IMAM MAHDI MENURUT AL QUR'AN & RAMALAN NOSTRADAMUS TENTANG KEMUNCULAN IMAM MAHDI
Imam Mahdi / Al Imam al-Mahdī / Mehdi adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat. Dikatakan bahwa ia menjadi pemimpin yang jujur dan adil menggunakan harta kekayaannya yang berlimpah untuk kemajuan umat.
Menurut penjelasan rasulullah, yang ia terima melalui wahyu, bahwa Mahdi dikatakan berasal dari umat Nabi Muhammad, memiliki kening lebar, berhidung panjang dan mancung, dan umur kekhalifahannya berumur tujuh tahun, dan ia masih keturunan dari anak cucu Nabi Muhammad.
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah mengislahkannya dalam satu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut :
Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Kemunculan Imam Mahdi akan didahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist :
Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan banyaknya gempa.
Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah pasukan tersebut akan ditelan bumi.
Seseorang akan dibaiat di antara maqam Ibrahim dengan sudut Kabah.
Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.
Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka Dajjal, sehingga membuatnya keluar dari persembunyian, dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Maka Allah akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di Pintu Lud dalam kompleks masjid Al-Aqsa.
IMAM MAHDI AS MENURUT AL QUR'AN
Tanpa diragukan lagi pembahasan tentang Imam Mahdi a.s. telah tertera di pelbagai sumber dan literatur Islam. Rasulullah Saw sendiri yang mengajarkan hal tersebut. Imam Ali a.s. dan para imam yang lain juga tidak ketinggalan, mereka senantiasa menyinggung pembahasan yang satu ini dan mengulang-ulanginya. Para ulama dan pemuka sekte-sekte Islam sepanjang sejarah juga satu demi satu di segenap penjuru negeri Islam telah menulis dan menyusun buku yang tidak sedikit jumlahnya.
Dengan pelbagai hal tersebut apakah dapat dibayangkan topik dan pembahasan yang begitu populer dan urgen ini tidak tertera dalam kitab suci Al-Quran? Jawabannya tentu tidak. Pasti pembahasan semacam ini telah terdapat di dalamnya.
Al-Quran dalam bentuk singgungan atau bahkan secara gamblang telah menjelaskan peristiwa dan kejadian yang nantinya akan terjadi di akhir zaman; seperti kemenangan kaum mukmin atas musuh-musuh mereka. Menurut para mufasir ayat-ayat semacam ini misdaqnya adalah munculnya pemerintahan Imam Mahdi a.s. di akhir zaman.
Al-hasil, para mufasir kontemporer menghitung dan mentahqiq jumlah ayat-ayat yang berkaitan dengan beliau a.s dan mereka mendapatkan ayat-ayat yang tidak sedikit. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa metode mereka dalam pencarian tersebut mencakup ayat-ayat yang secara gamblang menjelaskan permasalahan Mahdawiyah dan yang lain, atau ayat-ayat di mana para mufasir karena satu dan lain hal menyebut dalam tafsirnya riwayat atau pembahasan tentang Mahdawiyah.
Pada kesempatan ini, kita akan membawakan 7 ayat saja yang memiliki indikasi yang jelas terhadap permasalahan Mahdawiyah.
1. Ayat pertama.
وَ لَقَدْ كَتَبْنا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأَْرْضَ يَرِثُها عِبادِيَ الصَّالِحُونَ ( انبيا 105)
Allah SWT berfirman :
“Dan sesungguhnya kami telah menuliskan di Zabur setelah Dzikr, bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”(Anbiya’; 105)
Imam Muhammad Al-Baqir a.s. bersabda:” hamba-hamba Allah yang akan menjadi pewaris bumi -yang tersebut dalam ayat- adalah para sahabat Al-Mahdi a.s. yang akan bangkit di akhir zaman.”
Syekh Thabrisi setelah menukil riwayat ini mengatakan, terdapat sebuah hadis nabi yang diriwayatkan oleh Syi’ah dan Ahli sunah yang menjelaskan dan menguatkan riwayat dari Imam Al-Baqir a.s. di atas. Hadis tersebut mengatakan, “Jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali tinggal sehari, maka Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sehingga seorang yang saleh dari Ahlul-baitku bangkit, dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman dan kelaliman.” Imam Abu bakar, Ahmad bin Husain Al-Baihaqi dalam buku al-Ba’tsu wa Nutsur telah membawakan riwayat yang banyak tentang hal ini.
