MENGHADAPI MASALAH
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan) jangan dihindari atau menjauh lari dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Pemecahan masalah dan menghadapi masalah dengan damai yang mampu kamu terapkan, supaya tidak selalu menyalahkan keadaan.
Masalah didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Bisa juga diartikan kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
Setiap orang sempurna memiliki dilema, tetapi tidak setiap orang bisa mengatasi problem menggunakan baik. Kadang-kadang, duduk perkara kehidupan yg besar membuat seseorang menjadi emosi serta tak bisa berpikir secara jernih. Padahal, buat menghadapi persoalan diperlukan ketenangan pikiran menjadi kuncinya.
BERFIKIR POSITIF
Terlepas asal seberapa jelek persoalan yang Anda hadapi, cobalah buat tetap positif. sebaiknya buat tidak memandang suatu duduk perkara berasal satu sisi saja, karena seburuk apapun dirimu, absolut masing-masing punya model serta hal positif yang mampu diambil.
Jangan fokus pada Masalahnya
Seburuk apapun dilema yang engkau hadapi, cobalah buat permanen berpikir positif. Jangan melihat dilema asal satu sisi saja, sebab seburuk apapun duduk perkara yang engkau alami, pasti seluruh menyimpan pelajaran yg mampu diambil serta ada hikmahnya.
AMBIL TINDAKAN
Jika hanya memikirkan persoalan tanpa merogoh tindakan, duduk perkara tidak akan selesai menggunakan sendirinya. Bila engkau sudah memikirkan jalan munculnya, ambil tindakan yang menurut engkau benar. Semakin cepat engkau mengambil tindakan, semakin baik juga hasilnya.
Tidak ada manusia yg terbebas berasal duduk perkara sesempurna apapun hidupnya, jadi jika saat ini engkau menghadapi problem, ingatlah bahwa engkau tidak sendiri. masalah hayati itu absolut ada, tetapi kamu mampu menggunakan cara yg hening buat menghadapinya.
KUAT MENGHADAPI UJIAN HIDUP
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami ujian hidup. Akan tetapi, dalam menghadapinya banyak sekali yang tidak kuat, sehingga merasa ingin menyerah dan tidak semangat. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada kehidupannya, sebab hati dan pikirannya akan menjadi terbebani dan tidak bahagia.
Berikut ini beberapa anjuran agar tetap kuat dalam menghadapi ujian hidup :
1. Tetap Yakin.
Kamu harus tetap yakin bahwa ujian hidup yang sedang kamu hadapi bisa kamu lalui. Bukan hanya itu, kamu juga jangan memandang negatif tentang ujian hidup yang datang padamu. Sebab, setiap ujian hidup yang datang selalu ada hikmahnya. Selain itu, ketika kamu tetap yakin juga bisa membuat kamu lebih kuat dalam menghadapi ujian hidup.
2. Percaya Hal Baik Akan Datang.
Ketika ujian hidup datang padamu, kamu jangan langsung merasa ingin menyerah. Kamu harus bisa menguatkan diri sendiri dengan percaya bahwa hal baik akan datang padamu. Dengan begitu, kamu akan tetap semangat dalam menjalani hidup. Bukan hanya itu, dengan kamu percaya hal baik akan datang padamu, juga bisa membuat kamu terhindar dari prasangka buruk tentang rencana Allah Swt padamu.
3. Tetap Bersyukur.
Mengeluh hanya akan membuat kamu menjadi pribadi yang lemah. Oleh karena itu, agar kamu tetap kuat dalam menghadapi ujian hidup yang datang padamu, hal yang harus kamu lakukan adalah dengan tetap bersyukur. Sebab, dengan kamu tetap bersyukur hati dan pikiranmu akan merasa ikhlas.
4. Jangan Merasa Sendirian.
Walaupun ujian hidup datang silih berganti padamu, namun kamu jangan merasa sendirian. Sebab, ada Allah Swt yang selalu bersamamu. Dengan begitu, kamu akan kuat dalam menghadapi ujian hidup yang datang padamu. Oleh karena itu, kamu harus selalu berdoa dan meminta pada Allah Swt, agar ujian hidup yang datang padamu bisa segera cepat selesai.
UJIAN DARI ALLAH SWT
Tidak ada manusia yang terlepas dari ujian dari Allah SWT. Hanya dengan melalui ujian-Nya lah kita bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Namun seberat apapun ujian yang diberikan oleh Allah SWT, pasti akan bisa dilewati karena Allah hanya akan memberikan ujian pada hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya. Allah berfirman :
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli ‘Imrân/3 : 186].
Pembaca blog yang budiman, penulis dalam kesempatan ini menyajikan artikel tentang menerima ujian dari Allah SWT sesuai dengan ajaran Rasul. Semoga kita semua selalu menjadi pribadi yang mampu dan kuat dalam menghadapi setiap ujian.
