ORA WARAS
Ada berbagai tanda dari ora waras / gangguan jiwa / gangguan kepribadian yang kerap kali tidak disadari saat terjadi. Padahal, pertanda ini dapat membuat pengidapnya segera memeriksakan diri dan mendapatkan diagnosis agar segera diobati. Beberapa tandanya seperti rasa lelah yang konstan dan gangguan pada fisik.
Banyak orang yang hanya memperhatikan kesehatan fisiknya saja, padahal kesehatan mental juga penting untuk dijaga. Keduanya dapat memengaruhi satu sama lain dan memengaruhi kualitas hidup jika salah satunya bermasalah. Salah satu masalah yang berhubungan dengan mental adalah gangguan jiwa (ora waras).
Saat alami gangguan jiwa, tanda-tandanya tidak mudah untuk dikenali. Hal ini karena memang gejala yang ditimbulkan sangat luas sehingga perlu mendapatkan pemeriksaan dari dokter.
Meski begitu, ada beberapa tanda gangguan jiwa yang umum timbul tetapi tidak banyak orang menyadarinya. Apa saja gejala tersebut? Simak pembahasan mengenai tanda-tanda gangguan jiwa yang sering tidak disadari.
TANDA GANGGUAN JIWA (ORA WARAS) TANPA DISADARI
Gangguan jiwa adalah kondisi yang menyebabkan gangguan pemikiran serta perilaku yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengatasi tuntutan dan rutinitas hidup yang biasa. Gangguan jiwa bisa juga terkait dengan stres berlebihan karena situasi atau serangkaian peristiwa tertentu.
Seperti halnya kanker, diabetes dan penyakit jantung, penyakit mental seringkali bersifat fisik, emosional, dan psikologis. Selain itu, tekanan lingkungan, faktor genetik, ketidakseimbangan biokimia, atau kombinasi dari semua itu juga bisa memicu gangguan jiwa. Melalui perawatan yang tepat, pengidap gangguan jiwa bisa pulih dan mengatasi kelabilan emosinya.
Sayangnya, gangguan jiwa kerap tidak disadari. Menurut The American Psychological Association, berikut ini tanda-tanda gangguan jiwa yang perlu diketahui agar mendapatkan diagnosis dini :
1. Rasa Lelah yang Konstan.
Seseorang yang merasakan lelah secara konstan dapat menjadi tanda alami gangguan jiwa. Meski begitu, masalah ini kerap tidak disadari karena merasa memang fisiknya sedang tidak baik. Selain itu, pengidap masalah ini kerap mencoba untuk menyembunyikan apa yang dialaminya agar tidak merasa malu.
Dengan kata lain, ada banyak faktor biologis, lingkungan, dan sosial yang dapat menjelaskan alasan seseorang yang mengalami gangguan jiwa dapat merasa lelah sepanjang hari. Maka dari itu, jika kamu merasa kelelahan sepanjang hari tanpa ada alasan yang jelas, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan mental.
2. Sakit Fisik.
Hal yang perlu setiap orang ketahui adalah kesehatan mental dan fisik saling berkaitan satu sama lain. Jika kamu mengalami gangguan jiwa, kesehatan fisik pun juga dapat terganggu. Sebuah penelitian menyebut sekitar 50% orang dengan nyeri kronis mengalami gejala depresi. Masalah mental tersebut juga dapat menyebabkan sakit perut, nyeri tubuh, masalah pencernaan, dan lain-lain.
Tanda gangguan jiwa lainnya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya peningkatan kepekaan terhadap rasa sakit. Hal ini dapat disebabkan interaksi antara bahan kimia otak yang terganggu dan sensasi rasa sakit.
Maka dari itu, apabila mengalami perasaan sakit dan nyeri yang tidak diketahui penyebabnya, ada baiknya melakukan pemeriksaan ke dokter atau psikolog.
3. Gangguan Emosi.
Masalah terhadap emosi termasuk salah satu tanda gangguan jiwa yang jarang dibicarakan. Saat berbicara tentang penyakit mental, seseorang sering berbicara tentang perasaan tertekan, cemas, kesal, atau bahkan bersemangat.
Jika sampai tidak mampu merasakan kesenangan, maka kamu mengidap anhedonia. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan kemampuan untuk mengalami kegembiraan dalam waktu yang lama.
4. Kerap Menghindar.
Wajar jika setiap orang menghindari sesuatu yang tidak disukainya. Biasanya hal ini terjadi karena beberapa alasan, seperti menunda-nunda sesuatu, stres, atau kurang berminat. Namun, jika sampai mengembangkan pola penghindaran, hal ini bisa menjadi masalah yang lebih besar. Contohnya, seseorang dengan gangguan panik kerap berulang kali menghindari situasi tertentu yang dapat memicu serangan panik.
5. Perubahan Kepribadian.
Jika seseorang bertindak seperti orang yang sangat berbeda, tidak bertindak, atau merasa seperti diri mereka sendiri, ini adalah tanda peringatan. Pastikan untuk memeriksakan diri jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami masalah ini.
Terlepas dari berbagai gejala dan jenis penyakit mental, banyak keluarga yang memiliki orang yang dicintai dengan gangguan jiwa, berbagi pengalaman serupa. Mungkin saja kamu menolak semua tanda-tanda dari gangguan jiwa ini karena menghindari stigma orang sekitar. Terkadang, hal ini dapat terjadi pada orang yang kamu cintai dan kamu bingung apa yang harus dilakukan.
Terimalah bahwa semua gejala ini normal dan umum di antara keluarga yang mengalami situasi serupa. Cari tahu semua yang kamu bisa tentang penyakit orang yang kamu cintai dengan membaca dan berbicara dengan para profesional kesehatan mental. Bagikan apa yang telah kamu pelajari dengan orang lain.
MACAM-MACAM SAKIT JIWA DAN GEJALANYA
Gangguan kesehatan mental yang dibiarkan tanpa penanganan dapat berkembang menjadi kondisi yang disebut sakit jiwa. Beberapa orang bisa saja mengalami hal tersebut akibat tekanan dan berbagai persoalan hidup yang dialaminya.
Sakit jiwa adalah gangguan mental yang berdampak pada suasana hati, pola pikir, hingga tingkah laku secara umum. Seseorang disebut menderita sakit jiwa bila gejala dan tanda gangguan jiwa yang dialami membuatnya tertekan dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.
