JALMO TAN KENO KINIRO
Falsafah Jawa ini mengandung nilai-nilai hidup yang memberi makna. Tak bisa menebak masa depan kehidupan manusia (wolak walike jaman / dunia memang mesteri Allah SWT lah yang berkehendak). Kita hanya bisa merencanakan. Tetapi yang serba tahu mengenai kehidupan mendatang. Tuhan pencipta alam. Manusia hanya punya kewajiban untuk berusaha mewujudkan mimpi. Yang menentukan keberhasilan seseorang adalah Allah SWT.
Kehidupan manusia di masa depan tak bisa ditebak. Jangan sekali kali kita memvonis masa depan seseorang. Karena apa dan bagaimana kehidupan seseorang itu hanya Allah swt yang tahu. Hanya Allah swt yang punya hak menvonis masa depan umatNYA.
Allah swt menciptakan manusia dengan jalan kehidupan yang berbeda beda. Beda suku, beda bangsa, warna kulit, dan sebagainya. Begitu juga tentang jalan hidup dan kehidupanya. Masing masing individu punya peran yang berbeda beda sehingga bisa saling melengkapi antara manusia.
Rizki kita sudah diberi jatah rizqi, tinggal kemampuan kita untuk menyambut rizqi tersebut. Dan rizqi tersebut tidak harus berupa harta dan uang, tetapi banyak macam yang tidak biasa kita pikirkan seperti udara yang kita hirup setiap bernafas, akal pikiran kita, kesehatan, kedamaian, dan masih banyak lagi lainnya.
Semua yang kita miliki adalah milik Allah, dan Allah berhak untuk menberi dan mengambilnya sewaktu waktu.
Hari ini sakit, belum tentu besuk tetap sakit.
Hari ini sehat, belum tentu besuk tetap sehat.
Hari ini kaya, belum tentu besuk masih kaya.
Hari ini miskin, belum tentu besuk masih miskin.
dan lain sebagainya.
Mestinya kita berusaha belajar untuk tidak menghakimi orang lain, belajar untuk tidak menvonis masa depan orang lain, belajar untuk tidak menghina kehidupan orang lain. Sekali lagi hanya Allah lah yang berhak menghakimi dan memvonis makhlukNYA. Allah Maha Menentukan, Allah Maha Berkehendak. Bila Allah swt menghendaki segalanya bisa berubah dengan sekejab.
Yang jahat bisa jadi baik dan sebaliknya
Yang miskin bisa jadi kaya dan sebaliknya
Yang bodoh bisa jadi pinter dan sebaliknya
Sungguh naif banget apabila seseorang itu berani menvonis orang lain yang bodoh tetap bodoh, yang miskin tetap miskin, yang jahat tetap jahat, yang hina tetap jadi hina.
GIRILUSI JALMO TAN KENO ING NGINO.
Artinya adalah diatas langit masih ada langit. Pribahasa ini sangat cocok digunakan untuk menyindir manusia di zaman sekarang ini. Manusia yang sombong.
Orang sombong dari dulu memang sudah ada dan gak akan pernah ada habisnya. Terus menjamur terus beranak pinak sampai sekarang bahkan di masa depan.
Dan apa yang di sombong kan orang juga sama dari dulu hingga sekarang. Kekayaan, kepintaran, kesuksesan, derajat, martabat, pekerjaan, ketampanan dan kecantikan.
Bagi saya orang sombong hanyalah sampah. Kenapa sampah, ya karena Ia tidak menghargai sesamanya, ia tidak ingat bahwa jika bukan karena orang-orang di sekitarnya ia tidak mungkin bisa menjadi sekarang ini ia sombong kan.
Sombong ialah sifat yang mungkin bisa dirubah. Dan pepatah ini mungkin bisa merubah sifat orang sombong agar berubah. Dengan pepatah ini ada harapan dia yang sombong akan meng introspeksi dirinya.