SUMBER DADAPAN DAN CERITA PANJI ANDE-ANDE LUMUT
Sumber Dadapan terletak di Dukuh Dadapan Kel. Tinalan Kec. Pesantren Kota Kediri. Sumber Dadapan diduga mempunyai keterkaitan dengan cerita Panji Ande-ande Lumut dahulu kala di desa ini hidup seorang janda yang dikenal dengan sebutan Mbok Rondo Dadapan yang mempunyai 3 orang putri yang cantik yaitu :
1. Kleting Abang,
2. Kleting Hijau,
3. Kleting Kuning.
Ande-ande Lumut adalah nama samaran dari Panji Asmoro Bangun. Dalam cerita Ande-ande Lumut, dikisahkan Mbok Rondo kang ngawulusan berkehendak agar salah satu putrinya menjadi istri dari Ande-ande Lumut, namun justru Kleting Kuninglah (putri angkat Mbok Rondo kanang wulujan) yang dipilih Ande-ande Lumut menjadi istrinya.
Kleting Kuning adalan nama samaran dari Dewi Sekartaji / Dewi Candra Kirana.
Foto-foto dokumentasi koleksi Imajiner Nuswantoro di sekitar area sumber Dadapan :
MITOS DI AREA SUMBER DADAPAN
Kisah Mbok Rondo Dadapan dan ketiga putrinya Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Kuning merupakan cerita rakyat melegenda.
Terletak di Dusun Dadapan, Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, kota Kediri, Sumber Dadapan saat ini menjadi salah satu wisata alam favorit yang sedang direnovasi. Konon hampir setiap hari sumber air yang dikelilingi pohon rimbun ini menjadi jujukan warga yang ingin mencari berkah bagi orang-orang yang mempercayainya.
Di balik keasrian tempat wisata ini, terdapat kisah horor yang membuat bulu kuduk berdiri. Kisah mistis ini mengiringi legenda Mbok Rondo Dadapan yang konon hidup bersama tiga putrinya di sumber ini.
Dikisahkan sumber atau mata air tersebut menjadi tempat mandi Mbok Rondo Dadapan bersama tiga putrinya, Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Kuning. Hingga pada suatu masa sepeninggal Mbok Rondo Dadapan dan keluarganya, tempat itu dijaga sesosok ular besar hingga sekarang.
Ular itu melingkari area sumber dengan posisi ekor berada di belakang sumber, dan kepalanya ada di jalan masuk.
Menurut warga setempat, Sumber Dadapan tidak hanya dijaga oleh satu sosok, tetapi ada beberapa. Selain bercokol di area depan sumber, tepatnya di pohon Pule, juga ada di pohon Serut bagian belakang sumber. Di pohon Serut inilah yang menurut warga menjadi istana makhluk halus.
Dari penampakan kasat mata, pohon Serut yang dikelilingi pagar ini memang berbeda dengan pohon lain di area Sumber Dadapan. Dari cerita masyarakat, penghuni pohon Serut dikenal sebagai penunggu paling kuat. Tak heran jika sebelum dipagar banyak orang yang datang melakukan ritual.
Penghuni pohon itu paling kuat, jadi pohon Serut kami pagar. Selain agar tidak disalahgunakan untuk kegiatan mistis, juga agar tidak rusak dan tetap berdiri seperti itu.
Pohon Serut dianggap menjadi tempat tinggal mahluk ghaib. Menurut laporan warga, banyak kejadian mistis yang terjadi di tempat itu. Salah satunya adalah rencana renovasi tempat yang selalu gagal karena hal tak masuk akal. Bahkan hingga kini warga tak ada yang berani menebang pohon itu karena diyakini akan mengamuk.
Pohon itu dulu pernah akan ditebang untuk renovasi. Tetapi tiba-tiba pemborongnya sakit sampai ada yang meninggal. Menurut beberapa orang tua, mereka harus minta ijin dulu kepada penghuni atau melakukan doa bersama.
Hal yang sama disampaikan Mbah Kabul, juru kunci petilasan Mbok Rondo Dadapan. Namun dia membantah jika kisah tersebut disebut sebagai sejarah. Itu cerita rakyat yang saling terkait antara sumber dan petilasan.
Dia membenarkan jika sumber yang dijaga adalah peninggalan Mbok Rondo Dadapan. Bahkan hingga kini sumber tersebut masih dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi.
Sebagai buktinya, dia menyebut pohon Serut yang berdiri sejak dulu sampai sekarang. Di saat semua pohon berkali-kali tumbang dan tumbuh, pohon itu tak pernah berubah. Bahkan tak bisa ditumbangkan dengan sengaja.
Angkernya Sumber Dadapan, menurut Mbah Kabul, kerap dialami para pengunjung. Terutama pengunjung yang berbuat tidak baik di tempat itu.
Pernah ada warga yang mengatakan akan membangun tempat untuk keranda di sana. Dia bermaksud guyon. Malamnya dia bermimpi didatangi ratusan makhluk bertubuh besar dan hitam ke rumahnya.
Cerita lain terjadi saat keponakan Mbah Kabul yang punya hobi menembak burung mengalami hal buruk. Kabul sudah melarang ponakannya untuk menembak di area makam pas malam Jumat. Namun dia tetap nekat menembak di sana.
Baru akan memasuki area makam, dia sudah dikejutkan penampakan sosok laki-laki mengerikan. Dengan tubuh seperti mayat hidup dan kepala setengah putus, makhluk itu membuat ponakannya lari tunggang langgang.
Cerita seram lainnya adalah penampakan seperti hantu perempuan yang duduk di atas tembok pembatas makam. Kakinya bergelayutan sambil tertawa melengking. Sosok itu paling sering ditemui warga.
Penampakan lain yang tak kalah menyeramkan adalah dua ekor ular besar. Ular itu menampakkan diri kepada tukang bangunan gara-gara tak mengikuti temannya sholat Dzuhur. Besoknya dia tak mau lagi bekerja di sana.
Imajiner Nuswantoro