Ciri-ciri orang yang mengalami sakit jiwa bisa berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Namun, pada umumnya, orang yang mengalami gangguan jiwa dapat dikenali dari beberapa gejala, seperti :
1. Mengalami perubahan mood yang sangat drastis, misalnya dari sangat sedih menjadi sangat gembira atau sebaliknya dalam waktu singkat.
2. Memiliki rasa takut yang berlebihan.
3. Menarik diri dari kehidupan sosial.
4. Merasa emosional, amarahnya tidak terkendali, dan suka melakukan kekerasan.
5. Mengalami delusi.
6.Terkadang, beberapa gejala tersebut juga disertai oleh gangguan fisik, seperti sakit kepala, nyeri punggung, sakit perut, atau nyeri lain yang tidak diketahui sebabnya.
PENYEBAB SAKIT JIWA
Sakit jiwa sering kali tidak diketahui penyebabnya. Namun, kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor genetik, faktor lingkungan sekitar, atau perpaduan dari berbagai faktor.
Berikut ini adalah beberapa di antaranya :
1. Perubahan reaksi senyawa kimia alami pada otak yang bernama, perubahan ini bisa berdampak pada mood dan berbagai aspek kesehatan mental.
2. Riwayat sakit jiwa dalam keluarga.
3. Gen-gen tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit jiwa.
4. Kemunculannya dapat dipicu oleh persoalan hidup yang dialami penderita sakit jiwa.
5. Paparan virus, racun, minuman keras, dan obat-obatan saat berada dalam kandungan juga dapat dihubungkan dengan penyebab sakit jiwa.
6. Pengalaman traumatis, seperti pernah mengalami pemerkosaan atau menjadi korban bencana alam.
7. Penggunaan obat-obatan terlarang.
8. Hidup yang penuh tekanan, seperti kesulitan keuangan, perceraian, atau kesedihan akibat adanya anggota keluarga yang meninggal.
9. Penyakit kronis, seperti kankerKerusakan otak, misalnya cedera akibat kecelakaan.
10. Selalu merasa sendiri.
11. Pernah mengalami sakit jiwa sebelumnya.
JENIS-JENIS SAKIT JIWA
Ada banyak kondisi kesehatan yang dapat dikategorikan sebagai sakit jiwa. Setiap kelompok dapat terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik.
Berikut ini adalah beberapa jenisnya :
1. Gangguan kecemasan.
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan merespons objek atau situasi tertentu dengan perasaan takut dan panik hingga jantungnya berdetak lebih cepat.
Kondisi ini dapat dikatakan sebagai gangguan jika gejala-gejala tersebut tidak dapat mereka kendalikan dan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan kecemasan juga dapat berupa fobia terhadap situasi tertentu, gangguan kecemasan sosial, atau gangguan panik.
2. Gangguan kepribadian.
Mereka yang mengalami gangguan kepribadian umumnya memiliki karakter ekstrem dan kaku yang tidak sesuai dengan kebiasaan bermasyarakat, seperti antisosial atau paranoid.
3. Gangguan afektif ataumood.
Orang yang mengalami gangguan mood dapat terus-menerus merasa sedih, terlalu gembira selama periode tertentu, atau perasaan sangat senang dan sangat sedih yang berubah dalam waktu singkat dan terjadi secara berulang. Bentuk paling umum dari kondisi ini adalah gangguan bipolar dan depresi.
4. Gangguan ketidakmampuan mengontrol keinginan.
Orang dengan gangguan ini tidak dapat menolak dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Gangguan jiwa yang termasuk dalam kelompok ini adalah kleptomania atau dorongan untuk mencuri barang-barang kecil, piromania atau dorongan kuat untuk menyulut api, serta kecanduan minuman keras dan obat-obatan terlarang.
5. Gangguan psikotik.
Gangguan ini mengacaukan pikiran dan kesadaran manusia. Halusinasi dan delusi adalah dua bentuk gejala paling umum dari kondisi ini. Orang yang mengalami halusinasi merasa dirinya melihat atau mendengar suara yang sebenarnya tidak nyata.
Sementara itu, delusi adalah hal tidak benar yang dipercaya oleh penderitanya sebagai sesuatu yang benar. Misalnya, delusi kejar, yaitu kondisi ketika penderita merasa diikuti seseorang.
6. Gangguan pola makan.
Penderitanya mengalami perubahan perilaku, kebiasaan, dan emosi yang berkaitan dengan berat badan dan makanan. Contoh paling umum dari gangguan ini adalah anoreksia nervosa, yang ditandai dengan kondisi tidak mau makan dan memiliki ketakutan abnormal terhadap kenaikan berat badan.
Contoh lain adalah bulimia nervosa, kondisi ini ditandai dengan perilaku makan berlebihan, kemudian memuntahkannya secara sengaja. Ada juga kondisi binge eating disorder atau kondisi saat seseorang makan terus-menerus dalam jumlah banyak dan merasa tidak bisa berhenti, tetapi tidak disertai memuntahkan makanan kembali.
7. Gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive disorder/OCD).
Seorang penderita OCD memiliki pola pikir yang terus-menerus dipenuhi oleh ketakutan atau pikiran mengganggu yang disebut dengan obsesif. Kondisi ini membuat mereka melakukan suatu ‘ritual’ secara berulang-ulang yang disebut kompulsif.
Contohnya adalah orang yang terus-menerus mencuci tangan karena adanya rasa takut secara berlebihan terhadap kuman.
8. Gangguan pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD).
Gangguan ini merupakan gangguan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami kejadian traumatis, seperti kematian anggota keluarga secara tiba-tiba, pelecehan seksual, atau bencana alam.
9. Sindrom respons stres atau gangguan penyesuaian.
Gangguan penyesuaian terjadi ketika seseorang menjadi emosional dan mengalami perubahan perilaku setelah berada pada kondisi di bawah tekanan atau krisis, seperti perceraian, bencana alam, atau kehilangan pekerjaan.
10. Gangguan disosiatif.
Gangguan disoasiatif adalah kondisi ketika penderitanya mengalami gangguan parah pada identitas, ingatan, dan kesadaran akan diri sendiri dan lingkungan tempat ia berada. Gangguan ini juga kerap dikenal dengan sebutan kepribadian ganda.
11. Gangguan seksual dan gender.
Gangguan seksual dan gender adalah jenis gangguan yang diketahui bisa berdampak pada gairah dan perilaku seksual seseorang, seperti parafilia dan gangguan identitas gender.
