PRO & KONTRA VOODOO
Menurut buku A Beginner's Guide to Voodoo karya Issendai Bechau, voodoo adalah agama yang berasal dari benua Afrika.
Istilah Voodoo (disebut Vodun di Benin; juga disebut Vodou, Voudou di Haiti, Vudu diRepublik Dominika) diberikan kepada cabang-cabang dari suatu tradisi keagamaan spiritis animis yang berasal dari leluhur bangsa Afrika Barat. Hingga kini Voodoo adalah salah satu dari tiga agama yang diakui di Haiti.
Akarnya beraneka ragam dan mencakup bangsa Fon, Ewe, dan Yoruba dari Afrika Barat, dari Nigeria barat hingga Ghana timur. Di Benin, Vodun adalah agama nasional, dan dianut oleh sekitar 60% dari penduduknya, atau sekitar 4½ juta orang.
Kata vodún berasal dari kata Fon-Ewe yang berarti roh. Di tempat lain, Voodoo sangat dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Afrika Tengah. Ritus Kongo, yang juga dikenal di utara Haiti sebagai Lemba {mulanya merupakan agama yang dipraktikkan di antara bangsa Bakongo menyebar luas sebagai unsur-unsur Afrika Barat, tetapi pada umumnya diabaikan oleh banyak orang Barat.
VOODOO ADALAH AGAMA KEPERCAYAAN ASAL AFRIKA BARAT
Zangbeto, voodoo penjaga perdamaian di bawah kepercayaan agama Yoruba. Zangbeto secara tradisional bertugas sebagai layanan polisi informal untuk menegakkan perdamaian di pedesaan Benin.
Pada tahun 64 M, terjadi kebakaran hebat di Roma selama enam hari dan menghancurkan sebagian besar kota. Menurut penulis Tacitus, ”Nero mengencangkan rasa bersalah dan melakukan siksaan yang paling kejam pada kelas yang dibenci karena kekejian mereka, yang disebut orang Kristen oleh masyarakat.” seperti dikutip Ancient Origins.
Kekejian yang dilakukan oleh orang-orang Kristen mula-mula dikatakan sebagai kanibalisme dan inses, berdasarkan rumor yang beredar di Roma pada waktu itu yang berasal dari kesalahpahaman tentang Ekaristi.
Episode dalam sejarah Gereja mula-mula ini menunjukkan betapa mudahnya suatu agama, terutama yang relatif tertutup, dapat disalahpahami dan disalahartikan. Kasus serupa mungkin dapat dilihat dalam agama yang dikenal sebagai Voodoo, juga dikenal sebagai Vodou atau Voudon.
Bagi banyak orang, kata 'Voodoo' memunculkan gambar boneka ajaib dengan paku tertancap di dalamnya untuk menimbulkan rasa sakit pada musuh seseorang dan kebangkitan orang mati.
Voudon mengacu pada “berbagai macam elemen budaya: kepercayaan dan praktik pribadi, termasuk sistem praktik medis rakyat yang rumit; sistem etika yang ditransmisikan lintas generasi termasuk peribahasa, cerita, lagu, dan cerita rakyat. Voudon lebih dari kepercayaan; itu adalah cara hidup," tulis Leslie Desmangles, profesor Haiti di Hartford's Trinity College dalam "The Encyclopedia of the Paranormal" (Prometheus Books, 1996).
Voudon mengajarkan kepercayaan pada makhluk tertinggi yang disebut Bondye, dewa pencipta yang tidak dapat diketahui dan tidak terlibat. Orang percaya Voudon menyembah banyak roh yang disebut loa atau Iwa, yang masing-masing bertanggung jawab atas wilayah atau bagian tertentu dari kehidupan.
Jadi, misalnya, jika Anda seorang petani, Anda dapat memberikan pujian dan persembahan untuk semangat pertanian; jika Anda menderita cinta tak berbalas, Anda akan memuji atau meninggalkan persembahan untuk Erzulie Freda, roh cinta, dan sebagainya.
Selain membantu (atau menghambat) urusan manusia, loa juga dapat memanifestasikan diri dengan merasuki tubuh para penyembahnya. Pengikut voudon juga percaya pada energi universal dan jiwa yang dapat meninggalkan tubuh selama mimpi dan kerasukan roh.
SEJARAH VOODOO
Meskipun asal usul Voodoo yang tepat tidak diketahui, secara umum disepakati bahwa agama ini berakar di Afrika Barat. Voodoo di Afrika Barat berevolusi dari tradisi kuno pemujaan leluhur dan animisme.
