Malem Anggara Kasih (Selasa Kliwon)
Rapalan bawa kawibawan untuk meningkatkan kewibawaan :
Sarining bumi, sarining banyu, sarining angin ingsun racut dadi salira tunggal
Amora kumandhang suwaraningsun
manjinga cahyaningsun
Dadiya paningalingsun
Daya pangrunguningsun
Lepas panggandaningsun
Rame wicaraningsun
Ya ingsun manungsa sajati
Gustine manunsa kabeh
Rep sirep tan ana wani marang ingsun
Saka ngarsaning sing maha Kuasa
Kanti laku aneges ing tengah wengi, semedi Kanti khusuk nyuwun dening Gusti ingkang akarya jagat, Pitung purnama
Anggoro Kasih Selasa Kliwon
Dalam Primbon Jawa, weton anggoro kasih dianggap sebagai sosok yang unik. Orang yang lahir dengan weton ini dipercaya bisa mendatangkan aura positif pada lingkungan sekitarnya.
Dalam pasaran Jawa, Anggoro Kasih memiliki arti Selasa Kliwon. Nama tersebut juga menjadi patokan warga desa bahwasannya setiap Selasa Kliwon rutin berdoa bersama dengan membawa berkat dan rejeki yang diterima berbentuk makanan atau barang lainnya.
Menurut ramalan primbon Jawa, dijelaskan bahwa orang yang lahir di hari selasa kliwon memiliki ‘laku aras tuding’. Maknanya, sebuah laku yang unik namun mendapatkan kesempatan dan keberuntungan lebih awal dalam berbagai hal.
Mengacu pada hitungan pasaran, Selasa Kliwon memiliki neptu 11, dengan spesifikasi selasa (3) dan pasaran selasa kliwon (5) jumlah neptu tersebut yang menjadikan pertimbangan dalam meramalkan orang yang lahir pada hari selasa kliwon.
Masyarakat Jawa mengenal adanya malam anggoro kasih, yang merupakan julukan untuk selasa kliwon, artinya adalah malam penuh kasih sayang. Sehingga upacara yang digelar pada pasaran Kliwon dianggap penting dan sakral.
Namun, Selasa Kliwon juga dianggap lebih “mencengkeram”, sampai sampai, orang yang meninggal pada selasa kliwon kuburannya akan dijaga selama 40 malam, karena berpotensi menjadi incaran para pencari ilmu hitam yang akan mencuri tali pocong, mori atau beberapa bagian tubuhnya.
Imajiner Nuswantoro