Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan
Fitnah
adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan
maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan
orang. Sedangkan memfitnah adalah menjelekkan nama orang (menodai nama baik,
merugikan kehormatan, dan sebagainya).
Ayat
yang membicarakan fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah, Dan bunuhlah
mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka
telah mengusir kamu (Mekah), dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan,
dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka
memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka
bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah:
191).
Dalam
Islam, fitnah lebih bahaya dari pembunuhan itu terdapat dalam Al-Qur'an surat
Al-Baqarah, makna fitnah dalam ayat apakah sama seperti yang dipahami oleh
sebagian kita.
Dalam
surat tersebut menjelaskan tentang fitnah yang dilepaskan oleh seseorang bisa
sangat berbahaya, bahkan disebut lebih berat daripada pembunuhan.
Fitnah
itu lebih berat daripada pembunuhan (QS. al-Baqarah: 191) :
وَاقْتُلُوْهُمْ
حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ
اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى
يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya
:
Dan
bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka
telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan
janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi
kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka.
Demikianlah balasan bagi orang kafir.
Maka
dari itu, fitnah adalah perkara yang wajib dihindari bagi seorang Muslim karena
larangannya begitu jelas dan nyata.
Fitnah
dalam Islam yang begitu berbahaya lantaran efeknya besar, khususnya bagi
seseorang yang mendapatkan fitnah tersebut.
Berikut
kitab-kitab hadis umumnya juga memuat khusus tentang fitnah :
1. Salah
satu kitab hadis paling lengkap dan jadi rujukan, Kitab Sahih al-Bukhari,
misalnya, memuat tak kurang dari 76 hadis tentang fitnah.
2. Penyebutan
yang demikian sering itu, baik dalam al-Qur’an maupun hadis, menunjukkan bahwa
fitnah tergolong topik bahasan yang cukup penting di dalam Islam.
3. Bahayanya,
fitnah bisa mengakibatkan perang saudara, kekejaman dalam masyarakat, serta
kekacauan.
Itulah
dalam Islam, fitnah kerap diartikan secara bahasa bermakna murtad atau musyrik.
Padanan lain adalah ghibah dan"tajassus atau mencari-cari kesalahan orang
lain yang belum tentu benar.
Fitnah
diartikan sebagai murtad (keluar dari Islam),
perang saudara, kekejaman, kakacauan, ujian dan cobaan, serta perkataan
jelek. Sementara fitnah dalam pengertian murtad terdapat dalam QS al-Baqarah
ayat 193.
وَقٰتِلُوْهُمْ
حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ لِلّٰهِ ۗ فَاِنِ انْتَهَوْا فَلَا
عُدْوَانَ اِلَّا عَلَى الظّٰلِمِيْنَ
Artinya
:
Dan
perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah
semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali
terhadap orang-orang zalim.
Fitnah
karena dapat menimbulkan keresahan sosial-keagamaan di kalangan masyarakat
Islam
UIama tafsir terkemuka, Imam Ath-Thabari menyatakan bahwa yang dimaksud fitnah di sini adalah perbuatan syirik. Sehingga dikatakan bahwa syirik lebih besar dosanya dari pembunuhan.
Imam Ath-Thabari juga menjelaskan bahwa asal makna
dari fitnah adalah al-ibtila dan al-ikhtibar yaitu ujian atau cobaan. Sehingga
maksud ayat kata Ibnu Jarir Ath-Thabari, Menguji seorang mukmin dalam
agamanya sampai ia berbuat syirik pada Allah setelah sebelumnya berislam, itu
lebih besar dosanya daripada memberikan bahaya dengan membunuhnya sedangkan
tetap terus berada dalam agamanya.
Ada
riwayat dari Muhammad bin Amr, telah menceritakan dari Abu Ashim, telah
menceritakan dari Isa bin Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, ia berkata mengenai
ayat fitnah lebih parah dari pembunuhan, Membuat seorang mukmin kembali
menyembah berhala (murtad) lebih dahsyat bahayanya dibanding dengan
membunuhnya.
