WEDARAN MENOPO NIKU SWARGI
Swarga tegese Sorga atau Surga. Jadi arti dari kata Swargi, Swarga atau pun Sorga dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta Svarga atau Surga.
Kata suwargi atau sebenarnya lebih tepat swargi adalah bentuk krama atau halus dari kata swarga. Kata swarga ini artinya adalah sorga. Baik kata swarga atau pun sorga dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta svarga.
swargi adalah almarhum.
Jadi maksudnya kata ini merupakan harapan atau doa bahwa yang meninggal telah berada di sorga. Dalam bahasa Jawa Kuna pun kata swarga juga bisa berarti bahwa yang bersangkutan berada di sorga. Kata swargi bisa dikatakan merupakan padanan kata almarhum.
SUGENG TINDAK SWARGA LANGGENG
Ucapan belasungkawa Jawa Pernahkah kalian melihat atau mendengar seseorang mengucapkan atur belasungkawa Sugeng Tindak Swargi Langgeng atau ada juga yang mengucapkan Sugeng Tindak Swarga Langgeng.
Dalam bahasa Jawa Kuno, kata swarga artinya yang bersangkutan berada di surga. Lalu kata swargi bisa diartikan merupakan padanan dari kata almarhum.
Ucapan belasungkawa ini paling banyak diucapkan oleh orang Jawa, Khususnya dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
SUGENG TINDAK SWARGI LANGGENG
Sugeng itu dalam bahasa jawa artinya Selamat, sedangkan tindak artinya Pergi. Jadi Sugeng tindak artinya Selamat Pergi. Bisa juga diartikan Selamat Jalan.
Disini pengertian Langgeng dalam bahasa jawa artinya Abadi. Jadi tinggal digabung aja Sugeng Tindak dan Swargi Langgeng diatas. Berarti Sugeng tindak swargi langgeng artinya Selamat Pergi Surga Abadi.
Ucapan Sugeng tindak Swargi Langgeng tersebut biasa diucapkan ketika sedang melayat atau Takziah. Jadi maksud dan tujuan kata tersebut adalah sebuah do'a dan harapan agar yang meninggal Abadi di Surga.
PENYEBUTAN ORANG MENINGGAL
Dari perspektif linguistik, bahasa Jawa memang unik. Jawa punya tiga tingkatan bahasa berdasar siapa yang diajak berkomunikasi, meliputi krama inggil, krama madya, dan ngoko. Bahasa Jawa krama inggil digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang tua dan dihormati. Krama madya lebih dikenal sebagai bahasa campuran antara krama inggil dan ngoko. Sedangkan bahasa Jawa ngoko biasa digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya maupun yang lebih muda.
Dalam penyebutan orang meninggal pun, bahasa Jawa punya tingkatannya sendiri. Jika penggunaannya tertukar, nggak cuma pandangan sinis yang kita peroleh, bisa-bisa kita dipisuhi atau bahkan ditempeleng sama orang karena dianggap tidak sopan.
Penyebutan orang meninggal ala Jawa dapat dibedakan menjadi empat jenis :
1. SEDO
Istilah sedo merupakan singkatan dari siksane wis ba’do atau dalam bahasa Indonesia berarti siksanya sudah selesai. Artinya, orang yang sudah meninggal tersebut sudah melalui masa ‘penyiksaan’ di dunia dan menuju nikmat kehidupan setelahnya. Penyebutan istilah ini biasa digunakan ketika ada tetua desa, kiai, atau siapapun orang yang dihormati di kampung meninggal dunia.
Dalam kepercayaan orang Jawa, terutama setelah masuknya ajaran Islam, dunia memang dipercaya hanya sebagai tempat yang untuk mampir minum. Sifatnya sementara. Setelah meninggal, seseorang akan menuju tempat yang lebih baik bernama akhirat yang hanya berisi surga dan neraka. Bagi kyai dan orang-orang yang dihormati, surga dipandang sebagai tujuannya setelah meninggal.
