanya mengurangi makan, zakatnya menghindari perkataan buruk.
- AURAT.
Tapanya menahan syahwat, zakatnya menghindari zina.
- TANGAN.
Tapanya menghindar dari tindakan mencuri, zakatnya tidak suka memukul orang lain.
- KAKI.
Tapanya tidak berjalan untuk melakukan kejahatan, zakatnya berjalan ke arah kebaikan.
Demikianlah ajaran luhur Sunan Kalijaga, salahsatu Walisongo, penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Selain dengan kesenian, budaya, juga dengan akhlaq mulia serta tirakatnya dengan Asta Tapa.