REZEKI TIDAK AKAN TERTUKAR
Sungguh, rezeki setiap manusia sudah Allah atur. Rezeki kita mustahil tertukar dengan orang lain, karena rezeki kita sudah diatur oleh Allah SWT.
Menjadikan angan-angan, mengapa kita masih sering merasa khawatir padahal Allah sudah menjamin rezeki setiap makhluknya ? Tentu saja, itu kembali kepada diri kita masing-masing.
Kita perlu bercermin sudah sejauh mana kita bertawakkal terhadap setiap ketentuan yang Allah berikan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)
Pada dasarnya, selama menjalani hidup manusia tidak lepas dari yang namanya kebutuhan yang tidak akan ada habisnya. Dan yang harus kita lakukan adalah, berikhtiar dan berdoa kepada Allah semaksimal mungkin. Kita hanya bisa berusaha, sementara hasilnya biarkan Allah yang menentukan.
Rezeki itu sifatnya hanya titipan dan sementara saja. Selain itu, Allah pun sudah menentukan besaran rezeki setiap makhluk-Nya. Sungguh rezeki setiap orang tidak akan pernah tertukar. Seperti firman Allah dalam Al Qur’an surat At-Takwir ayat 3 :
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya :
Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
Surat tersebut menjelaskan bahwa rezeki Allah itu bisa datang dari mana saja sesuai dengan kehendak-Nya. Selain itu, siapa saja yang senantiasa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan rezekinya.
Penjelasan tersebut semakin menegaskan kepada kita bahwasannya tidak ada hal perlu kita khawatirkan soal rezeki. Selain itu, kita pun tidak boleh berburuk sangka kepada Allah atas rezeki yang kita dapatkan. Apalagi sampai kita merasa iri karena rezeki yang kita dapatkan tidak sebanyak orang lain. Karena sungguh, Allah sudah menentukan kadar rezeki dari setiap hamba-Nya.
Allah sudah menetapkan semua ukuran kehidupan, salah satunya rezeki. Dan hal yang harus kita lakukan adalah terus berikhtiar mencari rezeki yang halal, dan tetap bersyukur atas setiap rezeki yang kita dapatkan berapapun jumlahnya.
Salah satu bentuk perkara dunia yang banyak dikhawatirkan oleh umat manusia adalah rezeki, apakah rezeki kita tidak akan tertukar dengan yang lain. Banyak orang yang rela banting tulang pergi pagi pulang malam hanya untuk mencari rezeki hingga melalaikan kewajibannya dalam beragama atau urusan akhirat. Namun seringkali hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan besarnya usaha yang dikeluarkan, hingga menimbulkan kebingungan muncul pertanyaan.
Apakah rezeki kita tidak akan tertukar ?
Bahwa rezeki bukan hanya sekedar harta. Sesungguhnya rezeki meliputi seluruh aspek kehidupan manusia seperti kesehatan, kepintaran, keluarga dan yang lainnya. Nikmat rezeki bukan hanya sekedar uang, namun segala sesuatu di kehidupan ini seringkali dilupakan oleh manusia. Sesungguhnya Allah telah menjamin rezeki seseorang, bahkan sebelum ia dilahirkan. Jadi tidak mungkin ada seseorang yang rezekinya tertukar, karena Allah telah mengaturnya dari ribuan tahun sebelumnya.
Hal ini terdapat dalam sebuah hadits yang sudah disebutkan di atas :
Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. (H.R Muslim).
Hadits rezeki tidak akan tertukar tersebut menjelaskan bahwasannya Allah telah mengatur segala takdir seluruh makhluknya. Selain hadits di atas, dalam Al-Quran ada ayat rezeki tidak akan tertukar lainnya dengan lebih gamblang yaitu :
Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rizkinya.
(QS. Hud: 6).
Seringkali kata-kata bijak rezeki tidak akan tertukar tersebut menjadi polemik yang sering ditanyakan oleh banyak kaum muslimin.
