Serat Darmawasita
Serat Darmawasita ditulis oleh KGPAA Mangkunagoro IV pada tahun 1879 M.
Syair-syair Serat secara keseluruhan mengandung pesan-pesan atau ajaran moral tentang rumah tangga bagi suami istri agar suami istri dapat menjaga keutuhan, keharmonisan, dan keberlangsungan hidup perkawinan mereka.
Hubungan suami istri dijaga dengan baik berdasarkan pemahaman mereka tentang hak dan kewajiban masing-masing. Semua kedudukan, sifat, dan peran suami istri tersebut tentunya sesuai dengan nilai-nilai budaya, jiwa, dan suasana keluarga bangsawan Jawa pada masa itu.
Beberapa ajaran moral tentang rumah tangga dapat dijadikan acuan atau inspirasi bagi kita, seperti
komunikasi suami istri sebaiknya dilakukan dengan tenang sehingga tercipta keharmonisan dalam
rumah tangga.
Sopan santun harus diutamakan demi keutuhan, keharmonisan, dan keberlangsungan hubungan suami istri dalam keluarga.
Dengan demikian, kehidupan tidak hanya akan baik, tetapi juga pantas dan indah.
Kata kunci: moral, rumah tangga, suami, istri, hak, tanggung jawab.
Serat Darmawasita merupakan salah satu dari begitu banyak karya-karya Mangkunagoro IV. Tidak jauh berbeda dari serat-serat yang lain, serat ini juga berisi ajaran, nasihat, petuah (piwulang).
Judul Darmawasita sendiri, secara etimologis terdiri atas dua kata Jawa, yakni darma dan wasita.
Berikut Sêrat Darmawasita berbentuk macapat (Alihaksara : Titi Mumfangati) :
Serat Darmawasita Huruf (KGPAA Mangkunegara IV, 1878 M) :