Saya jadi ingat kata-kata Woodward (1999) dalam buku Islam Jawa: Kesalehan Normatif versus Kebatinan yang menjelaskan bahwa kematian bagi orang Jawa juga dipandang sebagai langkah menuju pencapaian kemajuan spiritual. Tak heran jika kata sedo dipakai untuk menjelaskan bahwa orang yang mati akan menuju tingkatan yang lebih tinggi bagi kalangan kiai dan orang-orang yang dihormati.
2. MATI
Sependek pengetahuan saya, istilah mati punya dua pemahaman. Pertama, beberapa kalangan mengartikannya sebagai nikmate wes ganti yang dalam bahasa Indonesia berarti nikmatnya telah berganti. Penggunaan istilah ini diperuntukkan kepada orang biasa yang meninggal dunia. Orang biasa dianggap akan mendapat kenikmatan bentuk lain ketika sudah meninggal.
Kedua, istilah mati juga diartikan nikmate sik thithik yang artinya nikmatnya masih sedikit. Biasanya, istilah ini dipakai untuk anak kecil yang sudah meninggal dunia. Penggunaan ini mengacu pada kehidupan anak kecil yang hanya menikmati udara bumi sebentar saja.
3. MATEK
Istilah ini terdengar lebih kasar dan banyak digunakan oleh masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Matek adalah singkatan dari nikmate wis entek. Istilah ini mengacu pada orang dewasa yang meninggal dunia. Berbeda dengan anak kecil, orang dewasa lebih punya banyak waktu hidup di dunia. Bisa jadi, nikmat yang didapat lebih banyak dibanding anak kecil yang meninggal lebih dulu. Maka, istilah matek masuk akal untuk digunakan.
Matek memang terdengar kasar. Tetapi, ada istilah yang jauh lebih kasar.
4. BONGKO / MODAR
Bukan, ini bukan saudara dari wingko yang jadi makanan favoritmu itu. Jujur, saya tak suka menyebut kata ini. Bagi saya, kata ini punya makna yang amat kejam. Namun, karena tulisan ini harus diselesaikan, mau tidak mau saya harus membahasnya.
Bongko adalah singkatan dari diobong ning neroko. Dalam bahasa Indonesia, kita dapat mengartikannya sebagai dibakar di neraka. Jahat bukan? Istilah ini banyak digunakan untuk menyebut (memaki) orang jahat dan senang berbuat dosa yang meninggal dunia. Karma itu nyata, katanya. Jika di dunia selalu berbuat jahat, maka tempat terbaik setelah meninggal tidak lain dan tidak bukan ya di neraka.
Memang, keempat tingkatan tersebut belum tentu benar. Rumusan tingkatan tersebut adalah hasil dari ilmu otak-atik mathuk yang artinya otak-atik dan kebetulan pas. Meski begitu, banyak orang Jawa menggunakannya dalam kehidupan sosial karena sangat erat dengan budaya sopan santun dan kepercayaan ihwal kehidupan setelah mati. Yang pasti, hierarki tersebut mengingatkan kita akan satu hal kematian.
TAMAN KASWARGAN
Kaswargan adalah satu istilah dalam kekayaan kosakata bahasa Jawa dengan kata swarga sebagai intinya. Swarga dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan surga atau firdaus, sedangkan dalam bahasa Inggris ia sepadan dengan paradise.
Kaswargan pada Taman Kaswargan pada dasarnya adalah toponimi untuk menyebut dan sekaligus melukiskan suatu tempat yang memancarkan kualitas layaknya surga, baik dalam hal suasana maupun secara panorama.
GAMBARAN TEMPAT TAMAN KASUWARGAN DI DUNIA.
Secara suasana, Taman Kaswargan diberkahi oleh aura berwibawa milik Gunung Merapi, yang menyediakan lerengnya untuk menampung Taman Kaswargan. Dalam budaya klasik , gunung sebagai tempat tinggi dipercaya sebagai kediaman dewa-dewi. Lalu, menurut filosofi Jawa, Gunung Merapi diyakini sebagai rumah dari Kyai Sapu Jagat, yang memiliki kemampuan membersihkan jagat raya. Menurut filosofi ala Kraton Yogyaka, Merapi adalah pula satu dari tempat yang dihubungkan dengan poros imajiner bersama dengan Tugu Pal Putih, komplek Kraton Yogyakarta, banguan Panggung Krapyak, serta Pantai Selatan.