Ada seseorang yang dikaruniai rezeki melimpah dengan bergelimang harta yang diperoleh karena usahanya, namun tidak sedikit orang yang bahkan dari lahir sudah dikaruniai harta yang berlimpah. Sebaliknya dengan kondisi orang yang sudah bekerja keras pagi siang malam, tetapi tidak kunjung diberi rezeki yang cukup. Dan ada juga orang yang bermalas-malasan seketika mendapat rezeki yang sangat banyak.
BAHWASANYA REJEKI TIDAK AKAN TERTUKAR
Sebagai pembukaan dalam pembahasan ini, mari pahami dulu arti adri rezeki itu seperti apa. Rezeki adalah segala pemberian Allah yang bermanfaat, berdaya guna bagi setiap makhluk, serta dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber kehidupan. Rezeki juga berarti anugerah, karunia atau pemberian dari Allah untuk makhluknya.
Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali).
Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat demikian ? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutuan.
QS. Ar-Rum Ayat 40 :
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْۗ هَلْ مِنْ شُرَكَاۤىِٕكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰلِكُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu ? Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.
ALLAH SWT MENJAMIN REJEKI SETIAP MAHKLUKNYA
Rezeki tidak akan tertukar dan sudah diatur, apa harus bekerja ?
Allah menjamin rezeki setiap makhluknya, namun Allah tetap memerintahkan makhluknya untuk berusaha dan berdoa dalam menyambut rezeki. Kita tidak akan pernah tahu sebuah takdir hingga takdir itu terjadi. Maka sebagai seorang muslim diwajibkan untuk berusaha bekerja sungguh-sungguh dan banyak beramal kebaikan seiring takdir kita datang, karena kita akan dipermudah menuju takdir kita.
Dalam sebuah hadits yang panjang para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah tentang permasalahan tersebut :
Wahai Rasulullah ! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha?”
Rasulullah bersabda : Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara.
Kemudian beliau melanjutkan sabdanya :
Beramallah ! Karena setiap orang akan dipermudah ! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara (H.R Muslim).
Hadits di atas menunjukan bahwa setiap muslim diperintahkan untuk berusaha mendapatkan rezeki. Hal tersebut karena takdir seorang hamba akan mengarah sesuai dengan apa yang ia perbuat.
NASEHAT BUAT ORANG YANG SEDIKIT REJEKINYA
Allah adalah Dzat yang maha pengasih. Ia mengetahui apa yang terbaik untuk umatnya, seringkali seseorang mengeluh karena merasa rezeki yang didapatnya sangat sedikit padahal usahanya begitu keras. Hal tersebut bisa jadi karena ujian dari Allah. Tentu jika menjalaninya dengan sabar akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah pada hari akhir nanti.
Di antara hikmah lainnya bagi seseorang yang rezekinya sedikit adalah dimudahkannya hisab di akhirat nanti. Bisa jadi itu adalah bentuk pertolongan Allah agar mempermudah hisab kita di akhirat nanti.
KEUTAMAAN SABAR TERHADAP TAKDIR ALLAH DERAJATNYA TINGGI
Allah SWT telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjadikan sabar sebagai penolong. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al Baqarah ayat 153 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Menurut Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, melalui ayat tersebut Allah SWT menjelaskan perihal sabar dan hikmah yang terkandung dalam setiap masalah. Allah SWT menjelaskan bahwa sarana yang paling baik untuk menanggung segala macam cobaan adalah dengan sikap sabar dan banyak sholat.
Imam besar ahlussunnah wal jama'ah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dalam salah satu kitabnya yang berjudul Thariiqul Hijratain wa Baabus Sa'adatain menyebut bahwa sabar terdiri dari 3 (tiga) tingkatan :
1. Tingkatan pertama adalah berusaha sabar (tashabbur), yaitu menanggung berat dan kepahitan dan tabah atas hukum yang terjadi. Sabar semacam ini adalah berusaha sabar demi Allah dan merupakan sabarnya orang awam.
2. Tingkatkan Kedua, suatu jenis kemudahan yang membuat ringan orang yang menerima beratnya musibah dan memudahkan baginya sulitnya perkara yang dikehendaki. Ini adalah bersabar demi Allah yakni suatu jenis kemudahan. Sabar jenis ini adalah kesabaran pada Murid.
