Rsi Kasyapa
Rsi atau Bhagawan Kasyapa adalah seorang rohaniawan yang sangat adil dan bijaksana. dimana dalam beberapa kitab suci disebutkan :
Dalam Agni Purana, Beliau berfungsi sebagai Dewa Rsi yang berpengaruh pada para dewata.
Dalam Lontar Adiparwa, disebutkan Beliau memiliki beberapa orang istri yang dalam kisah Garuda Wisnu Kencana disebutkan yaitu :
Diah / Dewi Winata, yang melahirkan Garuda, wahana Dewa Wisnu yang membawa tirta amerta kamandalu pada pahatan belakang padmasana sebagai simbol kesejahteraan.
Dewi Kadru, melahirkan para naga, simbol sakral yang di Bali berkaitan dengan keselamatan bumi ini.
Dalam kehidupan masyarakat Bali, Rsi Kasyapa disebutkan dalam Sapta Rsi merupakan putra dari Maha Rsi Marici yang juga dikenal adanya beberapa cerita dan mitos berhubungan dengan Rsi Kasyapa ini.
Dahulu, Sang Hyang Narayana menciptakan pohon yang pertama kali bernama Tulasi sedangkan Taru, Pohon Parijata diberikan kepada Rsi Kasyapa.
Ketika çri Jayapangus wafat, Bali kembali menjadi lengang sebab tidak ada raja yang membimbing penduduk Bali.
Menyadari hal ini Bhatara Putrajaya, Bhatara Hyang Genijaya serta Hyang Catur Purusa bersama sama pergi ke Jambudwipa menghadap Bhatara Hyang Pramesti Guru untuk memohon agar ada raja yang memerintah di Bali.
Permohonan beliau dipenuhi dan sesuai dengan hasil pertemuan para dewa, diputuskan Mayadanawa menjelma turun ke Bali sebagai putra dharma dari Bhagawan Kasyapa dengan Dyah Wyapara.
Dimana ajaran dan tuturnya tertuang kelompok lontar tutur angkus prana yang isinya mengandung ajaran Kawisesan.
Rsi Kasyapa Mitologi Hindu
Dalam kitab-kitab Purana dan mitologi Hindu, Kasyapa (Sanskerta: कश्यप; kaśyapa) adalah nama seorang resi, putera Marici, cucu Brahma. Ia merupakan ayah para Aditya, naga, raksasa, detya, danawa, dan berbagai makhluk hidup lainnya.
Istri dan keturunan.
Kasyapa menikahi empat belas puteri yang diberikan oleh Daksa. Adapun nama-nama puteri tersebut yaitu Aditi, Diti, Danu, Aristi, Anayusa, Kusa, Surabi, Winata, Kadru, Ira, Tamra, Mregi, Krodawasa, Parwa. Dari hubungannya dengan Kasyapa, masing-masing memiliki keturunan.
Aditi menurunkan dua belas Aditya :
1. Diti menurunkan para detya
2. Danu menurunkan para danawa
3. Aristi menurunkan para bidadara
4. Anayusa menurunkan para asura
5. Kusa menurunkan para raksasa
6. Surabi menurunkan sebelas Rudra dan bangsa lembu
7. Tamra menurunkan bangsa tumbuhan
8. Mregi menurunkan para gana, bhuta, dan kumbanda putana
9. Krodawasa menurunkan sepuluh puteri, diantaranya Sarama yang menurunkan bangsa hewan
10. Parwa menurunkan para gandarwa
11. Ira menurunkan gajah Airawana
12. Winata menurunkan Aruna dan Garuda
13. Kadru menurunkan para naga
Kashyapa (Bapak Semua Mahkluk)
Nama lain : Kahsyap, Kasyapa
Arti Nama : Kura-kura atau Rusa
Ras : Prajapati, Manu
Pasangan : 13 Putri Prajapati Daksha (Aditi, Diti, Kadru, Danu, Arishta, Surasa, Surabhi, Vinata, Tamra, Krodhavasa, Ida, Vishva dan Muni) dan beberapa wanita lainnya.
Anak : Aditya, Daitya (Asura), Danawa (Asura), Raksasa, Yaksha, Naga, dan Garuda
Legenda
Kashyapa mungkin punya gelar yang sama dengan Odin yakni ‘Ayah Semua Makhluk’ karena boleh dikata ialah yang memang menurunkan semua makhluk dalam mitologi Hindu, antara lain Naga, Garuda, Dewa, Asura, dan Wanara. Kashyapa adalah Prajapati – putra Brahma sekaligus anggota tetap Sapta Rsi. Di jajaran Prajapati ia memiliki banyak saudara, salah satunya Daksha yang sekaligus menjadi mertuanya. Di kalangan Sapta Rsi ia memiliki enam kolega lainnya yakni Atri, Wasista (muncul dalam Ramayana), Wiswamitra (guru Rama dan Laksmana), Jamadagni (ayah Parasurama, posisinya kemudian digantikan Parasurama), Bharadwaja, dan Gautama.
