AIR BERIAK TANDA TAK DALAM
Air beriak tanda tak dalam maknanya :
1. Orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu.
2. Orang yang terlalu banyak berbicara adalah orang yang tidak terlalu paham masalah pembicaraannya.
Air beriak tanda tak dalam memiliki arti :
Air beriak tanda tak dalam berasal dari kata dasar air.
Arti dari air beriak tanda tak dalam dapat masuk ke dalam jenis peribahasa.
Air beriak tanda tak dalam berasal dari kata dasar beriak.
Air Beriak Tanda Tak Dalam artinya
1. Orang yang banyak cakap (sombong dan sebagainya), biasanya kurang ilmunya.
2. Orang yang sombong, besar cakap, biasanya tidak berisi.
Air beriak tanda tak dalam adalah orang yang banyak cakap (sombong dan sebagainya), biasanya kurang ilmunya. Arti lainnya dari air beriak tanda tak dalam adalah orang yang sombong, besar cakap, biasanya tidak berisi.
Sombong adalah
1. Menghargai diri secara berlebihan, congkak, pongah.
2. Tabiatnya agak aneh, sebentar sombong sebentar rendah hati, berkata dengan sombong.
Padanan Peribahasa :
Tong kosong nyaring bunyinya diartikan sebagai orang yang bodoh biasanya banyak bualannya atau cakapnya.
Ungkapan tersebut umumnya memiliki ditujukan kepada seseorang yang suka bicara berlebihan, tanpa terbukti kebenaran ucapannya atau bicara asal-asalan (omdo = omong doang alias ngedhabrus/nggedabrus).
Nggedabrus
Nggedabrus adalah sebutan bagi para pembual (bahasa jawa timuran) yang banyak omong, tinggi, koyok yok-yok o ae.
Nggedabrus kalau diterjemahkan secara harafiah barangkali berarti omong kosong, artinya bukan berarti bohong, lebih tepat mungkin, bahwa setiap kali kita ngomong tentang sesuatu, maka sesuatu itu tidak dilengkapi dengan data yang akurat, juga tidak dilengkapi dengan kesungguhan sikap yang bisa dibuktikan dengan keseharian. Kebanyakan hanya berdasar atas pengetahuan pendidikan, bukan pengetahuan pembelajaran.
Omong kosong (nonsense)
Omong kosong : koyok (mau akan), sesuatu yang tak ada artinya, sesuatu yang tak ada gunanya, tidak-tidak (jw : sing ora-ora), muspro.
Rea-reo (reya-reyo) adalah kopong, gablug, mbelgedhes, busung, zonk, pleketrek prett, prut, antikan, intinya wong mangan wong (nglembuk), kalungan umplung, ngenthekne srandhal.