3. Tingkatan sabar yang ketiga adalah bersabar (ishthibar), yaitu merasa nikmat dengan musibah dan gembira dengan pilihan Allah SWT. Tingkat kesabaran tertinggi ini merupakan sabarnya orang-orang makrifat.
KEUTAMAAN SABAR
Sabar memiliki sejumlah keutamaan, sebagai berikut :
1. Dicintai dan Dibersamai Allah SWT.
Syeikh Mutawalli Sya'rawi mengatakan dalam buku Kenikmatan Taubat: Pintu Menuju Kebahagiaan & Surga, salah satu keutamaan orang yang sabar adalah mendapat cinta dari Allah SWT. Kecintaan Allah SWT ini termaktub dalam surah Ali Imran ayat 146.
وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya :
Allah mencintai orang-orang yang sabar.
Selain itu, ulama terkemuka Timur Tengah ini mengatakan, Allah SWT akan bersama orang-orang yang sabar. Menurutnya, kebersamaan ini bersifat khusus, yakni meliputi penjagaan, pertolongan, perlindungan, dan bimbingan Allah SWT kepada mereka, bukan kebersamaan yang bersifat umum (pengetahuan dan kekuasaan-Nya).
Keutamaan ini disebutkan dalam sejumlah ayat dalam Al-Qur'an. Di antaranya surah Al Anfal ayat 46, surah Al Baqarah ayat 153, dan surah Al Baqarah ayat 249.
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ
Terjemahan :
Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ
Yaaa ayyuhal laaziina aamanus ta'iinuu bissabri was Salaah; innal laaha ma'as-saabiriin
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢبِيَدِهٖ ۚ فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ ۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
2. Mendapat Balasan Pahala yang Lebih Baik.
Keutamaan sabar lainnya adalah mendapatkan balasan yang lebih baik dari amal-amal yang telah diperbuat. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya :
Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Kami pasti akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan (QS An Nahl: 96).
3. Mendapat Balasan Tanpa Hisab.
Masih dalam buku yang sama, Syeikh Mutawalli Sya'rawi menyebut, orang yang sabar akan mendapat balasan tanpa hisab. Allah SWT berfirman, "... Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa hisab (batas)." (QS Az Zumar: 10)
4. Termasuk Orang yang Utama.
Allah SWT memberitahukan kepada umat manusia bahwa orang yang sabar adalah termasuk orang-orang yang diutamakan. Dia berfirman :
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
Artinya :
Akan tetapi, sungguh siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan (QS Asy Syura: 43).
5. Mewarisi Derajat Pemimpin.
Syeikh Mutawalli Sya'rawi mengatakan, orang yang sabar mewarisi derajat pemimpin (imamah). Ia mendengar hal ini dari Ibnu Taimiyah yang berkata, Dengan kesabaran dan keyakinan akan diperoleh imamah (kepemimpinan) dalam agama. Kemudian ia membacakan firman Allah SWT :
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ
Artinya :
Kami menjadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar. Mereka selalu meyakini ayat-ayat Kami (QS As Sajdah: 24).
AYAT AL-QUR'AN TENTANG PINTU REJEKI
Allah SWT Menjamin Rezeki Setiap Makhluk.
Dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang membahas tentang pintu rezeki. Ayat-ayat ini menegaskan bahwa rezeki dari Allah SWT tidak terbatas pada apapun dan sudah ditetapkan rezeki untuk setiap makhluknya.
Rezeki setiap makhluk sudah diatur sedemikian rupa, demikian juga rezeki bagi manusia. Rezeki bukan hanya berupa harta, tetapi juga meliputi kesehatan, nikmat iman Islam dan juga dapat berupa keluarga yang harmonis.
Bahwa Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluknya, tetapi rezeki tersebut terkadang tidak datang dengan sendirinya. Rezeki tidak datang pada orang-orang yang pasif dan tidak melakukan upaya apapun.
Manusia dibekali akal dan pikiran sehingga bisa digunakan untuk berusaha mencari dan menjemput rezeki. Iringi juga dengan rasa syukur dan ikhlas serta keyakinan penuh bahwa Allah akan memberikan rezeki dari pintu yang tak disangka-sangka.
