INDONESIA LADANG EMAS TERBESAR
Emas logam yang paling lunak atau mudah dibentuk, dipandang sebagai logam berharga karena tekstur, kepadatan dan titik cairnya yang tinggi. Nilai dari karekteristiknya membuat emas menjadi alat yang menguntungkan untuk digunakan dalam kebijakan-kebijakan moneter sampai dengan saat ini. Sekitar 60% produksi emas digunakan untuk perhiasan, 40% untuk investasi (contohnya cadangan bank sentral sebagai jaminan melawan inflasi atau resesi), dan 10% untuk industri. Kemampuan emas yang luar biasa sebagai penghantar panas dan listrik adalah alasan mengapa emas digunakan dalam peralatan-peralatan industri, keramik, dan alat-alat elektronik.
Perusahaan-perusahaan emas aktif di seluruh benua di dunia. Distribusi tempat produksi yang luas secara geografis menyebabkan gangguan di satu wilayah karena masalah politik ataupun sosial kecil kemungkinannya dapat menyebabkan dampak besar dalam suplai emas global. Selain dari produksi global melalui pertambangan, daur ulang emas (yang berkontribusi untuk sekitar sepertiga dari total suplai saat ini) menambahkan jumlah produksi. Sebagai tambahan, bank-bank sentral juga dapat mempengaruhi sisi suplai ketika mereka menjual sebagian dari cadangan emas mereka. Penting untuk dicatat bahwa setelah dua dekade menjadi para penjual netto, kini bank-bank sentral telah secara efektif menjadi pembeli netto dari emas, mengakibatkan penurunan signifikan di sisi suplai dan bersamaan dengan itu secara simultan peningkatan permintaan.
Negara Produsen Terbesar Emas pada Tahun 2012 hingga 2014 (perkiraan) :
1. CINA 465.7 272.0
2. RUSIA 465.7 272.0
3. AUSTRALIA 465.7 269.7
4. AMERIKA SERIKAT 465.7 200.4
5. PERU 465.7 169.3
6. AFRIKA SELATAN 465.7 164.5
7. KANADA 465.7 153.1
8. MEKSIKO 465.7 115.7
9. INDONESIA 465.7 109.9
10. GHANA 465.7 106.1
dalam ton emas
Sumber: GFMS
Perusahaan-perusahaan emas aktif di seluruh benua di dunia. Distribusi tempat produksi yang luas secara geografis menyebabkan gangguan di satu wilayah karena masalah politik ataupun sosial kecil kemungkinannya dapat menyebabkan dampak besar dalam suplai emas global. Selain dari produksi global melalui pertambangan, daur ulang emas (yang berkontribusi untuk sekitar sepertiga dari total suplai saat ini) menambahkan jumlah produksi. Sebagai tambahan, bank-bank sentral juga dapat mempengaruhi sisi suplai ketika mereka menjual sebagian dari cadangan emas mereka. Penting untuk dicatat bahwa setelah dua dekade menjadi para penjual netto, kini bank-bank sentral telah secara efektif menjadi pembeli netto dari emas, mengakibatkan penurunan signifikan di sisi suplai dan bersamaan dengan itu secara simultan peningkatan permintaan.
Negara Produsen Terbesar Emas pada Tahun 2012 hingga 2014 (perkiraan) :
1. CINA 465.7 272.0
2. RUSIA 465.7 272.0
3. AUSTRALIA 465.7 269.7
4. AMERIKA SERIKAT 465.7 200.4
5. PERU 465.7 169.3
6. AFRIKA SELATAN 465.7 164.5
7. KANADA 465.7 153.1
8. MEKSIKO 465.7 115.7
9. INDONESIA 465.7 109.9
10. GHANA 465.7 106.1
dalam ton emas
Sumber: GFMS