KRIDHANING ATI ORA BISA MBEDHAH KUTHANING PESTI
Makna yang terkandung :
1. Kridhaning ati (perbuatan hati), orang bisa mbedhah (tidak dapat menjebol atau merobek), kuthaning pesthi (benteng takdir). Terjemahan bebasnya, betapa pun kerasnya kemauan atau keinginan hati yang disertai usaha mati-matian, ternyata tidak dapat mengalahkan takdir yang digariskan Gusthi Pengeran Allah Swt. Dalam pandangan hidup orang Jawa yang berlandaskan ajaran agama yang dipeluknya, takdir manusia yang tidak dapat dipengaruhi oleh masing-masing pribadi meliputi kelahiran, kodrat, jodoh, rezeki, dan kematian.
2. Kridaning Ati Ora Bisa mBedah Kuthaning Pesthi. Artinya secara bebas diterjemahkan : Apapun Upaya Manusia tak mampu melawan benteng garis Takdir (Kematian). Orang Jawa percaya Takdir itu meliputi :
- Siji pesthi.
- Loro jodo.
- Telu wahyu.
- Papat kodrat.
- Limo bondho dunyo, kematian, perjodohan, jabatan kehormatan dan kekayaan.
Ungkapan itu jangan dilanjutkan dengan pandangan pasrah ngalah menunggu nasib (setelah berusaha / ikhtiar). Tetapi Takdir merupakan Rahmat Nya yang telah digariskandal Sang Maha Kuasa. Harkat dan martabat manusia diatas flora fauna (semesta alam, bumi serta seisinya) sudah kehendak Nya dilibatkan oleh Sang Kholiq (Sang Ngecet Lombok) dibumi. Dan itu yang akan saya buktikan dengan memaparkan pengalaman dan penghayatan dalam hidup saya. Hidup mengikuti dan hanyut dalam alur Kehendak Takdir dengan penuh syukur, perjuangan dan upaya diri. Secara keseluruhan mewujudkan Fokus dan konsentrasi Target dan Hidup sebagai Titah Nya.