Qatadah
juga menyatakan, Syirik lebih dahsyat dari pembunuhan. Ar-Rabi dan
Adh-Dhahak mengungkapkan hal yang sama seperti Qatadah. Ibnu Zaid menyatakan
bahwa yang dimaksud fitnah dalam ayat adalah fitnah kekafiran (yaitu membuat
orang kafir). (Tafsir Ath-Thabari, 2: 252-253) Sehingga yang dimaksud dengan
fitnah dalam ayat ini adalah syirik. Dan membuat orang terjerumus dalam
kesyirikan lebih dahsyat dosanya dari membunuhnya.
Disimpulkan
pula bahwa kata fitnah dalam bahasa kita ternyata berbeda maksudnya dengan kata
fitnah dalam Al-Quran atau bahasa Arab yang maknanya lebih luas. Moga kita
semakin diberi tambahan ilmu dalam memahami Al-Quran.
Tafsir dan Asbabun Nuzul Al-Baqarah ayat 191 :
وَاقْتُلُوْهُمْ
حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ
اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى
يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya
:
Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir.
Adapun dalam tafsir Tahlili Kementerian Agama dijelaskan, Asbabun Nuzul atau sebab musabab turunnya ayat Fitnah itu lebih berat daripada pembunuhan. (QS. al-Baqarah: 191), berkaitan dengan fathul Makkah atau pembebasan kota Makkah.
Terjadi
banyaknya fitnah sebelum dan selama proses awal-awal Islam itu hingga
disebutkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Dalam
tafsir itu dijelaskan, dari Ibnu 'Abbas disebutkan bahwa Rasulullah pada hari
pembebasan kota Mekah bersabda, "bahwa negeri ini menjadi tanah haram
semenjak Allah menciptakan langit dan bumi sampai hari kiamat nanti. Tidak
pernah dihalalkan kecuali pada saat di siang hari ini dan saat itu ialah saatku
ini. Tanah haram (tanah suci) Makkah itu menjadi tanah haram sampai hari kiamat
tidak boleh dicabut tanam-tanaman dan tidak boleh dirusak padang luasnya.
Jika
ada seorang diperkenankan berperang di Mekah dengan alasan bahwa Rasulullah
pernah melakukan serupa itu, katakanlah kepadanya, bahwa Allah mengizinkan hal
itu kepada Rasul-Nya dan tidak mengizinkan kepada kamu. (Riwayat
al-Bukhari dan Muslim).
Di
zaman itu ketika mendapatkan fitnah, orang-orang Mukmin diperintahkan pula
mengusir kaum musyrik dari Mekah, karena kaum musyrik itu pernah mengusir
mereka dari sana, dan keberadaan orang-orang musyrik di Mekah (tanah haram)
berbahaya bagi kemurnian agama dan akan menimbulkan fitnah yang lebih besar
bahayanya daripada berperang di tanah haram.
Maksud
fitnah di sini ialah penganiayaan oleh kaum musyrik terhadap kaum Muslimin
dengan pengusiran, penyiksaan, perampasan harta, serta merintangi pelaksanaan
ibadah dan sebagainya. Sehingga keberadaan kaum Muslimin kala itu benar-benar
dalam kondisi terjepit.
Itulah
penjelasan tentang fitnah lebih kejam dari membunuh, yang berarti untuk berbuat
fitnah saja sudah kejam, maka membunuh pun kadar dosanya juga besar.
APAKAH
KITA HIDUP DI ZAMAN FITNAH ?
Bahwa umat sedang diselubungi fitnah dari
seluruh penjuru, dan semoga Allah jauhkan dari kita bentuk jama’ dari fitnah
yaitu cobaan dan digunakan untuk semua yang tidak disenangi.
Rasulullah
telah memperingati kita dari fitnah sangat sering, dari Abu Hurairah RA. Bahwa
Nabi Muhammad SAW berkata : bersegeralah beramal pada zaman fitnah seperti
sepenggal malam yang gelap, dimana seorang beriman di pagi hari dan kafir di
sore hari, dan beriman di sore hari dan kafir di pagi hari, menjual agamanya
dengan barang dunia.
Di sebuah koran berita yang mengatakan bahwa di ruang angkasa sekarang
tidak kurang dari tigabelas ribu channel satelit, sebagian besar adalah merusak
dan menyampaikan pornografi, fitnah dan bala’ di banyak segi kehidupan, yang
akan menghancurkan tegaknya Islam dan akhlak, mengajarkan manusia keburukan dan
menjauhkan mereka dari Agama, yang akan mencabut dari sanubari mereka perasaan
takut kepada Allah, dan mempermudah mereka berbuat mungkar, jalan kemaksiatan
dan cinta syahwat, bagi siapa yang cerdas akan menjaga diri dan keluarganya
dari keburukan satelit, layar dan acara-acaranya.
