CIRI-CIRI NABI ISA IBN MARYAM KETIKA TURUN DI AKHIR ZAMAN
Ketika Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam menjelaskan tentang Nabi Isa ibn Maryam, maka ada tiga kondisi atau konteksnya. Pertama, dalam konteks Isra’ Mi’raj. Kedua, dalam konteks rukya thawaf. Ketiga, dalam konteks tanpa mi’raj dan tanpa rukya thawaf, yaitu antara lain ketika menjelaskan di hadapan para sahabat, konteks spesifik ciri Nabi Isa ibn Maryam ketika turun.
Nabi Isa ibn Maryam itu ketika dalam peristiwa mi’raj disifati dengan warna kulit merah. Karena untuk membedakan dengan Nabi Musa yang disifati dengan warna coklat.
Nabi Isa ibn Maryam disifati dengan warna kulit coklat, karena berbeda dengan Dajal yang berkulit merah. Ini adalah riwayat dalam konteks mimpi thawaf Nabi Muhammad SAW ketika bertemu dengan Nabi Isa ibn Maryam.
Ketika Nabi Isa ibn Maryam turun di akhir zaman tidak pernah disifati Rasulullah Muhammad dengan warna kulit coklat. Nabi Isa ibn Maryam disifati dengan warna kulit putih kemerahan.
Lalu bagaimana mengompomikan hadits yang seolah bertentangan bahwa Nabi Isa ibn Maryam itu merah, atau coklat? Para ulama berusaha memahaminya dengan menyatakan bahwa memang warna kulit Nabi Isa ibn Maryam itu tidak murni merah, dan tidak pula murni coklat. Atau dalam bahasa Al-Hafidz ibn Hajar al-Asqalany dalam Fathul Bari, karena semata perbedaan kondisi.
Penjelasan para ulama ini juga berdasar bahwa riwayat hadits Nabi Isa ibn Maryam ketika bertemu dengan Rasulullah dalam mi’raj adalah Isa ibn Maryam yang kulitnya digambarkan merah dalam riwayat Imam Bukhari, dan ada juga riwayat Sahih Muslim, yang menyatakan bahwa putih kemerahan. Sehingga bermakna bahwa kulit beliau tidak murni merah.
Adapun hadits bahwa Nabi Isa ibn Maryam ketika dilihat Rasulullah dalam mimpi sedang thawaf itu berwarna coklat, bermakna bahwa Nabi Isa ibn Maryam itu tidak murni coklat. Kenapa? Karena beliau adalah putih kemerahan atau merah sebagaimana dalam hadits tentang mi’raj.
Tentang warna kulit Nabi Isa ibn Maryam ketika turun adalah berwarna kulit putih kemerahan.
Dalam riwayat Ibn Abbas dari Rasulullah bahwa kulit Nabi Isa ibn Maryam yang dilihat Nabi ketika isra’ mi’raj itu adalah putih kemerahan (al-hamrah wal bayadh).
وحدثنا عبد بن حميد أخبرنا يونس بن محمد حدثنا شيبان بن عبد الرحمن عن قتادة عن أبي العالية حدثنا ابن عم نبيكم صلى الله عليه وسلم ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مررت ليلة أسري بي على موسى بن عمران عليه السلام رجل آدم طوال جعد كأنه من رجال شنوءة ورأيت عيسى ابن مريم مربوع الخلق إلى الحمرة والبياض...
Hadits shahih ini termaktub dalam Shahih Muslim, nomor hadits 267, cetakan Darut Thaybah, halaman 90.
Nabi Isa Ibn Maryam dengan warna kulit putih kemerahan inilah yang di akhir zaman akan turun ke bumi. Hadits dalam Mustadrak Al-Hakim menyatakan,
إن روح الله عيسى ابن مريم نازل فيكم فإذا رأيتموه فاعرفوه رجل مربوع إلى الحمرة و البياض عليه ثوبان ممصران كان رأسه يقطر و إن يصبه بلل فيدق الصليب و يقتل الخنزير و يضع الجزية و يدعو الناس إلى الإسلام فيهلك الله في زمانه المسيح الدجال و تقع الأمنة على أهل الأرض حتى ترعى الأسود مع الإبل و النمور مع البقر و الذئاب مع الغنم و يلعب الصبيان مع الحيات لا تضرهم فيمكث أربعين سنة ثم يتوفى و يصلي عليه المسلمون
Artinya: Sesungguhnya ruhullah, Isa akan turun di tengah-tengah kalian. Maka jika kalian melihatnya, maka kenalilah dia. Dia adalah berkulit putih kemerah-merahan dan mengenakan dua baju, seakan kepalanya meneteskan air dan basah. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan hukum jizyah dan menyeru manusia pada Islam, membinasakan Dajjal dan meletakkan amanah (keamanan) di atas muka bumi sehingga singa dengan unta bergembala bersama, singa dengan sapi, serigala dengan kambing dan anak kecil bermain ular, tidak membahayakan mereka. Nabi Isa akan menetap 40 tahun, kemudian meninggal dan dishalati oleh kaum muslimin.
Bahwa Nabi Isa ibn Maryam berkulit putih kemerahan, dan akan tinggal di bumi selama empat puluh tahun, kemudian beliau akan diwafatkan dan dishalati kaum muslimin, juga diriwayatkan juga oleh Abu Daud dalam Sunan Abi Dawud, (juz 4, halaman 117-118, no.4324), dari Abu Hurairah.