12. Gangguan somatoform.
Gangguan somatoform adalah jenis gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan penderita merasa mengalami nyeri atau sakit pada anggota tubuhnya. Pada beberapa kasus, orang tersebut sebenarnya tidak ada tanda gangguan medis apa pun pada tubuhnya.
Selain beberapa kondisi di atas, beberapa kondisi lain, seperti demensia Alzheimer dan gangguan tidur, juga dikelompokkan sebagai sakit jiwa karena melibatkan gangguan di otak.
PENANGANAN SAKIT JIWA (ORANG WARAS)
Berbagai penyakit di atas umumnya tidak dapat membaik dengan sendirinya atau bahkan dapat memburuk jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan langsung dari dokter yang disesuaikan dengan tingkat keparahan, jenis, dan penyebab gangguan.
Dokter akan memberikan obat-obatan yang meliputi obat-obatan antipsikotik, antidepresi, dan anticemas. Selain pemberian obat-obatan, biasanya penderita sakit jiwa akan mendapatkan salah satu atau beberapa terapi, seperti psikoterapi, stimulasi otak untuk menangani gangguan mental dan depresi, atau perawatan di rumah sakit jiwa.
Di samping perawatan secara medis, dukungan keluarga dan kondisi lingkungan yang nyaman juga menjadi faktor penentu kesembuhan penderita sakit jiwa agar dapat kembali beraktivitas normal.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau keluarga Anda memiliki tanda-tanda gangguan kesehatan mental yang berisiko berkembang menjadi kondisi sakit jiwa. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai.
TANDA-TANDA ORANG MENGALAMI GANGGUAN KEPRIBADIAN (ORA WARAS)
Kalimat seperti pikirannya sedang berada pada posisi jam 7.15 alias sedang tidak waras atau Kayaknya dia udah mulai gila dah, liat aja kelakuannya. Perkataan-perkataan seperti ini biasanya menggambarkan seseorang yang sedang bertingkah laku tidak wajar atau tidak normal. Istilah tidak waras, gila, sinting, merupakan sebuah ungkapan lain dari gangguan kepribadian. Istilah gangguan kepribadian sendiri memiliki arti: gangguan psikologis kronis yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Sebutan untuk gangguan kepribadian di Eropa adalahpsychopathy (adanya kekurangan atau gangguan dalam jiwa yang tampil dalam perilakunya sehari-hari), sedangkan untuk Amerika disebut sociopathy(perilaku yang menimbulkan atau memberikan dampak negatif terhadap masyarakat).
Bagi orang yang memiliki gangguan kepribadiandapat mempengaruhi pekerjaan, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang. Gangguan ini memiliki ukuran skala ringan sampai parah dilihat dari interaksi sosial dalam masyarakat. Kebanyakan orang dapat hidup cukup normal dengan gangguan kepribadian ringan (atau lebih sederhana). Gejala dari gangguan kepribadian akan menguat dan mulai serius mengganggu fungsi emosional dan psikologis seseorang selama masa stres meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan baru, dll).
Sebenarnya pada kasus gangguan kepribadian atau dikenal dengan personality disorder, yang menyimpang dari dirinya adalah tingkah lakunya, bukan orangnya. Namun, tingkah laku yang menyimpang tersebut bisa diartikan sebagai ekspresi dari kepribadian yang normal atau juga yang abormal.
Pemahaman tentang gangguan berperilaku bersumber pada masalah perkembangan, yaitu bahwa manusia berkembang dari sejak lahir dalam suatu proses dimana terjadi interaksi antara dirinya dengan lingkungannya. Dalam proses berkembang inilah bisa muncul perilaku-perilaku menyimpang dalam berperilaku. Umumnya ditandai oleh masalah-masalah dimana individu secara tipikal mengalami paling sedikit kesukaran dalam melaksanakan kehidupan dengan orang lain sebagaimana yang ia kehendaki. Orang-orang yang mengalami personality disorder ini melihat orang lain sebagai hal yang membingungkan, tidak dapat diduga, dan tidak dapat diterima oleh dirinya.
Definisi personality disorder dalam DSM III adalah sifat-sifat dalam kepribadian yang merupakan pola-pola yang berkelanjutan dalam hal menanggapi, berelasi, atau berpikir mengenai lingkungan dan dirinya sendiri sehingga ditampilkan dalam rentang yang luas mengenai konteks-konteks pribadi dan sosial yang penting. Bentuk-bentuk gangguan kepribadian biasanya ditemukan pada remaja dan terus berkembang sampai usia dewasa. Kadang-kadang pula tampil dalam usia pertengahan dan usia tua.
Adapun pengelompokan personality disorder digolongkan dalam tiga kelompok :
1. Kelompok pertama.
a. Paranoid. Gangguan yang ditampilkan dalam bentuk-bentuk kecurigaan
b. Schizoid. Tipe kepribadian yang mengarah pada keretakan.
c. Schizotypal. Tampak ganjil dalam berpikir.
2. Kelompok kedua.
a. Histrionic. Pribadi yang yang hysteria (histerikal).
b. Narcistic. Mencintai diri sendiri.
c. Antisocial. Kecenderungan merusak aturan-aturan masyarakat (social order).
d. Borderline. Antara normal dan tidak normal.
3. Kelompok ketiga.
a. Avoidance. Menghindari
b. Dependent: tergantung pada orang lain.
c. Obsesive-Compulsive: memikirkan atau melakukan hal-hal secara berulang
d. Passive-agresive: bertindak agresif, tetapi dinyatakan secara pasif.
Untuk mendiagnosa seseorang mengalami personality disorder harus dilihat bila ciri-ciri atau gambaran sifatnya berjangka panjang dan bukan sementara. Supaya lebih meyakinkan bila seseorang mengalami gangguan kepribadian ini, bisa dibawa kepada psikiater atau psikolog untuk mendapatkan pertolongan.
AHKLAK, BUDI PEKERTI & KEARIFAN DAPAT MENANGKAL SIFAT ORA WARAS
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan. Sementara itu, menurut Imam Al Ghazali, akhlak merupakan tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Macam-macam akhlak dalam islam penting untuk kita ketahui. Akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan berulang kali. Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat.
Sebenarnya ada beberapa macam-macam akhlak dalam Islam yang bisa menentukan pahala serta kebaikan dalam hidup seseorang. Macam-macam akhlak tersebut adalah akhlakul mahmudah dan akhlakul mazmumah.