Apa
yang disebarkan melalui online dari fitnah juga di siarkan melalui televisi
yang demikian juga dengan internet yang dibeli
oleh pemuda untuk kemudaratan, karena di dalamnya disiarkan potongan video,
pemandangan, pendapat dan pemikiran yang bersangatan jauh dari realita, karena
mempromosikan hubungan terlarang antara dua jenis anak manusia dan
menghancurkan banyak hubungan keluarga
sampai kepada perceraian, permusuhan dan fitnah.
FITNAH AKHIR ZAMAN DAN PERINGATAN ROSULLAH
Rasulullah
SAW telah memberikan sejumlah peringatan mengenai tanda-tanda akan datangnya
hari kiamat. Di antaranya adalah fitnah yang akan bertebaran di mana-mana.
Bahwa,
ketika menjelang hari kiamat, maka akan banyak fitnah yang menyebar di dunia.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
Sesungguhnya
menjelang datangnya hari kiamat (terjadi) banyak fitnah, bagaikan bagian malam
yang gelap gulita. Seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman dan di
sore harinya menjadi kafir. (Ada) yang di sore harinya dalam keadaan beriman,
dan di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk di saat itu lebih baik
daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri di saat itu lebih baik daripada
orang yang berjalan, dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang
yang berlari. Maka, patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur
kalian, dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika (rumah) salah
seorang dari kalian dimasuki (fitnah), maka jadilah seperti yang terbaik dari
kedua anak Adam (Habil)." (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al
Hakim)
Fitnah di Akhir Zaman
1. Orang-Orang
Mengingkari Aturan Syar'i.
Salah satu fitnah yang akan terjadi ketika
menjelang datangnya hari kiamat adalah orang-orang akan melanggar aturan-aturan
syar'i yang ada. Manusia sudah berani untuk menjual akhirat dan urusan agamanya
demi mendapatkan harta dunia yang hanya sementara. Terkait hal ini, Rasulullah
SAW bersabda :
“Menjelang Kiamat, akan muncul
fitnah-fitnah seperti potongan-potongan malam yang pekat. Kala itu, seseorang
menjadi mukmin pada pagi hari, tetapi berbalik menjadi murtad pada sore harinya,
menjadi mukmin di sore hari, tetapi berbalik menjadi kafir pada pagi harinya.
Ia menjual harta bendanya dengan secuil harta duniawi." (HR At Tirmidzi)
2. Terpecahnya
Kaum Muslimin.
Fitnah kedua yang akan terjadi menjelang
hari kiamat adalah terpecahnya kaum muslim. Ibnu Hajar al Asqalani, pernah
mengatakan, "Fitnah pertama telah muncul dari arah timur. Hal itulah yang
merupakan penyebab berpecah belahnya kaum Muslimin. Dari arah tersebut, yakni
Irak, telah muncul kelompok Khawarij, Faridhah, Bathiniyah, Qadariyah,
Jahmiyah, Muktazilah, Jabariyah, dan lain-lain."
Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya, fitnah itu berasal
dari sini, beliau mengisyaratkan tangannya ke arah timur, dari arah tanduk
setan muncul." (HR Muslim).
3. Manusia
Menginginkan Mati agar Terbebas dari Ujian Besar.
Fitnah lainnya adalah ketika manusia ingin
mengakhiri hidupnya karena musibah atau ujian yang menimpa dirinya. Abu
Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Kiamat tidak akan datang sampai ada
seorang laki-laki melewati kuburan seseorang lalu ia berkata alangkah baiknya
sekiranya aku menepati tempatnya." (HR Ibnu Hibban). Dalam riwayat Muslim
pun, disebutkan : "Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Dunia
tidak akan lenyap sampai seorang laki-laki yang melewati sebuah kuburan lalu ia
berguling-guling di atasnya dan berkata, 'Alangkah baiknya jika aku menempati
tempat penghuni kubur ini.' (Ia berbuat demikian) bukan karena agama, melainkan
karena adanya musibah."
