PUSAKA AJI-AJI LAN JIMAT JAGAD PEWAYANGAN (WACUCAL RINGGIT PURWO)
Wayang mujudake seni pertunjukan rakyat sing dimainake dening wong kang asring diarani dalang.
Dadi dalang ngobahake dalang miturut crita sing dicritakake.
Biasane crita sing dimainake dalang asale saka kitab Ramayana lan Mahabharata. Satemene ing crita wayang Mahabharata, paraga satriya iku asline ditulis dening pujangga Jawa. Anane mung ana ing wayang versi Jawa, alias ora ana ing crita Mahabharata saka Hindustan
Wonten ing mandap meniko pusaka ajian lan jagad pewayangan :
1. Aji Candrabirawa kagungane : Prabu Salya
2. Aji Grayang kagungane : Prabu Destarasta
3. Aji Nurakanta kagungane : Raden Gathutkaca, Resi Seta
4. Aji Pancasona, kagungane : Prabu Danaraja, Prabu Dasamuka, Prabu Suteja, Resi Subali
5. Aji Sepiangin, kagungane : Raden Janaka
6. Buku Jitabsara, kagungane : Prabu Kresna
7. Caping Basunanda, kagungane : Raden Gathutkaca
8. Cincin Setyongampal, kagungane : Rade Janaka
9. Cundha Manik, kagungane : Raden Janaka
10. Gada Inten, kagungane : Prabu Duryadana
11. Gada Lukita Sari, kagungane : Raden Werkudara
12. Gada Wesi Kuning, kagungane : Raden Setyaki, Minakjingga
13. Jimat Kalima Sada, kagungane : Prabu Puntadewa
14. Kembang Wijaya Kusuma, kagungane : Prabu Kresna
15. Kepel Brajadhenta, kagungane : Raden Gathutkaca
16. Keris Kala Dete ; kagungane : Prabu Karna
17. Keris Pulanggeni ; kagungane : Raden Janaka
18. Kotang Ontokesuma ; kagungane : Raden Gathutkaca
19. Kuku Pancanaka ; kagungane : Raden Werkudara
20. Kyai Pethel ; kagungane : Lurah Petruk
21. Nenggala lan Alugara ; kagungane : Prabu Baladewa
22. Panah Arda Dhedhali ; kagungane : Raden Janaka
23. Panah Candrasa ; kagungane : Prabu Dasamuka
24. Panah Guwa Wijaya ; kagungane : Prabu Rama
25. Panah Jungkat Penatas ; kagungane : Resi Bisma
26. Panah Naga Pasa ; kagungane : Raden Indrajid
27. Panah Pasopati ; kagungane : Raden Janaka
28. Panah Sarutama ; kagungane : Raden Janaka
29. Rata Jaladara ; kagungane : Prabu Kresna
30. Rujak Polo ; kagungane : Raden Werkudara
31. Senjata Cakra ; kagungane : Prabu Kresna
32. Senjata Kuntawijadanu ; kagungane : Prabu Karna
33. Senjata Wijaya Capa ; kagungane : Prabu Karna
34. Trumpah Madukacerma ; kagungane : Raden Gathutkaca
Berikut ini rangkuman mengenai macam-macam senjata sakti milik tokoh pewayangan untuk lebih mudah memahami penulis sengaja menulis dengan bahasa Indonesia, seperti dibawah ini :
1. Kuku Pancanaka (Milik Bima)
Pancanaka merupakan senjata berupa kuku jempol tangan yang berwarna hitam, melengkung panjang ke bawah dan sangat tajam. Diceritakan, tajamnya kuku tersebut tujuh kali tajam pisau cukur.
Pada acara babat Hutan Amarta, Bima menggunakan kuku Pancanaka untuk menebang pohon-pohon besar. Kemudian saat Perang Baratayudha, Bima menggunakan kuku Pancanaka tersebut untuk memotong leher Dursasana.