Berikut ini ulasan mengenai pengertian akhlak dalam islam beserta macam-macam akhlak dan manfaatnya :
Akhlak merupakan sebuah sistem yang mengatur tindakan dan pola sikap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama islam, sistem nilai tersebut merupakan sumber ijtihad sebagai salah satu metode berpikir secara islami. Akhlak memicu terjadinya tindakan dan hubungan antara Allah, sesama manusia dan alam semesta.
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan salah satu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi. Sementara itu, Muslim Nurdin mengatakan bahwa akhlak adalah sebuah sistem nilai yang mengatur tindakan manusia yang ada di muka bumi.
Adapun pengertian akhlak menurut Muslim Nurdin dibagi menjadi dua sudut pandang, yaitu Suluq Azzahriah dan Bataniah. Suluq azzhariah merupakan suatu cara pandang yang memperlihatkan hal-hal yang tampak di dalam diri seperti tutur kata, tingkah laku dan watak. Sementara itu menurut sudut pandang Bataniah, akhlak adalah ilmu yang membahas berbagai masalah yang dihadapi manusia terkait dengan hal-hal yang bersifat Kejiwaan.
Macam-macam akhlak ada dua yaitu akhlakul mahmudah (akhlak terpuji) dan akhlakul mazmumah (akhlak tercela).
Adapun defenisinya sebagai berikut :
1. Akhlakul Mahmudah.
Akhlakul mahmudah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah satu golongan macam-macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Adapun contoh macam-macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan, santun, tawakal, adil, sabar dan lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Akhlakul Mazmumah.
Akhlakul mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan buruk yang harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena akhlakul mazmumah dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Contoh dari macam-macam akhlakul mazmumah yaitu sombong, iri, dengki, takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya. Sebagai orang muslim sudah seharusnya kita menghindari akhlakuk mazmumah atau akhlak tercela.
Manfaat Akhlakul Mahmudah.
Setiap muslim dianjurkan untuk memiliki akhlakul mahmudah atau akhlak yang terpuji. Bagi seseorang yang memiliki sikap tersebut maka dapat mendatangkan manfaat bagi kehidupan sehari-hari maupun di akhirat nanti.
Berikut ini beberapa manfaat macam akhlak terpuji :
1. Dicintai Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan memiliki akhlakul karimah yang pertama ialah dicintai Rasulullah SAW. Disebutkan dalam sebuah hadis, seorang muslim yang memiliki sifat terpuji maka menjadi orang yang dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dalam hadits berikut ini, Rasulullah saw bersabda :
“Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong.” (HR. Tirmizi).
2. Berat Timbangannya di Hari Kiamat.
Seorang muslim yang memiliki sikap akhlakul karimah di hari akhir kelak akan diselamatkan oleh Allah SWT. Selain itu, setiap muslim yang memiliki akhlakul karimah juga dapat mencapai derajat seperti seseorang yang berpuasa dan salat. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. Tirmidzi).
3. Mendapat Jaminan Surga.
Seseorang yang berakhlakul karimah mendapatkan jaminan dari Rasulullah akan mendapatkan sebuah rumah di surga. Dari Abu Umamah ra; Rasulullah SAW bersabda :
"Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya." (HR Abu Daud)
4. Mendapat Kedudukan Tinggi di Akhirat.
Di akhirat kelak, seorang muslim yang pada masa hidupnya berakhlakul karimah akan mendapatkan kedudukan yang tinggi karena akhlak dan budi pekerti yang ia miliki. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda :
"Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara’ yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar." (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani).
BUDI PEKERTI & KEARIFAN
Kearifan lokal merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, local wisdom. Secara harfiah, istilah itu berarti kearifan atau kebijaksanaan (wisdom) setempat (local). Dengan demikian, kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai gagasan-gagasan setempat yang bijaksana, arif, dan baik, yang tertanam di dalam diri dan diikuti oleh anggota masyarakat (lihat juga Sartini, 2004:111) sehingga digunakan sebagai pedoman nilai oleh masyarakat tempatan.
Selain local wisdom, dikenal pula istilah local genius. Istilah ini kali pertama diperkenalkan oleh Quaritch Wales. Menurut Haryati Soebadio, local genius adalah juga cultural identity, identitas kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa itu mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai dengan watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18—19).
Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang eksplisit yang muncuk dari periode panjang, yang berevolusi bersama-sama masyarakat dan lingkungannya dalam sistem lokal yang sudah dialami bersam-sama. Proses evaluasi yang begitu panjang dam melekat dalam masyarakat, dapat menjadi kearifan lokal sebagai sumber energi potensial dari sistem pengetahuan kolektif masyarakat, untuk hidup bersama secara dinamis dan damai.
Macam-macam kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai, kelembagaan dan sanksi sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk bercocok tanam, pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, bentuk adaptasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya.
Kearifan lokal dengan kebudayaan merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan dasar yaitu kelangsungan hidup organisasi, penyesuaian kepada lingkungan dan kelestarian sesama makhluk hidup. Kerber dan Smith dalam Imran Manan mengemukakan fungsi utama kebudayaan dalam hidup manusia, yaitu pelanjut keturunan dan pengasuh anak, penjamin kelangsungan hidup biologis dari kelompok sosial. Pengembangan kehidupan ekonomi, menghasilkan dan memakai benda-benda ekonomi.Transmisi budaya, cara-cara mendidik dan membentuk generasi baru menjadi orang-orang dewasa yang berbudaya. Keagamaan, menanggulangi hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan yang bersifat gaib. Pengendalian sosial, cara-cara yang dilembagakan untuk melindungi kesejahteraan individu dan kelompok.Rekreasi, aktifitas-aktifitas yang memberi kesempatan kepada orang untuk memuaskan kebutuhannya akan permainan-permainan.
Dalam kehidupan nyata fungsi di atas dikembangkan oleh berbagai institusi budaya atau institusi sosial dan institusi pendidikan yang terdiri dari unsur-unsur charter, personal, norma, material aparatur, aktifitas dan fungsi. Menurut Koentjaraningrat menyebutkan unsur-unsur institusi sosial terdiri dari sistem norma, personal, dan peralatan pisik. Integrasi ketiganya dalam bentuk aktivitas berpola memenuhi suatu kebutuhan manusia yang dinamakan dengan institusi sosial. Lembaga pendidikan atau institusi pendidikan merupakan aktivitas berpola dari staf, normanorma, fasilitas fisik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Budi pekerti merupakan ungkapan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Sansekerta. Kata budi berasal dari budh yang berarti kesadaran, pengertian, pikiran, dan kecerdasan. Selanjutnya, kata pekerti berarti penampilan, pelaksanaan, aktualisasi, tabiat, dan atau perilaku. Dengan demikian, secara etimologis budi pekerti berarti perilaku atau penampilan diri yang berbudi. Dengan pendidikan budi pekerti, peserta didik tak hanya diharapkan memiliki pengetahuan dan kemahiran dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, tetapi juga mengamalkan perilaku yang muliadalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang berbudi itu terwujud di dalam pikiran, perasaan, keinginan, sikap, perkataan, perbuatan, dan hasil karya.