Dalam kitab Tafsir Ali bin Ibrahim berkaitan dengan ayat yang berbunyi “Kami telah menulis di Zabur setelah Dzikr…” dijelaskan bahwa semua kitab-kitab yang berasal dari langit disebut dengan Dzikr. Sedang maksud dari dunia akan diwarisi oleh para hamba-hamba yang saleh adalah Al-Qaim a.s. dan para pengikutnya.
2. Ayat kedua.
وَ نُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأَْرْضِ وَ نَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَ نَجْعَلَهُمُ الْوارِثِينَ.
Kami menginginkan untuk menganugerahkan kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka para pemimpin dan pewaris dunia.(Qashash; 5)
Sesuai dengan beberapa ungkapan Imam Ali a.s. di dalam Nahjul balagah serta sabda para Imam yang lain, ayat ini berkaitan dengan Mahdawiyah. Dan sesungguhnya kaum tertindas yang dimaksud adalah para pengikut konvoi kebenaran yang terzalimi yang akhirnya kendali dunia akan jatuh ke tangan mereka. Fenomena ini puncaknya akan terwujud di akhir zaman.[3] Syekh Shaduq dalam kitab Amalinya menukil sabda Imam Ali a.s. yang berbunyi:”ayat ini berkaitan dengan kita”.
3. Ayat Ketiga
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَ يُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكافِرِينَ يُجاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَ لا يَخافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ...
Hai orang- orang yang beriman, barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela...(Al-Maidah; 54)
Dalam tafsir Ali bin Ibrahim disebutkan:”ayat ini turun berkaitan dengan Al-Qaim dan para pengikutnya, merekalah yang berjuang di jalan Allah SWT dan sama sekali tidak takut terhadap apapun”.
4. Ayat Keempat.
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأَْرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَ لَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضى لَهُمْ وَ لَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَ مَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ الْفاسِقُونَ.
Allah SWT menjanjikan orang-orang yang beriman dari kalian dan yang beramal saleh, bahwa mereka (pasti) akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Ia juga telah menjadikan para pemimpin sebelum mereka dan –Ia menjanjikan untuk menyebar dan menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi keamanan.(Nur; 56).
Syekh Thabarsi mengatakan:”dari para Imam Ahlul bait a.s. diriwayatkan bahwa ayat ini berkaitan dengan Mahdi keluarga Muhammad Saw. Syekh Abu Nadhr ‘Iyasyi meriwayatkan dari imam Ali Zainal Abidin a.s. bahwa beliau membaca ayat di atas. Setelah itu beliau bersabda:”sumpah demi Allah SWT mereka yang dimaksud adalah para pengikut kita, dan itu akan terealisasi berkat seseorang dari kita. Dia adalah Mahdi umat ini. Dialah orang yang disebut-sebut oleh Rasul Saw, jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali sehari lagi, Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sampai seseorang dari keluarga ku muncul dan memimpin dunia. Namanya seperti namaku (Muhammad), riwayat semacam ini juga dapat ditemukan melalui jalur yang lain seperti dari imam Muhammad Baqir a.s. dan imam Ja’far Shadiq a.s.
Aminul Islam Syekh Thabarsi mengakhiri ucapan dan penjelasannya tentang ayat ini dengan penjelasan berikut ini:” mengingat agama Islam belum tersebarnya ke seluruh penjuru dunia, maka pastilah janji ini akan terwujud dalam masa yang akan datang, di mana hal tersebut-globalitas agama- tidak dapat dielakan dan dipungkiri lagi. Dan kita ketahui bahwa janji Allah tidak akan pernah hanya janji semata.
