KEMARUK
ꦏꦼꦩꦫꦸꦏ꧀
(Salah satu sifat koruptor di Indonesia)
Kemaruk dalam istilah Jawa bisa diartikan orang yang serakah atau aji mumpung.
Maruk berarti tamak, rakus atau serakah.
Tamak adalah sifat yang berlebihan dalam mencintai harta atau dunia tanpa memperhatikan hukum haram. Sifat ini juga bisa diartikan sebagai rakus hatinya.
Serakah adalah sifat yang membuat seseorang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Serakah juga dikenal dengan nama lain, yaitu tamak, loba, atau rakus.
Serakah dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang yang serakah cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi, bahkan mengorbankan kepentingan orang lain.
Menurut KBBI , kata loba dalam bahasa Indonesia memiliki arti selalu ingin mendapat (memiliki) banyak-banyak; serakah; dan tamak. Sedangkan kata turunannya adalah kelobaan. Adapun kata kelobaan memiliki arti keserakahan dan ketamakan.
Pengertian sifat serakah sama dengan loba, tamak, atau rakus. Suatu sifat yang tak pernah merasa puas dengan apa yang sudah diperolehnya. Atau dapat dikatakan serakah adalah kecintaan terhadap harta dunia secara berlebihan. Serakah merupakan penyakit hati yang bisa menjangkiti siapa saja.
Kata kemaruk berarti selalu ingin makan, berbuat berlebihan, atau selalu ingin mendapat banyak.
Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan kata kemaruk :
- Seseorang yang selalu ingin makan setelah sembuh dari sakit disebut kemaruk
- Seseorang yang selalu berbuat berlebihan setelah menjadi kaya disebut kemaruk
- Seseorang yang selalu ingin mendapat banyak disebut kemaruk
- Seseorang yang sangat menyukai harta disebut kemaruk
Kemaruk :
1. Selalu ingin makan (sesudah sembuh dr sakit).
2. Selalu berbuat yg berlebih-lebih krn baru saja menjadi kaya dsb.
Itulah orang [kemaruk] namanya, ke mana-mana naik mobil, belanja di mall, bisa digolongkan hedonisme.
3. Selalu ingin mendapat banyak; loba.
Ia adalah manusia yang [kemaruk] terhadap harta.
Imajiner Nuswantoro