Pendidikan budi pekerti sering disamakan dengan pendidikan karakter. Seseorang disebut berkarakter atau berwatak jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan baik di dalam masyarakat dan digunakannya sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Dengan kata lain, nilai dan keyakinan itulah yang dijadikan pedoman hidup untuk membedakan yang benar dan yang salah serta yang baik dan yang buruk.
Pendidikan budi pekerti merupakan upaya terencana dan terarah untuk membentuk dan mengembangkan watak dan perilaku berbudi pada peserta didik yang terwujud di dalam pikiran, perasaan, keinginan, sikap, perkataan, perbuatan, dan hasil karya mereka berdasarkan nilai, norma, dan moral luhur bangsa Indonesia melalui kegiatan pendidikan.
HINDARI SIFAT ORA WARAS DENGAN (MEMAKSAKAN KEHENDAK, EGOIS, TAKABUR DAN SOMBONG SERTA DENDAM)
MEMAKSAKAN KEHENDAK
Memaksakan kehendak, ketimbang menempuh jalur kompromi. Akibat yang didapat dari memaksakan kehendak adalah kekecewaan diri di kemudian hari.
Jika memaksakan kehendak kepada diri sendiri saja dapat menuai kecewa, apalagi pemaksaan kehendak kepada orang lain.
Tak heran kalau pemaksaan kehendak itu sebuah sikap yang tidak dianjurkan.
Begitu pentingnya mencegah pemaksaan kehendak dalam kehidupan bermasyarakat, maka negara kita mengaturnya dalam satu bab tersendiri soal hak asasi melalui UUD 1945.
Dalam pasal 28 diatur secara rinci tentang hak asasi manusia. Hak untuk hidup layak, menjalani kehidupan tanpa rintangan, tanpa hambatan dan tanpa pemaksaan.
Hak dan kebebasan seseorang dalam beragama, menjalankan aktivitas sehari-hari, baik secara sendiri maupun berkelompok.
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
EGOIS
Di antara manusia mungkin setidaknya ada satu orang yang bersifat egois. Jika melihat perilakunya, Anda pasti sangat kesal karena ia terlalu mementingkan diri sendiri. Namun, pernahkah Anda terpikir, dari mana sifat egois ini muncul? Lalu, apa saja tanda-tanda orang yang memiliki egoisme tinggi?
Egois adalah kecenderungan untuk memprioritaskan keinginan dan kebutuhan sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain. Seseorang dengan sifat ini kerap bertindak berlebihan dengan caranya, semata-mata untuk menguntungkan diri sendiri, meski harus merugikan orang lain.
Sifat egois ini sendiri berasal dari paham egoisme yang dikenalkan di dalam dunia filsafat. Menurut paham tersebut, egoisme adalah pandangan bahwa seseorang bertindak dan harus bertindak untuk kepentingan dan keinginannya sendiri. Salah satu pahamnya menyebut, hal ini dilakukan untuk memenuhi tujuan akhir setiap orang, yaitu kesejahteraannya.
Sifat egois itu sendiri sebenanya dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja, beberapa orang mungkin memiliki tingkat egoisme yang tinggi dan berlebihan, yang justru dapat merugikan orang lain.
Pada tahap tertentu, keegoisan yang dilakukan masih dianggap normal. Ini biasanya dilakukan sebagai bentuk self love atau cara mencintai diri sendiri, seperti memenuhi kebutuhan makanannya sendiri sebelum memberikan kepada orang lain. Ini juga bisa ditunjukkan dengan menolong dirinya sendiri terlebih dahulu saat terluka sebelum membantu orang lainnya.
Namun, keegoisan juga bisa menjadi ciri dari tipe kepribadian yang patologis atau tidak wajar. Biasanya, ini terjadi ketika seseorang memprioritaskan kebutuhan kecilnya di atas kebutuhan orang lain yang signifikan. Misalnya, seorang anak mencuri uang dari dompet ibunya untuk hanya membeli buku komik, padahal uang itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari mereka.
Tak hanya itu, dilansit dari Good Therapy, egoisme seseorang yang berlebihan juga bisa terkait dengan masalah kesehatan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian. Salah satunya adalah gangguan kepribadian narsistik dan antisosial yang menyebabkan seseorang begitu terpaku pada keinginannya sendiri, tanpa peduli pada kebutuhan orang lain.
Selain itu, orang yang depresi pun kerap mengembangkan sifat ini. Sebagai contoh, ia begitu tenggelam dengan perasaan penderitaannya, sehingga seringkali tidak dapat mengasuh anak atau berkomunikasi dengan pasangannya.
CIRI-CIRI EGOIS TINGGI
Anda mungkin tidak menyadari bahwa manusia atau orang di sekitar kita memiliki egoisme yang tinggi dan berlebihan. Biasanya, sifat ini akan terlihat saat kita berada di suatu hubungan atau tim, baik itu dengan rekan kerja maupun egois pada pasangan Anda.
Untuk membantu Anda mengenal sifat ini, berikut adalah ciri-ciri atau tanda-tanda orang egois yang perlu Anda ketahui :
1. Cenderung menyalahkan orang lain.
Seseorang yang egois cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi di dalam timnya. Ia tidak melihat upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut atau apa yang dapat dilakukan untuk membantu orang lain.
2. Sering mendebat orang lain.
Tak hanya menyalahkan orang lain, orang yang memiliki egoisme tinggi seringkali menentang pendapat orang lain. Padahal, apa yang ditentang belum tentu salah. Hal inilah yang kerap menimbulkan pertengkaran hingga perpecahan di dalam tim.