Dalam Al-Quran, Allah berfirman melalui surat Ibrahim ayat 7 tentang tambahan nikmat bagi hambanya yang senantiasa bersyukur.
Surat Ibrahim Ayat 7 :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd
Artinya :
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
AYAT AL-QURAN TENTANG REJEKI
1. Surat Hud ayat 6
۞ وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā 'alallāhi rizquhā wa ya'lamu mustaqarrahā wa mustauda'ahā, kullun fī kitābim mubīn
Artinya :
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
2. Surat At-Talaq Ayat 3 :
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā
Artinya :
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
3. Surat An-Najm ayat 39-41 :
وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
وَأَنَّ سَعْيَهُۥ سَوْفَ يُرَىٰ
ثُمَّ يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰ
Wa al laisa lil-insāni illā mā sa'ā, Wa anna sa'yahụ saufa yurā, ṡumma yujzāhul-jazā`al-aufā
Artinya :
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.
4. Al Baqarah 245 :
مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Man żallażī yuqriḍullāha qarḍan ḥasanan fa yuḍā'ifahụ lahū aḍ'āfang kaṡīrah, wallāhu yaqbiḍu wa yabṣuṭu wa ilaihi turja'ụn
Artinya :
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
5. Surat Nuh ayat 10-12 :
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا
Fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā, Yursilis-samā`a 'alaikum midrārā, Wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj'al lakum jannātiw wa yaj'al lakum an-hārā
Artinya :
Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Melalui ayat-ayat Al-Quran ini, dengan tegas dijelaskan bahwa rezeki Allah SWT bisa berasal dari mana saja. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda :
"Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebaik-baiknya, maka Allah akan memberikan rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung, ia keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut yang kosong dan pulang petang dengan perut kenyang." (HR. Ahmad).
Tidak ada keraguan atas kehendak-Nya.
DOA MENDATANGKAN REJEKI DENGAN CEPAT
Doa memohon rezeki adalah salah satu jenis doa umum yang sering diamalkan sehari-hari oleh umat muslim. Di mana seluruh umat muslim dianjurkan untuk terus mendekatkan diri pada Allah serta memohon setiap kebaikan dari-Nya. Salah satunya, memohon untuk senantiasa diberikan kemudahan rezeki.
Meskipun Allah adalah sebaik-baik pemberi dan pengatur rezeki bagi setiap hamba-Nya, namun umat muslim tetap harus memohon kepada Sang Maha Kuasa. Sekalipun Anda bekerja sangat keras, maka akan sulit mendapatkan ridho dari Allah jika Anda tidak meminta dan memohon dengan baik.
Jika setiap upaya yang Anda lakukan diiringi dengan doa, maka Allah akan memberikan kelapangan serta kelancaran jalan rezeki bagi Anda. Termasuk, ketika Anda membutuhkan rezeki secara mendesak, beberapa bacaan doa berikut bisa membantu Anda mendapatkan kemudahan.
Terdapat bacaan doa mendatangkan rezeki dengan cepat yang bisa Anda amalkan. Beberapa doa ini bisa dibaca setelah selesai menunaikan salat atau dapat dibaca kapan saja, seperti sebelum di pagi hari sebelum beraktivitas. Dengan mengamalkan doa ini secara rutin, maka setiap usaha yang Anda lakukan dapat diridhoi Allah dan Allah akan memudahkan rezeki Anda dari segala arah.
Berikut kami merangkum beberapa doa mendatangkan rezeki dengan cepat dan artinya bisa diamalkan :
1. Doa Rezeki Berlimpah.
Doa mendatangkan rezeki dengan cepat yang pertama adalah bacaan doa untuk memohon rezeki yang melimpah. Bacaan doa ini diambil dari Al Quran Surat Al Maidah ayat 114. Berikut lafal doa latin dan artinya yang bisa dipraktikkan :
“Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maaidatan minas samaai takuunu lanaa ‘idan liawwalinaa wa aakhirinaa wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur raaziqiina”.
