Kere Munggah Bale & Rezeki tak Disangka-sangka
Kere
yaitu miskin (kaum duafa).
Munggah
yaitu naik (pangkat, derajat, sugih blegedhu dhadhakan).
Bale
yaitu pendapa atau baleirung alias tempatnya bendara atau majikan atau kaum
elit maksudnya orang miskin tiba-tiba menjadi kaya, atau orang yang taraf
kehidupannya meningkat menjadi miliyader.
Kalau
di Bahasa Indonesia mungkin disebut orang kaya baru.
Misalnya
:
Pembantu
menikahi juragannya maka si pembantu dianggap kere munggah bale.
Mendapat
dari rejeki, perniagaan / perdagangan / jualbeli / warisan, dapat hadiah, rejeki dari online misalnya game online, you tuber, blogger, tiktok, swafoto (selfie)
lewat non-fungible token (NFT) dan lain-lain, tapi semuanya tidak gratis hanya
bermimpi keberhasilan dengan penuh perjuangan, sabar, tekun, ulet, belajar dan
belajar dan ikhtiar serta doa.
Kere Munggah Bale
Kata
kere berarti orang yang sangat miskin dan gembel.
Karena
dia sangat miskin maka kalau tidur dia hanya beralaskan tikar. Itupun bukan
tikar yang baru, tetapi tikar bekas yang sudah lusuh.
Tidak
ada kemampuan baginya untuk memiliki tempat tidur atau amben atau bale untuk
alas tidurnya, sehingga ketika dia berobah menjadi tidur di atas dipan atau
bale sudah menjadi bahan gunjingan.
Menjadi
bahan sindiran karena dipan yang dipakainya bukan atas usaha dan keringatnya
sendiri tetapi karena nasib dia dijadikan isteri atau suami oleh orang kaya.
Bisa
dikatakan dia menjadi orang kaya mendadak.
Sindiran
itu biasanya datang dari orang yang iri atas nasib baik yang menimpa orang
miskin itu.
Terkadang
ucapan itu juga datang dari orang yang menyindirnya karena mantan miskin itu
lupa kepada teman-teman lamanya.
Bisa
juga sindiran itu datang dari seseorang karena si miskin yang naik peringkat
itu tidak pernah menunjukkan terima kasihnya kepada orang yang mengangkatnya.
Dia
bergaya seakan pergantian posisi itu diperoleh semata karena usaha dan
prestasinya sendiri.
Namun
kalau kita berfikir jernih dan percaya kepada kekuasaan Tuhan, maka hal itu tak
perlu kita permasalahkan.
Tuhan
Maha Kuasa untuk berbuat segalanya termasuk merobah nasib seseorang.
Bisa
jadi Tuhan membekalinya dengan rupa yang cantik atau wajah tampan yang
menjadikan orang tertarik kepadanya yang kemudian memperistri atau
mempersuaminya.
Bisa
jadi dia telah berjasa menolong orang yang kemudian mengangkat nasibnya sebagai
balas budi.
Bisa
jadi anak atau cucunya berkecukupan dan mengajaknya untuk hidup bersama.
Bisa
juga dia memiliki kepandaian dan potensi yang terlihat oleh seseorang yang
kemudian menfasilitasinya untuk mengembangkan potensi itu sehingga hal itu
dapat mengangkat nasibnya.
Dan
tentu masih banyak lagi kemungkinan yang lain.
Jadi
pitutur ini tidak mesti kita maknai sebagai sindiran, tetapi bisa juga kita
maknai sebagai motivasi agar orang mempunyai harapan dan tidak berkecil hati
apalagi marah karena nasibnya yang sedang tidak baik, karena Tuhan berkuasa
untuk merobah nasib seseorang. Bersabarlah dan selalulah memohon kasih dan
sayangNya.
QS. Ali Imran ayat 26 :
قُلِ
اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ
مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ
ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Katakanlah
(Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada
siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ayat Al-Quran Tentang Pintu Rezeki, Allah SWT
Menjamin Rezeki Setiap Makhluk
Dalam
Al-Quran terdapat beberapa ayat yang membahas tentang pintu rezeki. Ayat-ayat
ini menegaskan bahwa rezeki dari Allah SWT tidak terbatas pada apapun dan sudah
ditetapkan rezeki untuk setiap makhluknya.
