Serat Raja Putra
&
Serat Angger Pradata Awal Dan Pradata Akhir Yogyakarta
Ini dokumen resmi. Sumber primer Kraton Yogyakarta. Para istri, anak-anak, dan menantu Sultan Hamengkubuwono I - IX tercatat sempurna di sini. Yang saya jepret ini buku cetakan ke-V tahun 1988. Cetakan pertama kalau tidak salah tahun 1975. Diterbitkan oleh Bebadan Musium Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Jika ada yang mengatakan bahwa si A adalah menantu Sultan HB I, menantu Sultan HB II, menantu Sultan HB III, tinggal buka dokumen ini. Akan ketahuan apakah itu benar atau salah. Kalau ada tercatat, maka itu benar. Kalau tidak ada tercatat, maka itu salah. Segampang itu.
Penulis serat ini adalah KPH Mandoyokusumo, yang juga menulis data-data makam kagungan dalem atau makam resmi Kraton Yogyakarta. Beliau juga menuliskan nama-nama tokoh yang dimakamkan di makam-makam itu. Pengubahan identitas makam sangat gampang dilacak. Upaya mulia beliau sangat bermanfaat ketika hari ini banyak makam-makam baru bermunculan yang mengatasnamakan tokoh Karaton Yogyakarta.
Serat Angger Pradata Awal Dan Pradata Akhir Yogyakarta
Dalam tradisi kerajaan-kerajaan di Jawa sistem hukum yang berlaku berpusat kepada seorang raja. Dari seorang raja muncul sebuah aturan dan juga hukum. Dalam prakteknya peraturan dan hukuman itu memiliki lembaga yang mengatur jalannya sebuah hukum. Lembaga tersebut adalah sebuah pengadilan, dan pengadilan memiliki sebuah kitab hukum yang dipakai sebagai acuan dan melihat delik-delik hukum. Hukum yang berlaku di tanah Jawa khususnya di Kasultanan Yogyakarta merupakan modifikasi dari hukum atau peraturan yang berlaku pada masa Kerajaan Mataram. Hal itu terlihat dari Serat Anggerr Pradata Awal dan Angger Pradata Akir yang ternyata sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram. Hal itu mengacu pada pada masa tersebut sudah ada Pengadilan Pradata di Kerajaan Mataram. Produk peraturan kerajaan tersebut terus berlaku dan wilayah yuridiksi masing-masing raja. Namun demikian Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang berlangsung selama lima tahun lamanya (1825-1830) membuat beberapa perubahan dalam tata politik dan pemerintahan di praja Kejawen termasuk Kasultanan Yogyakarta.
Berikut Serat Raja Putra & Serat Angger Pradata Awal Dan Pradata Akhir Yogyakarta (pdf) :