Sebuah undang-undang tahun 1685, melarang praktik agama-agama Afrika, dan mengharuskan semua majikan untuk mengkristenkan budak mereka dalam waktu delapan hari setelah kedatangan mereka di Haiti.
Meskipun para budak menerima Katolik Roma, mereka juga tidak melepaskan kepercayaan tradisional mereka. Voodoo telah menyebar ke negara-negara Afrika lainnya, Karibia, serta Amerika Utara dan Selatan. Di Benin dan Haiti, Voodoo sekarang secara resmi diakui sebagai agama. Namun demikian, Voodoo masih merupakan agama yang agak disalahpahami karena penggambarannya yang tidak akurat oleh media.
Alih-alih mengasosiasikan agama ini dengan zombie dan boneka Voodoo, kita mungkin harus meluangkan waktu untuk lebih memahami Voodoo, dan melihatnya sebagai cara hidup atau seperangkat prinsip panduan yang dipegang oleh penganutnya.
Pada umumnya orang kerap mengaosiasikan Voodoo sebagai praktik sihir, yang dibawa oleh masyarakat keturuan Afrika di benua Amerika. Namun faktanya, anggapan tersebut ternyata salah tidak tepat.
Berbagai sumber mengenai penggambaran umum voodoo oleh budaya pouler sejatinya menyesatkan, karena ini bukanlah mantra sihir, ilmu hitam, atau pemujaan setan.
Orang yang berlatih Voodoo juga bukan dukun, penyihir atau okultis.
Voodoo bukan praktik yang dimaksudkan untuk melukai atau mengendalikan orang lain.
Bahkan, kebanyakan Voodooists sebutan pelakunya belum pernah melihat boneka Voodoo seperti yang sering muncul di film dan televisi.
Voodoo tidak mengerikan atau kasar, dan bentuknya pun tidak selalu sama di banyak tempat.
Setibanya di Amerika dan Karibia oleh para budak, tradisi voodoo dianggap sebagai kombinasi dari berbagai tradisi Afrika, Katolik, dan penduduk asli Dunia Baru.
Voodoo tidak memiliki tulisan suci atau otoritas dunia, karena konsep dasarnya berpusat pada pengalaman individu, yang disertai dengan pemberdayaan dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Di berbagai belahan dunia, voodoo memiliki bentuk yang berbeda dan bervariasi dari satu komunitas ke komunitas lainnya. Selain di Afrika, voodoo banyak dipraktikkan di wilayah selatan Amerika Serikat, Haiti, dan Brasil.
MEMAHAMI CARA VOODOO MEMANDANG DUNIA
Sejumlah pengikuti Voodoo Haiti melakukan ritual saat mandi di kolam suci selama upacara voodoo di Souvenance, Haiti. Mereka datang ke Souvenance pada akhir pekan Paskah untuk memberikan penghormatan kepada para roh.
Untuk memahami apa yang diyakini oleh para penganut voodoo, Anda harus terlebih dahulu memahami bagaimana seorang Voodooist melihat dunia.
Mereka yang berlatih Voodoo percaya bahwa ada dunia terlihat dan tidak terlihat, dan bahwa keduanya saling terkait.
Kematian bagi mereka adalah transisi ke dunia yang tak terlihat, jadi para leluhur masih bersama kita dalam roh, untuk mengawasi dan menginspirasi manusia yang masih hidup.
Selain leluhur dan orang-orang terkasih yang dikenal dalam kehidupan, ada Lwa, yang dapat dipahami sebagai arketipe kepribadian manusia. Voodooists mengembangkan hubungan dengan Lwa untuk mencari nasihat mereka, dan membantu menyudahi keprihatinan di dunia nyata.
Dalam beberapa hal ini tidak berbeda dengan praktik sekuler, yang mempelajari dan menghormati tokoh-tokoh luar biasa dalam sejarah. Misalnya, seseorang yang ingin melakukan perubahan sosial mungkin menemukan inspirasi dari Martin Luther King Jr atau Mahatma Gandhi, dan merasakan kekerabatan dengan mereka.
Dengan cara yang sama, seorang Voodooist mengembangkan hubungan dengan Lwa tertentu, berusaha memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip yang mereka wakili, menghubungkan secara spiritual untuk memengaruhi transformasi pribadi, dan memanifestasikan energi ini di dunia yang terlihat untuk membantu kelancaran hidup.
PENILAIAN YANG SALAH TENTANG VOODOO
Rasisme mengaburkan pandangan khalayak tentang Voodoo. Tradisi ini berakar pada perbudakan dan terhubung secara rumit dengan evolusi politik dan sosial di belahan Bumi Barat.
