Bolu Rumambat Ing Siti
ꦧꦺꦴꦭꦸꦫꦸꦩꦩ꧀ꦧꦠ꧀ꦆꦁꦱꦶꦠꦶ
Bolu rumambat ing siti artinya suatu gambaran mengenai keadaan yang mustahil untuk dicari jalan keluarnya.
TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN BAGI ALLAH
Ada salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang tak asing ditelinga kita yaitu ayat :
(كُن فَيَكُونُ) “Kun Fayakun”.
Kalimat ayat Al Qur'an ini ada relevansinya terkait dengan pitutur Jawa diatas :
(Bolu Rumambat Ing Siti = ꦧꦺꦴꦭꦸꦫꦸꦩꦩ꧀ꦧꦠ꧀ꦆꦁꦱꦶꦠꦶ)
Ada semangat, harapan dan kekuatan besar dari ayat itu, saat kita merasa bahwa segalanya tidak mungkin saya lakukan. Lalu kalimat tersebut seolah menampar kita dengan penuh keyakinan, bahwa jangan mengesampingkan Allah SWT.
Karena bagi Allah tidak ada yg tidak mungkin saat Dia sudah berkata "Kunfayakun"
Ketika Allah telah berkehendak untuk jadi maka terjadilah.
Kalimat ini disebutkan 8 kali didalam Al-Qur’an dan pengulangan ini bertujuan untuk menunjukkan dan meyakinkan kita tentang luasnya kekuasaan Allah swt.
وَإِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“Apabila Dia hendak Menetapkan sesuatu, Dia hanya Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka terjadilah sesuatu itu.” (QS.al-Baqarah:117)
Dan kalimat ini termuat dalam 8 tempat berikut ini :
QS.al-Baqarah 117,
بَدِيْعُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Terjemahan :
(Allah) pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
QS.Ali Imran 47,
قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكِ اللّٰهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ٤٧
Dia (Maryam) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.” Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
QS.Ali Imran 59,
اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Terjemahan :
Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
QS.al-An’am 73,
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ وَيَوْمَ يَقُوْلُ كُنْ فَيَكُوْنُۚ قَوْلُهُ الْحَقُّۗ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِۗ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ ٧٣
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar). (Sungguh benar ketetapan-Nya) pada hari (ketika) Dia berkata, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Mahabijaksana lagi Mahateliti.
QS.an-Nahl:40,
اِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ࣖ
Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
QS.Maryam 35,
مَا كَانَ لِلّٰهِ اَنْ يَّتَّخِذَ مِنْ وَّلَدٍ سُبْحٰنَهٗ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ۗ ٣٥
Tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Mahasuci Dia. Apabila hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
QS.Yasiin 82,
اِنَّمَاۤ اَمۡرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَادَ شَیْــٴً۬ــا اَنۡ يَّقُوۡلَ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ
Innamaa amruhuuu izaaa araada shai'an ai-yaquula lahuu kun fa-yakuun
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.
QS.Ghofir 68.
هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ
Huwal lazii yuhyii wa yumiitu fa izaa qadaaa amran fa innamaa yaquulu lahuu kun fa yakon
Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.
Lalu apa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari ayat diatas ?
Jika kekuasaan dan kemampuan Allah meliputi segala sesuatu dan segala sesuatu akan terjadi dengan kehendak-Nya, lantas kenapa kita masih bersedih dan mudah putus asa ?
Ketahuilah bahwa seorang yang memiliki Allah tidak menyimpan kata mustahil dalam kamus hidupnya.
Ketika putus asa itu datang dan berkata, “Mustahil keinginanmu akan terwujud !”.
Maka ceritakan kepadanya tentang kebesaran dan kekuasaan Tuhan Pemilik Alam Semesta.”
وَإِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“Apabila Dia hendak Menetapkan sesuatu, Dia hanya Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka terjadilah sesuatu itu.” (QS.al-Baqarah:117)
Tidak ada sesuatu yang mustahil. Semua akan terjadi dengan kehendak-Nya.
Maka dekatkan diri kepada Allah swt. Karena Allah berfirman dalam Hadist Qudsi-Nya,
“Hamba-Ku taatlah kepada-Ku maka kalian akan menjadi seperti-Ku. Ketika berkata (كُن) terjadi ! maka terjadilah (فَيَكُونُ).”
Imajiner Nuswantoro