SAWANG SINAWANG
Salah satu ungkapan jawa, yakni sawang sinawang dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Sawang sinawang berasal dari kata sawang dalam bahasa Jawa yang berarti lihat.
Jika diartikan dalam satu ungkapan maka sawang sinawang merupakan perilaku untuk tidak membandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain, karena apa yang dilihat atau dipandang dari kehidupan orang lain belum tentu seindah kenyataannya. Atau singkatnya artinya mirip sama lagu ojo dibandingke (jangan dibandingkan).
Padahal apa yang kita lihat dari kehidupan orang lain yang tampak lebih sukses, kaya, atau bahagia belum tentu kehidupannya lebih enak dari kita. Bukan tidak mungkin mereka yang kita anggap lebih mempunyai kehidupan yang enak dari kita itu mempunyai beban masalah yang lebih berat dari kita. Kebanyakan orang terkecoh hanya dengan penampilan seseorang di luar saja. Kita tidak tau seberat apa masalah dalam hidup orang lain itu, sebesar apa tanggung jawabnya, bagaimana dia memperoleh kesuksesan itu dengan mati-matian dan segala bentuk perjuangan lainnya. Mungkin saja ketika melihat kehidupan orang lain yang lebih bahagia dari kita, mungkin itu karena orang itu pandai menutupi kesedihannya, selalu bersyukur, dan bersabar.
Agar kita bisa dapat menerapkan dan mengimplementasikan perilaku sawang sinawang dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Padahal apa yang kita lihat dari kehidupan orang lain yang tampak lebih sukses, kaya, atau bahagia belum tentu kehidupannya lebih enak dari kita. Bukan tidak mungkin mereka yang kita anggap lebih mempunyai kehidupan yang enak dari kita itu mempunyai beban masalah yang lebih berat dari kita. Kebanyakan orang terkecoh hanya dengan penampilan seseorang di luar saja.
Kita tidak tau seberat apa masalah dalam hidup orang lain itu, sebesar apa tanggung jawabnya, bagaimana dia memperoleh kesuksesan itu dengan mati-matian dan segala bentuk perjuangan lainnya. Mungkin saja ketika melihat kehidupan orang lain yang lebih bahagia dari kita, mungkin itu karena orang itu pandai menutupi kesedihannya, selalu bersyukur, dan bersabar.
Saran dan masukan serta tips agar kita bisa dapat menerapkan dan mengimplementasikan perilaku sawang sinawang dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari :
1. Jangan lupa bersyukur setiap hari.
Perasaan selalu bersyukur adalah cara yang paling tepat untuk selalu berpikir positif, dan tidak menimbulkan rasa dengki atau iri. Pada dasarnya bersyukur adalah sesuatu hal yang sederhana namun tidak mudah untuk dipraktikkan. Kebanyakan orang ketika mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai keinginannya selalu muncul perasaan dan pikiran negatif. Agar tidak berpikir demikian, ubahlah semua pikiran dan perasaan negatif itu dengan rasa syukur.
2. Jadikan kesuksesan yang sudah diterima orang lain menjadi motivasi kalian.
Perasaan iri melihat orang lain sukses lebih dulu, mungkin bisa saja dirasakan hampir setiap orang. Mengetahui hal tersebut membuat kita menjadi ragu dengan perjuangan yang telah dilakukan. Mestinya kita bisa melihatnya secara positif tentang kesuksesan yang orang lain raih. Hal ini akan memberikan dampak yang baik pada kita, akan timbul semangat agar lebih termotivasi juga untuk bisa meraih kesuksesan. Oleh karena itu, tidak perlu merasa iri, lelah, atau putus asa. Tetaplah termotivasi agar bisa menjadikannya sebagai pendorong untuk diri sendiri agar lebih semangat dalam meraih kesuksesan.
3. Percaya bahwa rezeki sudah diatur oleh Tuhan dan tidak mungkin tertukar.
Bicara soal rezeki, tentunya semuanya berasal dari nikmat Tuhan dan sudah diatur oleh Tuhan. Tuhan sudah menjamin rezeki setiap hambanya, ada yang ditipkan Tuhan dengan rezeki lebih, ada juga yang sebatas cukup. Namun yang harus dilakukan adalah tetap berusaha karena rezeki tidak datang dengan sendirinya. Rezeki tidak hanya bersifat materi atau harta saja, kesehatan dan kebahagiaan orang juga termasuk dalam rezeki yang harus kita syukuri.
4. Selalu bersabar ketika dihadapkan dengan ujian kehidupan.
Dalam kehidupan sebagai manusia tentunya kita selalu dihadapkan dalam berbagai masalah dan cobaan. Masalah dan cobaan sendiri bermacam-macam, ada yang berupa harta yang kurang, diberi sakit, kelaparan dan musibah-musibah lainnya. Namun, jika kita tetap bersabar dan mampu melewati semua ujian itu, maka tentunya hidup kita akan menjadi lebih tenang. Kita harus percaya bahwa semua jalan dari Tuhan adalah skenario paling terbaik dalam hidup ini.