Dalam hal panorama, Taman Kaswargan memang permai, sebagaimana tercermin dari nama yang disandangnya. Taman Kaswargan terletak di ketinggian 878 meter di atas permukaan laut. Alam pegunungan yang melingkupi Taman Kaswargan menghadirkan atmosfer elok yang didominasi hijau serta temaram kabut.
Di seputaran Taman Kaswargan, keindahan milik alam yang hening berpadu dengan kekuatan Gunung Merapi yang menggentarkan secara vulkanik maupun filosofis. Ini merupakan manifestasi absolut dari suatu mimpi untuk menghadirkan suatu paduan penuh harmoni akan dimensi khayal dari kekayaan warisan kebudayaan Jawa.
Taman Kaswargan dibangun secara sabar dan bertahap sejak sekitar 1985. Dalam kurun hampir 20 tahun tersebut, metamorfosis Taman Kaswargan antara lain ditandai dengan pembangunan area Gua Selagiri serta Kampung Kambang pada 1995 sampai dengan 1997 sebagai persiapan pengoperasian Museum Ullen Sentalu, pembangunan Restoran Beukenhof dan Galeri Latihan Menari pada 2001, pengoperasian Ruang Putri Dambaan mulai 2002 dengan peresmian oleh GRAy Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, pembangunan Ruang Budaya pada 2007, serta pengoperasian Selasar Retja Landa sebagai area pamer arca-arca klasik Hindu-Budha mulai 2008, serta pembangunan butik MUSE pada 2009. Lalu, sejak 2012 dan sepanjang 2013 berlangsung kegiatan pembangunan mengubah area Pagelaran Sekar Jagat di pojok barat menjadi tribun dan lobi utama yang berhiaskan relief ala candi. Berbarengan dengan itu ada proses memersiapkan kelahiran Ruang Pamer Indies.
Namun, semua aktivitas tadi tak selalu menggelinding mulus. Bertetangga dekat dengan gunung berapi dengan tingkat keaktifan tinggi seperti Merapi memiliki konsekuensi. Tercatat dua kali sudah segala aktivitas dalam komplek Taman Kaswargan mesti berhenti sama sekali selama sekitar tiga bulan ketika Merapi sedang menggelegak dan bererupsi. Masing-masing terjadi pada 2006 dan 2010.
Hanya saja, selalu harus disyukuri bahwa Taman Kaswargan tetap dapat tumbuh menjadi suatu paduan antara karya dan kemurnian alam. Taman Kaswargan pun menjadi pernaungan nDalem Kaswargan, yang merupakan kesatuan tak terpisahkan dari Museum Ullen Sentalu sebagai wadah misi budaya. Tatanan karya dan alam tumbuh melalui konsep konservatoris, tetap membiarkan keperawanan alam sebagai pelengkap paparan taman dengan kontur alam tak rata dan memiliki karya-arya arsitektur yang tumbuh sesuai konsep art and nature.
GAMBARAN SURGA
Gambaran Surga menurut kitab suci Alquran dicitrakan sebagai tempat yang indah, nyaman dan penuh kedamaian.
Konon semua penghuni surga kelak bakal mendapat kenikmatan dan waktu tanpa batas.
Sedangkan mengutip dari Republika, berdasarkan buku Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri, dijelaskan beberapa keadaan dan bentuk di Surga, mulai dari tanah sebagai pijakannya, dan bagunan-bangunan megah penghiasanya. Berikut rangkuman gambaran dari Surga menurut kitab suci Alquran :
1. Tanah di surga terdiri dari mutiara.
Tanah surga yang berasal dari misik dan batu kerikil dari mutiara. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, Kemudian aku beranjak mendatangi Shidrat Muntaha yang diliputi oleh warna yang tidak kukenal, lalu aku dimasukkan ke surga yang kerikilnya berupa mutiara sedangkan tanahnya dari misik. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Terdapat tenda / pendorong nyaman.