3. Sulit menerima kritik orang lain.
Suka mengkritik dan mendebat orang lain, tetapi tidak menerima kritik dari orang lain, itulah ciri lainnya dari orang egois. Ia memiliki sejuta alasan untuk mengelak dari tindakan salah yang dilakukannya. Jika ada rekan kerjanya yang salah, ia akan habis-habisan menyalahkan orang tersebut, tetapi jika ia yang salah, ia akan berdalih bahwa dirinya sedang punya masalah tidur, belum makan, atau sebagainya.
Orang dengan sifat ini meyakini bahwa kritikan yang ditujukan padanya hanya sebagai cara untuk menjatuhkannya. Karena itulah, ia tidak mau menghadapi kritikan dari orang lain dan berpikir bahwa semua kritikan yang tertuju padanya harus ditangkis.
4. Takut gagal.
Orang dengan egoisme tinggi umumnya tidak berani ambil risiko atau keluar dari zona nyamannya karena takut gagal dan takut ditertawakan. Ini dilakukan karena ia berpikir bahwa ada orang lain di luar sana yang akan terus menghakimi apa yang dilakukannya.
5. Sulit meminta maaf.
Seseorang yang egois tidak pernah merasa salah atas tindakan yang dilakukannya, karena itu ia tidak pernah meminta maaf. Ini terkait dengan ciri lainnya yang sering menyalahkan orang lain atas kekurangan yang terjadi. Jika orang lain salah, ia bisa menyimpan dendam hingga orang tersebut meminta maaf. Namun, jika ia yang salah, ia percaya bahwa orang lain harus menerimanya begitu saja.
6. Mudah frustasi dan tidak sabar.
Seseorang dengan sifat ini berpikir bahwa dirinya lebih cerdas dan cepat dalam menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, ia bisa menjadi frustasi dan tidak sabar jika orang lain mengerjakan tugas lebih lama dibandingkan dirinya, meski perbedaan waktu tersebut hanya sedikit. Ia pun cenderung hanya mengeluhkan tentang lambatnya waktu yang dibutuhkan orang lain untuk mengerjakan tugas dibandingkan harus membantu orang tersebut.
7. Tidak mau berbagi.
Parahnya, orang yang memiliki sifat egois sering tidak mau berbagi, memberi, atau bertukar pikiran. Ia menyimpan banyak informasi untuk dirinya sendiri, karena ia berpikir dirinya berada di dalam lingkungan yang kompetitif.
TAKABUR DAN SOMBONG
Takabur adalah sikap mental dan perbuatan yang merasa dirinya lebih besar, lebih tinggi, lebih pandai, atau lebih segalanya dan memandang orang lain lebih rendah. Seseorang yang memiliki sikap dan perbuatan takabur atau sombong adalah mutakabbir.
Lawan dari perilaku takabur yakni tawaduk, yang berarti rendah hati.
Allah melarang manusia untuk sombong. Hal itu berdasarkan firman Allah dalam Surat Luqman ayat 18:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ - ١٨
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS Luqman ayat 18).
Berikut tentang Takabur :
1. Jenis Takabur.
Dalam buku Be Smart Pendidikan Agama Islam (PAI) oleh Tuti Yustiani, takabur secara umum terbagi menjadi dua :
a. Takabur Batin.
Takabur batin adalah sifat dalam jiwa yang tidak terlihat dan melehat dalam hati. Seperti sifat merasa besar dan lebih pandai.
b. Takabur Lahir.
Takabur lahir adalah perbuatan dan tingkah laku yang dapat dilihat seperti merendahkan atau menyepelekan orang lain. Takabur lahir sebenarnya merupakan perwujudan dari takabur batin.
2. Ciri-ciri Takabur.
Ciri-ciri takabur adalah suka memuji diri sendiri, meremahkan orang lain, mencela, atau menghina orang. Selain itu suka membesar-besarkan kesalahan orang lain meski hanya kesalahan sepele.
Takabur merupakan salah satu sikap tercela, terlarang, dan harus dihindari. Pelakunya akan rugi di dunia dan akhirat.
Seseorang yang takabur tidak akan menyadari kekurangan yang dimilikinya. Hal itu dapat merusak pergaulan dengan sesama. Selain itu takabur dapat menghalangi seseorang masuk surga.
Sebab takabur akan menghalangi seseorang dengan sifat orang-orang mukmin. Dia tidak sanggup tawadhu, tidak meninggalkan dengki, iri, dan benci serta tidak mampu menahan amarah dan menerima nasihat, tidak mau menghentikan penghinaan dan pelecehan terhadap orang lain.
Tidak ada makhluk yang hina melainkan memang dia akan mencari-cari kehinaan itu. Di antara keburukan takabur adalah perasaan tidak mau mencari ilmu, tidak perlu menerima kebenaran dan tidak perlu tunduk kepada kebenaran.
Bisa saja pengetahuan didapatkan orang yang sombong. Tapi dia tetap tidak mau tunduk kepada kebenaran.
Hal ini sesuai Firman Allah Surat An Naml ayat 14:
وَجَحَدُوْا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَآ اَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَّعُلُوًّاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ ࣖ - ١٤
"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan."
KESOMBONGAN
Tinggi hati menurut adalah sombong, angkuh, orang yang memiliki sifat dan sikap ini akan dijauhi oleh teman-temannya maupun orang-orang yang biasanya senang bersama dirinya.
Memang sulit untuk melawan rasa sombong yang berada dalam diri kita.
Sikap sombong yang seringkali kita lihat adalah ketka seseorang merasa lebih unggul dari orang lain, lebih kaya dari orang lain, lebih pintar dari orang lain atau memiliki kelebihan lain-nya
maka sifat sombong itu akan muncul entah disadari atau tdak, karena memang hakikat manusia adalah selalu memiliki rasa melebihi dari orang lain.
Tapi ada sikap sombong yang lain, yaitu memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa dirinya lebih bijak dari orang lain, sehingga perbuatan baik orang lain dianggap tdak memiliki art.
Jika kita melihat orang lain sedang berbuat baik, berkegiatan sosial membantu masyarakat atau sedang berbagi sembako kepada rakyat, janganlah memandang dengan sinis lalu mengkritsi seolah-olah kita jauh lebih baik dari orang yang sedang berbagi tersebut, padahal sebenarnya kita tdak berbuat apa-apa.
Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain.
Allah Ta’ala berfrman,
{18} لفتجرولر تمرخلتالل تكدل تيسحبب ا لل لل سإدن لملرحاا ال للرر سض سفي لترم سش لو لل سللدنا سس لخددلك تت لصععرر لو لل
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tdak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Jadi, mari kita lawan kesombongan diri sendiri, buang jauh anggapan bahwa kita adalah yang paling unggul, paling hebat, dan hargai kebaikan orang lain karena kesempurnaan dan keunggulan hanya milik Allah SWT semata.