Rezeki
setiap makhluk sudah diatur sedemikian rupa, demikian juga rezeki bagi manusia.
Rezeki bukan hanya berupa harta, tetapi juga meliputi kesehatan, nikmat iman
Islam dan juga dapat berupa keluarga yang harmonis.
Bahwa
Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluknya, tetapi rezeki tersebut
terkadang tidak datang dengan sendirinya. Rezeki tidak datang pada orang-orang
yang pasif dan tidak melakukan upaya apapun.
Manusia
dibekali akal dan pikiran sehingga bisa digunakan untuk berusaha mencari dan
menjemput rezeki. Iringi juga dengan rasa syukur dan ikhlas serta keyakinan
penuh bahwa Allah akan memberikan rezeki dari pintu yang tak disangka-sangka.
Dalam
Al-Quran, Allah berfirman melalui surat Ibrahim ayat 7 tentang tambahan nikmat
bagi hambanya yang senantiasa bersyukur.
Surat
Ibrahim Ayat 7 :
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ
عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Wa
iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna
'ażābī lasyadīd
Artinya
: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Ayat Al-Quran tentang Rezeki
Surat
Hud ayat 6 :
۞
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا
وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Wa
mā min dābbatin fil-arḍi illā 'alallāhi rizquhā wa ya'lamu mustaqarrahā wa
mustauda'ahā, kullun fī kitābim mubīn
Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
Surat
At-Talaq Ayat 3 :
وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ
إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Wa
yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh,
innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā
Artinya : Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Surat
An-Najm ayat 39-41 :
وَأَن
لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
وَأَنَّ
سَعْيَهُۥ سَوْفَ يُرَىٰ
ثُمَّ
يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰ
Wa
al laisa lil-insāni illā mā sa'ā, Wa anna sa'yahụ saufa yurā, ṡumma
yujzāhul-jazā`al-aufā
Artinya
: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.
Al
Baqarah 245 :
مَّن
ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Man
żallażī yuqriḍullāha qarḍan ḥasanan fa yuḍā'ifahụ lahū aḍ'āfang kaṡīrah,
wallāhu yaqbiḍu wa yabṣuṭu wa ilaihi turja'ụn
Artinya
: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Surat
Nuh ayat 10-12
فَقُلْتُ
ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ
ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُم
بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا
Fa
qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā, Yursilis-samā`a 'alaikum midrārā,
Wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj'al lakum jannātiw wa yaj'al lakum
an-hārā
Artinya
: Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun-, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
"Jika
kamu bertawakal kepada Allah dengan sebaik-baiknya, maka Allah akan memberikan
rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung, ia keluar pada waktu pagi dalam
keadaan perut yang kosong dan pulang petang dengan perut kenyang." (HR.
Ahmad).
Tidak
ada keraguan atas kehendak-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang beriman yang
dilimpahkan rezeki yang halal dan berkah.
Ayat Surat At Thalaq, Rezeki Datang dari Arah Tak
Disangka-sangka
Banyak
sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang memiliki berbagai keistimewaan luar biasa,
salah satunya ayat seribu dinar (Potongan Surat At Thalaq) dan Surat Al Waqiah.
Kisah
Ayat Seribu Dinar, Amalan Pengundang Rezeki, Ada Cerita Nabi Khidir dan Seorang
Saudagar
Bagi yang belum pernah mendengar ayat seribu dinar perlu anda ketahui bahwa ayat ini adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam surat At Thalaq.
Dinamakan
ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayat seribu dinar yang konon jika
dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki.
Berikut
ini bunyi ayat seribu dinar
Al
Quran Surah At – Talaq ayat 2-3 :
وَمَن
يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ
وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ
قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣)
“Wa
mayyattaqillaa ha yaj-‘al lahuu makhraja – wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib
– wa mayyatawakkal ‘a- lallaahi fahuwa hasbuh – innallaaha baalighu amrihi –
qad ja ‘a lallaahu li kulli syai in-qadra
Artinya
: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan
diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang bertawakkal kepada Allah,
niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan
Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu.”
Kisah ayat seribu dinar
At
Thalaq Ayat Seribu Dinar
Jika
ditelusuri dari jejak sejarah, diceritakan pada zaman dahulu ada seorang lelaki
yang bekerja sebagai pedagang.
