TANTRI KAMANDAKA
(Teladan tentang Rasa Terima Kasih LembuLembu dan Buaya)
Potret lawas 1890, Relief ini dibuat masa pemerintahannya Raja Jayanegara"dengan angka tahun 1232 Saka atau 1310 Masehi
Cerita semacam ini adalah asli Nusantra, Pesan moral melalui lakon tokoh-tokoh hewan.
Dalam cerita kuno di sebut TANTRI KAMANDAKA. Relief ini dari candi penataran tepatnya di partirtan belakang candi induk
Relief ini terdapat pada dinding kolam suci" sisi barat. Cerita ini mengisahkan tentang seekor buaya yang tiba-tiba kerobohan sebatang pohon, namun ia beruntung karena berada di suatu tempat yang berlubang, sehingga masih sempat menyelamatkan diri.
Ketika itu, seekor lembu jantan sedang melintas di depannya, kemudian buaya meminta pertolongan. Lembu jantan tidak keberatan dan berhasil mengangkat pohon yang tumbang tersebut. Karena tempat buaya di air, maka lembu jantan dimintanya untuk mengantarkannya. Setelah sampai, punuk lembu digigitnya, sehingga lembu kesakitan dan terjadilah perekelahian.
Lembu jantan hampir kalah karena air bukan alamnya. Datanglah kemudian seekor kancil yang bertindak sebagai wasit perkara. Ia meminta agar buaya dikembalikan ke tempat kejadian semula sewaktu kerobohan pohon dengan alasan untuk memudahkan penilaian siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun kemudian buaya ditinggal sendirian di tempat tersebut sampai menemui ajal.
Berdasarkan cerita tersebut dapat diteladani bahwa manusia harus berterima kasih kepada siapa saja yang telah memberikan pertolongan, bukan malah mencekakai, jika tidak maka ia akan mendapat karma celaka.
Koleksi artikel Imajiner Nuswantoro