DIPLOKOTHO / DIPLOKOTO
Diplokotho/diplokoto adalah bahasa Jawa sinonimnya dipulosoro (Jawa), kalau bahasa betawinya mungkin dikepret kalau bahasa Indonesia yang dibikin susah (sengsara) berat. Jadi diplokoto berarti dikerjain habis-habisan oleh orang lebih dari satu / kelompok sampai sengsara habis.
Diplokotho dalam bahasa Jawa itu artinya di bodoh bodohi. Biasanya merujuk bagi seseorang yang sadar ataupun tidak menjadi korban pembodohon. Misal, dia habis ketipu undian berhadiah, lalu ada temannya yang nge ledekseperti ini, Koe gelem men diplokotho atau artinya, seseorang mau aja di bodoh bodohi.
Selanjutnya ada makna diplokoto mirip konotasinya negatif antara lain :
1. Ngenyek adalah menghina, merendahkan.
2. Ngerjain/dikerjain adalah bentuk kata kerja transitif (kata kerja yang perlu objek). Oleh karenanya, ngerjain atau dikerjain dalam konteks di atas bukan berarti sedang mengerjakan, melaksanakan sesuatu. Makna lain ngerjain adalah menganggu, mengusik, mencapuri.
3. Prank adalah untuk mengerjai untuk memperdayai untuk mengolok-olok. Prank adalah lelucon praktikal atau sebuah trik yang dimainkan oleh beberapa orang, yang umumnya menyebabkan korbannya kaget, tidak nyaman atau keheranan. Prank termasuk dalam komedi gelap. Ini artinya, candaan tersebut mengandung hal-hal yang dianggap negatif. Candaan ini sering mengundang kontroversi.
4. Kacung pesuruh, pelayan, jongos (biasanya anak laki-laki).
5. Diapusi adalah dibohongi, ditipu, dicurangi.
6. Tumbal adalah benda atau makhluk hidup yang diserahkan sebagai korban atau persembahan untuk suatu keinginan tertentu. Tumbal sering kali menjadi bagian dari praktik perdukunan seperti dalam ritual pesugihan / proyek / pekerjaan. Tumbal berkaitan erat dengan dunia mistik sehingga pembuktiannya sangat susah intinya dibuat sengsara orang yang diplokotho.
7. Skenario, adegan / pengaturan dalam kelompok tertentu yang tujuan untuk meraup keuntungan dengan jalan mengatur beberapa orang dalam kelompok / pekerjaan tertentu dengan maksud menyembunyikan Si empunya gagasan dengan kata lain nabok nyilih tangan artinya berbuat buruk atau mencelakai orang dengan menyuruh orang lain. Lempar batu sembunyi tangan artinya orang yang tidak berani bertanggung jawab dengan perbuatannya, pengecut / penakut.
8. Ontran-ontran / ontrang-ontrang adalah membuat kehebohan atau keonaran dalam makna lain taktik semacam itu mempunyai risiko besar yg dapat menimbulkan di kalangan masyarakat pada umumnya.
9. Janji manis merupakan ungkapan yang berarti orang yang selalu berbohong namun ingin slalu dipercaya maka ia melakukan janji manis atau iming iming agar orang lain mempercayainya lagi.
19. Lamis kata sifat dalam bahasa Jawa yang artinya lain di bibir lain di hati, suka ingkar janji.
11. Kata-kata merendahkan yang disandang/dilontarkan bagi seseorang yang diplokotho, jancuk, ganjingi, dobol jaran, matamu picek, gathel (kotoran/bolot pada kelamin kuda), itil bosok, raimu, koyok pejuh, kirik/asu, goblok, koplak, keplek, gerang gaplok, tolol, gapleki, ngeyel, kere, pekok, kenthoek, kowok, dhal-dhul, lholak-lholok, matane-matane, pringisan, kemalan, klejingan, tai, songok, modhar, klenger, semua kata-kata tersebut dilontarkan pada orang yang diplokoto, coba bayangkan betapa kejam dan keji juga sangat jorok tidak pantas perkataan itu, bagaimana bila itu diungkapkan pada seseorang yang diplokotho / diplokoto. Sungguh rendah akhlak, sombong amat, tabiat, perilaku budi pekerti orang / sekelompok yang melakukan perbuatan per-plokothoan. Manusia diciptakan sebagai makhluk sempurna dan mulia terhormat antar sesama tidak sepantasnya jika per-plokothoan itu tetap dilakukan mungkin disinyalir orang / kelompok itu tidak waras lebih parahnya ada kelainan jiwa di era zaman jahiliah modern hanya demi kepuasan belaka dan recehan uang. Manusia semua menanam dan memperoleh / panen yang ditanamnya.
Semoga kita, anak, cucu turun kita semua, saudara teman, rekan, tetangga, handaitolan semua terhindar dari penyakit diplokotho dan memplokotho (per-plokothoan).