Tak mudah mendapatkan Pusaka ini, Bima harus bersemedi di gua Gunung Meheru selama berbulan-bulan, dan pada awalnya dewa pemilik kuku tak mau memberikan pada Bima.
Namun, pada akhirnya, Batara Guru memberikan dua Kuku Pancanaka buatannya agar Bima tak mengamuk dan memporak-porandakan bumi.
2. Gada Rujapala (Milik Bima)
Gada Rujapala merupakan senjata Bima yang digunakan untuk membunuh Duryudana pada hari terakhir Perang Barathayuda. Pertarungan berlangsung sengit dan lama, hingga akhirnya Kresna mengingatkan Bima bahwa ia telah bersumpah akan mematahkan paha Duryodana.
Seketika Bima mengayunkan gadanya tersebut ke arah paha Duryodana. Setelah pahanya diremukkan, Duryodana jatuh ke tanah, dan beberapa lama kemudian ia mati. Baladewa marah hingga ingin membunuh Bima, namun ditenangkan Kresna karena Bima hanya ingin menjalankan sumpahnya.
3. Panah Pasopati (Milik Arjuna)
Secara harfiah, Pasopati berasal dari dua suku kata, yakni 'Paso' artinya tepat, sementara 'Pati' artinya mati. Jadi, panah pasopati jika mengenai musuh atau lawan yang berupa raksasa, kesatria ataupun saudara, pastilah lawan tersebut menemui ajalnya.
Diceritakan, panah tersebut pernah digunakan Arjuna untuk membunuh raja raksasa bernama Niwatacaraka, seorang yang ingin mempersunting Dewi Supraba. Selain itu, panah Pasopati pernah digunakan untuk membunuh Jayadarta dan Adipati Karna.
4. Busur Gandiwa (Milik Arjuna)
Arjuna menerima Gandiwa dari Waruna atas rekomendasi Agni. Waruna juga memberikan Arjuna dua kantong panah yang tak pernah habis, kemudian sebuah kereta yang dibuat oleh Wiswakarma yang memiliki bendera Hanuman, dan tunggangan empat kuda putih yang lahir di wilayah Gandharwa.
5. Konta Jaya (Milik Adipati Karna)
Senjata Konta Jaya adalah pusaka milik Adipati Karna. Senjata Konta Jaya tersebut merupakan pemberian dari Dewa Indra. Konta Jaya adalah senjata yang sangat ampuh, tetapi hanya dapat digunakan sekali saja.
Pada mulanya, senjata ini digunakan untuk membunuh Arjuna, tetapi nahasnya senjata ini terpaksa digunakan untuk membunuh Gatotkaca, seorang raksasa yang memiliki kekuatan luar biasa terutama pada malam hari.
6. Jamus Kalimasada (Milik Yudistira)
Serat Jamus Kalimasada merupakan sebuah pusaka dalam dunia pewayangan yang dimiliki oleh Prabu Puntadewa (Yudistira), pemimpin para Pandawa. Pusaka ini berwujud kitab dan merupakan benda yang sangat dikeramatkan dalam Kerajaan Amarta.
Di antara pusaka-pusaka kerajaan Amarta, Jamus Kalimasada menempati peringkat teratas.
Kisah-kisah pedalangan banyak yang menceritakan upaya musuh-musuh Pandawa untuk mencuri Kalimasada. Kendati demikian, pusaka keramat tersebut senantiasa kembali dapat direbut oleh Yudistira dan keempat adiknya.
7. Cakra Sudarsana (Milik Batara Wisnu)
Cakra Sudarsana atau Cakra Baskara adalah senjata andalan Batara Wisnu. Senjata tersebut juga dimiliki para titisannya, termasuk Prabu Kresna, Raja Dwarawati. Sebagai senjata milik dewa, Cakra bukan hanya ampuh, tetapi juga mempunyai banyak kegunaan.
Kebanyakan makhluk di dunia ini tidak ada yang sanggup mengelak dan menangkal dari serangan senjata Cakra kecuali tokoh tertentu yang berpihak pada kebajikan. Dalam beberapa cerita pewayangan, senjata Cakra digambarkan berbentuk roda dengan gigi-gigi yang menyerupai mata tombak.