4. Munculnya
Banyak Al Harraj (Pembunuhan). Al harraj adalah pembunuhan akan banyak terjadi
sebagai fitnah menjelang hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda : "Sungguh,
menjelang hari kiamat akan muncul al harraj." Para sahabat bertanya,
"Apa itu al harraj?' Rasulullah menjawab. "Pembunuhan, tetapi kalian
bukan memerangi orang-orang musyrik, melainkan kalian saling membunuh satu sama
lain, sampai-sampai seseorang membunuh tetangganya, saudaranya, pamannya, dan
anak pamannya."
Para sahabat bertanya, "Apakah pada
saat itu kami masih punya akal sehat?" Beliau menjawab,
"Sesungguhnya, akal seseorang pada zaman itu akan dicabut dan digantikan
oleh manusia-manusia bodoh. Kebanyakan dari mereka itu benar, tetapi sebenarnya
tidak."
5. Tersebar
Luasnya Kebodohan. Fitnah yang satu ini tidak boleh terabaikan, karena akan
banyak muncul kebodohan-kebodohan, sehingga ilmu yang ada pada diri manusia
sangat kurang bahkan tidak ada. Pada saat itu, manusia hanya haus mengejar
harta dunia dan lupa dengan ajaran Islam.
Abdullah bin Mas'ud dan Abu al Asy'ari
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Sungguh, menjelang kiamat ada
masa-masa di mana kebodohan diturunkan dan ilmu diangkat serta banyak terjadi
al-harraj (pembunuhan)." (HR Bukhari dan Muslim).
6. Munculnya
Dajjal.
Fitnah terakhir menjelang hari kiamat
adalah munculnya Dajjal, hal ini akan menjadi fitnah terbesar yang akan
terjadi. Rasulullah SAW bersabda, "Dan sungguh demi Allah, hari kiamat
tidak akan terjadi sampai munculnya 30 tukang dusta. Yang paling akhir dari
mereka itu si buta sebelah, Dajjal, terhapus mata kirinya. Munculnya tukang
dusta yang terakhir ini tidak akan terjadi sampai kalian melihat
perkara-perkara yang memuncak keadaannya pada diri kalian, dan kalian saling
bertanya di antara kalian, "Apakah nabi kalian telah menceritakan kepada
kalian sebagian darinya?" dan sampai gunung-gunung bergeser dari letak
posisinya." (HR Ahmad).
MACAM-MACAM FITNAH AKHIR ZAMAN
Begitu
mendengar kata akhir zaman, biasanya seorang Muslim akan langsung teringat akan
hari kiamat. Hari kiamat merupakan saat di mana Allah SWT mendatangkan
kehancuran total atas dunia yang fana ini.
Namun
sebelum menghadapi kehancuran total, umat manusia akan diuji oleh Allah SWT
dengan berbagai cobaan terlebih dahulu. Salah satunya adalah mengadapi berbagai
macam fitnah akhir zaman.
Sebagaimana
disampaikan oleh Nabi Muhamad SAW bahwa sesungguhnya salah satu di antara
tanda-tanda kiamat adalah munculnya berbagai fitnah besar hingga bercampur
aduknya antara kebenaran dengan kebatilan. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah
bersabda:
“Akan
datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya,
orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap amanah yang diberi, orang yang
jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu ditanya, apa itu
ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara
umum.” (HR. Abu Hurairah).
Hari Kiamat dan Tanda-Tandanya berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah menjelaskan ada beberapa fitnah yang akan terjadi di akhir zaman, antara lain sebagai berikut :
1. Kerusakan
di Seluruh Dunia. Akan terjadi kerusakan di berbagai belahan dunia karena
banyak dari mereka yang masih hidup iri dengan orang yang sudah meninggal.
Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Imam Al Bukhari dari Al-A'raj dari Abu
Hurairah bahwa sesungguhnya ia pernah mendengar Rasulullah bersabda : "Kiamat
tidak akan teriadi sampai seorang lelaki melewati kuburan seseorang lalu
berkata: 'Aduhai, andaikan aku berada di tempatnya.” (HR. Bukhari).
2. Kembalinya
Penyembahan Berhala. Sebelum kiamat, manusia akan kembali ke zaman Jahiliyah,
yaitu menyembah berhala. Hal ini sesuai dengan riwayat Imam Bukhari bahwasannya
beliau berkata: "Abu al-Yaman mengabarkan kepada kami, Syu'aib menuturkan
kepada kami dari az-Zuhri, Said bin Musayyab menceritakan kepadaku bahwa Abu
Hurairah berkata: 'Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Kiamat tidak akan terjadi sampai
pingsul oanita kabilah Daus berlengsak-lengsak di atas Dzi al-Khalashar. Dzi
al-Khalashal adalah thighiyah (berhala) Daus yang mereka sembah pada masa
jahiliyah." (HR. Bukhari).
