Cara hemat dalam mengisi
liburan sekolah
by : R. Syehha Agem Manumayasya
Anda mungkin sudah
merencanakan core leave, atau cuti besar, tahun
ini. Sialnya, kesibukan kerja justru membuat Anda tak sempat merencanakan, akan
diapakan liburan itu nanti. Atau, karena kepepet, Anda memilih berlibur ke
suatu tempat yang sudah sering Anda kunjungi. Akhirnya, karena sudah bosan
mengunjungi obyek-obyek wisatanya, malas jalan kaki (mau liburan kok malah
capek?), atau persediaan uang menipis, Anda hanya bermalas-malasan di hotel
saja.
Jika Anda berada dalam
situasi ingin jalan-jalan tapi enggak punya duit seperti ini, ada 9 ide untuk
mengisi waktu, seperti dituangkan Trinity dalam bukunya,
The Naked Traveler 2.
9 Ide Mengisi Waktu Liburan dengan Hemat
1. Naik kendaraan umum, seperti bus atau trem, dan ikuti trayeknya sampai
habis, lalu balik lagi. Bus umum adalah mode transportasi termurah. Saat masih
ingin jalan-jalan melihat kota, cara begini ditanggung menyenangkan, tidak
nyasar, dan tetap hemat. Anda akan bisa menemukan tempat-tempat nonturistik,
mengetahui kebiasaan orang-orang lokal, melihat perumahannya, bahkan
menertawakan iklan billboard yang
lucu-lucu.
2. Pergi ke taman umum atau
alun-alun, duduk-duduk sambil
memperhatikan orang lalu lalang. Inilah kesempatan bagi Anda untuk jadi "fashion police", memperhatikan
gaya berbusana penduduk lokal. Selain itu juga mengamati bagaimana orang
bertransaksi, mendengar bahasa asing, dan menertawakan kesialan orang. Menurut
Trinity, dari aktivitas ini ia berkesimpulan, di negara barat, pria blue collar lebih banyak yang
ganteng daripada pria white collar.
Mungkin karena pria berjas lebih sres dan kurang menikmati hidup, sehingga
mukanya kusut.
3. Tidur. Kenapa harus merasa bersalah kalau tidur lama dan
bangun siang? Traveling itu melelahkan karena
membuat Anda harus banyak berjalan kaki. Dengan demikian, tidur bisa jadi
sarana me-recharge diri.
4. Berenang. Kalau sedang kehabisan ide, atau sedang kepanasan,
berenang saja di kolam renang hotel. Kalau tidak ada, berenang lah di pantai terdekat
atau di kolam renang publik. Jika Anda berani, diam-diam berenang di hotel
berbintang, lalu belagak bego
ketika diminta bayar.
5. Ke supermarket atau pasar
tradisional. Bukan untuk
berbelanja, melainkan untuk memperhatikan produk-produk lokal yang aneh-aneh,
dan membandingkan harganya sehingga tahu taraf hidup penduduk di suatu tempat.
Cobalah jajanan pasar atau perhatikan jenis makanan setempat. Kalau untung,
Anda bisa dapat barang loak bermerek yang murah, lho.
6. Pergi ke resepsionis, ajak
kenalan petugasnya, lalu
ngobrol-ngobrol. Mereka bisa jadi sumber informasi arah jalan dan tempat makan
termurah tapi enak. Karena sering bergaul dengan penduduk lokal, Trinity sering
diajak main ke tempat gaul orang lokal, bahkan mendapat makanan gratis. Resepsionis
juga sumber utama gosip. Anda tak ingin ketinggalan gosip-gosip setempat, kan?
7. Main internet. Saat tidak bekerja, Anda pasti akan tetap merindukan
apa yang terjadi di kota asal Anda, atau di Indonesia. Enggak asyik kan, kalau
ada demo ini-itu, ada kebijakan ini-itu, atau harga BBM turun, dan Anda jadi
orang terakhir yang tahu? Hanya saja kalau ke warnet di negara yang tidak
berbahasa Inggris, keyboard komputer juga berbahasa atau berkarakter asing.
Belum lagi Yahoo! atau Google sudah diset dalam bahasa lokal.
8. Cuci baju. Kalau travel light,
bawaan Anda tentu minim. Nah, sediakan waktu khusus untuk mencuci baju dan
menjemurnya.
9. Baca buku, menulis, atau
menggambar. Sebenarnya kegiatan
ini bisa dilakukan kapan saja, tetapi jika tidak ada pekerjaan, asyik juga kan,
leyeh-leyeh sambil membaca? Di
hostel biasanya ada common room
berisi perpustakaan mini atau koleksi video. Bisa juga ke taman hostel di luar,
atau di rooftop.