Dabbat al-Ard
Dabbah menjadi salah satu tanda kiamat yang kelak akan terjadi. Namun, apakah detikers tahu arti dari namanya? Istilah dabbah berasal dari bahasa Arab, yakni دابة. Biasanya, dabbah bersanding dengan kata Al-Ardh.
Dalam bahasa Arab, dabbah bisa berarti 'binatang' saja atau 'monster', sedangkan Al-Ardh artinya 'bumi'. Ini artinya, dabbah al-Ardh (دابة الأرض) adalah binatang buas atau monster yang berasal dari bumi.
Selain dari Al-Qur'an, kemunculan hewan ini juga telah dikabarkan lewat hadis Rasulullah. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Ada tiga hal yang jika keluar, maka tidak akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya, terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang bumi (dabbah)." (HR. Muslim).
Dābbatul Ardh (دابة الأرض) adalah sebuah frasa yang berarti binatang atau hewan buas (monster) yang muncul dari perut bumi. Dalam Islam binatang ini sebagai salah satu tanda sebelum datangnya Hari Penghakiman.
Binatang melata ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, setelah peristiwa Matahari terbit dari Barat, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabbat al-ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa As. dan cincin Nabi Sulaiman As.
Dābbat ( دابة) dalam Bahasa Arab yang berarti “binatang” atau “binatang buas (monster)”, berasal dari kata debbe, yang berarti berjuang, kata ini sering digunakan untuk binatang dan serangga. Sedangkan kalimat al-Ard (الأرض) berarti bumi. Namun makna secara bahasa, Dābbat al-Ard memiliki arti “Hewan bumi (tanah)” dalam bahasa Indonesia.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan binatang ini dengan rinci, "Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata babi, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau, panggulnya seperti panggul kucing, ekornya seperti ekor biri-biri jantan dan kakinya seperti kaki unta. Di antara sepasang persendiannya sejarak 12 ukuran garis lurus.
Sedangkan penjelasan lain menjelaskan bahwa Dabbat al-ard adalah seekor hewan yang memiliki bulu panjang dan bulu yang pendek. Memiliki tubuh yang sangat besar dikatakan semasa ia keluar dari sarangnya dengan kecepatan seperti seeokor kuda yang berlari setelah 3 hari, dan dabbatul ard bisa mengeluarkan 1/3 badannya. Kemudian ia mampu berbicara dengan manusia dengan berbagai bahasa di dunia, sebelah tangan kiri memegang tongkat Nabi Musa dan jari tangan kanan memakai cincin Nabi Sulaiman, ia akan keluar dari kawasan di antara bukit Sofa dan Marwa.
Ia memiliki misi dan tujuan ketika ia muncul, di antaranya adalah akan berbicara kepada manusia bahwa ”Sesungguhnya manusia sudah tidak yakin dengan ayat-ayat Allah.” Ia akan membuat tanda di wajah orang mu’min menjadi cerah dan wajah orang kafir menjadi gelap. Dikatakan ia tidak menakutkan manusia dan ia akan menjerit di kawasan Maqam Ibrahim dan Hajar Aswad sambil menebar-nebarkan tanah di atas kepalanya kemudian ia menghadap timur, dan memekik kemudian menghadap ke barat dan memekik. Suaranya melampaui segala penjuru yang menyebabkan manusia berlarian karena takut mendengar suaranya. Dalam keadaan yang sama orang mu’min sudah mengetahui bahwa yang bersuara keras itu adalah Dabbatul Ard binatang Allah dan mereka tetap di tempat mereka dan tidak mengalami ketakutan apapun.
Dabbatul Ard akan keluar selepas Ya’juj dan Ma’juj mati akibat wabah yang diturunkan oleh Allah kepada mereka. Dabbatul Ard akan keluar selepas terbitnya matahari seperti biasa yaitu pada waktu dhuha setelah matahari itu terbit sebelah barat. Dabbatul Ard akan keluar jika bumi pulih setelah bencana Ya’juj dan Ma’juj.
Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan, "Ia akan membawa tongkat Musa dan memakai cincin Sulaiman. Tiada tersisa bagi orang beriman yang tersisa tanpa membuat tanda putih di wajahnya, sehingga bersinarlah wajahnya dan tiada yang tersisa bagi orang kafir tanpa membuat tanda hitam diwajahnya, sehingga hitam legam keseluruh wajahnya.
Ketika mereka sedang bertransaksi di pasar, mereka akan berkata, "Berapa harganya wahai orang beriman?" "Berapa harganya wahai orang kafir?"
Sehingga ketika salah seorang dari anggota keluarga duduk makan bersama, mereka akan mengetahui siapa yang beriman dan yang kafir.