Tenda-tenda bagi para penghuni surga. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam Sesungguhnya bagi seorang mukmin di surge terdapat kemah terbuat dari satu mutira yang dilubangi, panjang 60 mil, dan bagi seorang mukmin beberapa keluarga yang dikelilinginya, sedangkan satu sama lain tidak dapat melihat. (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, terdapat bidadari yang ada di dalam tenda. Firman Allah subhanahu wa ta’ala, Bidabari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah (tenda).”(QS. Ar Rahman: 72
3. Ada pasar surga.
Pasar surga bagi penghuni surga. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda :
Di Surga ada pasar yang dikunjungi tiap hari Jumat, bertiuplah angina utara menerpa wajah dan pakaian mereka, maka bertambahlah kecantikan dan kemolekkan mereka. Ketika kembali ke keluarga, bertambahlah kecantikan dan kemolekkan mereka sehingga keluarga mereka berkata, Demi Allah, kalian bertambah cantik dan molek setelah ini. Mereka pun menjawabb, Demi Allah, kalian pun telab bertambah bagus dan cantik setelah ini. (HR. Muslim).
4. Berdiri istana megah dan ada sungai mengalir.
Istana surga yang Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan untuk penghuninya, dan didalamnya terdapat apa yang diinginkan jiwa dan enak dipandang mata.
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan pwewmpuan, (akan mendapatkan) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar. Itu adalah keberuntungan yang besar.”(QS. At Taubah: 72).
5. Ada permadani indah.
Permadani dan bantalan-bantalan yang Allah ciptakan sebagai sandaran bagi penghuni Surga.
Mereka bersandar pada bantalan-bantalan yang hijau dan permadani yang indah. (QS. Ar Rahman: 76).
5. Suasananya sangat sejuk.
Dipan-dipan surga, yaitu kasur-kasur yang bermahkota dan kursi-kursi yang mempunyai bantal sandaran.
Di dalamnya mereka duduk bersandar di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan.”(QS. Al Insan: 13).
Bergelimang perhiasan
Perhiasan yang Allah berikan kepada penghuni surga.
Dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. (QS. Al Kahfi: 31).
Terdapat pelayan yang siap melayani
Pelayan-pelayan surga yang siap melayani.
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir. (QS. Al Waqi’ah: 17-18)
6. Berlimpah makanan dan minuman.
Makanan dan minuman surga. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.,(QS. Al Waqi’ah: 20-21).
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (QS. Al Insan: 5).
Banyak sungai mengalir
Di surga bakal ada taman-taman yang di dekatnya dialiri sungai surga.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai. (QS. Al Qamar: 54).
7. Dihuni bidadari surga
Bidadari-bidadari surga digambarkan sebagai sosok yang indah.
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. (QS. Al Waqi’ah: 22-23).
ILUSTRASI SURGA
Allah SWT menjanjikan ruga bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh.
Gambaran nikmat surga banyak diabadikan baik dalam Alquran ataupun hadits Rasulullah SAW. Dalam hadits-hadits yang disampaikan Imam Abu Al Husain Muslim bin Al Hajjaj Al Qusyairi An Naisaburi atau Imam Muslim, Rasulullah SAW mengungkapkan nikmat surga yang tidak terbayangkan oleh manusia. Hadits-hadits tersebut tertulis dalam Shahih Muslim.
Rasulullah mengungkapkan bahwa nikmat surga belum pernah terlintas di benak manusia. Artinya manusia tidak bisa membayangkan betapa nikmatnya surga yang diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Nabi Muhammad SAW bersabda :
.
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بشر
Allah SWT berfirman :
Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia untuk hamba-hamba-Ku yang saleh. (HR Muslim)
Hadits ini sesuai dengan surat As Sajdah Ayat 17 :
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id Al Aili keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah menceritakan kepadaku Abu Shakhr bahwa Abu Hazim telah menceritakan kepadanya, ia berkata: Aku mendengar Sahl bin Sa'id As Sa'idi berkata: Aku menghadiri majlis Rasulullah SAW, dimajlis itu beliau menggambarkan surga hingga usai.