Suatu
malam lelaki itu bemimpi ditemui Nabi Khidir as. Dalam mimpinya, lelaki itu
diisyarati oleh Nabi Khidir as untuk bersedekah sebanyak seribu dinar.
Awalnya
lelaki, itu tidak mengindahkan isyarat mimpi ini. Kemudian datang mimpi yang
kedua dan ketiga dengan jalan mimpi yang sama.
Lelaki
itu kemudian berfikir bahwa mimpi yang ia alami merupakan kebenaran.
Setelah
bersedekah sebanyak seribu dinar, lelaki itu bermimpi lagi bertemu dengan Nabi
Khidir as.
Lalu
lelaki itu diajari oleh beliau Nabi Khidir as ayat 2-3 surat At – Talaaq untuk
diamalkan oleh lelaki itu.
Sesuai
dengan isyarat Nabi Khidir, lelaki itu istiqomah mengamalkan ayat ini.
Suatu
ketika, lelaki itu hendak pergi berdagang ke pulau seberang menaiki sebuah
kapal.
Ternyata
barang dagangan yang ia bawa juga ikut terseret ombak bersamanya ke tepi
pantai, dan ajaibnya tidak ada yang rusak sedikitpun.
Musibah
yang telah ia lalui, membuatnya sadar akan kebesaran Allah, dan membuatnya
yakin akan fadhilah dari ayat yang selalu ia amalkan.
Lelaki
itu lalu memutuskan untuk menetap dan berdagang di negeri itu, dengan terus
mengamalkan ayat yang diajarkan Nabi Khidir as.
Kesuksesan
yang ia raih dalam berniaga, membuatnya menjadi saudagar kaya dan ia menjadi
raja di negeri itu.
Sungguh
rezeki yang tidak disangka-sangka seperti yang terkandung dalam ayat tersebut.
Kemudian ayat ini dikenal dengan ayat seribu dinar, sesuai dengan kisahnya.
Manfaat
Ayat Seribu Dinar dan Surat Al Waqiah Pembuka Pintu Rezeki :
1. Ayat
seribu Dinar dan Surat Al Waqiah . Karena dianggap sebagai pembuka pintu rezeki
jika diamalkan setiap hari. Ternyata sebutan itu benar adanya. Dalam beberapa
hadis dikatakan jika Ayat At Thalaq bisa membukakan pintu rezeki. Abdullah bin
Mas'ud berkata jika Nabi pernah mengatakan, membaca surah Al-Waqiah setiap
malam bisa dijauhkan dari kefakiran. “Saya mendengar Nabi bersabda:
"Barang siapa membaca surah al waqiah setiap malam, ia tidak akan tertimpa
kefakiran selamanya.’ Ibnu Masud berkata, “aku telah memerintahkan anak
perempuanku membacanya setiap malam," (HR. Abu Ubaid dalam Fadhoil Al
quran dan Baihaqi). Di dalam surah yang terdiri dari 96 ayat ini juga
menerangkan tentang balasan bagi orang mukmin dan kafir saat hari kiamat.
2. Dijauhkan
dari kemiskinan. Pahala besar akan didapatkan seseorang yang membaca surah ini
setiap malam. Selain itu, membaca surah Al-Waqiah secara rutin bisa menjauhkan
seseorang dari kemiskinan untuk selama hidupnya. Apalagi membaca surah Makiyyah
ini sebanyak 14 kali setelah menunaikan ibadah sholat Asar atau sekali duduk,
maka kekayaan yang didapat oleh orang tersebut akan berlimpah. Dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan Ibnu Ady dikatakan : “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah
kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan,".
3. Mendatangkan syafaat di hari kiamat. Bagi
orang yang rajin membaca maka akan mendapatkan syafaat di hari kiamat yang
sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim. Imam Ja’far
Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka
bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka
bacalah surat As-Sajadah.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).
4. Dijadikan
hartawan yang dermawan. Agar seseorang bisa menjadi orang kaya yang selalu
mengucap syukur, maka amalan dari Surat Al Waqiah ini dibacakan sebanyak 3 kali
sesudah selesai menunaikan sholat subuh. Tak hanya itu, seseorang juga harus
membacanya 3 kali sesudah menunaikan sholat Isya.