ارلتمرسلتركسبسريلن تيسحبب سإدنته لل
“Sesungguhnya Dia tdak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)
Semoga 30 hari puasa yang kita jalani bukan puasa yang hanya sekedar menahan haus dan lapar karena kesombongan, melainkan ibadah yang diganjar pahala oleh Allah SWT.
DEMDAM
Dendam kesumat adalah rasa dendam dan benci yg sangat mendalam.
Rasulullah SAW Ingatkan agar Kita tak Diselimuti Dendam.
Dendam hanya akan membawa seseorang tenggelam pada amarah.
Islam menjunjung tinggi keluhuran akhlak bagi pemeluknya. Setiap insan yang dapat menghindari pertengkaran apa pun bentuknya, merupakan suatu perilaku akhlak yang luhur apakah lagi yang mampu menghilangkan dendam dalam hatinya manakala dia disakiti orang lain.
'Barangsiapa meninggalkan pertengkaran sedang ia salah, maka akan dibangunkan untuknya rumah di sekitar surga. Dan barangsiapa meninggalkan pertengkaran padahal ia benar, maka akan dibangun untuknya rumah di lantai tengah surga, sedang barangsiapa yang membaguskan akhlaknya, akan dibangun baginya rumah di tingkat paling atas surga,'' (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Baihaqi).
Pertengkaran seringkali membawa seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan perbuatan-perbuatan di luar batas-batas perikemanusiaan. Pada mulanya hal itu sering diawali dengan kasus-kasus yang sepele. Karena penyelesaiannya tidak diiringi jiwa besar, maka yang terbawa hanyalah dendam kesumat.
Memasuki tahun kedua abad ke-21, negeri kita tercinta ini masih saja diperciki darah anak-anak bangsanya. Hoax, SARA dan headspeech hingga mengarah keperpecahan bangsa, peristiwa pembunuhan sekelompok etnis oleh kelompok etnis yang lain telah menambah keruh dan rusaknya tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Sifat-sifat jahiliyah tampaknya telah semakin tertanam di dalam jiwa sebagian masyarakat kita.
Rasulullah SAW dalam pembinaan mental spiritual umatnya telah menekankan agar senantiasa menjauhi segala bentuk pertengkaran, baik dalam posisi benar maupun salah, serta selalu berjiwa besar dan berlapang dada dalam menyelesaikan setiap perselisihan agar tidak timbul dendam yang berkepanjangan.
Dalam kesempatan lain beliau bersabda, ''Sesungguhnya lelaki yang paling dibenci Allah ialah yang paling gigih dalam permusuhan,'' (HR Bukhari dan Muslim).
BAHAYA DENDAM MENURUT ISLAM
Agama islam adalah agama yang penuh rahmat dan kasih sayang. Allah mengajarkan pada hambaNya untuk senantiasa bertaqwa, saling tolong menolong dalam kebaikan, dan saling memaafkan dengan sesama sebagiaman sifat Maha Pemaaf dan Maha Pengampun yang dimilikiNya. Manusia memang tidak ada yang sempurna, ketika diperlakukan tidak baik atau disakiti oleh orang lain tentu timbul perasaan tidak nyaman pada hatinya dan terkadang membuat bekas luka di dalam hati. Apalagi jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat dipercaya.
Ketika orang yang berbuat salah tersebut sudah menyesal, haruskah kita tetap menyimpan dendam dan sakit hati? Dendam yang dimaksud ialah perasaan ingin membalas perbuatan orang yang menyakitinya dengan sesuatu yang sama atau jauh lebih menyakitkan. Dendam merupakan sifat yang berbahaya, menimbulkan berbagai permasalahan baru dan dosa yang tak kunjung berhenti jika masih menyimpannya dalam hati. Untuk lebih mendalami perihal ini, yuk simak bersama artikel kali ini tentang bahaya dendam dalam islam.
1. Dibenci Allah.
Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar). (HR Muslim). Bahaya dendam dalam islam amatlah luar biasa, dendam bukan suatu perbuatan dosa yang sepele, dendam bahkan termasuk salah satu perbuatan yang paling dibenci Allah. Dendam menjauhkan orang yang melakukannya dari ridho Allah. Dendam bukanlah cara bergaul yang baik menurut islam.
Pendendam dibenci Allah karena selalu menyimpan keburukan dalam hatinya, seorang yang memiliki dendam selalu berupaya agar orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan balasan yang setimpal atau jauh lebih berat. Hal demikian menunjukkan bahwa orang tersebut tidak beriman pada hari akhir yag telah dijelasan oleh Allah akan mendapat keadilan bagi semua hamba Nya, barang siapa yang disakiti dan tidak membalas, maka Allah yang akan membalasnya di akherat.
2. Amarah yang Berlebihan.
Bibit dari dendam ialah kemarahan yang meluap luap dan tidak mampu dilenyapkan karena hawa nafsu. Jika terus menerus bergejolak dalam hati, maka akan terus timbul dendam dan hanya bisa dilenyapkan oleh orang itu sendiri. Amarah yang berlebihan sama sekali tidak dianjurkan dalam islam dimana Rasul selalu mencontohkan bahwa beliau dalam keadaan marah pun selaku berlaku dengan cara yang baik dan tidak pernah menyimpan dendam. Dendam bukanlah cara menghadapi orang pemarah dalam islam, melainkan dibalas dengan kebaikan.
3. Memutus Silaturahmi.
Tidak akan masuk surga pemutus silaturahmi. (Muttafaq ‘Alaihi). Dendam membuat hubungan menjadi renggang dan silaturahmi terputus. Dendam membuat keburukan yang tiada henti satu sama lain. jika kedua orang terlibat pertengkaran dan saling menyimpan dendam, maka pertengkaran akan terus terjadi dan keduanya sama sama berdosa akibat dendam yang terus dilakukan sehingga selalu meniatkan hal yang buruk untuk orang lain. Sedangkan hukum memutuskan silaturahmi menurut islam tidaklah diperbolehkan.
