5 Pohon Simbolis Wahyu Keprabon
Wahyu Keprabon adalah konsep yang berkaitan dengan kepemimpinan dan pemerintahan, seringkali dilambangkan dengan penanaman lima jenis pohon. Kelima pohon tersebut, yang biasanya :
1. Beringin putih,
2. Sawo Manilo,
3. Ringin sungsang,
4. Kayu Ulin dan
5. Pohon Pinus
Ke-5 pohon tersebut memiliki makna simbolis yang mewakili berbagai aspek kepemimpinan, seperti kebeningan jiwa, rakyat, dan kewibawaan.
Wahyu keprabon untuk menuju Indonesia Emas dapat diramalkan dengan menggunakan jalur kebersamaan bukan personal individual. Jika pada jaman dahulu dikaruniakan pada seseorang kini dikaruniakan kepada sekian banyak orang sekaligus jika memenuhi syarat dan kesanggupan. Siapapun akan menerima percikan Wahyu ini jika berhasil menata dirinya dengan baik dan beradab. Adab tutur kata, adab berjanji, adab bertindak.
Sudah menjadi kehendak Nya, bahwa masyarakat Jawa, istilah wahyu keprabon digunakan untuk menjelaskan takdir seorang pemimpin kota atau negara. Wahyu keprabon artinya semacam restu leluhur kepada seseorang untuk menduduki tampuk kepemimpinan.
Dalam buku Dharmaning Satriya oleh Wawan Susetya dijelaskan bahwa wahyu keprabon artinya semacam restu atau pengakuan alam terhadap calon pemimpin yang diisyaratkan dengan sejumlah tanda tertentu.
Jika seorang calon pemimpin tidak memiliki wahyu keprabon, maka sangat kecil kemungkinan ia bisa menjadi pemimpin meskipun telah berusaha keras. Tanpa wahyu keprabon, artinya dia juga tidak memiliki izin dari Tuhan.
Wahyu dilambangkan dengan cahaya berwarna putih kekuning-kuningan dengan kilau emas, timah, dan perak. Wahyu akan mendatangi mereka yang memiliki watak satriya anoraga, yakni kesatria yang senantiasa setia pada negara dan bangsanya. Hanya orang dengan wahyu keprabon-lah yang dinilai mampu mengemban amanah mengelola keraton atau negara. Apabila seseorang telah mendapatkan wahyu ini, maka kehebatannya tidak hanya tampak dalam wujud lahir saja, tetapi juga dalam wujud karisma seorang pemimpin.
Imajiner Nuswantoro