3. Kekayaan
Melimpah yang Memancar dari Tanah Arab. Fitnah yang akan terjadi saat akhir
zaman adalah adanya kekayaan yang melimpah dari Tanah Arab hingga menimbulkan
perpecahan, perselisihan, dan pembunuhan antarsesama Muslim. Dari Abdullah bin
Harits bin Naufal bahwa Ubay bin Ka'ab berkata :"Orang-orang senantiasa
berselisih dalam mencari harta. Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah
bersabda: Hampir saja Sungai Eufrat memperlihatkan gunung emas. Ketika manusia
mendengarnya, mereka berlarian ke arahnya.’ Lantas seseorang yang berada di
sisi beliau berkata: “Andaikan kita membiarkan manusia mengambilnya, niscaya
semuanya akan mengambilnya. Beliau bersabda: Mereka saling bunuh deni emas itu
sehingga setiap seratus orang, terbunuh 99’.” (HR. Muslim).
Cara Menghadapi Fitnah Akhir Zaman
Abu
Fatiah al-Adnani memberitahukan dalam buku Fitnah & Petaka Akhir Zaman
bahwa Rasulullah SAW mengajarkan beberapa cara yang perlu umat manusia lakukan
dalam menghadapi fitnah akhir zaman, yaitu:
Bergabung
dengan Umat Muslimin
Rasulullah
SAW mengingatkan kepada seluruh umat manusia, apabila telah terjadi fitnah
akhir zaman mereka harus bergabung dengan jama’atul Muslimin. Hal ini
sebagaimana dikisahkan dalam hadits dari Hudzaifah yang bertanya kepada
Rasulullah SAW:
"Orang-orang
menanyakan kepada Rasulullah tentang kebaikan, sedangkan aku menanyakan kepada
beliau tentang kejelekan-karena khawatir aku akan menjumpainya kukatakan: Wahai
Rasulullah, dulu kami berada dalam kejahiliahan dan keburukan, kemudian Allah
mendatangkan kebaikan ini, maka adakah kejelekan lagi setelah kebaikan ini?
Beliau
menjawab: Ya. Aku bertanya lagi: Setelah kejelekan itu, adakah kebaikan lagi?
Beliau menjawab: Ya, dan di sana ada kabut. Aku bertanya : Apakah kabutnya?
Beliau bersabda: Satu kaum yang mengambil petunjuk selain petunjukku, engkau
mengetahui hal itu dari mereka sementara kalian mengingkarinya.
Aku
bertanya lagi: Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan lagi? Beliau menjawab:
Ya, para penyeru di atas pintu-pintu Jahannam, siapa menyambut seruan mereka,
mereka akan lempar ia ke dalamnya. Aku katakan: Wahai Rasulullah, sebutkan
kepada kami ciri mereka?
Beliau
bersabda: Mereka satu kulit dengan kita, dan berkata-kata dengan bahasa kita.
Aku bertanya: Lantas apa yang engkau perintahkan seandainya aku menemuinya? Beliau
bersabda: Lazimilah Jama'ah kaum muslimin dan imam mereka.
Aku
bertanya lagi: Jika mereka tidak memiliki jama'ah maupun imam? Beliau bersabda:
Jauhilah semua kelompok itu, meskipun engkau harus menggigit akar pepohonan
sampai kematian mendatangimu dan engkau tetap berada dalam hal itu.” (Muttafaq
Alaihi).
Meminta Perlindungan kepada Allah SWT
Seorang
Muslim hendaklah kembali kepada Allah SWT dan senantiasa meminta perlindungan
kepada-Nya dalam menghadapi fitnah akhir zaman. Rasulullah pun selalu memohon
perlindungan kepada Allah dan memerintahkan umatnya mengerjakannya. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
كَانَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَدْعُو: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ
فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ“
“Rasulullah
SAW berdoa, ‘Ya Allah aku meminta perlindungan padamu dari azab kubur, dan dari
azab neraka dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian dan dari fitnah
al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari).