DENGAREN
(tidak seperti biasanya)
Dengaren artinya tidak seperti biasanya.
Ada yang menyebutkan kadingaren, dingarene, hampir mirip semakna janur gunung.
Dengaren bisa bermakna tidak umum, tidak semestinya, tidak layak, jarang, lain dari pada yang lain, aneh, lucu, ajaib.
Dengaren merupakan kosa kata Jawa yang sering dalam percakapan sehari-hari. Dan biasanya ditujukan pada seseorang tidak pernah atau jarang muncul dalam aktivitas atau peristiwa atau moment tertentu. Misalnya kegiatan memperingati Agustusan kampung, kerja bakti kampung, kumpulan keagamaan dan tradisi desa atau kampung tempat tinggalnya. Namun belum tentu semua itu benar DENGAREN, mungkin ada musababnya bisa juga karena kesibukan kerja, bisa juga punya prioritas kampung domisili yang lain atau sebab-sebab yang lain.
Contoh kalimat :
Dengaren budhal isuk uthuk-uthuk biasane budhale awan-awan
(Tidak biasanya berangkat pagi-pagi biasanya berangkstnya kesiangan)
Dengaren sepi mampri biasane rame tenan.
(Tidak semestinya sepi mampri biasanya rame)
Dengaren njebul biasane ora tahu ngethok.
(Tidak biasanya hadiri biasanya tidak pernah kelihatan hidungnya)