5. Ayat Kelima.
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدى وَ دِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah Zat yang yang telah mengutus rasul-Nya dengan hidayah dan agama yang benar untuk sehingga Ia menangkan agama tersebut terhadap agama-agama yang lain, kendati para musyrik tidak menginginkannya.(At-Taubah; 33)
Dalam kitab tafsir Kasyful Asyrar karya Rasyiduddin Mibudi disebutkan: Rasul dalam ayat tersebut adalah baginda nabi Muhammad Saw, sedang hidayah yang dimaksud dari ayat tersebut adalah kitab suci al-Quran dan agama yang benar itu adalah agama Islam. Allah SWT akan memenangkan agama (Islam) ini atas agama-agama yang lain, artinya tiada agama atau pedoman di atas dunia, kecuali ajaran Islam telah mengalahkannya. Dan hal ini sampai sekarang belum terwujud. Kiamat tidak akan datang kecuali hal ini terwujud. Abu Said al-Khudri menukil, bahwa Rasul Saw pada suatu kesempatan menyebutkan bala dan ujian yang akan datang kepada umat Islam, ujian itu begitu beratnya, sehingga beliau mengatakan bahwa setiap dari manusia tidak dapat menemukan tempat berlindung darinya. Ketika hal ini telah terjadi, Allah SWT akan memunculkan seseorang dari keluargaku yang nantinya dunia akan dipenuhi oleh keadilan. Seluruh penduduk langit dan bumi rela dan bangga dengannya. Di masanya, hujan tidak akan bergelantungan di atas langit kecuali akan turun menyirami bumi, dan tiada tumbuh-tumbuhan yang ada di dasar bumi kecuali bersemi dan tumbuh. Begitu indah dan makmurnya kehidupan di masa itu sehinga setiap orang berandai-andai jika sesepuh dan sanak keluarganya yang telah meninggal dunia kembali lagi.
6. Ayat Keenam.
وَ مَنْ قُتِلَ مَظْلُوماً فَقَدْ جَعَلْنا لِوَلِيِّهِ سُلْطاناً فَلا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ إِنَّهُ كانَ مَنْصُوراً
Barangsiapa terbunuh secara mazdlum, maka kita akan jadikan ahli warisnya sebagai pemimpin, oleh karena itu hendaknya tidaklah berlebihan dalam membunuh, sesungguhnya dia akan tertolong. (Isra’; 33)
Huaizi dalam kitab tafsir Nur Tsaqalain mengatakan: Imam Baqir a.s. bersabda:" maksud dari orang yang terbunuh secara mazdlum tersebut adalah Husain a.s., dan kamilah ahli waris dan wali dari beliau, saat Qaim a.s. datang dia akan menuntut darah Husain a.s. dan sesungguhnya dia akan ditolong. Dan dunia tidak akan berakhir selagi darah tersebut tidak ditebus dan diambil oleh seorang dari keluarga Muhammad Saw, seorang sosok yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah disesaki oleh kezaliman dan ketidak adilan.
7. Ayat Ketujuh.
بَقِيَّة اللَّهِ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ...
Simpanan tuhan itu lebih baik bagi kalian, jika kalian beriman... (Hud; ayat 86)
Dalam tafsir Nuruts Tsaqalain, dengan menukil dari Al-Kafi, disebutkan:” seseorang bertanya kepada Imam Ja’far Shadiq a.s. tentang Al-Qaim a.s., apakah bisa menggunakan ungkapan wahai Amirul mukminin saat mengucapkan salam kepada beliau? Imam menjawab: tidak, karena gelar ini diberikan Allah untuk beliau saja. ... dia bertanya (lagi), aku tebusan bagimu, lalu apa yang harus aku sampaikan saat mengucapkan salam? Imam Shadiq a.s. menjawab, semua harus mengatakan :
السلام عليک يا بقية الله
“Salam atasmu wahai simpanan Allah”. Kemudian beliau membaca ayat di atas.
Syekh Abu Manshur Thabrisi dalam kitab Al-Ihtijaj, menukil sebuah riwayat dari Amirul mukiminin Ali a.s. :
”Baqiyatullah adalah Mahdi, di mana dia akan datang setelah masa ini. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman.
Syekh Shaduq r.a. dalam kitab Ikmaluddin, meriwayatkan sebuah riwayat yang cukup panjang dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s. Isi sebagian riwayat yang menyinggung permasalahan Imam Mahdi a.s.itu demikian :” Saat Qaim muncul, dia akan bersandar kepada Ka’bah, kemudian 313 orang bergabung dengannya. Maka ungkapan pertama yang beliau ucapkan adalah ayat di atas, dan mengatakan akulah Baqiyatullah, hujjah dan khalifah Allah di antara kalian. Saat itu setiap muslim menyalaminya dengan ungkapan, Salam atasmu wahai Baqiyatullah di bumi-Nya.
