Damarwulan
(Damar Sasongko)
MP3 Gending Damarwulan :
Damarwulan adalah tokoh legenda dalam cerita rakyat Jawa yang juga dikenal dengan nama Damar Sasongko. Kisah Damarwulan populer di masyarakat Jawa Tengah dan telah diadaptasi menjadi lakon, sendratari, dan cerita tertulis.
Asal usul Damarwulan
Damarwulan adalah anak Tunggul Manik dan Dewi Ulupi.
Pada awal pengabdiannya di Kerajaan Majapahit, Damarwulan bekerja sebagai juru taman di Kediaman Patih Logender.
Damarwulan mendapat tugas dari Ratu Kencanawungu untuk menaklukkan Adipati Blambangan Minakjingga.
Perjuangan Damarwulan
Damarwulan berhasil membawa kepala Minak Jinggo ke Majapahit.
Damarwulan dinobatkan sebagai Raja Majapahit.
Damarwulan menikahi Ratu Suhita dan juga menikahi Dewi Wahita dan Dewi Puyengan yang menjadi janda setelah ditinggal mati Minak Jinggo.
Cerita Damarwulan
Tema dalam cerita Damarwulan adalah pengalaman hidup manusia.
Cerita ini menceritakan berbagai pengalaman yang dialami oleh tokoh utama dalam menjalani hidupnya dari bawah sampai bisa menjadi raja di Majapahit.
Tan Eng Kian Putri Kekaisaran Tiongkok & Prabhu Brawijaya
Begitu Prabhu Brawijaya naik tahta, Kekaisaran Tiongkok mengirimkan seorang putri China yang sangat cantik sebagai persembahan kepada Prabhu Brawijaya untuk dinikahi. Ini dimaksudkan sebagai tali penyambung kekerabatan dengan Kekaisaran Tiongkok.
Putri ini bernama Tan Eng Kian. Sangat cantik.
Tiada bercacat. Karena kecantikannya, setelah Prabhu Brawijaya menikahi putri ini, praktis beliau hampi-hampir melupakan istri-istrinya yang lain.
(Prabhu Brawijaya banyak memiliki istri, dari berbagai istri beliau, lahirlah tokoh-tokoh besar.
Pada kesempatan lain, saya akan menceritakannya : Damar Shashangka)
Ketika putri Tan Eng Kian tengah hamil tua, rombongan dari Kerajaan Champa datang menghadap. Raja Champa sendiri yang datang. Diiringi oleh para pembesar Kerajaan dan ikut juga dalam rombongan, Dewi Anarawati.
Raja Champa banyak membawa upeti sebagai tanda takluk. Dan salah satu upeti yang sangat berharga adalah, Dewi Anarawati sendiri.
Melihat kecantikan putri berdarah indo-china ini, Prabhu Brawijaya terpikat. Dan begitu Dewi Anarawati telah beliau peristri, Tan Eng Kian, putri China yang tengah hamil tua itu, seakan-akan sudah tidak ada lagi di istana. Perhatian Prabhu Brawijaya kini beralih kepada Dewi Anarawati.
Saking tergila-gilanya, manakala Dewi Anarawati meminta agar Tan Eng Kian disingkirkan dari istana, Prabhu Brawijaya menurutinya. Tan Eng Kian diceraikan. Lantas putri China yang malang ini diserahkan kepada Adipati Palembang Arya Damar untuk diperistri. Adipati Arya Damar sesungguhnya juga peranakan China. Dia adalah putra selir Prabhu Wikramawardhana, Raja Majapahit yang sudah wafat yang memerintah pada tahun 1389-1429 Masehi, dengan seorang putri China pula.
Nama China Adipati Arya Damar adalah Swan Liong. Menerima pemberian seorang janda dari Raja adalah suatu kehormatan besar. Perlu dicatat, Swan Liong adalah China muslim. Dia masuk Islam setelah berinteraksi dengan etnis China di Palembang, keturunan pengikut Laksamana Cheng Ho yang sudah tinggal lebih dahulu di Palembang. Oleh karena itulah, Palembang waktu itu adalah sebuah Kadipaten dibawah kekuasaan Majapahit yang bercorak Islam.
Arya Damar menunggu kelahiran putra yang dikandung Tan Eng Kian sebelum ia menikahinya. Begitu putri China ini selesai melahirkan, dinikahilah dia oleh Arya Damar.
Anak yang lahir dari rahim Tan Eng Kian, hasil dari pernikahannya dengan Prabhu Brawijaya, adalah seorang anak lelaki. Diberi nama Tan Eng Hwat. Karena ayah tirinya muslim, dia juga diberi nama Hassan. Kelak di Jawa, dia terkenal dengan nama Raden Patah!
Dari hasil perkawinan Arya Damar dengan Tan Eng Kian, lahirlah juga seorang putra. Diberinama Kin Shan. Nama muslimnya adalah Hussein. Kelak di Jawa, dia terkenal dengan nama Adipati Pecattandha, atau Adipati Terung yang terkenal itu.
MP3 Damarwulan
Versi: Jithul Sumarji feat Yetvia
Ciptaan: Jithul Sumarji
https://drive.google.com/file/d/1fZL5oL9alUe72hGv9ZWjeO8xY3LODzUa/view?usp=drivesdk
Damarwulan
Versi: Jithul Sumarji feat Yetvia
Ciptaan: Jithul Sumarji
[dialog]
……………….
……………….
Pr :
ONO SATRIO, SOKO DESO PALUOMBO,
DAMARWULAN, YO DAMAR SASONGKO
LORO LOPO SUWITO ING MOJOPAHIT,
DITOMPO, NING DAMARWULAN DIKON NGARIT
ANJASMORO, KEMBANG ARUM KEPATIHAN
NANDANG TRESNO, MARANG DAMARWULAN
MOJOPAHIT, RATUNE KENCONO WUNGU
ISIH KENYO, DASAR PASURYANE AYU
PRABU MINAKJINGGO, NGLAMAR RA DITOMPO
PERANG GEDE, NGAMUK-NGAMUK NGGOWO GODO
DAMARWULAN MAJU PERANG ING MBLAMBANGAN
BISO MENANG, MBOYONG WAETO PUYENGAN
DAMARWULAN, DIWISUDO DADI RATU
ANJASMORO, DIMARU KENCONO WUNGU
DAMARWULAN, PRANYOTO KETIBAN WAHYU
BIYEN DIKON NGARIT, SAIKI DADI RATU
reff :
Lk :
ONO SATRIO, SOKO DESO PALUOMBO,
DAMARWULAN, YO DAMAR SASONGKO
LORO LOPO SUWITO ING MOJOPAHIT,
DITOMPO, NING DAMARWULAN DIKON NGARIT
ANJASMORO, KEMBANG ARUM KEPATIHAN
NANDANG TRESNO, MARANG DAMARWULAN
MOJOPAHIT, RATUNE KENCONO WUNGU
ISIH KENYO, DASAR PASURYANE AYU
PRABU MINAKJINGGO, NGLAMAR RA DITOMPO
PERANG GEDE, NGAMUK-NGAMUK NGGOWO GODO
DAMARWULAN MAJU PERANG ING MBLAMBANGAN
BISO MENANG, MBOYONG WAETO PUYENGAN
DAMARWULAN, DIWISUDO DADI RATU
ANJASMORO, DIMARU KENCONO WUNGU
DAMARWULAN, PRANYOTO KETIBAN WAHYU
BIYEN DIKON NGARIT, SAIKI DADI RATU
Imajier Nuswantoro