Kaya Ngenteni Kereme Prau Gabus , Kumambange Watu Item
꧋ꦏꦪꦔꦼꦤ꧀ꦠꦼꦤꦶꦏꦼꦉꦩꦼꦥꦿꦻꦴꦒꦧꦸꦱ꧀ꦏꦸꦩꦩ꧀ꦧꦔꦺꦮꦠꦸꦆꦠꦼꦩ꧀
Kaya Ngenteni Kereme Prau Gabus, Kumambange Watu Item.
Pepatah Jawa ini secara harfiah berarti seperti menantikan tenggelamnya perahu gabus, mengapungnya batu hitam (batu kali).
Perahu yang terbuat dari bahan gabus (semacam stereofoam) tentu sangat muskil untuk tenggelam. Demikian pun batu kali (batu andesit) sangak muskil / tidak masuk akal untuk muncul ke permukaan air.
Secara lebih luas pepatah ini ingin menyatakan akan sebuah usaha yang sia-sia. Usaha yang tingkat keberhasilannya adalah nol persen alias mustahil.
Mustahil adalah tidak mungkin terjadi, tidak masuk akal, atau tidak dapat ada atau dilaksanakan. Kata ini menggambarkan suatu hal yang tidak bisa diterima akal atau berada di luar batas kemampuan.
Mungkin saja pepatah ini sama artinya dengan pepatah Ibarat bagai pungguk merindukan bulan
Ungkapan katak merindukan bulan tidak umum dalam bahasa Indonesia. Ungkapan yang lebih dikenal dan serupa adalah "bagai pungguk merindukan bulan". Ungkapan ini berarti menginginkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai atau cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Jadi, frasa katak merindukan bulan mungkin merupakan variasi atau kesalahan pengucapan dari ungkapan yang lebih umum, atau bisa juga merupakan ungkapan khusus dalam konteks tertentu yang tidak luas dikenal.
Jika kita mengharapkan pada sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi, maka apa yang kita lakukan ini sama dengan ngenteni kereme prau gabus, kumambange watu item.
Imajiner Nuswantoro