Pengeran kang sipat murah,
njurungi kajating dasih.
Ingkang temen tinemenan,
pan iku ujare Dalil.
Nyatane ana ugi,
nenggih Ki Ageng Tarub,
wiwitira nenedha.
Tan pedhot tumekeng siwi,
wayah buyut canggah warenge kang tampa.
ꦥꦼꦔꦼꦫꦤ꧀ꦏꦁꦱꦶꦥꦠ꧀ꦩꦸꦫꦃ꧈
ꦚ꧀ꦗꦸꦫꦸꦔꦶꦏꦗꦠꦶꦁꦣꦱꦶꦃ꧉
ꦆꦁꦏꦁꦠꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦶꦤꦺꦩꦺꦤꦤ꧀
ꦥꦤ꧀ꦆꦏꦸꦈꦗꦫꦺꦣꦭꦶꦭ꧀꧈
ꦚꦠꦤꦺꦄꦤꦈꦒꦶ꧈
ꦤꦼꦁꦒꦶꦃꦏꦶꦄꦒꦺꦁꦠꦫꦸꦧ꧀
ꦮꦶꦮꦶꦠꦶꦫꦤꦼꦤꦼꦣ꧉
ꦠꦤ꧀ꦥꦼꦣꦺꦴꦠ꧀ꦠꦸꦩꦺꦏꦺꦁꦱꦶꦮꦶ꧈
ꦮꦪꦃꦧꦸꦪꦸꦠ꧀ꦕꦁꦒꦃꦮꦫꦺꦔꦺꦏꦁꦠꦩ꧀ꦥ꧉
Pengeran kang sipat murah,
njurungi kajating dasih.
Ingkang temen tinemenan,
pan iku ujare Dalil.
Nyatane ana ugi,
nenggih Ki Ageng Tarub,
wiwitira nenedha.
Tan pedhot tumekeng siwi,
wayah buyut canggah warenge kang tampa.
Aksara Jawanipun :
ꦥꦼꦔꦼꦫꦤ꧀ꦏꦁꦱꦶꦥꦠ꧀ꦩꦸꦫꦃ꧈
ꦚ꧀ꦗꦸꦫꦸꦔꦶꦏꦗꦠꦶꦁꦣꦱꦶꦃ꧉
ꦆꦁꦏꦁꦠꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦶꦤꦺꦩꦺꦤꦤ꧀
ꦥꦤ꧀ꦆꦏꦸꦈꦗꦫꦺꦣꦭꦶꦭ꧀꧈
ꦚꦠꦤꦺꦄꦤꦈꦒꦶ꧈
ꦤꦼꦁꦒꦶꦃꦏꦶꦄꦒꦺꦁꦠꦫꦸꦧ꧀
ꦮꦶꦮꦶꦠꦶꦫꦤꦼꦤꦼꦣ꧉
ꦠꦤ꧀ꦥꦼꦣꦺꦴꦠ꧀ꦠꦸꦩꦺꦏꦺꦁꦱꦶꦮꦶ꧈
ꦮꦪꦃꦧꦸꦪꦸꦠ꧀ꦕꦁꦒꦃꦮꦫꦺꦔꦺꦏꦁꦠꦩ꧀ꦥ꧉
Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
Tuhan yang memiliki sifat Pengasih,
akan menolong keinginan hambaNya.
Yang bersungguh-sungguh akan dikabulkan,
memang demikian itu perkataan dalam Al Quran.
Buktinya juga ada,
yakni Ki Ageng Tarub,
yang sejak mula memohon kepada Tuhan.
Tanpa putus-putus sehingga sampai anak,
cucu buyut canggah wareng yang menerima (anugrah).
Kajianipun :
Pangeran (Tuhan) kang (yang) sipa (memiliki sifat) murah (Pengasih), njurungi (menolong) kajating (keinginan) dasih (hambaNya). Tuhan yang memiliki sifat Pengasih, akan menolong keinginan hambaNya.
________________
Tuhan memiliki sifat Maha Pengasih kepada hambaNya. Dia akan menolong mewujudkan keinginan hambaNya jikalau bersungguh-sungguh dalam berusaha. Dia akan memberikan yang terbaik bagi hamba-hambanya.
Ingkang (yang) temen (bersungguh-sungguh) tinemenan (akan dikabulkan), pan (memang) iku (itu) ujare (perkataan) Dalil (dalam Al Quran). Yang bersungguh-sungguh akan dikabulkan, memang demikian itu perkataan dalam Al Quran.
Hal itu sudah termaktub dalam Al Qur’an. Dalil yang dimaksud dalam gatra ini adalah Al Qur’an Surat Al Ankabut ayat 69.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS Al Ankabut:69)
Nyatane (buktinya) ana (ada) ugi (juga), nenggih (yakni) Ki Ageng Tarub (Ki Ageng Tarub), wiwitira (sejak mula) nenedha (memohon). Buktinya juga ada, yakni Ki Ageng Tarub, yang sejak mula memohon kepada Tuhan.
Dan juga sudah ada buktinya, yakni Ki Ageng Tarub. Sejak mula Ki Ageng Tarub telah menjalani laku tirakat demi kebaikan anak cucu. Berbuat baik kepada sesama dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon kebaikan untuk anak-cucunya.
Tan (tidak) pedhot (putus) tumekeng (sampai) siwi (anak), wayah (cucu) buyut (buyut) canggah (canggah) warenge (wareng) kang (yang) tampa (menerima). Tanpa putus-putus sehingga sampai anak, cucu buyut canggah wareng yang menerima (anugrah).
Tak putus-putus dia melakukannya sehingga anugrahnya sampai menurun ke anak-cucu, buyut, canggah, wareng. Semua masih menerima anugrah yang telah Ki Ageng Tarub rintis. Tentu yang dimaksud bukan anugrah yang mengalir ke dunia sampai ke anak cucu, namun apa yang telah dilakukan Ki Ageng Tarub telah menjadi teladan bagi anak cucunya untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian anak cucunya pun mendapat anugrah yang sama dengan leluhur mereka, langgeng dalam memegang kuasa di Tanah.
Saking :
Kajian Serat Wulangreh (228): Tan Pedhot Nenedha.
Pada (bait) ke-228, Pupuh ke-12, Sinom, Serat Wulangreh karya SISK Susuhunan Paku Buwana IV.
Imajiner Nuswantoro
ꦆꦩꦗꦶꦤꦺꦂꦤꦸꦱ꧀ꦮꦤ꧀ꦠꦺꦴꦫꦺꦴ