(Ilustrasi kekuatan, tegak berdirinya suatu kejayaan kerajaan)
Gelar lakon wayang
dimulai dari jejeran / gelar pambuka Kerajaan Dwarawati pasca perkawinan Siti Sundari (putra Prabu Kresna) dengan Abimanyu (putra Arjuna), yang kemudian bertahta di Tanjung Anom. Prabu Kresna, berambisi menjadikan Tanjung Anom dapat tumbuh berkembang mencapai kejayaannya. Berdasarkan wangsit yang diterima Prabu Kresna, dapat terjadi manakala Tanjung Anom memperoleh Wahyu Ekajati, pusaka Jamus Kalimasada (pusaka Puntadewa), Kembang Wijaya Kusuma (pusaka Kresna) dan Nenggala (pusaka Baladewa).
Setelah mengadakan pesta perkawinan putrinya, Siti Sundari, dengan Abimanyu, Prabu Kresna menyiapkan putranya itu untuk menempati wilayah Tanjung Anom. Abimanyu sendiri adalah putra dari Arjuna.
Menurut wahyu yang diturunkan padanya, negeri Tanjung Anom akan menemukan kejayaan bila memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :
1. Harus ada Wahyu Ekajati
2. Harus ada Pusaka Jamus Kalimasada
3. Harus ada Kembang Wijaya Kusuma
4. Harus ada pusaka Senjata Nenggala
Maknanya yang tersirat dan tersurat.
Prabu Baladewa menjelaskan makna dari keempat persyaratan tersebut.
Serat Jamus Kalimasada adalah nama sebuah pusaka dalam dunia pewayangan yang dimiliki oleh Prabu Puntadewa (Yudistira / Puntodewo), pemimpin para Pandawa. Pusaka ini berwujud kitab, dan merupakan benda yang sangat dikeramatkan dalam Kerajaan Amarta.