Artinya: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (QS. Al-Maidah 5: 114)
2. Doa Rezeki yang Baik.
Doa mendatangkan rezeki dengan cepat berikutnya adalah doa untuk memohon rezeki yang baik. Doa ini diambil dari Al Quran Surat Al Qasas ayat 24. Berikut bacaan doa latin dan artinya yang bisa Anda praktikkan:
“Fasaqa lahuma thumma tawalla ila alththilli faqala rabbi innee lima anzalta ilayya min khayrin faqeerun”.
Artinya: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS. Al-Qasas 28: 24)
3. Doa Rezeki Tak Terduga.
Doa mendatangkan rezeki dengan cepat lainnya yang bisa dipraktikkan adalah doa rezeki tak terduga. Doa ini diambil dari Surat Ath Thalaaq ayat 64 hingga 65. Doa ini membantu Anda memohon kepada Allah untuk bisa mendapatkan rezeki dari segala arah, bahkan dari hal-hal yang tidak terduga sekalipun. Berikut bacaan doa dan artinya yang bisa Anda praktikkan:
“Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja’alalahu likulli syai-in qadran”.
Artinya: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaaq [65]: 64-65)
4. Doa Rezeki yang Halal.
Doa mendatangkan rezeki dengan cepat berikutnya adalah doa memohon rezeki yang halal. Selain meminta kelancaran rezeki, umat muslim dianjurkan untuk memohon rezeki yang halal dan jauh dari keburukan. Dengan begitu, rezeki yang didapat bisa dimanfaatkan dengan baik serta membawa berkah dalam kehidupan.
Rasulullah melafazkan doa berikut: “Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih)
CARA MENDAPATKAN REJEKI DENGAN LANCAR
Setelah mengetahui beberapa bacaan doa mendatangkan rezeki dengan cepat, terakhir akan diberikan beberapa kiat mendapatkan rezeki dengan lancar menurut Islam. Seperti disebutkan, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berusaha dengan baik serta senantiasa berdoa memohon kemudahan pada Allah.
Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk senantiasa bersyukur atas pemberian Allah, sebab Allah adalah sebaik-baik pengatur rezeki. Di samping itu, terdapat beberapa hal penting lainnya yang perlu dilakukan untuk mendapatkan kelancaran rezeki. Berikut beberapa cara mendapatkan rezeki dengan lancar dalam Islam :
1. Berdoa kepada Allah SWT.
Doa merupakan kunci utama dalam mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Selalu berdoa dengan tulus dan ikhlas, memohon kepada Allah SWT untuk memberikan rezeki yang halal dan berkah.
2. Bekerja keras dan berusaha.
Allah SWT telah menetapkan bahwa setiap manusia harus bekerja untuk mendapatkan rezeki. Oleh karena itu, berusaha dan bekerja keras sangat penting untuk mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.
3. Bersyukur.
Selalu bersyukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT, baik yang besar maupun yang kecil. Dengan bersyukur, Allah SWT akan memberikan lebih banyak rezeki.
4. Menjaga hubungan dengan orang lain.
Menjaga hubungan baik dengan orang lain juga dapat membantu mendapatkan rezeki dengan lancar. Hal ini karena rezeki datang dari Allah SWT melalui perantaraan manusia lainnya.
5. Berinfaq dan bersedekah.
Berinfaq dan bersedekah juga dapat membantu membuka pintu rezeki dari Allah SWT. Dengan memberikan sebagian dari rezeki yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan, maka Allah SWT akan memberikan lebih banyak rezeki.
6. Memperbanyak amalan kebaikan.
Memperbanyak amalan kebaikan seperti salat, membaca Al-Qur'an, dan berzikir juga dapat membantu mendapatkan rezeki yang lancar. Hal ini karena Allah SWT menjanjikan pahala dan berkah atas setiap amalan kebaikan yang dilakukan.
REJEKI PASTI DATANG
- Allah SWT menjamin rezeki setiap makhluknya, namun Allah tetap memerintahkan makhluknya untuk berusaha dan berdoa dalam menyambut rezeki.
- Yakinlah, setiap kehendak yang sudah Allah tentukan kepada kita, itu adalah yang terbaik bagi kita. Karena sungguh Allah Maha Mengetahui.
- Semoga kita termasuk orang-orang beriman yang dilimpahkan rezeki yang halal dan berkah.
Imajier Nuswantoro