Begitu juga dalam hadis-hadis yang diriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir a.s. disebutkan :” ilmu akan kitab Allah dan sunah Rasulullah Saw bersemi di hati Mahdi, sebagaimana tumbuhan-tumbuhan terbaik bersemi dan berkembang. Barang siapa di antara kalian hidup dan berjumpa dengannya maka berilah salam demikian, Salam atasmu wahai keluarga rahmat dan kenabian, wahai gudang ilmu, wahai tempat turunnya risalah, Salam wahai Baqiyatullah.
IMAM MAHDI MENURUT NOSTRADAMUS
Nostradamus lahir pada 14 Desember 1503 di Prancis dengan nama Michel de Notredame. Orang tuanya bernama Rayniere de St-Remy dan Jaume de Nostredame, seorang pedagang biji-bijian dan notaris keturunan Yahudi.
Berbeda dengan orang tuanya, Nostradamus meniti karir di dunia medis. Pada 1517, dia tercatat pernah kuliah jurusan kedokteran di Universitas Avigon. Namun, tidak sampai lulus karena sekolahnya luluh lantak diserang wabah penyakit pes.
Barulah pada 1522, dia kuliah lagi jurusan kedokteran. Tidak diketahui dirinya lulus dan diberi izin praktik atau tidak. Namun, delapan tahun kemudian dia merasa sudah cukup ilmu untuk terjun menangani pasien.
Sebelum Rasulullah SAW dilahirkan, kisah kelahiran baginda telah diceritakan lebih awal di dalam Kitab Taurat dan Injil. Dikenali dengan nama Ahmad, dan bukannya Muhammad sebagaimana setelah dilahirkan. Kelahiran agung itu telah dihafal dan dijiwai oleh pendeta Nasrani dan rahib Yahudi, hingga mereka mengenali sifat Rasulullah SAW itu lebih daripada anak mereka sendiri. Malah ada yang ternanti-nanti kelahiran tersebut dan mengharap Nabi tersebut adalah dari kalangan mereka.
Ketika telah terjadi kelahiran Rasulullah SAW, mereka segera mengenalinya melalui tanda-tanda yang telah tersebut di dalam Kitab Taurat dan Injil. Ketika tiba seruan Islam dari Rasulullah SAW, merekalah yang menjadi penentang karana iri hati dan dengki, bukan kerana tidak tahu kebenaran. Hingga kini, Yahudi dan Nasrani tidak berhenti memusuhi Islam. Mereka terus menerus mengkaji rahsia-rahsia kekuatan umat Islam dengan tujuan untuk melumpuhkan ajaran Islam.
Mereka sentiasa berusaha agar umat Islam leka dengan rahsia keagungan Islam yang telah dibina oleh Rasulullah SAW. Mereka lupakan umat Islam dari iman dan taqwa. Mereka menanamkan sikap cinta akan dunia yang membawa umat Islam menjadi lemah. Firman Allah :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut agama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka) : Sesungguhnya pertunjuk Allah (Agama Islam) itulah pertunjuk yang benar. Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahi yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatu pun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepadamu.
(Al Baqarah : 120)
وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
120. Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.
Ketika Sepanyol hendak ditakluki kembali oleh puak Kristian dari tangan umat Islam, pelbagai strategi diatur dengan begitu rapi.
Pemimpin mereka berpesan, Jika kamu melihat mata umat Islam cerah (tidak kuyu atau merah kerana kurang tidur-beribadah malam), waktu itu seranglah mereka. Sedangkan jika kamu lihat mereka sembahyang malam, kamu tidak akan dapat mengalahkan mereka. Kini abad baru telah tiba.
Bagi umat Islam di akhir zaman khususnya di abad ke-21 Masihi ini, sebenarnya ada janji Allah untuk kebangkitan kembali Islam buat kali kedua. Masalah ini bagi sebahagian umat Islam dipandang remeh, kurang yakin bahkan ada yang menolak dan menentang. Termasuk di kalangan ulama yang terpengaruh dengan orentalis Barat (Islam liberal).
Keyakinan umat Islam terhadap hadith berkaitan akhir zaman dimentahkan dengan memberitakannya sebagai hadith dhaif atau palsu. Akhirnya umat Islam terus dibelenggu oleh kepompong ciptaan Yahudi dan Nasrani. Sedangkan dipihak mereka (Yahudi dan Nasrani), telah bersiap-siap lebih awal dan bersiaga dengan kebangkitan yang dijanjikan oleh Allah SWT itu.
Ini dapat kita lihat, seorang peramal berbangsa Yahudi yang terkenal telah meramalkan kebangkitan Islam di tahun 2000 bermula dari sebelah Timur. Bagi saya, ini bukan semata-mata ramalan, tetapi adalah tafsiran atau hasil analisis hadith oleh pakar-pakar Yahudi. Mereka amat peka terhadap hadith-hadith yang menyebut secara khusus kebangkitan Islam. Kebangkitan Islam berarti kejatuhan dan kekalahan mereka. Segala kepalsuan dan kebathilan mereka akan terbongkar, dan segala kezaliman akan bertukar keadilan.
Memang secara jelas disebut di dalam hadith tidak boleh mempercayai ramalan nujum. Tetapi apabila telah ada hadith yang mendahului ramalan itu, bukanlah nujum. Seringkali itu dikatakan sebagai ramalan hanya untuk mengelabui umat Islam. Mereka katakan itu ramalan mereka, sedangkan sebenarnya itu adalah tafsir atau hasil kajian dari hadits yang mereka sembunyikan dari umat Islam selama ini.
Umat Islam dikelabui dengan hadith, mereka tipu juga umat Islam dengan menamakan hasil kajian hadith sebagai ramalan (nujum) mereka. Di antara yang disebut oleh Michael Nostradamus (1503-1566) seorang warga Perancis keturunan Yahudi, tokoh peramal dari Barat yang terkenal, yang dikatakan banyak ramalannya yang tepat. Menurut ramalan beliau yang ditulis semula oleh V. J. Hewitt dan Peter Lorie dalam buku The End of the Millennium, Prophecies : 1992 to 2001, beliau meramalkan pada tahun 2000, disebutkan secara lebih khusus mengenai munculnya seorang pemimpin Islam yang bakal merubah dunia.
Menurutnya :
1. Akan muncul A New World Religion.
2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East.
3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut.
4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat.
5. Ketika muncul, dia memakai serban biru (The Blue Turban).
6. Dia merayakan hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya.
MALA-FIDE
Di sini diuraikan tentang hal-hal yang disebut oleh Nostradamus berdasarkan hadith, sekaligus membuktikan terdapat mala-fide Yahudi dalam konspirasi menipu umat Islam :
1. Akan muncul A New World Religion. Kemunculan satu kuasa baru dunia berlandaskan agama telah disebut secara nyata oleh Rasulullah SAW di dalam beberapa hadith. Di antaranya: Sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya Allah akan membangkitkan bagi umat ini (Islam) pada awal setiap seratus tahun seorang mujaddid yang bakal memperbarui (menghidupkan) urusan agamanya.” (Riwayat Abu Daud, Al Hakim, Al Baihaqi, Al Iraqi, Ibnu Hajar Al Asqalani) Imam As Sayuti berkata: Para penghafal hadits sepakat mengatakan hadits ini sahih) Kita kini berada di awal kurun Hijrah ke-15, yaitu 1420 Hijrah. Mengikuti tafsiran ulama, yang dikatakan awal masa itu adalah 1/4 yang pertama.
Maknanya kita kini berada di awal masa. Sebagaimana janji Allah melalui lidah Rasulullah SAW ini, pastinya akan lahir seorang pemimpin yang akan menghidupkan syiar serta perjuangan Islam di zaman ini. Bertepatan juga kita melangkah ke abad ke-3 Masehi dan berada di awal tahun 2000. Dalam sebuah hadits yang lain, bersabda Rasulullah SAW :
“Telah berlaku zaman kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah zaman kekhalifahan (Khulafa’-ur-Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya lalu berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (zaman fitnah). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula. Kemudian berlakulah zaman penindasan dan penzaliman (zaman pemerintahan diktator) dan kemudian berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan (zaman Al Mahdi dan Isa a.s) yang berjalan di atas cara hidup zaman kenabian. Kemudian baginda diam.” (Riwayat Ahmad)
Secara umum apabila kita meneliti sejarah, zaman kenabian, zaman Khulafa’-ur-Rasyidin, zaman fitnah (pemerintah telah rusak sedang rakyat masih baik), zaman diktator (penjajahan Yahudi dan Nasrani) dan kini adalah giliran zaman seperti zaman kenabian itu berulang kembali. Inilah yang dimaksudkan sebagai A New World Religion oleh Nostradamus.