Pada wayang kulit Purwa dan wayang orang, senjata Cakra dirupakan sebagai mata panah, sedangkan dalam penggambarannya di beberapa dinding candi serta di komik-komik yang diterbitkan di Jawa Barat, Cakra dilukiskan berbentuk semacam cakram yang tepinya bergerigi.
8. Panah Nagapasa (Milik Indrajit)
Indrajit meripakan anak dari Rahwana. Pusaka berbentuk panah tersebut apabila dilepaskan dari busurnya, akan mengeluarkan ribuan naga yang siap mencabik-cabik raga musuh dari Indrajit.
9. Brahmastra (Milik Dewa Brahma)
Brahmastra merupakan senjata yang sangat kejam dan berbahaya, beberapa ilmuwan masa kini meyakini senjata ini memiliki daya hancur yang setara bom atom, bahkan dikatakan dapat menghancurkan bumi. Senjata ini juga dapat menghalau hampir semua senjata dewa lainnya.
Brahmastra merupakan senjata yang berbentuk anak panah, yang tidak akan pernah meleset dari sasarannya. Brahmastra diperoleh dari hasil meditasi kepada Dewa Brahma dan hanya dapat digunakan sekali dalam seumur hidup.
Brahmastra bisa digunakan saat dibacakan mantra. Rama menggunakan senjata ini untuk membunuh Rahwana, sementara Arjuna dan Ashwatthama hampir saja menghancurkan bumi karena hendak mengadu sesama senjata ini.
10. Brahmanada (Milik Dewa Brahma)
Brahmananda merupakan jenis senjata yang paling mematikan di dunia. Senjata ini adalah gabungan dari tenaga spritual tujuh dewa tersakti di dalam kebudayaan Hindu. Brahmananda disebut sebagai senjata dewa Brhama yang paling mematikan.
Tidak ada senjata lain di dunia yang bisa menyaingi kesaktian daripada Brahmananda. Jadi, senjata lain seperti Brahmastra, Pashupatastra, Brahmasira, Amoghashakti, Vajra, Narayanastra, Vaishnavastra atau Sudarshana Chakra, tidak mampu untuk manahannya.
11. Kasutpada Kacarma (Milik Gatotkaca)
Kasutpada Kacarma adalah sepatu yang terbuat dari kulit naga Sang Hyang Hanantakusuma, dewa penjaga Bumi yang bebentuk naga. Kulit naga itu mempunyai kekuatan gaib yang menyebabkan pemakainya tidak mempan sihir dan ilmu hitam.
Siapa yang memakainya bebas terbang tanpa dideteksi jebakan mantram sakti musuh. Mantram sakti itu semacam ranjau pelumpuh yang mungkin untuk zaman sekarang serupa dengan radar musuh. Dengan sepatunya itu, Gatotkaca bebas melintas di atas daerah yang angker dan berbahaya.
12. Nenggala (Milik Baladewa)
Nenggala adalah nama senjata pusaka asuhan Baladewa, kesatria tertangguh yang mewarisi kekuatan dewa-dewa seluruh angkasa. Nenggala diceritakan mampu melelehkan gunung, membelah lautan, dan mengakhiri nasib matahari hanya dalam sekali tebas.
Semua orang tahu tentang Nenggala, bahkan jauh lebih dikenal dari Sang Baladewa sendiri. Padahal, tak seorangpun pernah menyaksikan wujud dari pusaka Nenggala itu. Hal itu dikarenakan begitu dahsyatnya Nenggala, maka pusaka yang satu ini tak boleh banyak diperlihatkan.
Diceritakan, pada suatu senja, Baladewa keluar menenteng Nenggala dan memperlihatkannya kepada dunia. Maka, sontak ribuan dewa berkuda awan turun untuk menghadang langkah Baladewa dan mengingatkan agar tidak membawa pusaka itu keluar secara sembarangan.
Imajiner Nuswantoro