Voodoo pertama kali dipraktikkan di Amerika dan Karibia oleh budak keturunan Afrika, yang budayanya ditakuti dan diejek. Budak tidak dianggap sepenuhnya manusia. Agama mereka dianggap sebagai takhayul, para imam mereka direndahkan sebagai dukun, Dewa dan Roh mereka dikecam sebagai jahat.
Satu-satunya revolusi budak yang berhasil dalam sejarah modern terjadi di Haiti pada akhir 1700-an. Budak keturunan Afrika menggulingkan penguasa Eropa dan mengambil kendali negara.
Banyak budak Voodooist, dan beberapa pemimpin militer mereka adalah pendeta yang menginspirasi dan mengorganisir komunitas mereka untuk memperjuangkan kebebasan.
Revolusi Haiti memprovokasi ketakutan di koloni Eropa dan Amerika lainnya yang bergantung pada sejumlah besar budak sebagai tenaga kerja perkebunan.
Citra dan kosakata Voodoo (dan agama-agama Afro-Karibia lainnya) menjadi mengancam dan mendarah daging dalam budaya-budaya itu sebagai sesuatu yang mengerikan, terkait dengan pertumpahan darah dan kekerasan. Hal tersebut ditekan secara brutal di banyak tempat dan berubah menjadi tabu
Seiring waktu, budaya Amerika menjadi terpesona oleh tradisi misterius ini, dan mulai menggambarkannya dalam film dan buku sebagai horor sensasional.
Praktek-praktek Voodoo dimimpikan oleh Hollywood, di mana sebagian besar hadir dalam perspektif yang mengganggu dan tidak benar.
Hollywood menciptakan mitologi bahwa Vodoo telah menjadi bagian dari cerita rakyat modern sebagai sesuatu yang jahat, yang dapat melukai manusia.
MENURUT LES STONE, FOTOGRAFER NEW YORK RITUAL MISTERIUS VOODOO MENGGUNAKAN DARAH DAN SIHIR
Voodoo adalah salah satu kepercayaan tertua yang ada di Afrika sejak awal peradaban manusia. Ritual voodoo melibatkan pengorbanan hewan, dan kerap diasosiasikan dengan iblis dan kerasukan. Akibatnya, kepercayaan ini memiliki reputasi menyeramkan.
Seorang fotografer New York, Les Stone, melihat voodoo sebagai sebuah praktik menarik.
Dia memotret pengikut voodoo di Haiti selama 25 tahun. Dari sekitar 200 kunjungannya ke sana, Stone menghasilkan gambar-gambar ritual voodoo yang berbeda.
Dia menjelaskan voodoo sebagai sebuah paket energi.
Foto-foto Stone dari semua upacara yang dihadirinya menampilkan energi yang sangat kuat. Beberapa bidikan kamera Stone menampilkan foto lembu dan kambing meregang nyawa karena kehabisan darah, para pengikut voodoo mandi di kolam lumpur, serta gaun berlumuran darah.
Fotografer berusia 58 tahun itu menginjakkan kaki pertama kali di Haiti untuk memotret pemilihan umum bebas pertama, yang diselenggarakan setelah rezim Duvalier angkat kaki setahun sebelumnya. Stone mengatakan bahwa foto-fotonya adalah catatan tentang budaya yang disalahpahami masyarakat dan bisa menghilang jika tidak dilestarikan.
Dia berkata, “Tidak ada seorang pun yang pernah membuat voodoo menjadi sesuatu yang menarik. Ini adalah paket energi yang besar.”
Permainan genderang, musik, dansa, sejarah ribuan tahun orang Afrika, perbudakan, kolonialisme Eropa, pemberontakan, revolusi, keyakinan, semua ini adalah voodoo. “Voodoo tidak jahat, juga tidak berbeda dari agama-agama lain, dan tidak ada yang salah tentang voodoo, itu adalah agama.
Voodoo, menurut pendapat, seorang fotografer New York, Les Stone, bahkan menawarkan pengalaman manusia yang lebih otentik, daripada agama-agama lain. Kembali ke masa ribuan tahun lalu, dengan dewa-dewa, roh-roh, dan orang-orang kudus yang sangat rumit.
Haiti setelah rezim Duvalier, presiden Haiti dari 1971 sampai 1986, berubah pesat tapi, dilain pihak, masih tetap sama. “Gereja Protestan memberitahu orang-orang Haiti bahwa mereka adalah penjahat karena memelihara agama dan budaya mereka sendiri,” katanya.
Voodoo adalah agama Afrika Barat kuno yang dipraktikkan oleh lebih dari 30 juta orang di Benin, Togo, dan Ghana. Bentuk berbeda dari agama ini ada di tempat negara lain, seperti Haiti dan Amerika Serikat.