2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East. Kebangkitan yang dimaksudkan itu akan dipimpin oleh seorang pemimpin dari Timur sebagai pencetusnya. Di dalam beberapa hadits disebutkan berkenaan pemimpin dari Timur itu :
a). Daripada Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW sambil memegang tangan Sayidina Ali; baginda berkata: “Akan keluar dari sulbi ini seorang pemuda yang memenuhi bumi ini dengan keadilan. Maka apabila kamu menyakini demikian itu hendaklah bersama Pemuda Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang panji-panji Al Mahdi.” (Hadits riwayat At Tabrani)
b). Dari Tsauban r.a dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, akan datang Panji-Panji Hitam (kekuasaan) dari sebelah Timur, seolah-olah hati mereka (pendukung-pendukung) umpama kepingan-kepingan besi (jiwa yang berani). Barangsiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbai’atlah kepada mereka sekalipun harus merangkak di atas salju. (Dikeluarkan oleh Al Hafiz Abu Naim).
3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut. Negara Timur tempat perjuangan pemimpin tersebut terletak di pertemuan tiga buah laut. Siapa saja yang merasakan kedudukan mereka terancam akan membuat kajian dan menyusun strategi untuk menyelamatkan diri. Begitupula Yahudi dan Nasrani yang telah tahu tentang kebangkitan Islam di akhir zaman.
GEOGRAFI SEMENANJUNG TANAH MELAYU
Jika diperhatikan, faktor geografi Semenanjung Tanah Melayu hampir menepati ramalan itu.
Memang Timur itu tidak ditentukan di manakah negaranya melalui hadith. Ini adalah kajian pihak musuh, akhirnya mereka berpendapat negara tersebut terletak dalam lingkungan tiga buah laut di sebelah Timur. Mereka mencari negeri yang ada ciri demikian dan di negeri-negeri tersebut, mereka menjalankan ‘kerja-kerja kotor’ iaitu mencuba memadamkan kalimah Illahi dengan pelbagai cara. Dengan berbuat demikian, mereka berharap dapat menghalang kebangkitan Islam yang kedua dari kawasan yang telah disebutkan itu. Oleh kerana itulah, wilayah-wilayah di Malaysia dan Indonesia sejak dahulu menjadi sasaran utama mereka karena mereka yakin dari sanalah akan bangkitnya The Man from The East itu. Selain itu, mereka juga membangun pangkalan (pusat operasi) di dekatnya iaitu di Filiphina dan Singapura.
Filiphina adalah pusat bagi operasi bagi kaum Nasrani (Amerika Syarikat) manakala Singapura pula adalah pusat operasi bagi Yahudi Zionis (Israel). Dari kedua tempat itu mereka memantau seluruh Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Indonesia karena dipercayai oleh mereka bahawa Pemuda Bani Tamim itu berasal dan berkembang di rantau ini. Itulah bukti betapa kuatnya kepercayaan para Rahib Yahudi dan Pendeta Nasrani terhadap kemunculan Pemuda Bani Tamim dan Imam Mahdi itu serta kawasan di mana mereka berdua akan dibangkitkan.
Namun, kerana permusuhan yang sangat kuat, setiap pergerakan mereka ini dibuat atas nama perdagangan, hubungan politik, ekonomi, pertahanan, ketenteraan dan sebagainya sehingga tidak kelihatan niat sebenar meraka pada umat Islam di kawasan ini. Di samping itu, mereka juga sangat teliti menyimpan rahsia berkaitan niat asal mereka, sehingga tidak pernah diketahui oleh sesiapapun umat Islam di kawasan ini sejak dulu hingga hari ini.
