Cebol Nggayuh Lintang
ꦕꦺꦧꦺꦴꦭ꧀ꦔ꧀ꦒꦪꦸꦃꦭꦶꦤ꧀ꦠꦁ
(Kegedhen Empyak Kurang Cagak, Panjang Angan-Angan, Besar Pasak Daripada Tiang, Seperti Katak Merindukan Bulan, Bagai Pungguk Merindukan Bulan)
Cebol nggayuh lintang artinya Orang pendek / kerdil yang ingin meraih bintang.
Jebul gayuh lintang duwe gegayuh sing ora Yen diteliti saka ukara ing nduwur iki, bisa dikira-kira nduweni maksud kaya : Kaya cebol nggayuh lintang, yaiku paribasan utawa umpama ing basa jawa kang nduweni teges : Wong kang nduweni cita-cita utawa gegayuhan kang ora bakal kaleksanan utawa ora bakal kelakon.
Aksara Jawanipun :
ꦕꦺꦧꦺꦴꦭ꧀ꦔ꧀ꦒꦪꦸꦃꦭꦶꦤ꧀ꦠꦁꦄꦂꦠꦶꦚꦎꦫꦁꦥꦺꦤ꧀ꦢꦺꦏ꧀/ꦏꦺꦂꦢꦶꦭ꧀ꦪꦁꦆꦔꦶꦤ꧀ꦩꦺꦫꦻꦃꦧꦶꦤ꧀ꦠꦁ꧉
ꦗꦺꦧꦸꦭ꧀ꦒꦪꦸꦃꦭꦶꦤ꧀ꦠꦁꦢꦸꦮꦺꦒꦺꦒꦪꦸꦃꦱꦶꦁꦎꦫꦪꦺꦤ꧀ꦢꦶꦠꦺꦭꦶꦠꦶꦱꦏꦈꦏꦫꦆꦁꦤ꧀ꦢꦸꦮꦸꦂꦆꦏꦶ꧈ꦧꦶꦱꦢꦶꦏꦶꦫ-ꦏꦶꦫꦤ꧀ꦢꦸꦮꦺꦤꦶꦩꦏ꧀ꦱꦸꦢ꧀ꦏꦪ:ꦏꦪꦕꦺꦧꦺꦴꦭ꧀ꦔ꧀ꦒꦪꦸꦃꦭꦶꦤ꧀ꦠꦁ꧈ꦪꦻꦏꦸꦥꦫꦶꦧꦱꦤ꧀ꦈꦠꦮꦈꦩ꧀ꦥꦩꦆꦁꦧꦱꦗꦮꦏꦁꦤ꧀ꦢꦸꦮꦺꦤꦶꦠꦺꦒꦺꦱ꧀:ꦮꦺꦴꦁꦏꦁꦤ꧀ꦢꦸꦮꦺꦤꦶꦕꦶꦠ-ꦕꦶꦠꦈꦠꦮꦒꦺꦒꦪꦸꦲꦤ꧀ꦏꦁꦎꦫꦧꦏꦭ꧀ꦏꦭꦺꦏ꧀ꦱꦤꦤ꧀ꦈꦠꦮꦎꦫꦧꦏꦭ꧀ꦏꦺꦭꦏꦺꦴꦤ꧀꧉
Pertanyaan ini menanyakan peribahasa Jawa yang tepat untuk menggambarkan sifat sing klebu tuladhane panyandra. Panyandra berarti orang yang sombong atau angkuh. Peribahasa yang tepat menggambarkan sifat ini adalah kaya cebol nggayuh lintang. Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang kemampuannya terbatas namun bercita-cita tinggi secara berlebihan, mencerminkan kesombongan.
Kegedhen Empyak Kurang Cagak
ꦏꦺꦒꦺꦝꦺꦤ꧀ꦌꦩ꧀ꦥꦾꦏ꧀ꦏꦸꦫꦁꦕꦒꦏ꧀
Kegedhen empyak kurang cagak adalah peribahasa Jawa yang artinya terlalu besar atapnya sehingga tiang tidak mampu menyangganya. Peribahasa ini juga bisa diartikan sebagai memiliki cita-cita yang besar tetapi tidak memiliki kemampuan yang cukup.
Padanan peribahasa kegedhen empyak kurang cagak adalah besar pasak daripada tiang
Panjang Angan-Angan
Angan-angan adalah keinginan sesuatu yang terjadi di masa depan, tetapi tidak didasari oleh keyakinan yang kuat.
Rasulullah SAW. bersabda, "Hati orang yang sudah tua akan senantiasa seperti anak muda dalam menyikapi dua hal: cinta dunia dan panjang angan-angan".
Panjang angan-angan adalah sifat yang terlalu banyak memikirkan dunia dan cinta dunia. Sifat ini juga disebut thulul amal atau thulul amad.
Panjang angan, disebut juga thulul amal, adalah banyak mengangankan perkara dunia dan cinta dunia. Disebutkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw.
Panjang angan-angan dalam Islam disebut thulul amal. Thulul amal adalah banyaknya mengangankan hal-hal duniawi dan cinta dunia.
Panjang angan-angan merupakan salah satu akhlak tercela. Sifat ini dapat membuat seseorang menjauh dari Allah dan mengejar ketidakpastian.
Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan panjang angan-angan :
- Rasulullah SAW bersabda, "Hati orang yang sudah tua akan senantiasa seperti anak muda dalam menyikapi dua hal: cinta dunia dan panjang angan-angan".
- Panjang angan-angan dapat membuat seseorang terus-menerus bersemangat mencari dunia dan mencurahkan segala hal untuk dunia.
- Panjang angan-angan dapat membuat seseorang berpaling dari urusan akhirat.
- Panjang angan-angan dapat membuat seseorang mengejar ketidakpastian.
Besar Pasak Daripada Tiang
Ada peribahasa besar pasak daripada tiang yang berarti lebih besar pengeluaran dibanding penghasilan. Dalam kehidupan sehari-hari itu berarti pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama sebulan lebih besar dari gaji atau penghasilan yang didapat.
Besar pasak daripada tiang adalah peribahasa yang artinya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Peribahasa ini menggambarkan sikap konsumtif yang berlebihan tanpa mempertimbangkan pendapatan.
Peribahasa ini dapat terjadi ketika seseorang tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Akibatnya, semua hal dianggap sebagai kebutuhan, padahal sebagian besarnya merupakan keinginan.
Untuk mencapai stabilitas finansial, seseorang harus memiliki lebih banyak pendapatan daripada pengeluaran. Jika pengeluaran melebihi pendapatan, maka seseorang bisa terlilit utang.
Seperti Katak Merindukan Bulan
Seperti katak merindukan bulan adalah peribahasa yang artinya keinginan atau harapan yang sulit atau bahkan tidak mungkin tercapai.
Peribahasa ini bisa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki harapan atau impian yang tidak realistis. Misalnya, seseorang yang terus-menerus tertekan atau tidak puas dengan diri sendiri karena tidak mencapai standar yang telah ditetapkan.
Bagai Pungguk Merindukan Bulan
Bagai pungguk merindukan bulan artinya mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin bisa terjadi. Biasanya, peribahasa ini digunakan dalam kasus percintaan, misalnya seperti seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan.
Imajier Nuswantoro
ꦆꦩꦗꦶꦪꦺꦂꦤꦸꦱ꧀ꦮꦤ꧀ꦠꦺꦴꦫꦺꦴ