Filosofi kesampurnaan laki-laki. Menurut keyakinan tradisional piantun Jawi.
Dalam tatanan ugeman filosofi jenjang trah Piantun Jawa, seseorang telah dianggap sempurna dalam tingkat trah sosial jika telah terpenuhi makna :1. Wismo
2. Wanito
3. Kukilo
4. Turonggo
5. Curigo/Keris
1. Wismo artinya rumah. Orang yang telah mempunyai rumah tentunya penghasilannya cukup dan hidupnya mapan. Pada jaman dahulu pria Jawa harus memiliki istananya.
2. Wanito. Orang yang telah kawin dan punya istri ( demikian pula tentunya seorang wanita yang telah menikah).
Artinya telah memilih jalan hidup yang benar dan bertanggung jawab.
3. Kukilo artinya burung. Filosofisnya adalah : nyanyian burung itu merdu bagai music atau alunan gamelan. Mendengar suara lembut, orang merasa tenang, enak, bahagia. Alangkah indahnya, bila seorang ayah,kepala keluarga berbicara dengan suara lembut ,itu tentu sangat menenangkan dan menyenangkan seluruh keluarga.
Keserasian dan keseimbangan hubungan antara Sang Kholiq dengan sesama makhluk.
Keseimbangan jiwa dan raga.
4. Turonggo artinya kuda. Kuda adalah alat trransportasi yang praktis dimasa lalu. Dia bisa dipakai menarik andong ataupun bisa ditunganggi untuk bepergian. Dalam hal ini, orang hendaknya memiliki kendaraan kehidupan (mempunyai jalan hidup) yang bisa dengan baik dikendalikan supaya hidupnya mapan.
5. Curigo atau Keris.
Keris itu tajam ujungnya. Ini melambangkan ketajaman pikir.
Sangat penting orang punya pikiran yang tajam dengan wawasan luas (mandid). Curigo atau keris bisa diartikan sebagai pekerjaan atau penghasilan.
Seorang pria Jawa dikatakan hebat kalau punya pekerjaan atau penghasilan. Pada jaman dulu ini diartikan juga sebagai senjata atau mempunyai kemampuan untuk melindungi dirinya, bisa berwujud juga kemampuan kanuragan yang dimiliki.