4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat. Semua manusia di seluruh dunia akan terkejut dengan perlantikannya sebagai pemimpin manusia di Timur. Pernyataan ini disebutkan oleh Nostradamus dengan tegas dalam buku ramalannya.
Ketika itu, kebanyakan urusan perniagaan akan terhenti atau lumpuh seketika sebelum pulih di negara-negara lain. Di negara tempat beliau zahir itu, ekonominya akan lumpuh terus dan lenyap lalu beliau gantikan dengan sistem ekonomi Islam yang lebih adil dan sangat stabil. Sistem ekonomi Islam yang beliau terapkan nanti akan turut menggemparkan seluruh ahli ekonomi dan tokoh perniagaan serta pakar-pakar di seluruh dunia.
Sistem ekonomi Islam beliau menyebabkan sistem kapitalis, sosialis dan sebagainya itu akan hancur, lumpuh dan tidak berdaya. Akhirnya, sistem ekonomi Islam yang beliau terapkan akan berkembang pesat dan meruntuhkan seluruh sistem ekonomi yang telah ada di dunia. Perkara ini termasuk dalam sifat keadilan yang dibawa oleh pemimpin tersebut. Kedatangannya memenuhi dunia dengan keadilan sepertimana sebelum ini dipenuhi oleh kezaliman.
Dan telah mengeluarkan Ibni Abi Syaibah dan Nu’aim bin Hammad dalam Al Fitan dan Ibnu Majah dan Abu Nu’aim dari Ibnu Mas’ud, katanya : “Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang sekelompok anak-anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat akan mereka, maka kedua mata Rasulullah berlinang air mata dan wajah beliau berubah. Akupun bertanya : “Mengapakah kami melihat pada wajahmu, sesuatu yang kami tidak sukai?”. Beliau menjawab : “Kami Ahlul bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia, kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran sepeninggalanku kelak, sampai datangnya suatu kaum dari sebelah Timur yang membawa bersama mereka panji-panji berwarna hitam. Mereka meminta kebaikan , tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kemenangan. Lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu, tetepi mereka tidak menerimanya hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kedurjanaan. Siapa diantara kamu yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka walalupun merangkak di atas salji. Sesungguhnya dialah Al Mahdi.”
Keadilan yang ditegakkan itu secara menyeluruh meliputi setiap aspek seperti politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda :
“Akan keluar dari sulbi ini pemuda yang memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi”.(dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti).
5. Ketika muncul, dia memakai sorban biru (The Blue Turban). Oleh kerana pemimpin tersebut adalah seorang pejuang Islam yang amat cinta kepada Rasulullah SAW, pastilah segala sunnah Rasul itu diperjuangkannya. Tidak mungkin seorang pejuang Islam tidak bersorban seperti Rasulullah SAW. Walaupun sekarang ini, amalan sunnah seperti bersorban itu telah dijelek-jelekan oleh orang.
Disebutkan tentang warna sorban, sebenarnya banyak hadits menyebut tentang sorban pemimpin ini, baik secara khusus ataupun secara umum. Khususnya di dalam kitab Jamiussoghir karangan Imam As Sayuti. Ketika kemunculannya hanya dia seorang yang memakai sorban berwarna biru di dunia ini. Mungkin sorban biru itu tidak selalu dipakainya, cuma sekali-sekali saja. Namun begitu, ini sudah cukup menjadi bukti bahwa hanya beliau seorang yang sanggup memakai sorban biru. Ulama lain ketika itu, terutama ulama fiqih, sudah tidak sanggup lagi meletakkan sorban di atas kepala sebagai pakaian harian, apalagi untuk memakai sorban yang berwarna biru atau hijau.
Berat juga pernyataan dari Nostradamus ini merujuk kepada pemakaian sorban berwarna biru ketika zahirnya Pemuda Bani Tamim ini dengan mendapat kekuasaan di dunia sebelah Timur itu. Maknanya, sorban warna biru itu dipakainya ketika beliau pertama kali mendapat kuasa di negeri sebelah Timur dan ketika diberikan baiat oleh sekalian manusia. Mungkin begitulah yang dimaksudkan sorban biru oleh Nostradamus.