Pengikut voodoo percaya bahwa dunia manusia juga dihuni roh. Mereka meyakini bahwa roh dapat berdampak pada dunia orang-orang yang masih hidup, membawa mereka pada nasib baik atau buruk.
PANDANGAN VOODOO NEGATIF DAN TENTANG PRAKTEK VOODOO REALITANYA SALAH BESAR
Berbicara tentang ilmu voodoo, yang ada di bayangan adalah praktik sihir yang menggunakan boneka jerami dan digunakan untuk menyiksa seseorang. Pemikiran ini tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
Ada beberapa hal yang salah kamu kira, lantaran film selalu menggambarkan ilmu voodoo seperti itu. Berikut ini adalah beberapa mitos yang salah diartikan oleh banyak orang dari praktik budaya orang Haiti tersebut.
1. Voodoo sering dianggap sebagai agama lain.
Padahal sebenarnya voodoo adalah praktik budaya yang pada zaman dahulu dilakukan oleh orang-orang suku Afrika Barat. Yang menjadikan voodoo sering dianggap sebagai kepercayaan hingga agama adalah karena adanya unsur spiritual di dalamnya.
2. Voodoo berlawanan dengan ajaran agama.
Kenyataannya praktik voodoo cukup dekat dengan agama dan malah pernah dekat dengan ajaran Katolik. Banyak praktisinya yang dibaptis sebagai Katolik. Keterbukaan tangan tersebut ada dikarenakan gereja Katolik mampu melihat bahwa praktik voodoo dapat menguatkan iman seseorang.
3. Voodoo digunakan sebagai alat penyiksaan.
Memang ada boneka voodoo yang mana kamu menancapkan paku pada suatu foto, tapi kegunaannya bukan untuk mengguna-guna atau memantrai orang-orang. Paku tersebut ditancapkan agar foto tidak lepas dari boneka itu. Fakta lain, tidak selalu foto. Bisa juga uang, bunga, atau apa pun yang sekiranya bisa membuat roh mengenali boneka tersebut.
4. Voodoo digunakan untuk praktik sihir jahat.
Bukan. Voodoo memang bisa dikaitkan dengan sihir, akan tetapi tujuannya tidak lain hanya untuk berkomunikasi dengan arwah. Jadi boneka voodoo itu fungsinya untuk berkomunikasi, bukan untuk mengutuk.
5. Praktisi voodoo tidak percaya dengan konsep Ke-Tuhanan.
Terbalik. Praktisi voodoo malah percaya kepada satu Tuhan. Namanya adalah Bondye. Tuhan ini bisa dibandingkan Yahweh yang ada dalam ajaran Judaisme, Kristianiti, dan Islam.
6. Voodoo digunakan untuk kepentingan pribadi.
Salah besar. Praktik voodoo dalam budaya setempat malah digunakan untuk pengobatan. Karena di lokasi praktik voodoo, seperti Haiti, tidak memiliki jumlah dokter yang mumpuni, mau tidak mau warga di sana harus menggunakan praktik penyembuhan secara spiritual.
7. Voodoo berhubungan dengan roh jahat.
Isu ini ada hubungannya dengan masalah propaganda. Pada zaman dahulu, Prancis mencoba membuat propaganda terhadap orang-orang Haiti dengan cara membuat cerita kalau orang-orang Haiti menjalin hubungan dengan setan. Padahal tokoh-tokoh yang dipuja praktisi voodoo itu dipercaya ada di persimpangan dunia manusia dan dunia roh.
8. Voodoo punya ritual yang sama.
Praktik atau ritual voodoo tidak selalu dilakukan dengan cara itu-itu saja. Ada beragam praktik ritualnya dan itu pun bisa berbeda antara praktisi voodoo satu dengan yang lain. Jadi bisa saja yang kamu lihat sebenarnya adalah praktik voodoo, tetapi kamu tidak mengenalinya.
Voodoo lebih mengarah kepada budaya setempat dan tidak seperti yang kamu kira. Bisa jadi perdukunan yang ada di budaya lokal kita itu sebenarnya adalah ilmu voodoo bagi orang Haiti sana.
PENILAIAN SANTET VERSI EROPA
Voodoo adalah praktik spiritual yang sangat disalahpahami sejak ribuan tahun lalu dan menyatukan banyak orang dari diaspora Afrika. Jauh lebih terlibat daripada sekadar latihan yang keliru yang melibatkan boneka dan sihir, berikut adalah beberapa fakta yang mungkin tidak diketahui oleh mereka yang tidak mempraktikkan bentuk spiritualitas.
