PENYAKIT HATI
Definisi iri menurut kamus bahasa :
1. Merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain (beruntung/hoki/Chuan), cemburu sirik, dengki, hati merasa kurang senang hati melihat kelebihan orang lain (beruntung), cemburu, sirik, dengki, mengiri, iri hati, merasa iri, keirian, kecemburuan melihat kelebihan orang lain.
Iri
adalah emosi marah dan sedih karena terjadi ketika seseorang tidak
memiliki orang lain (dianggap) unggul kualitas, prestasi, pengalaman atau
kepemilikan dan keinginan bahwa yang lain tidak memiliki itu.
Kecemburuan
dapat didefinisikan sebagai keinginan frustrasi untuk memiliki benda atau
kualitas dari manusia lain, karena yang ingin subjek tersebut tidak dapat
mencapainya, baik dengan ketidakmampuan dan keterbatasan fisik, ataupun
intelektual.
Iri
merupakan suatu emosi bisa negatif maupun positif, iri yang bersifat negatif
yang dirasakan seseorang ketika salah satu memiliki kebahagiaan sedangkan
individu yang lain merasakan kekurangan. Seseorang dapat merasa iri ketika
mereka berpikir bahwa contoh lain, lebih berhasil, atau senang dengan harta
benda ketika mereka merasa kurang berhasil atau harta benda kurang. Ini
membandingkan dirinya dengan yang lain. Kadang-kadang menderita dan melakukan
kerusakan hartanya untuk mencabut lain. Dengan iri hati bahkan dapat terjadi
yang menghancurkan milik orang lain. Para iri karena itu memiliki kepuasan
bahwa yang lain tidak lebih dari dirinya sendiri, tetapi dia sendiri tidak
lebih baik.
Iri
dalam bentuk positif yaitu rasa tidak ingin kalah dan ingin menyayingi
seseorang contohnya seseorang yang memiliki skill maka ia pun ingin memiliki
skill yang sama dengan cara belajar dalam hal ini adalah iri dapat memotivasi
seseorang.
Emosi
berkaitan erat dengan kecemburuan, iri hati dan kata-kata sering keliru
dianggap sinonim. Salah satu perbedaan adalah bahwa iri hati adalah orang yang
cemburu dirinya ingin memiliki apa yang orang lain miliki.
Pengertian
Iri dan Dengki
Iri
hati dan dengki hati adalah dua dari beberapa sifat buruk manusia yang juga
disebut sebagai penyakit batin. Kedua sifat buruk atau penyakit batin tersebut
sebenarnya memiliki pengertian yang tidak sama namun bisa disebut bersumber
dari penyebab yang sama. Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan
anugerah, rezeki atau kesuksesan yang didapat oleh orang lain, dan cenderung
berusaha untuk menyainginya. Sedangkan dengki adalah sikap tidak senang melihat
orang lain bahagia atau mendapat nikmat atau kesuksesan dan berusaha untuk
menghilangkan kebahagiaan, nikmat atau kesuksesan tersebut.
Rasa
iri dan dengki baru tumbuh apabila orang lain menerima kenikmatan, kesuksesan
atau kebahagiaan. Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, kesuksesan atau
kebahagiaan, maka akan ada dua sikap reaksi yang akan timbul pada manusia
lainnya.
1) Ia benci terhadap nikmat yang diterima orang lain dan senang bila
nikmat itu hilang daripadanya. Sikap reaksi inilah yang disebut perpaduan
antara dengki dan iri hati.
2) Ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari
orang lain, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu.
Sikap reaksi kedua ini dinamakan keinginan.
Dari kedua sikap reaksi manusia
tersebut sikap iri dan dengki yang bisa membahayakan atau membawa bencana bagi
orang lain. Sebagian manusia cenderung tidak mampu mengelakkan diri dari sifat
iri dan dengki ini. Sifat buruk ini bisa terjadi pada setiap manusia dalam
berbagai hal, yakni antara lain iri dan dengki kepada tetangga yang punya mobil
baru, iri dan dengki kepada rekan yang baru naik jabatan, iri dan dengki kepada
seseorang di kantor atau di sekolah yang lebih trampil atau pintar, dan lain
sebagainya.