5. Lebih fokus untuk memperbaiki hidup diri sendiri.
Saran masukan dan tips yang paling ampuh dan mujarab adalah save the best for the last.
Daripada kalian sibuk memperhatikan kehidupan orang lain, mending kita fokus aja ya kan pada diri sendiri. Fokus terhadap diri sendiri dapat dimulai dengan menentukan tujuan hidup yang jelas, fokus pada satu titik, terus berkomitmen dan berusaha keras memperbaiki hidup diri sendiri, dan jangan lupa berdoa.
SEJATINE URIP KUWI MUNG SAWANG SINAWANG
Dalam filosofi Jawa ada sebuah ungkapan yaitu Sejatine urip kuwi mung sawang sinawang yang artinya kurang lebih yaitu hakekat hidup itu hanyalah persoalan bagaimana seseorang memandang/melihat sebuah kehidupan.
Begitu sederhana, namun memiliki kedalaman makna, itulah filosofi Jawa. Persoalan melihat orang lain dan dilihat orang lain ternyata amat sering kita jumpai bahkan kita alami sendiri.
Bahwa terkadang dalam kehidupan ini, bayangan dari kenyataan merupakan sesuatu yang bisa/ingin diterima pikiran kita, sementara kenyataan yang didapat kadang sama sekali berbeda atau bahkan tak pernah kita tahu.
Tahu kenapa hidup kita mulai tidak enak ? Karena kita mulai memandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.
Membandingkan apa yang mereka punya, sementara kita tidak. Terselip rasa iri akan jalan mereka yang lurus, sedang jalan kita berputar-putar penuh liku.
Menginginkan perjuangan mereka yang begitu mudah, sedang perjuangan kita begitu sulit hingga seringkali diri merasa payah. Membandingkan adalah aktivitas tanpa akhir. Tersebab itulah kita lupa tentang hakikat syukur.
Seperti halnya Aisyah ra yang pernah menyawang akan nikmatnya hidup Sang Suami, Rasulullah SAW.
Namun, pada akhirnya ia terheran tatkala beliau (Rasulullah saw) sedang mengerjakan sholat tahajud sampai membuat kaki Rasulullah bengkak sebab berdiri terlalu lama.
‘Aisyah melihat hal tersebut dan berkata kepada Nabi, Wahai Rasul, mengapa engkau selalu melakukan ini di malam hari, sedangkan hal ini bukanlah suatu kewajiban ?
Dan juga, bukankah semua dosa-dosamu baik yang akan datang ataupun dosa yang telah lalu akan diampuni oleh Allah?
Rasulullah Nabi Muhammad Saw. pun tersenyum dan beliau berkata :
Apakah salah apabila aku ingin menjadi Hamba Allah yang bersyukur ?
Syukur, apakah kita sudah benar-benar meresapinya dengan baik ?
SIFAT BERSYUKUR
Bersyukur adalah bentuk ungkapan terimakasih kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada kita. Sebagai seorang hamba sudah sepantasnya kita selalu memiliki sifat syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Bersyukur merupakan sifat dari para Nabi yang senantiasa berterimakasih kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan, walaupun rintangan dan cobaan datang. Itulah sifat mulia para Nabi.
Beberapa keutamaan bersyukur :
1. Mengingat Nikmat Allah.
Sungguh Allah Maha Mulia telah memberikan rahmat dan nikmat kepada hambanya, berupa kesehatan, rezeki, umur yang berkah agar manusia senantiasa bersyukur. Cara beryukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan adalah dengan mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki berupa harta, benda, pekerjaan dan lain sebagaiannya adalah anugrah dari Allah SWT.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.s. Ibrahim : 7)
2. Mendapat Keberkahan Hidup.
Salah satu manfaat yang dirasakan jika seseorang memiliki sifat syukur adalah keberkahan hidup. Dengan bersyukur ia merasa tercukupi atas rezeki yang di dapat, rezeki yang disyukuri bisa memberikan manfaat bagi orang lain sehingga mendatangkan keberkahan bagi pemiliknya.
3. Meningkatkan Keimanan.
Orang yang beriman senantiasa memiliki sifat syukur, sebab ketika menjalani kehidupan baik dalam kondisi lapang atau sempit ia tetap bersyukur dan rasa syukurnya tersebut akan menambah keimanannya pada Allah SWT. Dengan bersyukur juga akan senantiasa membuat seseorang memperbaiki dirinya, Rasulullah SAW bersabda :
“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dala, urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa ia masih diberi kelebihan”. (HR. Tirmidzi).
Allah SWT telah memberikan begitu banyak nikmat yang tidak akan bisa dihitung berapa jumlahnya, bahkan Allah berfirman di dalam Al-Qur`an tentang kenikmatan yang telah Allah berikan. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”.
Semoga kita sebagai hambaNya senantiasa memiliki sifat syukur dalam keadaan apapun dan semoga kita mendapat keberkahan serta ridha Nya dengan rasa syukur tersebut.
Imajiner Nuswantoro