Di akhir pembicaraan Rasulullah SAW bersabda: Di dalam (surga) ada sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia. Setelah itu Nabi SAW membaca: Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang kami berikan. Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan (surat As Sajdah Ayat 16-17). (HR Muslim).
KEISTIMEWAAN SURGA
Keistimewaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya digambarkan Allah SWT dalam hadis qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Aku (Allah) telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh suatu balasan (surga) yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di dalam hati. (HR Bukhari).
1. Setelah Rasulullah SAW menggambarkan surga, Beliau SAW kemudian membaca ayat Alquran, “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS as-Sajadah [32]: 17).
2. Kenikmatan yang diberikan Allah SWT di dalam surga bersifat kekal, tidak pernah habis, dan banyaknya tak terhitung. Dari semua kenikmatan tersebut, nikmat yang paling tinggi yang akan dirasakan penghuni surga ialah menyaksikan Allah SWT. Seperti diterangkan dalam firman-Nya, "Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Memandang Tuhannya." (QS al-Qiyamah [75] :22-23).
Luas surga digambarkan seluas langit dan bumi. Seperti diterangkan Alquran, "Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran [3]: 133). Disebutkan pula, di dalamnya mengalir sungai-sungai yang bermacam-macam dan diberi nama sesuai dengan keadaan dan sifat airnya.
3. Ada sungai air jernih, yaitu airnya selalu dalam keadaan jernih, tidak berubah rasa dan baunya. Ada pula sungai susu karena airnya terdiri atas air susu yang juga tidak berubah rasanya. Kemudian, ada juga sungai arak (khamar), yaitu airnya terdiri atas khamar yang sangat lezat rasanya, tapi tidak memabukkan. Selanjutnya, ada pula sungai madu, yang airnya terdiri atas madu yang disaring. (QS Muhammad [47]: 15).
4. Perhiasan yang diberikan kepada penghuni surga terdiri atas emas, mutiara, serta pakaian yang terbuat dari sutra. (QS Fathir [35]: 33), baik sutra yang halus tipis maupun tebal. (QS ad-Dukhan [44]: 53). Sedangkan, makanan dan minuman mereka terdiri atas berbagai macam jenis, terserah apa saja yang mereka inginkan, semuanya tersedia. (QS az-Zukhruf [43]: 71).
5. Penduduk surga atau mereka yang akan memasukinya disebut dengan ahlul jannah atau ashabul jannah. Penghuni surga benar-benar dimanjakan. Piring-piring dan gelas-gelas mereka saja semuanya terbuat dari emas. Di samping peralatan dari emas, ada pula peralatan yang terbuat dari perak dan kristal (QS al-Insan [76]: 15).
6. Di samping itu, penghuni surga dilayani pelayan-pelayan muda bagaikan mutiara yang bertaburan dengan pakaian sutra yang sangat indah dan menyedapkan pandangan mata. Mereka tetap tinggal muda dan tidak pernah berubah menjadi tua. (QS al-Insan [76]: 19-21).
7. Di dalam surga juga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada perasaan dengki antarsesama penghuninya. Hidup mereka rukun dan damai bagaikan saudara-saudara kandung. Mereka tidak pernah merasa penat, lelah, atau letih. (QS al-Hijr [15] :45-48).
8. Penduduk surga juga tidak pernah melakukan perkataan dusta, omong kosong, apalagi yang bersifat dosa. Seluruh yang keluar dari lisan mereka hanyalah perkataan kedamaian dan kebaikan. (QS al-Waqi'ah [56] : 25-26). Di samping itu, penduduk surga juga tidak mengenal adanya usia tua dan muda. Umur para penghuninya sebaya dan tidak pernah bertambah tua. Semua mereka dalam keadaan sehat dan tidak pernah dihinggapi penyakit.
UCAPKAN BELASUNGKAWA DAN DUKA CITA
Mengirimkan kata-kata ucapan belasungkawa, dapat kamu jadikan sebagai wujud kepedulianmu kepada keluarga atau kerabat yang telah ditinggalkan.
Selain menjadi bentuk rasa pedulimu, kata-kata tersebut terkadang juga dapat menenangkan mereka karena sedang dirundung duka yang cukup mendalam.