6. Dia merayakan hari Khamis sebagai hari istimewa bagi dirinya. Ini suatu yang tidak lazim bagi kebanyakan umat Islam ketika itu, di seluruh dunia termasuk oleh para ulamanya. Maksudnya di sini adalah, hari Khamis malam Jumaat. Malam yang lazimnya orang-orang Islam membaca Surah Yasin selepas Maghrib di masjid, di musholla atau di rumah. Beliau menjadikannya istimewa kerana pada malam Jumaat itulah, beliau akan memperbanyak zikir, doa dan sebagainya seolah-olah orang yang menyambut malam yang besar. Mungkin maksudnya beliau menjadikan malam Jum’at itu sebagai masa untuk membaca solawat dan mengamalkan zikrullah sehingga jadilah malam Jum’at itu sangat istimewa bagi dirinya.
Dan memang begitu keadaannya, bagi para solihin dan wali-wali sejak zaman para sahabat hingga kini, mereka menjadikan hari Khamis malam Jumaat sebagai satu hari raya dan malam berpesta-pesta amal dan taqarrub kepada Allah. Itulah maksud sebenarnya yang dikatakan oleh tokoh peramal Barat yang terkenal, Nostradamus, dengan kenyataan bahawa, beliau menjadikan hari Khamis sebagai hari istimewa bagi dirinya. Maksudnya di sini juga, umat Islam ketika itu sudah semakin jauh meninggalkan ajaran agamanya sendiri, sehingga hari Kamis malam Jumaat yang mulia itupun sudah dianggap tiada perbezaan dari hari-hari dan malam-malam lainnya.
Tahun yang disebut iaitu tahun 2000 Masihi telah tiba. Sebagai orang yang beriman dengan hadith, sepatutnya kita peka dengan perkara ini. Di mana, ketika ini pihak musuh Islam jauh lebih peka berbanding umat Islam, maklumlah mereka dijanjikan untuk menerima kekalahan. Sedangkan bagi umat Islam, telah dijanjikan kemenangan. Hanya yang perlu, penuhi jiwa dengan iman dan taqwa, serta berusahalah untuk mendapatkan pimpinan dari pemimpin yang dimaksudkan itu.
Dari Tsauban R.A, dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, akan datang Panji Panji Hitam dari sebelah Timur, seolah olah hati mereka kepingan kepingan besi. Barangsiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka sekalipun merangkak diatas salju.(dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti) (Riwayat Al-Hafiz Abu Naim)”.
Sebelum Islam masuk, Nusantara adalah daerah beragama budha-hindu dan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Lalu datanglah beberapa gelombang wali-wali yang langsung berasal dari timur tengah. Banyak ditemukan di beberapa negeri di Malaysia makam para wali-wali.
Jika kita perhalusi dan mengkaji lagi setelah Malaysia dijajah oleh penjajah saat itu yang salah satu misinya adalah mengkafirkan umat Islam di Nusantara, tetapi ternyata umat Islam dia Asia Tenggara tidak dapat di musnahkan, malah semakin membesar. Hal ini tidak terjadi di Afrika. Penjajahan di Afrika dapat mengubah agama di sana yang semula Islam menjadi bukan Islam.
Mengapa hal itu terjadi ?
Mengapa para wali atau yang disebut oleh ahli sejarah sebagai pedagang dari Hujarat itu datangnya ke Tanah Air, tidak ke China, ke Roma, atau Persia yang waktu itu menjadi Empire. Jawabannya adalah karena mereka menagih janji Tuhan melalui Rasulullah SAW bahwa Islam akan bangkit untuk kedua kalinya di bumi sebelah Timur. Hati mereka digerakan oleh Tuhan untuk mempersiapkan timur ini. Kita adalah orang Timur. Sebenarnya ini adalah kasih sayang Tuhan kepada kita. Hanya Melayulah bangsa yang belum pernah memegang kekuasaan dunia. Tetapi Tuhan menjanjikannya melalui Kebangkitan Islam kedua.
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu (Qs Fussilat 41: 53).
سَنُرِيْهِمْ اٰيٰتِنَا فِى الْاٰفَاقِ وَفِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ الْحَقُّۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
53. Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ?
Semua hanyalah kehendak Nya.
Kaweruh Islam - Imajiner Nuswantoro