5. Mengajarkan
ilmu tauhid. Tauhid merupakan sebuah konsep yang diyakini umat Islam yang
menyatakan keesaan Allah SWT sebagi Tuhan semesta alam. Dalam Surat Al Waqiah
ini memang tidak secara langsung menerangkan ayat tentang kekayaan, rezeki dan
hal semacamnya. Namun surah ini mengajarkan tentang tauhid, yang membuat
seseorang percaya pada Allah SWT. Tak hanya itu, surah ini juga membimbing
seseorang agar semakin yakin atas semuanya yang sudah diatur dengan baik oleh
Allah SWT termasuk dalam urusan rezeki.
6. Diberikan
ketenangan. Meski tak mengetahui secara pasti arti dan makna dari surah ini,
seseorang yang membacanya dijanjikan ketangan jiwa dan raga. Imam Muhammad
Al-Baqir berkata :“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia
akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”
(Tsawabul A’mal, halaman 117).
Rezeki tak Disangka-sangka
Bahwa
rezeki bisa datang kapan saja dan tidak disangka-sangka, tak seperti gaji
bulanan yang pasti dapat setiap tanggal waktunya.
Meski
ada rezeki yang datang kapan saja atau tidak disangka-sangka, namun bukan
berarti manusia tidak berbuat dan berharap semuanya bisa datang sendiri begitu
saja.
Mencari
rezeki adalah suatu keharusan, meski kapan datangnya bisa saja secara tiba-tiba
atau tidak disangka-sangka.
Terdapat
doa yang bisa dipanjatkan usai mengerjakan sholat Jumat dan hendak kembali
mencari rezeki. Doa ini dibacakan oleh salah satu sahabat nabi, yaitu Arrak bin
Malik dengan bunyi firman Allah QS. Al-Jumu’ah: 10 :
اَللَّهُمَّ،
أَجِبْتُ دَعْوَتَكَ وَصَلَّيْتُ فَرِيْضَتَكَ، وَانْتَشَرْتُ كَمَا أَمَرْتَنِيْ فَارْزُقْنِيْ
مِنْ فَضْلِكَ، وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ. (رواه ابن ابي حاتم)
Allahumma
ajibtu da'wataka washilaitu faridhotuka wantasyarat kamaa amartanii, farzuqnii
min fadlika wa anta khairurraaziqiin.
Artinya
: "Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi,
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.”
Dari
firman Allah SWT tersebut, menginspirasi kita semua untuk selalu senantiasa
produktif, energik dan efisien dalam menggunakan waktu. Selain itu, juga
dilarang keras untuk bermalas-malasan.
Firman Allah SWT : (QS. Al-Mulk ; 15).
هُوَ
الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ ذَلُوۡلًا فَامۡشُوۡا فِىۡ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوۡا
مِنۡ رِّزۡقِهٖؕ وَاِلَيۡهِ النُّشُوۡرُ
Huwal
lazii ja'ala lakumul arda zaluulan famshuu fii manaakibihaa wa kuluu mir
rizqihii wa ilaihin nushuur
Dialah
yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di
segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Rezeki
tak disangka-sangka itu datang saat :
1.
Saat
kita bertakwa.
2.
Saat
kita dalam emosi positif.
3. Saat bertawakkal.
Surat
At Thalaq Ayat 3
وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ
إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Artinya : Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Tafsir
al-Mukhtashar :
Dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak terdetik di dalam hatinya dan tidak ada
dalam perhitungannya.
Barang
siapa bersandar kepada Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan mencukupi
kebutuhannya.
Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan-Nya, tidak lemah untuk berbuat sesuatu dan tidak ada
sesuatu yang luput dari-Nya.
Allah
sudah membuat batasan untuk segala sesuatu yang akan selesai pada batasnya.
Kesusahan ada batasnya, kesenangan ada batasnya, masing-masing dari keduanya
tidak kekal menimpa manusia
Tafsir
al-Wajiz :
Dan
memberinya rejeki dengan berbagai persiapan melalui arah yang tidak diketahui.
Barang siapa menyerahkan urusannya kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.
Sesungguhnya
Allah adalah Dzat yang menerapkan hukum, kehendak, dan takdirNya terhadap
makhlukNya.
Sungguh
Allah telah menciptakan bagi tiap-tiap sesuatu kesejahteraan yang sudah
ditakdirkan, jumlah dan masanya tidak lebih dari takdir yang telah ditentukan
itu.