Kemudian binatang itu berkata kepada orang beriman: "Wahai orang beriman, kalian akan berada di antara orang-orang penghuni surga," dan berkata kepada orang kafir: "Wahai orang kafir, kalian akan berada di antara orang-orang penghuni neraka." Sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur'an,
“...dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (An Naml: 82)”
Abu Dawud at Tayalisi mencatat dari Abu Hurairah, Muhammad Saw bersabda: "Binatang ini akan muncul dari perut bumi dan akan membawa tongkat Musa dan memakai cincin Sulaiman. Ia akan memukul hidung orang kafir dengan tongkat itu dan akan mengusap wajah orang beriman sehingga cerah dengan cincin itu. Sehingga mereka makan bersama, mereka akan saling mengenali orang yang beriman dan yang kafir."
Juga kisah ini dicatat oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, "Binatang itu akan memukul hidung orang kafir dengan cincin dan akan membuat wajah orang beriman menjadi cerah dengan tongkat, sehingga ketika mereka makan bersama, mereka akan berkata satu sama lainnya, "Wahai orang beriman" dan "Wahai orang kafir".
Beberapa hadits juga mencatat seperti berikut, apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’.
Mengenal Dabbatul Ardh, Sosok Binatang Buas yang Muncul di Akhir Zaman
Salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah kemunculan berbagai macam makhluk tak lazim. Selain Dajjal dan Ya’juj Ma’juj, ada makhluk lain yang dinamakan Dabbatul Ardh.
Makhluk Dabbatul Ardh mungkin lebih jarang disinggung. Namun, makhluk ini sejatinya juga dikisahkan muncul menjelang akhir zaman.
Lalu, seperti apa wujud Dabbatul Ardh ?
Menurut buku Dimensi Sains Alquran karya Muhammad Arifin dkk (2006: 23), Dabbatul Ardh adalah binatang buas atau bisa disebut dengan monster yang muncul dari perut bumi. Binatang ini akan keluar dari kota Mekkah, tepatnya di dekat gunung Shafa.
Dabbatul Ardh muncul selepas kematian para Ya’juj Ma’juj akibat virus yang diturunkan oleh Allah SWT. Makhluk ini keluar ketika bumi telah pulih dari bencana yang disebabkan Ya’juj Ma’juj.
Tercatat pula dalam hadits jika makhluk ini akan memukulkan tongkatnya kepada semua manusia. Jika tongkat tersebut dipukulkan pada orang beriman, maka di dahinya akan tertulis "ini adalah orang beriman".
Sebaliknya, jika dia memukulkan tongkat pada orang kafir, maka di dahinya akan tertulis "ini adalah orang kafir". Binatang ini juga dikenal sebagai pembawa pesan keimanan.
Misi dan Tujuan Dabbatul Ardh
Dihimpun dari buku Mengakrabkan Anak pada Ibadah milik Ummi Aghla (2010: 33), kemunculan Dabbatul Ardh bukan hanya sebagai tanda datangnya hari kiamat, tapi juga memiliki tujuan khusus.
Sosok ini nantinya akan menandai wajah-wajah manusia. Bagi yang beriman, Dabbatul Ardh akan membuat wajah manusia tampak cerah. Sebaliknya, ketika yang ditandai adalah orang kafir, makhluk besar tersebut akan menjadikan wajah manusia tampak gelap.
Dabbatul Ardh juga akan menjerit di kawasan Maqam Ibrahim dan Hajar Aswad, sekaligus menebar-nebarkan tanah di atas kepalanya. Pekikan suaranya akan terdengar di segala penjuru dan membuat orang-orang kafir berlarian karena ketakutan.
Dalam kondisi yang sama, orang Mukmin yang sudah mengetahui bahwa suara tersebut berasal dari Dabbatul Ardh, akan lebih tenang dan tidak merasakan ketakutan apa pun.
Ciri-Ciri Dabbatul Ardh
Dabbatul Ardh berwujud binatang buas yang akan muncul dari perut bumi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Ukuran tubuhnya sangat besar dan gerakannya begitu cepat.
Merupakan salah satu jenis hewan melata.
Merupakan salah satu golongan hewan buas.
Binatang ini akan membawa tongkat Nabi Musa di tangan kirinya dan membawa cincin Nabi Sulaiman di tangan kanannya.
Binatang ini dapat berbicara secara fasih dengan segala bahasa.
Wujud makhluk ini merupakan gabungan dari beberapa binatang. Kepalanya seperti kerbau, matanya menyerupai babi, telinganya bak gajah, tanduknya seperti rusa jantan, lehernya seperti burung unta, dadanya menyerupai singa, warna kulitnya seperti harimau, dan kakinya menyerupai unta.
Dabbah, Hewan Melata yang Keluar Menjelang Kiamat
Dabbah adalah salah satu tanda akan terjadinya kiamat besar berupa hewan melata. Hanya Allah SWT yang tahu pasti tentang rupa hewan ini. Namun, hadis Rasulullah telah memberikan penjelasan sedikit mengenai ciri-ciri dan tugas dabbah.
Mungkin, kemunculan dabbah terkesan kurang masuk akal dan sulit dipercaya. Kendati demikian, sudah kewajiban bagi setiap muslim untuk memercayainya. Sebab, kedatangannya telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surah An-Naml ayat 82. Allah berfirman yang artinya,
"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan dabbah (sejenis binatang melata) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (QS. An-Naml, [27]:82).