Mengutip dari The Culture Trip bahwa :
1. Voodoo adalah kombinasi dari praktik.
Ini adalah ekspresi spiritual yang menggabungkan agama tradisional dengan animisme dan spiritisme dan menyatukan penduduk asli Afrika.
2. Dua dunia Voodooisme.
Ia percaya pada dua dunia yang saling terkait, yang terlihat dan yang tidak terlihat. Dalam kematianlah kita dibawa ke dunia tak kasat mata dan di mana leluhur berperan sebagai pemandu dan pelindung.
3. Berkomunikasi dengan roh.
Komunikasi dengan roh yang lebih rendah, yang dikenal sebagai Iwa, dan ke dunia gaib dilakukan melalui doa, pengorbanan hewan, dan upacara genderang serta tarian. Mereka meminta nasihat, belajar dari pengalaman mereka, dan terhubung dengan mereka pada tingkat spiritual.
4. Dimana Voodooisme dipraktekkan ?
Voodooisme paling populer dan dipraktekkan di Afrika Barat, Haiti, dan Louisiana dan di tempat-tempat yang menyimpan sisa-sisa perbudakan Afrika Barat seperti Kuba, Brasil, Puerto Riko, dan Republik Dominika.
5. Apa itu Voodooisme ?
Ini adalah agama komunitas yang berakar pada penyembuhan dan berbuat baik kepada orang lain; prinsip-prinsip yang menjadi inti agama. Itu adalah sumber kekuatan bagi budak-budak Afrika yang harus bertahan dalam kondisi yang ganas ketika mereka menemukan diri mereka tercerabut dan berpindah-pindah di seluruh dunia sebagai barang milik.
6. Bagaimana Voodooisme meramalkan kemerdekaan pemberontakan Haiti ?
Seorang pendeta Voodoo, Dutty Boukman, memulai Revolusi Haiti tahun 1791 setelah menyatakan nubuat bahwa budak tertentu yang dia sebutkan akan menjadi pemimpin gerakan perlawanan yang akan membebaskan budak lainnya. Ini dilihat sebagai katalis dari pemberontakan budak berikutnya.
7. Mencoba untuk melarang Voodooisme.
Pada 1685, Prancis melarang praktik agama Afrika di koloninya. Budak harus bertobat dalam waktu delapan hari setelah kedatangan mereka dengan banyak pembaptisan dilakukan. Namun, agama itu tidak mati; itu hanya bergabung dengan Katolik yang baru diadopsi untuk memberi kesan pertobatan.
8. Di mana istilah Voodoo berasal ?
Kata 'Voodoo' berasal dari orang-orang Fon Afrika Barat dari Benin selatan, dan itu berarti entitas spiritual.
9. Perlindungan dari penganiayaan.
Praktisi Voodoo secara historis selamat dari beberapa upaya orang lain yang mencoba menaklukkan agama dengan membakar kuil, memaksa konversi ke agama yang berbeda, dan memukuli pendetanya. Mereka sekarang dilindungi di Haiti berkat Konstitusi Haiti 1987 negara itu.
10. Legenda urban.
Mitos boneka voodoo sebagai alat untuk memberikan kutukan adalah sesuatu yang telah disebarkan oleh budaya populer dan Hollywood pada khususnya. Boneka ini termasuk dalam jenis sihir rakyat Afrika yang disebut hoodoo. Mereka memiliki tempat yang sangat kecil dalam agama dan tidak digunakan oleh mayoritas praktisi.
11. Lindungi dan layani.
Zangbeto adalah penjaga voodoo tradisional malam di Togo dan Benin. Mereka berpatroli di jalan-jalan dengan pakaian yang menyerupai tumpukan jerami dan merupakan penegak hukum utama di daerah-daerah ini sampai pembentukan hukum dan ketertiban resmi.
Sumber referensi :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Voodoo
https://nationalgeographic.grid.id/read/133052951/bukan-ilmu-hitam-voodoo-adalah-kepercayaan-asal-afrika-barat?page=all
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1513253-11-fakta-voodoo-santet-ala-orang-eropa
https://www.liputan6.com/global/read/3933005/benarkah-voodoo-adalah-ilmu-hitam-ini-penelusuran-sejarah-yang-sesungguhnya
https://www.idntimes.com/science/discovery/abraham-herdyanto/pemahaman-tentang-voodoo-yang-salah-kaprah
https://www.google.com/search?q=les+stone+fotografer&oq=&aqs=chrome.3.69i177j35i39i362l14.-1j0j7&client=ms-android-xiaomi&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#imgrc=BBHywWfK9aBluM&ip=1&lnspr=W10=