Pengertian
sombong
Manusia
yang sombong adalah manusia yang memiliki karakter iblis, kararkter
pembangkang dan karakter ingin merendahkan orang lain. Imam Al-Ghazali
membagi takabur menjadi dua bagian. Pertama, takabur dalam
urusan
agama, kedua takabur dalam urusan dunia. Takabur dalam urusan agama
terbagi menjadi dua :
1. Takabur karena ilmu dan.
2. Takabur karena amal.
Orang-orang
yang takabur dalam ilmu adalah para ilmuwan, filusuf dan
ulama’.
Ciri-ciri orang yang takabur karena ilmunya adalah seperti tidak mau mendengarkan
nasehat dari orang yang lebih bodoh. Ia merasa yang paling pintar
dan tidak memerlukan bantuan orang lain. Takabur yang kedua dalam agama
adalah takabur amal.
Sabda Rasul SAW : Jika ada seseorang yang berkata Manusia ini semuanya sudah rusak (dan ia merasa dirinya saja yang
tidak rusak) maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ia sesungguhnya
yang
paling rusak.
Takabur
yang kedua menurut al-Ghazali adalah takabur dalam urusan dunia,
takabur ini disebabkan karena beberapa hal :
1. Pertama karena nasab,
2. Kedua
karena harta kekayaan,
3. Ketiga karena kekuasaan, keempat karena kecantikan
atau ketampanan, kelima karena banyaknya pengikut dan anak buah.
Sabda Rasul SAW : Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya
terdapat takabur walaupun hanya sebesar biji sawi.
Iman
Iman
menurut bahasa berarti percaya. Iman kepada Allah berarti mempercayai dan
menyakini Allah. Sedangkan iman menurut istilah adalah mengucapkan dengan
lisan, menyakini dalam hati dan mengamalkannya dalam perbuatan seperti yang
disampaikan oleh Rasullah Muhammad SAW. Kita beriman kepada Allah tidak hanya
mengucapkan dalam lisan saja, melainkan harus diyakini dalam hati dan diamalkan
dengan anggota badan berupa amal perbuatan. Karena itu kita beriman membawa
konsekuensi melaksanakan perintah-Nya dengan menjauhi larangan-Nya. Iman yang
ada dalam hati kita harus dipupuk sehingga tumbuh subur dan semakin kuat.
Jangan sampai iman lenyap dari hati sanubari kita, karena orang yang tidak
beriman akan tersesat dan akhirnya dicampakkan keneraka.
Pengertian
iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada
Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan
dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi,
seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila
memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam
hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan
dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan
sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman
kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah
memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah
yang artinya:
“Wahai
orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad)
dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu
telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Ayat
di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan
mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan
kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya
adalah untuk kebaikan manusia.
Iman
Kepada Malaikat
Salah
satu makhluk Allah swt. yang diciptakan di alam ini adalah malaikat. Dia
bersifat gaib bagi manusia, karena tidak dapat dilihat ataupun disentuh dengan
panca indra manusia.
Sebagai
muslim kita diwajibkan beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat tersebut
termasuk rukun iman yang kedua.
Apa yang dimaksud iman kepada malaikat ?
Iman
kepada malaikat berarti meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa
Allah telah menciptakan malaikat yang diutus untuk melaksanakan tugas-tugas
tertentu dari Allah.
Dasar
yang menjelaskan adanya makhluk malaikat tercantum dalam ayat berikut ini yang
artinya :
Segala
puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. (Q.S. Fatir: 1)
Hal
tersebut juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim tentang iman dan rukunnya.
Dari Abdullah bin Umar, ketika diminta untuk menjelaskan iman.