Versi lain menyatakan bahwa ia bukanlah Prajapati, melainkan keturunan Prajapati yakni Prajapati Marichi. Meski begitu ia tetaplah dianggap Manu – jajaran manusia pertama.
Pasangan & Anak-anak
Sebagai Manu – manusia pertama di muka bumi dalam suatu periode tertentu – dan Prajapati – anak-anak Brahma, Kashyapa memiliki banyak istri dan keturunan. Jumlah istri Kashyapa ada lebih dari 13 orang, dan 13 di antaranya adalah anak dari saudara lelakinya yakni Prajapati Daksha.
Berikut adalah daftar istri dan anak-anak Kashyapa :
• Dari Aditi ia menurunkan para Aditya yakni Sakra(Indra), Bhumidevi, Surya, Wisnu (Wamana Awatara), Surya dan lain sebagainya. Aditya kelak akan diangkat menjadi Dewa.
• Dari Diti ia menurunkan Hiranyaksa dan Hiranyakasapu, para Daitya (sub-ras Asura). Diti juga melahirkan para Marut – roh-roh halilintar – yang kelak akan mengabdi pada Indra. Diti juga melahirkan Maya – ilusi.
• Dari Winata ia menurunkan ras Garuda yakni Aruna dan Garudeya.
• Dari Kadru ia menurunkan para Naga.
• Dari Danu ia menurunkan para Danawa (sub-ras Asura)
• Dari Kasha ia menurunkan para Yaksha
• Dari Kalaka ia menurunkan seekor monster bernama Kalkanja
• Dari Krodhavasa ia menurunkan Pishachas – raksasa pemakan daging.
• Dari Muni ia menurunkan Maumeya dan Puloma. Dua anak ini tampaknya adalah ras manusia.
• Dari Somathi ia menurunkan Sumathi, yang kelak akan menikahi Sagara, penguasa lautan (tampaknya merujuk pada Baruna – dewa laut).
• Dari Syeni ia menurunkan Jatayu.
• Dari Unmathi ia menurunkan Sempati.
• Dari seorang istri yang tak diketahui namanya ia menurunkan Subali dan Sugriwa.
• Dari Surabhi ia menurunkan para Rudra (yang konon merupakan wujud awal Siwa) dan istrinya Rohini. Pasangan ini menurunkan hewan-hewan ternak.
Peran Kashyapa
Peran Kashyapa dalam legenda amat minim. Tapi ketika anak-anak dan keturunannya yakni Aditya (dipimpin Indra) dan Asura (dipimpin Mahabali) saling bertikai, ia dan istri pertamanya Aditi bersemadi memohon supaya Wisnu bersedia turun ke bumi. Pada akhirnya Wisnu memang turun ke bumi dan menjadi anak Aditi. Kashyapa menamai anak ini Wamana yang artinya ‘Si Pendek’.
Kashyapa diceritakan tidak memihak Aditya maupun Asura, Naga ataupun Garuda. Ia bersikap netral dan baru turun tangan (baca : memihak) kalau sampai ada keturunannya yang melanggar batas. Ia mengizinkan Hiranyaksa mengamuk sesukanya karena dia tahu Wisnu akan menghentikan anaknya. Ia membiarkan saja Hiranyakasipu berbuat ‘aneh-aneh’ karena ia tahu cucunya Prahlada adalah seorang yang punya kualitas sebagai Rsi.
Kisahnya
• Dalam kisah yang berkembang belakangan Jatayu dan Sempati adalah anak dari Aruna (kakak Garudeya) sementara wanara berasal dari keturunan lain.
• Dalam versi lainnya Rudra (Siwa) sudah ada sejak awal penciptaan.
• Dalam kepercayaan Sanatana Dharma (Hindu), manusia pertama jumlahnya bukan satu pasang seperti Adam dan Hawa, melainkan banyak pasangan. Selain itu karena siklus penciptaan dan kehancuran selalu berulang, Kashyapa bukanlah satu-satunya Manu yang pernah ada. Tapi Kashyapa adalah Manu yang paling terkenal.
Imajiner Nuswantoro