Natas, Nitis, Netes
Natas, Nitis, Netes
Natas, nitis, netes (Sesuatu yang berasal dari Tuhan akan dirawat oleh Tuhan, dan akhirnya kembali kepada Tuhan).
Falsafah Jawa, natas nitis netes maknanya adalah dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan kita hidup, dan bersatu pada Tuhan kita kembali.
Natas
Natas berasal dari kata tatas. Arti "natas" adalah selesai dengan sempurna.
Nitis
Nitis berasal dari kata titis. Arti "nitis" adalah tepat sasaran.
Diharapkan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dapat selesai sesuai harapan dan sasaran yang telah direncanakan.
Netes
Netes berasal dari kata tetes, yang artinya berhasil.
Diharapkan seluruh masyarakat dapat mencapai hasil yang maksimal dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
Filosofi Jawa Natas, Nitis, Netes = Selesai, Bersama, Bersatu
Natas, nitis, dan netes adalah tiga kata yang sering digunakan dalam budaya Jawa. Ketiga kata ini memiliki makna yang dalam dan arti yang berbeda-beda.
Natas berasal dari kata tatas yang artinya selesai dengan sempurna. Diharapkan seluruh masyarakat dan seluruh unsur di dalamnya dapat menyelesaikan segala sesuatu dengan baik dan sempurna.
Sementara itu, nitis berasal dari kata titis yang artinya bersama. Dalam budaya Jawa, nitis sering diartikan sebagai hidup bersama dengan Tuhan.
Dalam arti yang lebih luas, nitis juga dapat diartikan sebagai hidup bersama dengan sesama manusia. Dalam hidup bermasyarakat, nitis sangat penting untuk menciptakan keharmonisan dan kedamaian antar sesama.
Netes berasal dari kata tetes yang artinya bersatu. Dalam budaya Jawa, netes sering diartikan sebagai bersatu pada Tuhan.
Dalam arti yang lebih luas, netes juga dapat diartikan sebagai bersatu dalam tujuan yang sama. Dalam hidup bermasyarakat, netes sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan kebersamaan dan kerukunan.
Ketiga kata ini memiliki makna yang dalam dan penting dalam budaya Jawa. Dalam kehidupan sehari-hari, ketiga kata ini sering digunakan untuk menggambarkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Jawa.
Natas, nitis, netes ini juga sering dijadikan sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat, terutama dalam menciptakan keharmonisan. Dalam peringatan hari-hari besar, seperti peringatan hari kemerdekaan atau peringatan hari besar agama, ketiga kata ini sering dijadikan sebagai tema.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ketiga kata ini dalam budaya Jawa dan betapa eratnya hubungan antara ketiga kata ini dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, budaya Jawa dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya semakin terpinggirkan.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk melestarikan budaya Jawa dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, termasuk ketiga kata ini. Salah satu cara untuk melestarikan budaya Jawa adalah dengan mengajarkan nilai-nilai budaya Jawa kepada generasi muda.
Dengan demikian, nilai-nilai budaya Jawa dapat terus hidup dan berkembang di masa depan.
Natas, nitis, netes ini memiliki makna yang dalam dan penting dalam budaya Jawa. Ketiga kata ini sering dijadikan sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat, terutama dalam menciptakan keharmonisan dan persatuan.
Natas, Nitis, Netes Dalam Budaya
Natas, Nitis, Netes artinya Dari Tuhan kita ada, bersama Tuhan Kita Hidup, dan bersatu pada Tuhan kita kembali (From God we come, In God we life, and unite God we return), bukan tanpa makna falsafah jawa tersebut diciptakan oleh leluhur kita, jika kita merenunginya, adalah kunci untuk hidup bahagia. Dari Tuhan kita ada, manusia diciptakan oleh Tuhan, dan dengan kehendakNya pun kita dilahirkan untuk hidup, bersama Tuhan kita hidup yang dimaksud disini kurang lebih sebagai perilaku manusia hidup didunia ini, sikap kita yang bersungguh sungguh manembah kepada Allah, sikap perilaku tersebut diterapkan dalam hubungan manusia dengan Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) sebagai pencipta kita, untuk mencapai kesempurnaan jika kelak kita kembali pada Nya.
Dalam bahasa sederhana Natas, Nitis, Netes dapat diartikan Satu, Dia Allah SWT (Sang pencipta Alam semesta) Dari Dia, Oleh Dia, dan Kepada Dia, itulah hakekat hidup yang sebenarnya, disini penulis mengajak pembaca untuk merenungi hidup kita dari Allah, kita hidup menjalani proses hidup ini selalu mengingat Allah SWT, dan senantiasa berada di jalan yang benar, karena semua yang ada dalam hidup ini akan kembali pada Allah SWT (Yang Maha Kuasa), agar hidup kita ikhlas apa yang telah ditentukan oleh Nya, kita terima dengan lapang dada, itulah kunci hidup bahagia, ikhlas menerima apapun dengan rasa syukur.
Natas, Nitis, Netes penulis memaknai pepatah ini bukan lagi sebagai pepatah yang diperuntukan orang jawa, tetapi untuk masyarakat dunia, pluralisme hidup di dunia ini, karena semua agama, Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, juga akan mengajarkan hal yang sama sesuai dengan makna Natas, Nitis, Netes tersebut.
bahkan bangsa Indonesia memaksukkannya dalam nilai nilai luhur Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa dan masih banyak nilai nilai tersebut dimasukkan dalam pepatah yang serupa ataupun dalam Alkitab semua agama. Mari kita memaknai Natas, Nitis, Netes bukan sekedar falsafah, tapi nilai nilai yang seharusnya dijalankan dalam hidup, agar hidup damai dan temtram.
Imajiner Nuswantoro