Rasulullah
bersabda : iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya,
kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan
(takdir) yang baik maupun yang buruk.
Dalam
hadits tersebut, percaya kepada malaikat merupakan unsur kedua keimanan dalam
Islam. Percaya kepada malaikat sangatlah penting karena akan dapat memurnikan
dan membebaskan konsep tauhid dari bayangan syirik.
Dari
ayat dan hadits di atas dapat diketahui bahwa beriman kepada malaikat merupakan
perintah Allah dan menjadi salah satu syarat keimanan seseorang. Kita beriman
kepada malaikat karena Al Qur’an dan Nabi memerintahkannya, sebagaimana kita
beriman kepada Allah dan Nabi-Nya.
Macam-macam
nafsu :
1. Nafsu Ammaroh.
Letaknya
di bagian dada agak sebelah kiri. Tabiatnya senang berlebih-lebihan, royal,
hura-hura, serakah, dengki, dendam, iri, membenci orang, tidak tahu kewajiban,
sombong, tinggi hati, senang nurutin sahwat, suka marah-marah dan akhirnya
gelap tidak mengetahui Tuhannya.
2.
Nafsu Lawwamah.
Letaknya
ada di dalam hati sanubari di bawah susu yang kiri kira-kira dua jari.
Tabiatnya acuh, senang memuji diri, pamer, senang mencari aibnya orang lain,
senang menganiaya, berdusta, pura-pura tidak tahu kewajiban.
3.
Nafsu Mulhimah.
Tempatnya
kira-kira dua jari ke arah susu yang kanan dari tengah dada. Tabiatnya suka
memberi, sederhana, menerima apa adanya, belas kasih, lemah lembut, merendahkan
diri, taubat, sabar dan tahan menghadapi kesulitan serta siap menanggung betapa
berat dan lelahnya melaksakan kewajiban.
4.
Nafsu Muthmainnah.
Tempatnya
di dalam rasa kira-kira dua jari ke arah susu kiri dari tengah-tengah dada.
Tabiatnya senang bersedekah, tawakkal, senang ibadah, senang bersyukur kepada
Tuhan, ridha kepada hukum ketentuan Allah dan takut kepada Allah.
5.
Nafsu Radhiyah.
Tempatnya
di dalam hati nurani dan di seluruh jasad. Tabiatnya pribadi yang mulia, zuhud,
lkhlas, waro, riyadhah, dan menepati janji.
6.
Nafsu Mardhiyah.
Tempatnya
di alam yang samar, mengarah kira-kira dua jari ketengah dada. Tabiatnya
bagusnya budi pekerti, bersih dari segala dosa, senang mengajak dan memberi
nasehat kepada semua makhluk.
7.
Nafsu Kamilah.
Tempatnya
di alam yang sangat samar. Mengarah di kedalaman dada yang paling dalam.
Tabiatnya: Ilmu-yakin, Ainul-yakin dan Haqqul-yakin.
Sebagaimana
diterangkan di atas, bahwa meskipun nafsu mulhimah sama dengan nafsu kamilah
yang tabiatnya bagus-bagus, luhur dan mulia, namun tetap harus bersandar kepada
Guru Wasithah dalam mengamalkannya. Karena telah jelas disepakati oleh para
ulama ahlul bathin bahwa : “LA BIWUSHUULI ILAIHI ILLA BI WAASITHATIN”. ( Tidak
akan dapat sampai dengan selamat ber temu dengan Allah Dzat Yang maha Ghaib
apabila tidak dengan Wasithah perantara ).
PENYAKIT
HATI
Macam-macam
arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :
1.
Iri Hati
Iri
hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang
didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati
yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan,
seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian
hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2.
Dengki
Dengki
adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk
menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada
orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
3.
Hasut / Hasud / Provokasi.
Hasud
adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar
amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah
persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar
sesama.
4.
Fitnah.
Fitnah
lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai,
merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga
dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.
5.
Buruk Sangka.
