Ingsun Jumeneng Pribadi
Kata 'Ingsun' disini merujuk kepada Sanghyang Yitma atau Ruh kita sendiri.
Yang merupakan bagian dari Sangyang Yitmajati atau Maha Ruh atau Sanghyang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Sejati.
Jika Tuhan adalah api, maka Ruh adalah percik api.
Jika Tuhan adalah samudera maka Ruh adalah gelombangnya.
Jika Tuhan adalah matahari maka Ruh adalah bayangan matahari di dalam bejana.
Kata 'Jumênêng' merujuk kepada kuasa dari Ruh. 'Jumênêng' sendiri secara harfiah berarti berdiri secara sah beserta kewenangan. Berdiri dengan diri sendiri.
Kata 'Pribadi' merujuk kepada diri sendiri.
Tidak ada campur tangan lain.
Tidak ada intervensi lain.
Tidak ada kontrol lain. Tidak ada kendali lain. Murni hanya diri sendiri.
Dengan demikian kalimat : 'Ingsun Jumênêng Pribadi' menandaskan bahwa Ruh kita berdiri dengan kewenangan penuh dan berkuasa penuh atas jiwa raga kita tanpa ada intervensi kuasa lain.
Dengan membaca berulang-ulang kalimat : 'Ingsun Jumênêng Pribadi' memberikan tekanan kuat dan pengingat kepada bathin kita bahwa jiwa raga kita, kesadaran dan kewarasan kita, sepenuhnya atas kendali 'Ingsun' atau Ruh kita sendiri. Bukan dikendalikan oleh Ruh-Ruh gentayangan, oleh makhluk Dhêngên (Jin) atau Hyang (Dewa) sekalipun. Juga oleh paparan vibrasi dan frekwensi kacau yang kadangkala menabrak kesadaran kita sehingga membuat goyah, yang disebabkan tembakan energi gendam dari orang lain, santet, tenung, pelet dan sebagainya.
Kalimat 'Ingsun Jumênêng Pribadi' menandaskan bahwa jiwa raga kita sepenuhnya ada dalam kuasa, perlindungan dan jamahan 'Ingsun' atau Ruh kita sendiri.
Tidak ada ruang bagi yang lain.
Bagi Anda Cantrik Patêmbayan Jawadipa yang sudah menjalani Padusan wajib menjapa : "Ingsun Jumênêng Pribadi." Sebanyak 100 x ditambah jumlah wêton Anda.
Dijapa selesai manekung rutin.
Bagi Anda Non Cantrik, bisa juga mengamalkan sebagaimana di atas.
Itu artinya Anda harus belajar manekung dulu kemudian baru berjapa.
Adalah lebih baik jika Anda masuk menjadi Cantrik Patêmbayan Jawadipa.
Dening : Ki Ajar Jawadipa.