Nabi Muhammad bersabda :
لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ - يَعْنِي عِيسَى - وَإِنَّهُ نَازِلٌ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ: رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ، بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ، كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ، وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ، فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الْإِسْلَامِ، فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ، وَيُهْلِكُ اللَّهُ فِي زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلَّا الْإِسْلَامَ، وَيُهْلِكُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ، فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً، ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّي عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ "“
Artinya: Tidak ada antara aku dan ia (Isa) seorang Nabi, dan sesungguhnya ia akan turun (di akhir zaman), maka jika kalian melihatnya maka kenalilah ia: seorang laki-laki, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek (marbuu’), kulitnya putih kemerah-merahan, berbaju kekuningan (tidak mencolok), seolah-olah kepalanya meneteskan air, sekalipun tidak basah. Maka ia memerangi manusia agar masuk Islam, menghancurkan salib, membunuh babi, meninggalkan jizyah, Allah membinasakan seluruh agama pada masanya, kecuali Islam, Al-Masih membunuh Dajjal. Maka ia tinggal di bumi selama empat puluh tahun, kemudian diwafatkan. Maka umat Islam menshalatinya.
CIRI FISIK NABI ISA AS DALAM HADIST YAITU POSTUR TUBUH SEDANG DAN BERKULIT PUTIH
Umat muslim meyakini bahwa Nabi Isa AS akan diturunkan dari langit sebelum hari kiamat nanti untuk memberantas Dajjal. Nabi Isa kelak akan menjadi pemimpin adil dan akan menegakkan syariat Islam kepada seluruh manusia.
Mengenai turunnya Nabi Isa di akhir zaman, Allah nyatakan dalam Surat Az-Zukhruf ayat 61:
وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ
Ara Latin: Wa innahụ la'ilmul lis-sā'ati fa lā tamtarunna bihā wattabi'ụn, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
Artinya: Sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah (petunjuk)-Ku. Ini adalah jalan yang lurus.
Tanda-Tanda Besar oleh Mahir Ahmad Ash Shufiy, saat fitnah Dajjal meluas di muka bumi dan banyak dari manusia yang menjadi pengikutnya, Allah SWT mengutus Nabi Isa untuk membunuh Dajjal sekaligus menyiarkan kebenaran Islam dan menumpas kebatilan. Serta nanti ia akan menjadi penguasa adil.
Diketahui pula dalam hadits bahwa Isa AS akan turun di Menara Putih, sebelah timur Kota Damaskus, Suriah. Ia akan turun pada waktu iqamah sholat Subuh, dan saat itu Imam Mahdi hendak mengimami sholat berjamaah bagi kaum mukmin.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Tatkala kaum muslimin mempersiapkan diri untuk berperang dan merapatkan barisan sholat, ketika itu iqamah sholat sudah dikumandangkan, Isa AS akan turun, lalu ditawarkan untuk menjadi imam mereka." (HR Muslim)
CIRI-CIRI FISIK NABI ISA AS KETIKA TURUN DI AKHIR ZAMAN
Selain memberitahukan akan turunnya Isa AS di akhir zaman nanti, Rasulullah juga mengabarkan karakteristik fisik Nabi Isa agar dapat dengan mudah dikenali oleh umatnya. Ciri-cirinya ada dalam hadits riwayat Abu Hurairah, yang dikutip buku Kiamat: Tanda-tandanya Menurut Islam, Kristen, dan Yahudi oleh Manshur Abdul Hakim. Rasulullah berkata:
لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ يَعْنِي عِيسَى وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلْ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلَامِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجز يَةَ وَيُهْلِكُ اللَّهُ فِي زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلَّا الْإِسْلَامَ وَيُهْلِكُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّى عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
Artinya: "Antara aku dan dia (yakni Isa) tidak ada nabi. Dan dia akan turun. Kalau kalian melihatnya, ketahuilah. Dia seorang lelaki yang postur tubuhnya sedang, warna kulitnya antara kemerah-merahan dan keputih-putihan, kepalanya seperti meneteskan air padahal tidak tersentuh air. Dia akan memerangi manusia membela Islam. Dia mematahkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah. Pada zamannya, Allah memusnahkan seluruh agama kecuali agama Islam, dan Dia membinasakan al-Masiih ad-Dajjal. Dia hidup di bumi selama empat puluh tahun, lalu dia meninggal dan dishalati kaum muslimin." (HR Abu Dawud, Hakim & Ibnu Khuzaimah)
An-Nawwas bin Sam'an meriwayatkan hadits dari Nabi SAW, dalam melansir buku Huru Hara Hari Kiamat oeh Ibnu Katsir, beliau bersabda:
فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ يَنْحَدِرُ مِنْهُ جُمَانٌ كَالأَولُو وَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفْسِهِ إِلَّا مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرَفُهُ
Artinya: "Nabi Isa akan turun di menara putih sebelah timur kota Damaskus, mengenakan dua baju berwarna tanah merah, meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua orang malaikat. Apabila dia menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, dan apabila mengangkat kepala, maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium bau nafasnya melainkan mati. Padahal nafasnya dapat dirasakan sejauh matanya memandang." (HR Muslim)
Dari hadits-hadits tersebut dapat diketahui bila Nabi Isa AS bertubuh sedang (tidak tinggi, juga tidak pendek), berkulit putih kemerah-merahan, rambutnya panjang serta berminyak, seolah ditetesi air.