Buruk
sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa
disertai bukti yang jelas.
6.
Khianat / Hianat.
Hianat
adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan
yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan
mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah
berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan
dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.
Tiga
istilah penyakit hati :
Hasud
adalah rasa atau sikap tidak senang terhadap kehormatan (kenikmatan) yang
diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya atau
mencelakkan orang lain.
Seorang
yang beriman kepada qada dan qadar tentu tidak akan bersikap dengki kepada
orang lain yang mempunyai kelebihan karena ia menyadari bahwa hal itu merupakan
kehendak dan kekuasaan Allah Swt.
Setiap
muslim / muslimah wajib hukumnya menjauhi sifat hasud (dengki) karena hasud
termasuk sifat tercela dan merupakan perbuatan dosa. Firman Allah:
“Dan
janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikarunkan Allah kepada
sebahagiankamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Q.S. An-nisa, 4:32)
Rasulallah
Saw bersabda :
وَلَا
تَحَاسَدُوْا وَلَا تَقَاطَعُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَلَا تَدَابَرُوْا وَكُوْنُوْاعِبَادَاللَّهِ
اِخْوَانًا كَمَا اَمَرَكُمُ اللَّهِ (رواه البحاري و مسلم)
Artinya : janganlah kamu saling mendengki, saling memutuskan hubungan, saling benci
membenci, dan saling belakang membelakangi yang tetapi jadilah kamu hamba Allah
yang bersaudara, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu.
Adapun
kerugian atau bahaya yang ditimbulkan oleh sifat hasud antara lain :
Dapat
merusak iman yang hasud.
Dapat
memutuskan hubungan persaudaraan dan menghapus segala kebaikan yang pernah
dilaksanakan.
Dapat
menimbulkan kerugian atau bencana baik bagi pendengki maupun orang yang
didengki. Itulah sebabnya di dalam Alquran surat Al-Falaq, 1, 2 dan 5,
orang-orang diperintah untuk mohon perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan
pendengki apabila mendengki(hasud).
Dapat
merusak mental (hti) pendengki itu sendiri, sehingga kehidupan merasa gelisah
dan tidak memperolah ketentraman.
Riya
adalah memperlihatkan suatu ibadah dan amal shaleh kepada orang lain bukan
karena Allah, karena sesuatu selain Allah. Sedangkan mendengarkan ucapan ibadah
dan amal saleh kepada orang lain dengan maksud kepada riya’ disebut sum’ah.
Riya dan sum’ah termasuk perilaku tercela, syirik kecil yang hukumnya haram dan
harus dijauhi oleh setiap muslim(muslimah). Rasulallah bersabda:
اَخْوَفُ
مَا اَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْاَصْغَرُ فَسُئِلَ عَنْهُ فَقَاَلَ اَلرِّيَاءُ
(رواه احمد)
Artinya :
“Sesungguhnya yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu ialah syirik
kecil. Nabi Saw ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu maka
beliau menjawab; yaitu Riya. (H.R. Ahmad).
Riya
dalam urusan keagamaan, misalkan :
Seseorang
mempercayakannya kepada kebenaran agama islam dan seluruh ajarannya, padahal
hatinya sebenarnya tidak percaya. Ia memperlihatkan kepercayaannya itu bukan
karena Allah tetapi karena ingin memperoleh pujian dan keuntungan duniawi. Ia
termasuk orang munafik.
Seseorang
melakukan salat berjamaah di mesjid dengan maksud bukan ingin memperoleh
keridaan Allah Swt, teapi agar mendapat penilaian dari masyarakat sebagai
muslim yang taat, orang seperti itu kalau berada sendirian biasanya tidak mau
mengerjakan salat.
Riya
dalam urusan keduniaan misalnya :
Seseorang
memperlihatkan kesungguhan dan kedisiplinannya dalam bekerja kepada atasannya,
dengan tidak dilandasi nilai ikhlas kepada Allah Swt, karena ingin dinilai baik
oleh atasannya, lalu pangkatnya atau gajinya dinaikan. Orang sebenarnya ini
bila pangkatnya atau gajinya tidak naik tentu kerjanya akan bermalas-malas.