Dalam menghadapi ujian yang diberikan, berikut ini adalah pilihan cara menerima ujian dari Allah SWT :
1. Beriman pada takdir.
Sebagai manusia yang merupakan ciptaan Allah SWT, maka sudah seharusnya kita mempercayai takdir yang diberikan kepada kita.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)
2. Yakinlah bahwa ujian para nabi lebih berat.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa’d bin Abî Waqqâsh Radhiyallahu anhu :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ
“Ya Rasûlullâh! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya”
3. Selalu ada hikmah.
Cara menerima ujian dari Allah SWT berikutnya adalah dengan memetik hikmahnya. Yakinkan diri bahwa setiap ujian akan membawa hikmah tersendiri bagi kita. Tidak ada ujian yang sia-sia jika dilewati dengan baik.
Allah Ta’ala berfirman :
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116)
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116).
Allah Ta’ala juga berfirman :
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ (38) مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq.” (QS. Ad Dukhan: 38-39)
4. Ujian merupakan bentuk cinta Allah.
Abu Hurairah r.a. berkata, bahawa Rasulullah bersabda :
“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nya cubaan.” (H.R.Bukhari).
Rasul bersabda,
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).
5. Perbanyak mengingat dosa.
Rasul bersabda :
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ » . فَقَالَ بِهِ هَكَذَ
“Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya. Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan tangannya begini, maka lalat itu terbang”. (HR. At-Tirmidzi, no. 2497 dan dishahîhkan oleh Al-Albani).
6. Selalu berzikir.
Allah berfirman :
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ أَلاَبِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. [Ar Ra’du/13 :28].
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. [Al-Ahzaab/33 :41].
7. Perbanyak sedekah.
Rasul bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api“.(HR. At-Tirmidzi).
Rasulullah kembali bersabda: “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah“.
8. Selalu sabar.
Allah berfirman :
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli ‘Imrân/3 : 186].
9. Sholat taubat.
Dari ‘Ali Radhiyallahu anhu , dia berkata, “Aku adalah seorang lelaki, jika aku telah mendengar sebuah hadits dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Allâh Azza wa Jalla memberiku manfaat yang Dia kehendaki dengan perantara hadîts itu. Jika ada salah seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyampaikan sebuah hadits kepadaku, maka aku akan memintanya bersumpah (bahwa dia benar-benar telah mendengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam -red). Jika dia telah bersumpah kepadaku, maka aku mempercayainya.
Dan sesungguhnya Abu Bakar telah memberitakan sebuah hadits kepadaku, dan Abu Bakar telah berkata jujur, dia berkata, “Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada seseorang pun yang melakukan dosa, lalu dia berdiri kemudian bersuci lalu menunaikan shalat, setelah itu memohon ampun kepada Allâh, kecuali Allâh pasti akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini (yang maknanya-red), “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allâh ? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” [Ali Imrân/3: 135].
10. Husnudzhon pada Allah
Allah berfirman :
وَلَا تَيْئَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir..” (QS. Yusuf: 87).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي
Allah Ta’ala berfirman, “Aku sesuai sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku bersamanya, jika dia mengingat-Ku.” (HR. Bukhari 7405 & Muslim 6981)
11. Yakin bahwa ujian mampu menghapus dosa.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمِّ، وَلاَ حُزْنٍ، وَلاَ أَذًى، وَلاَ غَمِّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا؛ إِلاَّ كَفَّرَ الله بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Apa saja yang menimpa seseorang Muslim seperti rasa letih, sedih, sakit, gelisah, sampai duri yang menusuknya, melainkan Allâh akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya dengan sebab itu semua”. [Muttafaqun ‘alaihi].
12. Makin besar cobaan makin besar pahala.
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda :
“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cobaan. Sesungguhnya apabila Allah Ta’ala itu mencintai suatu kaum maka Dia mengujinya. Barang siapa yang rela menerimanya, dia mendapat keridhoan Allah, dan barang siapa yang murka, maka dia pun mendapat kemurkaan Allah” (H.R.Tirmidzi)
MENGHADAPI MASALAH DENGAN ENJOY
Saat ada masalah siapa sih yang bisa tenang. Tentu kebanyakan sikap kita panik dan bingung. Ini wajar terjadi, karena keadaan sedang tidak baik-baik saja otomatis diri kita mencoba mencari perlindungan diri.
Bingung, panik, nervous, ngawur, pelampiasan negatif (narkoba, miras, zina dll), perlu juga dihentikan agar kita bisa menangani masalah dengan baik.
Untuk itu supaya tenang menghadapi masalah, berikut beberapa cara yang bisa kita terapkan :
1. Mengingat bahwa masalah tidak akan abadi.
Ingat selalu masalah yang terjadi sekarang tidak akan abadi. Dunia saja hanya sementara, masalahmu pun juga begitu. Dia akan pergi ketika waktunya tiba. Jadi, tenanglah jangan bingung, panik, nervous, ngawur, pelampiasan negatif (narkoba, miras, zina dll)
Mungkin masalah yang terjadi bisa tidak selesai hari itu juga, namun bukan berarti tidak akan selesai. Kamu hanya perlu menyelesaikannya tanpa harus memikirkan bagaimana akhirnya.
2. Kita tidak sendiri merasakannya
Mungkin pada saat itu posisi kita merasa punya masalah sendiri. Tapi kenyataannya semua orang yang hidup di dunia ini memiliki masalah. Kamu tidak sendiri. Meski mungkin sekarang kamu merasakan sendiri, tapi di luar sana banyak orang yang punya masalah dalam hidupnya.
Masalah adalah hal biasa terjadi dalam hidup. Kita gak bisa terhindar dari kenyataan itu. Setiap hari manusia selalu merasakan masalah dalam hidupnya. Walaupun itu masalah kecil atau besar. Jadi, tetaplah tenang gak cuman kamu yang punya masalah.
3. Berdoa.
Daripada kita panik yang akan membuat masalah menjadi runyam. Berdoa lebih baik dilakukan. Kamu bisa berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing, sebagai manusia yang punya keimanan kita patut berserah diri memohon pertolongan kepada yang di atas.
Tidak hanya terus berusaha menyelesaikan masalah. Kita juga perlu ingat untuk selalu menyertakan-Nya dalam setiap langkah kita. Agar jalan yang kita lalui bisa dipermudah.
4. Jangan sungkan untuk meminta bantuan.
Saat ada masalah dan kamu merasa gak bisa melewatinya sendiri, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang lain. Meminta bantuan bukan berarti kamu lemah dan tidak bisa menyelesaikan masalah.
Terkadang bentuk pertolongan itu bisa bermacam-macam, bisa saja lewat orang lain. Kita gak selalu harus menyelesaikan sendiri. Terkadang orang lain juga perlu membantu masalah yang sedang dihadapi.
5. Kelola pikiranmu.
Dengan mengelola pikiran kamu tidak akan mudah gegabah ketika terjadi masalah. Karena orang yang bisa mengendalikan pikirannya akan cenderung bisa tenang dan bijak ketika menanggapi masalah.
Maka dari itu, kendalikan pikiranmu sebisa mungkin, jangan biarkan pikiranmu dikuasai hal negatif yang akan membuatmu jadi panik menghadapi masalah.
Tetap tenang, dan berpikirlah yang baik-baik. Atur pernafasanmu supaya lebih rileks. Selain itu kamu juga bisa mencari tempat yang nyaman agar kamu bisa tenang menghadapi masalah yang terjadi.
Permasalahan harus dihadapi dengan tenang agar bisa selesai dengan lancar. Bukan dengan cara gegabah yang nanti akan membuat masalah jadi runyam (menambah masalah).
MENGHADAPI MASALAH DENGAN TENTANG UNTUK MENGHINDARI STRESS
Menjadi tetap tenang adalah bagian dari kebahagiaan yang jarang kita sadari. Ketika tetap tenang dalam menghadapi kondisi kehidupan yang sulit, kamu membuka jalan untuk menemukan solusi. Ketika menghadapi sulit, kita cenderung terlalu gugup dan tidak bisa fokus pada penyelesaikan masalah tersebut.
Mungkin sulit, bagi beberapa orang untuk tetap tenang ketika mereka menghadapi masalah. Tapi, tenang, dengan beberapa tips di bawah ini kamu bisa belajar lebih tenang ketika menghadapi masalah.
Berikut caranya :
1. Kita Perlu Berpikir Logis.
Tetap tenang memungkinkanmu untuk berpikir logis dan mengambil keputusan yang sesuai. Kejernihan pikiran sangat penting saat kamu menghadapi masalah. Jika pikiranmu bebas dan santai, kejernihan pikiran akan memberikan solusi bagimu.
2. Mendiskusikan Masalah Tapi Bukan untuk Bertengkar.
Tetap tenang memungkinkanmu untuk mendiskusikan berbagai hal daripada bertengkar. Jika kamu tetap tenang, kamu akan dapat mendiskusikan masalah. Masalah harus dihadapi dengan kesabaran. Bertengkar atau berdebat yang tidak perlu tidak akan memberimu solusi untuk masalahmu.
3. Tetap Fokus.
Saat kamu tenang dan santai, kamu dapat mengetahui alasan masalahmu. Kamu dapat dengan mudah menyingkirkannya hanya jika kamu berpikir dengan tenang. Kamu harus menyelesaikan masalah dan untuk itu, kamu harus tetap fokus padanya. Sadari penyebabnya dan bertindak cerdas.
4. Menunjukkan Kesan Positif.
Tetap tenang saat menghadapi masalah akan mencerminkan karakter batin dan akan memberikan kesan positif kepada orang lain. Kembangkan kepribadianmu karena kamu mampu mengatasi masalah dengan sabar.
5. Batinmu akan Damai.
Tenang dan damai, jiwa batinmu akan meras rileks dan akan memberimu nasihat yang tepat untuk memecahkan masalah. Ketika kamu merasa damai, pikiran menjadi aktif dan kamu dapat berpikir jernih tentang apa yang harus kamu lakukan tentang masalah tersebut.
Intinya, cobalah untuk tetap tenang ketika kamu menghadapi masalah. Kamu perlu untuk mengatur napas dengan baik untuk membuat dirimu lebih tenang.