Saat ditinggal orang yang terkasih, tentunya orang akan merasa sangat sedih dan kehilangan, disaat itu lah perlu dibutuhkan yang namanya dukungan dari orang-orang terdekat.
Kata-kata ucapan belasungkawa juga dapat kamu jadikan sebagai doa kepada orang yang telah meninggal, agar tenang dan diterima di sisi Tuhan.
Namun saat memberika ucapan belasungkawa kita juga perlu berhati-hati, agar tidak ada kata-kata yang menyiggung orang yang kita kirim ucapan tersebut.
Ada juga banyak bentuk ucapan yang dapat kita kirimkan, satu di antaranya adalah kata ucapan belasungkawa dalam bahasa Jawa.
Bagi kebanyakan orang Jawa, mengirimkan ucapan tanda duka cita biasanya akan menggunakan bahasa Jawa yang halus dan memiliki arti yang mendalam.
Jika kita ingin mengirimkan ucapan belasungkawa dalam bahasa Jawa namun tidak bisa merangkainya.
1. Nderek belasungkawa, mugi arwahipun saget dipun tampi dumateng ngarsanipun Pangeran.
(Turut berduka cita, semoga arwahnya diterima oleh Tuhan)
2. Mugi-mugi sedanten kekilafan lan kesalahan dingapunten dateng Allah, lan diparingi panggen ingkang sae.
(Semoga semua kekhilafan dan kesalahan dimaafkan Allah, dan diberikan tempat yang baik)
3. Donya mung ngeterke tekan pecate nyawa. Ananging derma nggandeng manungsa tekan lawange suwargonipun Gusti Allah.
(Dunia hanya mengantarkan hingga hilangnya nyawa. Akan tetapi, sedekah membawa manusia hingga ke surga Allah)
4. Kulo ngaturaken nderek belasungkawa ingkang sakageng-agengipun. Mugi-mugi Gusti paring kekiatan dhateng keluarga ingkang dipun tilar lan mugi-mugi panjenenganipun almarhum dipun tampi sedaya amal lan ibadahipun.
(Saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan memberikan kekuatan untuk keluarga yang ditinggalkan dan semoga semua amal dan ibadah almarhum diterima).
5. Mugi-mugi amal kesaenanipun almarhum/almarhumah ditampi kaleh Gusti Allah lan dhateng kaluarga kaliyan ahli waris dipun paringi kesabaran lan ketabahan. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
(Semoga amal kebaikan almarhum/almarhumah diterima Allah dan keluarga serta ahli waris diberi kesabaran dan ketabahan. Aamiin ya rabbal ‘alamiin)
Ucapan Belasungkawa Bahasa Jawa.
1. Nderek belasungkawa, mugi panjenenganipun kaparing sihing Gusti Ingkang Maha Kawasa ing kalanggengan.
2. Nderek belasungkawa mugi pinaringan husnul khatimah lan keluwarganipun diparingi kesabaran lan keikhlasan. Amin.
3. Nderek belasungkawa, mugi-mugi pinaringan jembar lan padhang kubure lan dingapura sedaya kalepatan.
4. Ndherek bela sungkawa, mugi kabyagyan ing kasuwargan langgeng kang tinampi.
5. Tumun belasungkawa, sampun langkung sekeca wonten panggenanipun sak menika, amin.
6. Ndherek belasungkawa,mugi katampi amal kesaenanipun dening Gusti Ingkang Maha Suci.
7. Ndherek bela sungkawa. Mugi sukmanipun swargi katampi ing kamulyan ndalem, sesarengan para Suci ing swarga. Dene brayat tinilar pinaringan dhadhag, ikhlas lan kiyat. Berkah dalem.
8. Gusti langkung nresnani (bapak atau ibu ingkang tilar donya). Ndherek belasungkawa mugi panjenengan sabrayat tansah pinaringan panglipur dening Gusti. Gusti mberkahi.
9. Ngaturaken sugeng tindak dhumateng Bapak atau Ibu. Mugi-mugi katampi amal kesaenanipun dingapunten sedaya kalepatanipun, kapapakaken ing papan panggenan ingkang langkung sekeca.