Adapun
kerugian atau bencana akibat riya antara lain:
Para
pejabat yang bermental jahat, apabila suka bersikap dan berperilaku riya’,
tentu akan melakukan perbuatan yang merugikan rakyat, seperti korupsi.
Orang-orang yang riya dibidang kepercayaan dan keimanaan, sebenarnya merupakan
orang-orang munafik yang pada suatu saat akan menodai kesucian islam dan
mencelakakan kaum muslimin.
Seseorang
yang beribadah dan beramal saleh tidak berlandaskan dengan niat karena Allah
Swt, tetapi tujuannya hanya untuk kemsyuran atau keuntungan dunia, maka di alam
akhirat kelak ia akan dicampakan ke dalam neraka.
Aniaya
adalah bersikap dan berperilaku tidak adil aniaya atau bengis yaitu suatu
tindakan yang tidak manusiawi yang bertentangan dengan hak sesama manusia.
Firman Allah Swt:
Artinya:
“Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang
zalim.
Sifat
aniaya atau zalim dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
a)
Aniaya kepada Allah SWT dengan cara tidak mau melaksanakan perintah Allah yang
wajib, dan tidak meninggalkan larangan Allah yang haram.
b)
Aniaya terhadap sesame manusia seperi ghibah (mengumpat), namimah (mengadu
domba), fitnah, mencuri, merampok, melakukan peniksaan, dan melakukan
pembunuhan.
c)
Aniyaya terhadap binatang misalnya menjadikan binatang sebagai sasaran latihan
memanah atau menembak, menelantarkan binatang peliharaan dan menyembelih hewan
dengan senjata yang tumpul.
d)
Aniyaya terhadap diri sendiri, misalnya: membiarkan diri sendiri dalam keadaan
bodoh dan miskin, karena malas, meminum minuman keras, menyalah gunakan obat-obat
terlarang, menyiksa diri sendiri, dan bunuh diri.
Keburukan-keburukan
perbuatan aniyaya dapat menimpa pelaku, orang yang dianiaya dan masyarakat.
Keburukan-keburukan
yang akan dialami oleh penganiaya antara lain:
Tidak
akan disenangi bahkan akan dibenci masyarakat
Hidupnya
tidak akan tenang, karena dibayangi rasa takut
Memcemarkan
nama baik dirinya dan keluarganya
Keburukan-keburukan
yang akan dialami oleh orang yang dianiaya dan masyarakat antara lain:
Orang
yang dianiaya akan mengalami kerugian dan bencana sesuai dengan jenis
penganiayan terhadap dirinya, misalnya: kehilangan harta benda, menderita sakit
fisik dan memtal bahkan sampai kehilangan jwa.
Bila
penganiaya itu terjadi dimana-mana maka masyarakat tidak akan memperoleh
kedamaian dan ketentraman.
Semangat
dan gairah kerja masyarakat akan menurun, karena mereka dibanyangi rasa takut
terhadap perbutan-perbuatan orang zalim.
HASAD
DENGKI
Kita tentu sudah sangat familiar dengan kata-kata tersebut.
Bahkan dulu
mungkin sewaktu pelajaran agama, kita sering memilih sifat tercela yang
satu ini ketika diminta menuliskan contoh sifat tercela.
Hasad dengki sering
disebut juga dengki atau iri dan hasad.
Untuk mendiagnosis gejala penyakit
hasad dengki ini sebenarnya cukup simpel, yaitu dengan cukup bertanya kepada
diri kita, apakah kita termasuk orang yang senang lihat orang susah dan susah
lihat orang senang ?
Apabila di dalam hati kita terdapat tanda-tanda atau
sifat diatas itu maka boleh jadi kita termasuk orang yang sedang terjangkit penyakit
Hasad Dengki, sebuah penyakit diantara sekian banyak penyakit ruhani yang amat
berbahaya.
