Makam Pesarean Sedah Merah di Kediri
Jln HOS Cokroaminoto Jamsaren Kotamadya Kediri Jawa Timur (64212)
Gang Makam Pesarean Nyai Sedah Merah / Mirah
Makam Sedah Merah di Kediri terletak di timur perempatan traffic light Retjopentung Jamsaren disisi sebelah selatan jalan raya tepatnya jalan HOS Cokroaminoto.
Menurut ceritanya bahwa Nyai Sedah Merah adalah seorang cerdas dan linuwih ahli sastra dan ahli strategi perang, Nyai Sedah Merah merupakan putri Raja dari Blambangan.
Sumber teturun :
Bahwa jaman dahu kala makam Nyai Sedah Merah dimakamkan di dekat Pasar Paing Kediri, karena Pasar Paing dipindah dan diperbesar/renovasi maka makam Nyai Sedah Merah dipindah oleh masih trahnya yaitu R. Hadiwidjojo, di letakkan di sebelah barat Pasar Paing (sekarang depan Pompes Assidiqiah Jamsaren Kediri).
Dituturkan pula bahwa dulu pasar Paing Kediri masih banyak pohon-pohon besar yang mengintari Pasar Paing serta banyak monyet-monyet bertinggal di tempat tersebut, karena perkembangan jaman pasar dan monyet-monyet (kethek) tersebut menghilang.
Karya-karya dan penghargaan, tugas serta amanah yang diembannya selain sebagai pujangga dan penulis sastra Nyai BRAy Sedah Merah dan linuwih, kepintaran kecerdasannya antara lain :
1. BRAy Adipati Sedah Mirah adalah seorang pujangga, beliaulah penulis Kitab Ponconiti.
2. Selain itu beliau juga dikenal sebagai pemegang babon serat yasan dalem Susuhunan seperti kitab Wulang Reh yasan dalem PB IV, dan serat babad Centhini yang ditulis semasa PB V.
3. Kepandaiannya dalam bidang olah kanuragan atau ilmu beladiri pencak silat, membuat sang Raja berkenan menganugerahkan gelar padanya sebagai seorang Adipati.
4. Berkat kepiawaian beliau banyak bidang khususnya spiritual, BRAy Adipati Sedah Mirah dipercaya oleh Keraton untuk mengemban tugas sebagai pemimpin upacara dan ritual sakral yakni Adhang Dhandhang Kyai Duda atau menanak nasi menggunakan alat berupa kukusan dan dhandhang yang terbuat dari tembaga.
Dhandhang Kyai Duda adalah pusaka peninggalan Ki Ageng Tarub dan istrinya yang seorang bidadari Dewi Nawang Wulan.
Berkat dhandhang pusaka ini pula bidadari Dewi Nawang Wulan menanak nasi cukup hanya satu butir beras tetapi nasinya bisa dimakan orang banyak.
5. Selanjutnya BRAy Adipati Sedah Mirah memimpin acara labuh semua bekas acara ritual adhang dhandhang Kyai Duda ke pantai selatan tepatnya di pantai Parangkusumo.
Acara ini cukup langka karena diadakan hanya setiap 8 tahun atau sewindu sekali.
6. Yang pasti, Adipati Sedah Mirah adalah seorang yang serba bisa, termasuk kecakapannya dalam ilmu pengobatan tradisional Jawa.
Begitulah beliau menjelaskan bagaimana kehidupannya di zaman dulu pada saat masih hidup dengan raga.
Sekarang beliau telah hidup tanpa raga dan mencapai tataran kamulyan sejati karena amal perbuatannya sewaktu hidup, beliau mengabdikan hidupnya agar berguna untuk banyak orang.
Alkisah Nyai Sedah Merah lebih jelas dan berbagai sumber versi dapat di buka di blogspot sebagai berikut :
(KLIK DIBAWA INI)
https://syehhakediri.blogspot.com/2022/04/sedah-mirah-berbagai-sumber-versi-cerita.html
https://syehhakediri.blogspot.com/2022/09/bray-sedah-mirah-ra-mayangsari.html
https://syehhakediri.blogspot.com/2012/07/uri-uri-silsilah.html
https://syehhakediri.blogspot.com/2021/04/manunggaling-kawulo-gusthi.html
https://syehhakediri.blogspot.com/2023/11/putri-sedah-merah-jipang-panolan.html
MAKAM SEDAH MERAH DI KEDIRI (Korelasi dengan Kisah R. Hadiwidjaja)
Saat ini tahun 2022an Masjid Jami' Daarul Jalaal Ngadiluwih di pugar/ direnovasi & bangunan lama ini sudah hilang |
Sumber cerita bahwa jaman dahulu makam Nyai Sedah Merah dimakamkan di dekat Pasar Paing Kediri, karena Pasar Paing dipindah dan diperbesar/renovasi maka makam Nyai Sedah Merah dipindah oleh R. Hadiwidjojo di letakkan di sebelah barat Pasar Paing (sekarang depan Pompes Assidiqiah Jamsaren Kediri). Rumah tua tersebut dimanfaatkan sebagai kedai mengingat era jaman cafe mengkafe. Tepatnya di belakang rumah tua selatan jalan HOS Cokroaminoto (timur perempatan reco pentung) ada warung / cafe wedangan omah lawas mugkin bisa berubah penggunakan rumah tua tersebut kedepannya, tepat dibelakang rumah tua itu ada sebuah makam konon dalam ceritanya ada makam NYAI SEDAH MERAH. Bila ingin masuk di pemakaman lewat gang sebelah barat rumah tua itu ada pintunya.
Dituturkan pula bahwa dulu pasar Paing Kediri masih banyak pohon-pohon besar yang mengintari Pasar Paing serta banyak monyet-monyet bertinggal di tempat tersebut, karena perkembangan jaman pasar dan monyet-monyet tersebut menghilang.
Foto-foto dokumentasi koleksi oleh Imajiner Nuswantoro seputar makam pesarehan Sedah Merah di Kediri yaitu :