Ciri-ciri lain Dabbah Al-Ardh
Mungkin detikers bertanya-tanya, binatang apakah dabbah itu? Pendapat paling populer menjelaskan bahwa dabbah adalah sejenis hewan melata. Ini seperti yang dijelaskan dalam Surah An-Naml di atas.
Hewan melata merujuk pada kelompok reptil. Ini meliputi ular, kadal, buaya, iguana, dan lainnya. Namun, berdasarkan penjelasan para ulama dan ahli tafsir, binatang yang kelak muncul mendekati hari kiamat ini tidak seperti jenis reptil yang selama ini kita kenal.
Ibnu Zubair menyebutkan sejumlah ciri-ciri dabbah, antara lain:
1. Kepalanya seperti kepala
2. Matanya seperti mata babi,
3. Telinganya seperti telinga gajah,
4. Tanduknya seperti tanduk rusa jantan,
5. Lehernya seperti leher burung unta,
6. Dadanya seperti dada singa,
7. Warna kulitnya seperti warna kulit harimau,
8. Panggulnya seperti panggul kucing,
9. Ekornya seperti ekor biri-biri jantan, dan
10. Kakinya seperti kaki unta.
Sementara itu, Ibnu Abbas dalam buku Tanda Kiamat Besar mengatakan bahwa dabbah memiliki rupa dengan rincian :
· Memiliki empat kaki,
· Berwajah manusia,
· Punya paruh layaknya burung,
· Berleher panjang yang terbentang dari timur hingga barat, dan
· Memiliki rambut dan bulu dari semua warna hewan.
Selain ciri fisik yang tak biasa, dabbah juga disebut-sebut memiliki ukuran tubuh yang sangat besar. Masih dari penjabaran Ibnu Zubair, ia berkata bahwa :
"(Dabbah) memiliki tubuh yang sangat besar dikatakan semasa ia keluar dari sarangnya dengan kecepatan seperti seekor kuda yang berlari setelah tiga hari, dan dabbatul ard bisa mengeluarkan 1/3 badannya."
Saking besarnya, kepala dari makhluk akhir zaman ini sudah mencapai langit, tetapi tubuhnya masih ada di dalam bumi.
Lebih lanjutnya, juga disebutkan bahwa dabbah Al-Ardh mengenakan cincin Nabi Sulaiman dan membawa tongkat Nabi Musa. Dari Abu Hurairah RA, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Seekor binatang akan keluar dengan membawa tongkat Musa, dan cincin Sulaiman Alaihissallam, lalu dia akan memberikan tanda (cap sebagai tanda pengenal) kepada seorang kafir dengan cincin ..." (HR. Imam Ahmad dan Tirmizi, sahih).
Tugas Dabbah di Muka Bumi
Dabbah Al-Ardh diizinkan oleh Allah keluar di akhir zaman nanti bukanlah sekadar muncul saja, melainkan membawa suatu tugas. Melanjut hadis Rasulullah di bagian sebelumnya, tugas dabbah adalah memberikan tanda kepada orang mukmin dan kafir.
"Seekor binatang akan keluar dengan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman Alaihissallam, lalu dia akan memberikan tanda (cap sebagai tanda pengenal) kepada seorang kafir-Affan (salah seorang perawi hadis) berkata, 'Pada hidung seorang kafir-dengan cincin, dan menjadikan bercahaya serta memutihkan wajah seorang mukmin dengan tongkat sehingga orang-orang yang sedang berkumpul pada hidangan makanan akan saling menyeru, maka yang ini berkata, 'Wahai, Mukmin!' Sementara yang lain berkata, 'Wahai, Kafir!'" (HR. Imam Ahmad dan Tirmizi).
Dari hadis tersebut, bisa detikers ketahui bahwa dabbah akan memberikan tanda pada hidung manusia. Wajah orang mukmin yang telah diberi tanda akan menjadi bersinar, sedangkan wajah orang kafir dan munafik akan berubah gelap.
Selain memberi tanda, hewan melata akhir zaman ini juga akan berbicara kepada manusia. Menurut qira-ah Ubay bin Ka'ab RA, cara dabbah berbicara sama seperti ketika manusia berbincang kepada sesamanya.
Dari penjelasan Ibnu Zubair, dabbah mampu berbicara dalam segala jenis bahasa manusia. Adapun kalimat yang kelak ia ucapkan tercantum dalam Surah An-Naml ayat 82, yaitu :
"... Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (An-Naml, [27]:82).
Demikianlah informasi mengenai ciri-ciri dan tugas dabbah. Sekali lagi, pengetahuan gaib terkait hari akhir hanyalah diketahui oleh Allah SWT. Begitu pula dengan rupa spesifik dabbah dan kelak yang ia lakukan.
Namun, kabar mengenai kemunculannya di akhir zaman menjadi pesan dan peringatan bagi kita semua agar senantiasa meningkatkan keimanan dan menjadi golongan orang-orang mukmin.