Kita mesti segera mencari obatnya, sebab kalau kita kekalkan
penyakit ini di dalam hati, maka kita takut tidak selamat di dunia terlebih di
akhirat.
Tetapi
sayang hingga saat ini belum ada Rumah Sakit Spesialis Penyakit Hasad Dengki.
Berarti kita mesti cari dokter/ahlinya ruhani alias Mursyid yang dapat mengobati
penyakit hati hati kita.
Hampir
setiap orang menderita penyakit hasad dengki ini, cuma bedanya banyak atau
sedikit, bertindak atau tidak. Dalam sebuah hadis disebutkan tentang enam
golongan manusia yang dicampakkan ke dalam neraka, satu diantaranya adalah
orang atau ulama yang di dalam hatinya terdapat hasad dengki.
Rasulullah
SAW bersabda, yang artinya : “sesungguhnya hasad dengki itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar”
Orang
yang di dalam hatinya terdapat penyakit hasad dengki ini, hidupnya tidak akan
pernah bahagia, jiwanya senantiasa menderita dan tersiksa. Hatinya selalu
tersiksa jika melihat orang lain lebih dari dirinya atau mendapat nikmat serta
kejayaan. Dan sebaliknya dia akan bergembira bila orang lain susah dan gagal.
Maka
dari itu, hasad dengki inilah penyakit kronis yang merusak perpaduan dan
ukhuwah. Akan timbul di dalam masyarakat fitnah memfitnah, dendam mendendam,
buruk sangka,mengumpat, mengadu domba, dan dosa-dosa lain yang akan
menghapuskan segala kebaikan.
Seseorang
yang melayani sifat hasad dengkinya, maka pada hakikatnya dia adalah orang yang
paling biadab dengan Allah, sebab secara tidak langsung dia benci kepada Allah,
dia tidak redha pada apa yang Allah telah berikan kepada orang lain serta
kepada dirinya.Sekalipun ibadahnya banyak, tahajudnya banyak dan shalatnya
banyak.
Dalam
sebuah kisah para Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, terjemahannya
: “ wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang wanita yang berpuasa siang hari
dan shalat tahajud di malam harinya, tetapi selalu menyakiti tetangganya dengan
lidahnya”. Jawab baginda Rasulullah SAW : “ Tidak ada kebaikan lagi baginya, ia
adalah ahli neraka”.
Tips
yang mesti kita lakukan sebagai mujahadah terhadap hasad dengki ialah :
Setiap
kali orang yang kita dengki mendapat kejayaan, maka kita ucapkan selamat
kepadanya. Dan sebaliknya apabila dia tertimpa kesusahan maka kita menumpang
sedih juga atas apa yang menimpanya serta menghiburnya.
Sanjung,
sebut dan pujilah kebaikan serta keistimewaan orang yang kita dengki di
belakang dia, dan kalau ada keburukannya kita rahasiakan. Doakan kebaikan
untuknya.
Sering-sering
bersilaturahmi serta memberi hadiah kepada orang yang kita dengki tersebut.
Pengertian
, Macam Dan Jenis Penyakit Hati
Berikut
ini adalah Pengertian , Macam Dan Jenis Penyakit Hati yang bisa saya share
untuk anda semua yang ingin mengerti mencari Pengertian , Macam Dan Jenis
Penyakit Hati,
1.
Iri Hati
Iri
hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang
didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati
yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan,
seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian
hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2.
Dengki
Dengki
adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk
menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada
orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
3.
Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud
adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar
amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah
persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar
sesama.
4.
Fitnah
Fitnah
lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai,
merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga
dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.
5.
Buruk Sangka
Buruk
sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa
disertai bukti yang jelas.
6.
Khianat / Hianat
Hianat
adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan
yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan
mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah
berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan
dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.