4. Memiliki Iman yang Lemah.
Iman seseorang dapat terlihat dari tingkah lakunya, orang yang beriman akan mencontoh teladan Rasul dan mengikuti syariat Allah yaitu menjadi orang yang saling memaafkan agar tercipta kedamaian dengan sesama. Orang yang memiliki dendam dalam hati merupakan ciri orang yang memiliki iman yang lemah, yang terus menerus berharap orang lain kan mendapatkan keburukan dan musibah, serta merasa senang dengan kesusahan orang lain. Orang yang memiliki sifat dendam artinya tingkatan iman dalam islammasih kurang.
5. Jauh dari Rahmat Allah.
Dan balasan suat kejahatan ialah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Dan Allah tidak menyukai orang orang yang zalim”. (QS Asy Syura : 40). Hendaknya manusia tak perlu menyimpan dendam, sebab Allah sudah menjamin akan balasan dari tiap perbuatan umatNya. Menyimpan dendam tandanya tidak percaya pada rahmat Allah dan termasuk ciri orang yang zalim. Menjauhi dendam termasuk tips menjaga hati dalam islam sehingga akan dekat dengan rahmatNya.
6. Menimbulkan Permusuhan.
Tolaklah kejahatan dengan cara yang lebih baik, maka tiba tiba orang yang antara dan antara dia ada permusuhan seolah olah telah menjadi teman yang baik”. (QS Fushshilat : 34). Kejahatan yang dibalas dengan kebaikan akan selesai, jikalaupun mendapatkan kejahatan yang berulang, Allah yang akan menunjukkan kebenaranya dan orang yang memaafkan akan mendapat pahala kebaikan.
Begitu pula sebaliknya, jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, perbuatan tersebut tidak akan berhenti, akan terus timbul permusuhan dan terus menerus mengalirkan dosa diantara keduanya. Perbuatan tersebut akan menyebabkan kedua orang tersebut jauh dari kedamaian.
7. Hati Tidak Tenang.
Bahaya dendam menurut islam ialah jauh dari hati yang tenang, sebab selalu memikirkan keburukan orang lain dan selalu mengharap keburukan menimpa orang lain. hidupnya tidak akan tenang, tidak akan nyaman dalam melakukan segala aktifitas sehari hari. Amal ibadahnya tidak akan sempurna sebab tidak memiliki hati yang bersih..
8. Mudah Timbul Iri Dengki
Ketika di dalam hati terdapat dendam, akan sulit untuk melihat kebahagiaan orang lain. ketika orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan rejeki atau anugrah dari Allah, orang yang memiliki rasa dendam akan merasa iri dan dengki dengan rejeki tersebut dan berusaha mengambil atau menghilangkan kebahagiaan orang lain dengan cara yang tidak sesuai syariat islam. Rasa iri tersebut akan menimbulkan dosa yang lebih besar lagi sebab tidak menerima pemberian Allah dan tidak bersyukur kepada Nya sebagaimana Allah selalu berfirman bahwa Allah selalu berbuat adil dan memberikan kenikmatan yang lebih untuk hamba Nya.
9. Tidak Menerima Kodrat.
Manusia memiliki kodrat sebagai tempatnya salah dan lupa, tidak ada manusia yang sempurna yang tidak pernah berbuat salah. Orang yang memiliki dendam tidak memahami dan tidak menerima kodrat tersebut bahwa manusia bisa saja berbuat salah atau khilaf karena sesuatu hal. Jika Allah selalu membuka lebar pintu ampunan untuk hambaNya, maka manusia juga tidak memiliki hak untuk menghakimi atau menyimpan dendam pada orang lain. Sebab segala bentuk balasan atas amalan di dunia adalah hak Allah.
10.Tidak Mendapat Ampunan Dosa.
Dan jika kamu memaafkan mereka dan tidak memerahi serta mengampuni mereka maka sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang. (QS At Taghabun : 14). Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyimpan denda sebab dalam hatinya juga tidak pernah memiliki rasa untuk memaafkan sesama manusia.
11. Jauh dari Kasih Sayang Allah.
Sayangilah makhluk maka kamu akan disayangi Allah. (Shahih Al Adab Al Mufrad). Jelas dari hadist tersebut bahwa Allah akan menyayangi hamba Nya yang juga memiliki kasih sayang pada sesama. Sebagaimana Allah pernah berfirman bahwa berbuat baik bukan hanya berhubungan dengan Allah semata, tetapi juga kepada sesama manusia. Dan bagaimana kita memperlakukan sesama, seperti itu pula perlakuan yang akan kita terima dari Allah dan orang lain.
12. Mudah Muncul Penyakit Hati.
Bahaya dendam dalam islam ialah mudah muncul penyakit hati sebab dendam bersifat menyebar dan menguasai pikiran serta hati manusia. Dendam akan menjauhkan orang yang melakukannya dari berbuat baik dan dari kebaikan dari orang lain, sebab orang pendendam akan mudah sekali berprasangka buruk dan memandang remeh orang lain.
13. Dekat dengan Kesombongan.
Setiap manusia pernah berbuat salah dan menyakiti orang lain, sebaiknya selalu instropeksi diri, belum tentu kita lebih baik dari orang yang berbuat salah tersebut. Ada kemungkinan juga bahwa kita pernah ebrbuat salah pada orang lain melebihi salah yang dilakukan orang tersebut pada kita. “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih)” (HR Tirmidzi). Orang yang memiliki dendam artinya tidak mau instropeksi diri dan selalu menganggap dirinya yang paling benar, hal itu termasuk perbuatan yang sombong dan sombong termasuk perbuatan yang tidak disukai oleh Allah.
14. Tidak di Ridhoi Allah.
Dan orang orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf pada orang lain, dan Allah mencintai orang orang yang berbuat kebaikan. (QS Ali Imran : 134). Berbuat dendam tidak di ridhio Allah sebab tidak memiliki kebaikan di dalamnya, tidak memaafkan orang lain, tidak berbuat baik pada orang lain, dan tidak mendoakan kebaikan untuk orang lain.
15. Sulit Mendapatkan Teman.
Bahaya dendam dalam islam ialah akan sulit mendapatkan teman. Ketika kita melihat atau mengetahui orang yang suka menyimpan dendam dan berbuat buruk dengan dendamnya tersebut, tentu orang lain akan malas berdekatan dengannya karena mudah sakit hati dan merasa diri sendiri paling benar.
Orang orang akan beranggapan kurang baik dan berhati hati kepadanya, sebab jika berbuat kesalahan baik disengaja atau tidak akan sulit berdamai dan akan terus mendapat masalah baru karena perasaan dendamnya. Hal tersebut membuat pendenda dijauhi oleh orang orang di sekitarnya.