10. Nderek belasungkawa. Mugi-mugi pikantuk papan palenggahan ingkang langkung sekeca, papan ingkang kinayoman sih rahmating Gusti Kang Maha Welas, amin.
11. Ndherek belasungkawa. Mugi sowanipun kadang sepuh panjenengan tinampi dening Gusti ing papan kasuwargan jati.
12. Nderek bela sungkawa. Mugi almarhum pikantuk husnul khotimah wiyar kuburipun, ingkang dipun tilar mugiya sugih iklas lan sabar nampi garising pesthi, allahumma firlahu warkhamhu wangafihi wa'funganhu.
13. Mugi khusnul khotimah. Dingapunten sedoyo lepatipun, lan dipun tampi sdoyo amal sae nipun kanjeng romo. Aamiin allahumma amin.
14. Dalem ndherek belo sungkowo. Mugi-mugi bapak atau ibu angsal panggenan sing mulya ing ngarsane Gusti Allah SWT lan diampuni sedoyo kelepatanipun.
15. Salam. Inalilahi Waina ilahi rojiun. Mugi-mugi dipun ngapunten sedoyo kalepatanipun, amin.
16. Nderek bela sungkawa awit pinunshutipun ingkang bapak, mug Gusti paring pangapunten dateng sedaya dosa lan kalepatanipun saengga enggal kepareng nderek gesang mulya ing swarga, brayat tinilar pinaringan tatag lan panglipur. Padang terango sukmo jatinipun, amin.
17. Ndherek ndedonga, mugi Ibu atau Bapak pikantuk pangapura saking Gusti tinampi amal kesaenanipun lan pikantuka papan ingkang langkung sekeca ing kaduwarganing Gusti. Amin.
18. Nderek belo sungkowo mugi-mugi bapak atau ibu panjenengan ingkang sedo husnul khotimah, diampuni sedoyo kelepatan awite gesang, dipun tempataken wonten tempat ingkang sae, amin.
19. Nderek asung belo sungkowo, mugi konduripun ingkang bopo tansah pinaringan panggenan swarganipun Gusti ingkang nggelar jagat.
20. Sugeng tindak Bapak atau Ibu. Mugi Gusti paring padang lan jembar kuburipun. Mugi Gusti paring kasuwargan. Mugi kaluargi ingkang ditinggal tansah pinaringgan kesabaran.
21. Ndherek Belasungkawa, mugi-mugi arwahipun, saget dipun tampi dumateng ngarsanipun Gusti ingkang Maha Kuaos.
22. Kula ngaturaken ndherek belasungkawa ingkang sak ageng-agengipun. Mugi Gusti paring kekiatan dumateng keluarga ingkang dipun tilar lan mugi almarhum, dipun tampi sedaya amal lan ibadahipun.
23. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Nderek belasungkowo, mugi arwahipun, saget dipun tampi dumateng ngarsanipun Pangeran.
24. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ndherek ngaturaken belasungkawa kagem ahli waris sedoyo ingkang pikantuk pacobaning Gusti Allah, nggih meniko kunduripun, wonten ngarsanipun Gusti ingkang Maha Kuaos.
25. Mugi-mugi sedanten kesalaha ugo kekilafan dingapunten dateng Allah SWT, lan dipun paringi panggenan ingkang sae.
26. Ndherek ngaturaken belasungkawa. Mugi-mugi almarhum angsal panggenan ingkang mulya ing ngarsane Allah SWT, lan saget dipun tampi sedaya amal lan ibadahipun.
27. Sugeng tindak wonten ing alam sejati. Mugi panjenengan wonten ing papan kaswargan kanti prayogo.
28. Dudu sanak dudu kadang ning rumongso kelangan mugi husnul khatimah.
29. Donya mung ngeterke tekan pecate nyawa. Ananging derma nggandeng manungsa tekan lawange suwargonipun Gusti Allah.
30. Ndherek belasungkawa, mugi panjenengan dipun paringi sabar lan kuat.
Imajiner Nuswantoro